Pengertian Metode Peramalan Ketepatan Ramalan Produk Domestik Regional Bruto

2. Model kausalitas Model peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola hubungan antar variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya yang disebut dengan metode korelasi atau sebab akibat metode kausal. Model ini mengasumsikan bahwa faktor yang diramalkan menunjukkan suatu hubungan sebab-akibat dengan satu arah atau lebih variabel bebas. Model peramalan kausalitas antara lain: 1. Metode regresi 2. Metode ekonometrika\metode analisis input-output. Teknik peramalan kuantitatif sangat beragam, dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu dan untuk berbagai maksud. Setiap teknik yang dipilih sifat, ketepatan, tingkat kesulitan dan biaya tersendiri yang harus dipertimbangkan.

2.4 Pengertian Metode Peramalan

Metode peramalan adalah suatu cara memperkirakan atau mengestimasi secara kuantitatif maupun kualitatif apa yang kana terjadi pada masa depan, berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Metode peramalan ini digunakan dalam peramalan yang objektif. Sedangkan kegunaan metode peramalan adalah untuk memperkirakan secara sistematis dan pragmatis atas dasar data yang relevan pada masa lalu. Dengan demikian peramalan diharapkan dapat memberikan objektivitas yang lebih besar. Metode peramalan juga menggunakan urutan pengerjaan dan pemecahan atas pendekatan suatu masalah dalam peramalan, sehingga bila digunakan pendekatan yang sama atas permasalahan, maka akan diperoleh dasar pemikiran dan pemecahan yang sama karena argumentasinya sama.

2.5 Metode Peramalan yang Digunakan

2.5.1 Metode pemulusan smoothing eksponensial

Pemulusan eksponensial adalah sekelompok metode yang menunjukkan pembobotan menurun secara ekponensial terhadap nilai pengamatan yang lebih tua. Dalam pemulusan ekspinensial terdapat satu atau lebih parameter pemulusan yang ditentukan secara ekplisit, dan hasil pilihan ini menentukan bobot yang dikenakan pada nilai observasi.metode pemulusan terdiri atas tunggal, ganda, dan metode yang lebih rumit. Untuk mendapatkan hasil yang baik dan tepat haruslah digunakan metode peramalan yang tepat juga. Dalam meramalkan pendapatan PDRB sektor pertanian ini digunakan metode pemulusan eksponensial ganda yaitu metode linier satu parameter dari Brown. Metode ini merupakan metode yang digunakan oleh Brown. Dasar pemikirannya adalah terdapat pada waktu sebelum data sebenarnya bila pada itu ada trend. Persamaan yang dapat dipakai dalam metode pemulusan eksponensial ganda adalah: S = α X + 1 − α S = α S + 1 − α S a = S + S − S a = 2S − S b = S − S F = a + b m Dengan: S = nilai pemulusan eksponensial tunggal S = nilai pemulusan eksponensial ganda a , = konstanta b = slopekecenderungankemiringan F = hasil peramalan untuk m periode ke depan yang akan diramalkan α = parameter pemulusan eksponensial besarnya adalah 0α1. m = jumlah periode ke muka yang diramalkan

2.6 Ketepatan Ramalan

Ketepatan ramalan adalah suatu hal yang mendasar dalam peramalan, yaitu bagaimana mengukur kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk suatu kumpulan data yang diberikan.ketepatan yang dipandang sebagai kriteria penolakan untuk memilih suatu metode peramalan. Dalam permodelan deret berkala time series dari data masa lalu dapat meramalkan situasi yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Untuk menguji kebenaran ramalan ini digunakan ketepatan ramalan. Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menguji ketepatana ramalan adalah: 1. Nilai Tengah Galat Mean Error ME = ∑ 2. Nilai Tengah Galat Kuadrat Mean Square Error MSE = ∑ 3. Nilai Tengah Galat Absolute Mean Absolute Error MAE = ∑ | | 4. Nilai Tengah Galat Persentase Absolute Mean Absolute Percentage Error MAPE = ∑ | | 5. Nilai Tengah Galat Persentase Mean Percentage Error MPE = ∑ 6. Jumlah Kuadrat Galat Sum Square Error SSE = ∑ e 7. Deviasi Standar Galat Standart Deviation Error SDE = ∑

2.7 Produk Domestik Regional Bruto

Pengertian produk domestik regional bruto adalah keseluruhan produk dari hasil proses produksi dari hasil proses produksi dari sektor maupun subsektor dari suatu wilayah. Adapun sektor-sektor tersebut terdiri dari: 1. Sektor pertanian a. Subsektor tanaman bahan makanan b. Subsektor tanaman perkebunan c. Subsektor peternakan dan hasilnya d. Subsektor kehutanan e. Subsektor perikanan 2. Sektor pertambangan dan penggalian a. Subsektor minyak dan gas b. Subsektor pertambangan bukan migas c. Subsektor penggalian 3. Sektor industri pengolahan a. Subsektor industri besar dan sedang b. Subsektor industri pengilangan minyak c. Subsektor industri kecil dan rumah tangga 4. Sektor listrik, gas, dan air bersih a. Subsektor listrik b. Subsektor gas kota c. Subsektor air bersih 5. Sektor bangunan 6. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran a. Subsektor perdagangan besar dan eceran b. Subsektor hotel c. Subsektor restoran 7. Sektor pengangkutan dan komunikasi a. Subsektor pengangkutan 1. Angkutan rel 2. Angkutan jalan laut 3. Angkutan laut, sungai, dan danau 4. Angkutan udara 5. Jasa penunjang angkutan b. Subsektor komunikasi 8. Sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan a. Subsektor bank b. Subsektor lembaga keuangan bukan bank c. Subsektor jasa penunjang keuangan d. Subsektor jasa perusahaan e. Subsektor sewa bangunan 9. Sektor jasa-jasa a. Subsektor pemerintah b. Subsektor swasta 1. Sosial kemasyarakatan 2. Hiburan dan rekreasi 3. Perorangan dan rumah tangga Disini penulis membatasi hanya untuk pemulusan PDRB atas sektor pertanian saja. 17

2.8 Perhitungan Pendapatan PDRB