Laporan Keuangan Pemerintah Pusat LKPP

Pemakai harus dapat mempertimbangkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasikan kecenderungan trend posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbadingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan secara relative, oleh karena itu pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan yang berbeda.

d. Ketebatasan laporan Keuangan

Menurut Harahap dalam buku Analisa Kritis atas Laporan Keuangan 2006:17 keterbatasan laporan keuangan meliputi enam hal yaitu: 1 Laporan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat, bukan masa kini 2 proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan 3 Laporan Keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidak pastian 4 Laporan Keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwatransaksi daripada bentuk hukumnya formalitas 5 Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah – istilah teknis dan pemakai laporan keuangan diasumsikan memahami bahasa teknis akutansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan 6 informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan, umunya diabaikan

2.2.2 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat LKPP

Laporan keuangan bukanlah semata kewajiban dari instansi-intansi swasta saja, pemerintah juga memiliki kewajiban untuk membuat laporan keuangannya. Hal ini untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara. Namun laporan keuangan pemerintah memiliki karakteristik tersendiri bila dibandingkan dengan laporan keuangan yang berlaku untuk umum. Laporan keuangan pemerintah disusun berdasarkan standard yang telah ditetapkan dalam Standar Akuntansi Pemerintah. Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal dan Bendahara Umum Negara menyusun laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan tentang pelaksanaan APBN secara tepat waktu dan memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 1. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dihasilkan melalui proses akuntansi, yang terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran LRA, Neraca, dan Laporan Arus Kas LAK disertai dengan Catatan atas Laporan Keuangan CaLK. 2. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan SAP. 3. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat yang dihasilkan melalui Sistem Pengendalian Intern yang memadai. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat LKPP merupakan laporan konsolidasi dari LKPP tingkat Kuasa BUN dari seluruh KPPN. LKPP disampaikan kepada DPR sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN oleh pemerintah. Sebelum disampaikan kepada DPR, LKPP tersebut diaudit terlebih dahulu oleh BPK. Sesuai Pasal 30 UU No. 172003, Laporan Keuangan Pemerintah terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran APBN 2. Neraca 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan atas Laporan Keuangan 1 Laporan Realisasi Anggaran LRA Merupakan Laporan Realisasi Anggaran LRA merupakan salah satu komponen laporan keuangan pemerintah yang menyajikan informasi tentang realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding untuk suatu periode tertentu. LRA menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusatdaerah dalam satu periode pelaporan Laporan realisasi anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah pusatdaerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBNAPBD. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi disandingkan dgn anggaran dalam 1 satu periode, meliputi: a pendapatan, b belanja, c transfer, d surplusdefisit dan e pembiayaan Berikut ini merupakan contoh struktur APBN dan realisasinya: Tabel 2.1. Struktur APBN Dan Realisasinya APBN Realisasi APBN A Pendapatan 900,00 950,00 B Belanja Termasuk Transfer 1.000,00 1.100,00 C SurplusDefisit A - B 100,00 150,00 D Penerimaan Pembiayaan 300,00 350,00 E Pengeluaran Pembiayaan 200,00 150,00 F Pembiayaan Neto D - E 100,00 200,00 G SILPA F - C 50,00 Sumber LKPP KPPN Sidikalang per 31 Desember 2011 2 Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan pemerintah mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Isi neraca: 1. Aset Lancar a. Kas dan setara kas b. Investasi Jangka Pendek c. Piutang d. Persediaan 2. Aset Non Lancar a. Inverstasi Jangka Panjang b. Aset Tetap c. Ast lainnya 3. Kewajiban Jangka Pendek 4. Kewajiban Jangka Panjang 5. Ekuitas Dana a. Ekuitas Dana Lancar b. Ekuitas Dana Investasi 3 Laporan Arus Kas LAK Menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Memuat seluruh penerimaan dan pengeluaran kas baik yang dianggarkantidak dianggarkan. Hanya disajikan unit yang memiliki fungsi perbendaharaan; Selain itu Laporan Arus Kas juga memberi informasi tentang: a Arus masuk kas pendapatan, penerimaan pembiayaan, penerimaan PFK; b Arus keluar kas belanja, pengeluaran pembiayaan, pengeluaran PFK; c Saldo awal kas; d Saldo akhir kas. Ada beberapa manfaat Laporan Arus Kas yang antara lain: a Indikator yang akan datang; b Alat menilai kecermatan estimasi penerimaan kas; c Alat pertanggungjawaban; d Bahan evaluasi aktiva bersihekuitas Struktur Laporan Arus Kas: Penyajian berdasarkan aktivitas: a Aktivitas operasi; b investasi aset non keuangan; c pembiayaan; d nonanggaran. 4 Catatan atas Laporan Keuangan CaLK a CaLK disusun untuk menghindari kesalahpahaman pengguna yang beragam dalam memaknai LRA, Neraca, dan LAK b Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar laporan keuangan dapat dipahami oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun manajemen entitas pelaporan. c CaLK tidak terstruktur, tetapi berpotensi menjelaskan LRA, Neraca, dan LAK sehingga dapat dengan mudah dibaca oleh pengguna umum yang awam akuntansi tetapi penyusunan CaLK sangat dipengaruhi subjektivitas tentang seberapa banyak informasi yang dianggap memadai.

a. Manfaat Laporan Keuangan Pemerintah

Dokumen yang terkait

Sistem Pengawasan Internal Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Pada Kantor Pelayanan Dan Perbendaharaan Negara Pematang Siantar

0 32 77

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN DAYA SERAPAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA DI WILAYAH PEMBAYARAN KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) JEMBER

1 12 114

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN DAYA SERAPAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA NEGARA DI WILAYAH PEMBAYARAN KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) JEMBER

0 6 13

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 13 131

Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Surakarta IMG 20151123 0001

0 0 1

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 0 11

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 0 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Pengaruh Pendapatan Dan Anggaran Belanja Negara Terhadap Realisasi Anggaran Periode Tahun 2006 Sampai Dengan 2011 Pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (Kppn) Sidikalang

0 0 43

1.1. Latar Belakang - Analisis Pengaruh Pendapatan Dan Anggaran Belanja Negara Terhadap Realisasi Anggaran Periode Tahun 2006 Sampai Dengan 2011 Pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (Kppn) Sidikalang

0 0 13

Analisis Pengaruh Pendapatan Dan Anggaran Belanja Negara Terhadap Realisasi Anggaran Periode Tahun 2006 Sampai Dengan 2011 Pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (Kppn) Sidikalang

0 0 15