Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam bukunya yang berjudul Standard Akuntansi Keuangan 2004 : 2 menyebutkan bahwa “laporan keuangan
merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam
berbagai cara, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan”. Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses
pelaporan keuangan
yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada
manajemen.
b. Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus disusun sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan seluruh pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan misal
investor, pemilik, pemimpin perusahaan, pemerintahan dan kreditor. Tujuan laporan keuangan menurut Sawir 2005:2 adalah sebagai berikiut
1 Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. 2 Laporan Keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian
besar pemakainya yang secara umum menggambarkan pengaruh dari kejadian masa lalu.
3 Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen stewardship, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya.
c. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam keuangan tersebut berguna bagi pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Terdapat empat karakteristik pokok kualitatif laporan keuangan menurut IAI 2002, p.9-10
1 Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahan untuk segera dapat dipahami oleh para pemakai. Dalam hal ini, para pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas
ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi kompleks yang seharusnya dimasukan dalam laporan keuangan tidak dapat
dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tersebut.
2 Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai
dalam proses pengambilan keputusan, informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.
3 Keandalan Agar bermanfaat, informasi juga harus andal reliable, informasi memiliki
kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus dan jujur,
faithfull representative dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
4 Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat mempertimbangkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasikan kecenderungan trend posisi dan kinerja
keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbadingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan secara relative, oleh karena itu
pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan yang berbeda.
d. Ketebatasan laporan Keuangan
Menurut Harahap dalam buku Analisa Kritis atas Laporan Keuangan 2006:17 keterbatasan laporan keuangan meliputi enam hal yaitu:
1 Laporan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat,
bukan masa kini 2 proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan
berbagai pertimbangan 3 Laporan Keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidak pastian
4 Laporan Keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwatransaksi daripada bentuk hukumnya formalitas
5 Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah – istilah teknis dan pemakai laporan keuangan diasumsikan memahami bahasa teknis akutansi dan
sifat dari informasi yang dilaporkan 6 informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan,
umunya diabaikan
2.2.2 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat LKPP
Laporan keuangan bukanlah semata kewajiban dari instansi-intansi swasta saja, pemerintah juga memiliki kewajiban untuk membuat laporan keuangannya.
Hal ini untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara. Namun laporan keuangan pemerintah memiliki karakteristik tersendiri bila dibandingkan dengan
laporan keuangan yang berlaku untuk umum. Laporan keuangan pemerintah disusun berdasarkan standard yang telah ditetapkan dalam Standar Akuntansi
Pemerintah. Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal dan Bendahara Umum Negara menyusun laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan tentang
pelaksanaan APBN secara tepat waktu dan memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dihasilkan melalui proses akuntansi, yang terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran LRA, Neraca, dan Laporan Arus Kas
LAK disertai dengan Catatan atas Laporan Keuangan CaLK.
2. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan SAP.
3. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat yang dihasilkan melalui Sistem Pengendalian Intern yang memadai.
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat LKPP merupakan laporan konsolidasi dari LKPP tingkat Kuasa BUN dari seluruh KPPN. LKPP
disampaikan kepada DPR sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN oleh pemerintah. Sebelum disampaikan kepada DPR, LKPP tersebut
diaudit terlebih dahulu oleh BPK. Sesuai Pasal 30 UU No. 172003, Laporan Keuangan Pemerintah terdiri dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran APBN 2. Neraca
3. Laporan Arus Kas 4. Catatan atas Laporan Keuangan
1 Laporan Realisasi Anggaran LRA
Merupakan Laporan Realisasi Anggaran LRA merupakan salah satu komponen laporan keuangan pemerintah yang menyajikan informasi tentang realisasi dan
anggaran entitas pelaporan secara tersanding untuk suatu periode tertentu. LRA menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang
dikelola oleh pemerintah pusatdaerah dalam satu periode pelaporan Laporan realisasi anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah pusatdaerah yang
menunjukkan ketaatan terhadap APBNAPBD. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi disandingkan dgn anggaran dalam 1 satu periode,
meliputi: a pendapatan,
b belanja, c transfer,
d surplusdefisit dan e pembiayaan
Berikut ini merupakan contoh struktur APBN dan realisasinya:
Tabel 2.1. Struktur APBN Dan Realisasinya
APBN Realisasi APBN
A Pendapatan
900,00 950,00
B Belanja Termasuk Transfer
1.000,00 1.100,00
C SurplusDefisit A - B
100,00 150,00
D Penerimaan Pembiayaan
300,00 350,00
E Pengeluaran Pembiayaan
200,00 150,00
F Pembiayaan Neto D - E
100,00 200,00
G SILPA F - C
50,00
Sumber LKPP KPPN Sidikalang per 31 Desember 2011 2 Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan pemerintah mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
Isi neraca: 1. Aset Lancar
a. Kas dan setara kas b. Investasi Jangka Pendek
c. Piutang d. Persediaan
2. Aset Non Lancar a. Inverstasi Jangka Panjang
b. Aset Tetap c. Ast lainnya
3. Kewajiban Jangka Pendek 4. Kewajiban Jangka Panjang
5. Ekuitas Dana a. Ekuitas Dana Lancar
b. Ekuitas Dana Investasi 3 Laporan Arus Kas LAK
Menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Memuat seluruh penerimaan dan pengeluaran kas baik yang
dianggarkantidak dianggarkan. Hanya disajikan unit yang memiliki fungsi perbendaharaan;
Selain itu Laporan Arus Kas juga memberi informasi tentang: a Arus masuk kas pendapatan, penerimaan pembiayaan, penerimaan PFK;
b Arus keluar kas belanja, pengeluaran pembiayaan, pengeluaran PFK; c Saldo awal kas;
d Saldo akhir kas.
Ada beberapa manfaat Laporan Arus Kas yang antara lain: a Indikator yang akan datang;
b Alat menilai kecermatan estimasi penerimaan kas; c Alat pertanggungjawaban;
d Bahan evaluasi aktiva bersihekuitas Struktur Laporan Arus Kas:
Penyajian berdasarkan aktivitas:
a Aktivitas operasi; b investasi aset non keuangan;
c pembiayaan; d nonanggaran.
4 Catatan atas Laporan Keuangan CaLK a CaLK disusun untuk menghindari kesalahpahaman pengguna yang beragam
dalam memaknai LRA, Neraca, dan LAK b Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar laporan keuangan dapat
dipahami oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun manajemen entitas pelaporan.
c CaLK tidak terstruktur, tetapi berpotensi menjelaskan LRA, Neraca, dan LAK sehingga dapat dengan mudah dibaca oleh pengguna umum yang awam akuntansi
tetapi penyusunan CaLK sangat dipengaruhi subjektivitas tentang seberapa banyak informasi yang dianggap memadai.
a. Manfaat Laporan Keuangan Pemerintah
Laporan keuangan yang disusun oleh pemerintah setiap tahunnya memiliki manfaat yang sangat krusial. Baik bagi pihak-pihak internal pemerintah maupun pihak-
pihak eksternal. Dengan adanya laporan keuangan akuntabilitas pemerintah jadi lebih
transparan sehingga jalannya pemerintahan dapat lebih terkontrol oleh masyarakat. Adapun manfaat Laporan keuangan adalah sebagai berikut:
5 Kebutuhan terhada p Laporan Keuangan; a Informasi keuangan merupakan suatu kebutuhan bagi para pengguna
stakeholders; b Laporan keuangan disajikan kepada stakeholder untuk membantu mereka
dalam mengambil keputusan sosial, politik, dan ekonomi sehingga keputusan yang diambil lebih berkualitas dan tepat sasaran;
c Laporan keuangan merupakan cermin untuk melihat kondisi keuangan republik tercinta ini;
d Neraca merupakan cermin utama untuk melihat apa yang ada di republik, terutama menyangkut hal-hal yang salah urus atau hal-hal yang tidak diurus
maupun yang belum diurus; 6 Laporan Keuangan untuk Akuntabilitas Publik
a Laporan keuangan merupakan gambaran adanya akuntabilitas dari para pemangku kekuasaan.
b Akuntabilitas adalah “amanah” berarti pemangku kekuasaan adalah mereka yang terpercaya dan bertanggung jawab dalam mengelola sumberdaya publik
yang diberikan kepadanya; c Tidakadanya laporan keuangan menunjukkan lemahnya akuntabilitas;
d Lemahnya akuntabilitas megindikasikan lemahnya sistem, selanjutnya berimbas pada membudayanya korupsi sistematik;
7 Laporan keuangan untuk transparansi. a Era keterbukaan, teknologi informasi komunikasi sedemikian maju,
masyarakat semakin mudah untuk mendapatkan berbagai informasi dengan biaya relatif murah.
b Setiap rupiah uang publik harus dipertanggung-jawabkan kepada masyarakat yang telah memberikan uangnya untuk membiayai
pembangunan dan operasional pemerintahan; c Dalam hal pengelolaan uang publik, masyarakat semakin cerdas
menuntut adanya transparansi. d Transparansi pengelolaan keuangan pemerintah merupakan tuntutan
publik yang harus direspon secara positif.
b. Pengguna Laporan Keuangan Pemerintah