tidak ada artinya dalam kehidupan dan upacara keagamaan. Akan tetapi dalam masyarakat masih ada kepercayaan terhadap dewa yang masih
berkaitan dengan upacara-upacara keagamaan yaitu kepercayaan terhadap dewa maut atau dewa kematian serta kepercayaan terhadap dewa-dewa
alam. Meskipun pada kenyataan masyarakat Tengger khususnya yang
beragama Hindu memiliki banyak dewa yang mempunyai tugas dan kekuasaannya yang berbeda-beda, tetapi pada hakeketnya dewa-dewa itu
adalah Sang Hyang Widhi Tuhan Yang Maha Esa, hanya saja nama dewa itu bermacam-macam yang sesuai dengan tugas yang dilaksanakan
sebagai pancaran sinar dari Sang Hyang Widhi itu sendiri.
2. Kepercayaan Terhadap Makhluk Halus
Kepercayaan terhadap makhluk halus merupakan kepercayaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat setempat sampai saat ini.
Adapun beberapa jenis makhluk halus dapat digolongkan sebagai berikut : a
Memedi; b
Lelembut; c
Tuyul; d
Demit; e
Danyang. a
Memedi Memedi ini sejenis makhluk halus yang senangnya menakuti
manusia. Variasi jenis makhluk halus ini adalah Gondoruwo, yaitu jenis memedi laki-laki yang senangnya bermain-main dengan manusia
dan tidak pernah menyakit. Sedangkan wewe adalah memedi perempuan, istri dari gondoruwo yang selalu menggendong anaknya.
b Lelembut
Lelembut ini sejenis roh yang masuk ke dalam tubuh manusia yang menyebabkan kesurupan secara harfiah berarti kemasukan atau
kerasukan, yang artinya jiwa yang kesurupan dimasuki dan dikuasai oleh roh lelembut sehingga ia tidak sadar terhadap dirinya sendiri, apa
yang dilakukannya di luar jangkauan alam pikirannya. c
Tuyul Tuyul adalah jenis makhluk halus yang masuk ke dalam tubuh
manusia yang sekaligus menjelma pada diri anak-anak yang orientasinya adalah membantu manusia dalam hal mencari nafkah
sehari-hari atau orang Jawa dengan mengenalnya “pesugihan” dengan jalan yang tidak dibenarkan.
d Demit
Demit adalah makhluk halus sejenis dhanyang dan berperangai jahat, sehingga demit dianggap sebagai penunggu dari pada dhanyang.
e Dhanyang
Roh halus penjaga desa yang dipercaya dapat melindungi, atau sebaliknya, mengganggu memberi bencana terhadap warga desa.
Dhanyang sangat dihormati dan ditakuti oleh warga desa, dan pada
hari-hari tertentu diberi sajian. Warga desa seringkali memohon berkah atau keselamatan kepada para dhanyang.
27
3. Kepercayaan Terhadap Tempat-Tempat Keramat
Masyarakat suku Tengger mengenal beberapa tempat yang dianggap keramat, yakni :
28
a. Gunung Bromo, kawahnya tempat menyampaikan korban;
b. Gunung Widodaren, terdapat gua dan ada mata airnya. Orang yang
dapat dan mandi di sana dipercaya akan terkabul maksudnya; c.
Gunung Batok; d.
Poten, di laut pasir; e.
Watu Balang; f.
Watu Wungkuk atau Watu Dukun; g.
Pedanyangan, pada tiap desa terdapat tempat bersemayamnya roh yang menjaga atau “mbahu rekso” desa itu;
h. Sanggar Pamujan, yakni bangunan tempat bersemedi;
i. Kuburan;
j. Tempat-tempat lain yang dianggap keremat seperti bukit, sumber air,
babagan, dsb.
B. Ragam Upacara Masyarakat Suku Tengger