sebabnya mudah terjadi perkelahian. Suka mencari perhatian dan bertindak tanpa berpikir dahulu. c ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua, dan lebih
senang pergi bersama dengan temannya daripada tinggal di rumah. Pada umumnya orang menganggap bahwa pendidikan seks hanya berisi
tentang pemberian informasi alat kelamin.Dengan pendidikan seks kita dapat memberitahu remaja bahwa seks adalah sesuatu yang alamiah dan wajar terjadi
pada semua orang, selain itu remaja juga dapat diberitahu mengenai berbagai perilaku seksual yang berisiko sehingga mereka dapat menghindarinya.
2.5.2 Proses Reproduksi Yang Bertanggung Jawab
Manusia secara biologis mempunyai kebutuhan seksual. Remaja perlu mengendalikan naluri seksualnya dan menyalurkannya menjadi kegiatan positif,
seperti olah raga dan mengembangkan hobi yang membangun. Penyaluran yang berupa hubungan seksual dilakukan setelah berkeluarga, untuk melanjutkan
keturunan.
Selain itu yang perlu diberi dalam pembekalan pengetahuan remaja adalah sebagai berikut : 1 Kehamilan dan melahirkan yaitu usia ideal untuk hamil,
bahaya hamil untuk usia muda, berbagai aspek kehamilan yang tak diinginkan KTD dan abortus. 2Pendidikan seks bagi ramaja yaitu pengertian seks, perilaku
seksual, akibat pendidikan seks dan keragaman seks. 3 Penyakit menular seksual dan HIVAIDS. 4Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya. 5Bahaya
narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi. 6Pengaruh social dan media
terhadap perilaku seksual.
Hasil international Conference on Population and Development ICPD tahun 1994 Di Kairo, dikatakan bahwa kesehatan reproduksi remaja perlu
mendapatkan perhatian khusus secara global. Hal ini karena pada masa remaja muncul berbagai masalah kesehatan reproduksi akibat pengetahuan yang
diperoleh remaja tentang hal tersebut masih minim. Masalah fisik yang timbul dari kurangnya pengetahuan itu adalah kurangnya kebersihan diri personal
Hygiene sehingga dapat beresiko untuk terjadinya infeksi pada saluran kemih ISK. Saat ini kebanyakan remaja memperoleh pengetahuan kesehatan reproduksi
dari media cetak dan elektronik yang belum tentu benar dan bermutu. Faktor– faktor yang mempengaruhi keadaan kesehatan reproduksi remaja adalah faktor
internal antara lain pengetahuan, sikap, kepribadian remaja itu sendiri dan factor eksternal yaitu lingkungan dimana remaja itu berada mempengaruhi kegiatan
seksual remaja yang berisiko terhadap masalah kesehatan reproduksi. Sumber informasi dengan mudah mereka jangkau adalah teman–teman sebaya, bacaan-
bacaan popular, VCD porno, akses internet dan lain–lain.
2.5 Peran Pengetahuan Kesehatan Repoduksi Dalam Perkembangan Remaja
Remaja mengalami proses berat yang membutuhkan banyak penyesuaian dan organ reproduksi merupakan masalah besar yang di hadapi remaja terutama
remaja putri. Menarche merupakan peristiwa paling penting pada remaja putri sebagai pertanda siklus masa subur sudah di mulai. Adanya penurunan usia rata –
rata menarche mendorong remaja untuk aktif secara seksual lebih dini. Hal ini ditandai dengan berkembangnya jasmani secara pesat, menyebabkan secara fisik
mampu melakukan fungsi secara reproduksi tetapi belum dapat mempertanggungjawabkan akibat dari proses reproduksi tersebut.