Keadaan Iklim Suhu, Angin, Curah Hujan Pemerintahan Penduduk

seluas 84.892 Ha 39,91, daerah ketinggian 1.000-1.400 meter dari permukaan laut seluas 70.774 Ha 4,98, daerah ketinggian 1.400 meter dari permukaan laut seluas 10.597 Ha 4,98. Bila dilihat dari sudut kemiringan lereng tanahnya dapat dibedakan menjadi datar 2 = 23.900 Ha 11,24, landai 2-15 = 74.919 Ha 35,22, miring 15-40 = 41.169 Ha 19,35, curam 40 = 72.737 Ha 34,19. Sejak zaman Belanda Kabupaten Karo sudah terkenal sebagai tempat peristirahatan. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia kemudian dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata di Provinsi Sumatera Utara. Objek-objek pariwisata di Kabupaten Karo adalah panorama yang indah di daerah pegunungan, air terjun, air panas, dan kebudayaan yang unik. Selain itu Kabupaten Karo juga terkenal sebagai daerah penghasil berbagai buah-buahan dan bunga-bungaan, dan mata pencaharian penduduk yang terutama adalah usaha pertanian pangan, hasil holtikultura dan perkebunan rakyat. Keadaan hutan cukup luas yaitu mancapai 129.749 Ha atau 60,99 dari luas Kabupaten Karo. Kabupaten Karo merupakan Daerah Hulu Sungai DHS dan Daerah Aliran Sungai DAS Wampu Ular, sub Daerah Aliran Sungai Laubiang. Potensi industri yang ada adalah industri kecil dan aneka industri yang mendukung pertanian dan pariwisata. Potensi sumber-sumber mineral dan pertambangan yang ada di Kabupaten Karo diduga cukup potensial namun masih memerlukan survei lapangan.

3.2 Keadaan Iklim Suhu, Angin, Curah Hujan

Suhu udara rata-rata di Kabupaten Karo berkisar antara 18,4 ◦ C – 19,3 ◦ C, tersebar antara 86,3 sampai 90,3. Di Kabupaten Karo seperti daerah lainnya terdapat dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim hujan pertama terjadi mulai bulan Agustus sampai bulan Januari dan musim hujan kedua pada bulan Maret sampai bulan Mei. Sedangkan arah angin terbagi dua arah atau gerak yaitu angin yang berhembus dari arah Barat kira-kira bulan Oktober sampai bulan Maret dan dari arah Timur dan Tenggara antara bulan April sampai bulan September.

3.3 Pemerintahan

Secara administrasi Kabupaten Karo terdiri dari 17 Kecamatan dan 262 Desa Kelurahan 252 Desa dan 10 Kelurahan, dengan pusat pemerintahan berada di Kabanjahe. Untuk menetapkan anggota DPRD Karo periode 2004-2009 maka telah diadakan wilayah pemilihan yang terdiri dari: a. Daerha Pemilihan Lau Baleng, Mardinding, dan Tigabinanga b. Daerha Pemilihan Juhar, Kutabuluh, Munte, dan Payung c. Daerha Pemilihan Kabanjahe d. Daerha Pemilihan Berastagi dan Simpang Empat e. Daerha Pemilihan Barusjahe, Tigapanah dan Merek. Hasil Pemilu telah menetapkan anggota DPRD Karo dari 12 partai Pemilu.PDI Perjuangan memperoleh suara terbanyak dengan jumlah anggota dewan 11 orang.

3.4 Penduduk

Hasil Sensus Penduduk Kabupaten Karo tahun 2000 berjumlah 283.713 jiwa, pada pertengahan tahun 2009 diperkirakan sebesar 370.619 yang mendiami wilayah seluas 2.127,25 Km 2 . Kepadatan penduduk diperkirakan sebesar 174,22 jiwaKm 2 . Laju pertumbuhan penduduk tahun 2000-2009 keadaan tengah tahun adalah sebesr 3,01 per tahun. Tahun 2009 penduduk laki-laki lebih sedikit dari perempuan berjumlah 188.122 jiwa. Sex rasio sebesar 97,01. Selanjutnya dengan melihat jumlah penduduk yang berusia di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas maka diperoleh rasio ketergantungan sebesar 59,76 yang berarti setiap seratus orang usia produktif menanggung 60 orang dari usia di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas. Beban tanggungan anak bagi usia produktif sebesar 52 orang dan beban tanggungan lanjut usia bagi penduduk usia produktif sebesar 8 orang.

3.5 Pertanian