Pengertian Peralihan Hak Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Pelaksanaan Pendaftaran Tanah

2. Pengertian Peralihan Hak

Peralihanpemindahan hak adalah suatu “perbuatan Hukum” yang bertujuan memundahkan hak atau barangbenda bergerak atau tidak bergerak. 13 Dengan demikian PPAT bertugas untuk membuat, mencatat dan melaporkan setiap akta yang dibuatnya supaya terjadi koordinasi dan pengawasan terhadap setiap bidang tanah yang akan beralihberpindahnya hak kepada orang lain. Dengan adanya pencatatan dan pengawasan yang dilakukan Kantor Yang dimaksud dengan pendaftaran peralihan hak atas tanah adalah kegiatan pencatatan mengenai peralihan hak atas tanah. Pencatatan peralihan hak atas tanah adalah suatu kegiatan pencatatan administrasiyuridis bahkan kadang teknis atas beralihnya berpindahnya kepemilikan suatu bidang tanah dari satu pihak ke pihak lain. Di mana dalam menyelenggarakan pendaftaran peralihan hak atas tanah ini pencatatan pembukuannya dibukukan kedalam daftar isian. Daftar isian yang dimaksud di sini adalah daftar-daftar yang dipergunakan untuk melakukan pencatatan administrasi mengenai peralihan hak atas tanah. Pendaftaran ini merupakan alat pembuktian yang kuat mengenai hapusnya hak milik serta sahnya peralihan hak tersebut.Pendafataran peralihan hak milik merupakan kewajiban bagi setiap orang yang melakukan peralihan hak milik tersebut. Pendaftaran peralihan hak milik atas tanah tersebut, dilakukan oleh Kantor Pertanahan setempat yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh PPAT selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah, bila syarat-syarat pendaftaran peralihan hak tersebut dipenuhi. 13 Jhon Salindeho., Masalah Tanah Dalam Pembangunan, Penerbit Sinar Grafika, Jakatra, 1987, hal.37. Universitas Sumatera Utara Pertanahan dengan dibantu oleh PPAT maka setiap perbuatan hukum mengenai hak atas tanah tersebut dapat dikontrol dan diawasi. Menurut Pasal 45 Ayat 1, 2 dan 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, menyatakan bahwa : 1 Kepala Kantor Pertanahan menolak untuk melakukan pendaftaran peralihan atau pembebanan hak, jika salah satu syarat di bawah ini tidak dipenuhi : a. Sertipikat atau surat keterangan tentang keadaan hak atas tanah tidak sesuai lagi dengan daftar-daftar yang ada pada Kantor Pertanahan; b. Perbuatan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 Ayat 1 tidak dibuktikan dengan akta PPAT atau kutipan risalah lelang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, kecuali dalam keadaan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 Ayat 2; c. Dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran peralihan atau pembebanan hak yang bersangkutan tidak lengkap; d. Tidak dipenuhi syarat lain yang ditentukan dalam peraturan perundang- undangan yang bersangkutan; e. Tanah yang bersangkutan merupakan objek sengketa di pengadilan; f. Perbuatan hukum yang dibuktikan dengan akta PPAT batal atau dibatalkan oleh putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; atau g. Perbuatan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 Ayat 1 dibatalkan oleh para pihak sebelum didaftar oleh Kantor Pertanahan. 2 Penolakan Kepala Kantor Pertanahan dilakukan secara tertulis, dengan menyebut alasan-alasan penolakan itu. Universitas Sumatera Utara 3 Surat penolakan disampaikan kepada yang berkepentingan, disertai pengembalian berkas permohonannya, dengan salinan kepada PPAT atau Kepala Kantor lelang yang bersangkutan. Adapun ketentuan mengenai kewajiban bagi PPAT untuk segera melakukan pendaftaran peralihan hak atas tanah khususnya hak milik yakni pada Pasal 40 Ayat 1 dan 2, yang menyatakan bahwa : a. Selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja sejak tanggal ditandatanganinya akta yang bersangkutan, PPAT wajib menyampaikan akta yang dibuatnya berikut dokumen-dokumen yang bersangkutan kepada Kantor Pertanahan untuk didaftar. b. PPAT wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis mengenai telah disampaikannya akta sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 kepada para pihak yang bersangkutan. Dengan demikian pendaftaran peralihan hak milik atas tanah karena jual beli, adalah kegiatan untuk mendaftarkan tanah miliknya yang telah dilakukan peralihan haknya melalui jual beli, yang dibuktikan dengan akta jual beli tanah yang dibuat oleh dan dihadapan PPAT selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah pada Kantor Pertanahan setempat. Hal ini dilakukan agar perbuatan hukum mengenai peralihan hak milik atas tanah karena jual beli tersebut mempunyai kekuatan hukum dan jaminan kepastian hukum telah diadakannya jual beli tanah tersebut. Menurut Pasal 37 Ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah menyatakan bahwa : Universitas Sumatera Utara “Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun melalui jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan dalam perusahaan, dan perbuatan hukum pemindahan hak lainnya, kecuali pemindahan hak lainnya melalui lelang, hanya dapat didaftarkan, jika dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang berwenang menurut ketentuan peraturan perundangan yang berlaku”. Dalam melakukan pendaftaran peralihan hak milik atas tanah karena jual beli selambat-lambatnya 7 hari kerja sejak ditandatanganinya akta jual beli tanah, PPAT wajib menyampaikan akta yang dibuatnya berikut berkas-berkas yang bersangkutan kepada Kantor Pertanahan setempat untuk keperluan pendaftarannya. Dalam hal ini PPAT bertanggung jawab untuk memeriksa syarat- syarat untuk sahnya perbuatan hukum yang bersangkutan antara lain dengan mencocokan data yang terdapat dalam sertipikat dengan daftar-daftar yang ada di Kantor Pertanahan. Selanjutnya PPAT yang bersangkutan memberitahukan secara tertulis mengenai telah disampaikannya akta jual beli tanah tersebut pada para pihak yang bersangkutan.

3. Pengertian Hak Milik Dan Hak-Hak Tanah Lainya a Hak Milik