BAB V PEMBAHASAN
5.1. Hubungan Pengetahuan Pengguna Air dengan Keluahan Kesehatan Penggunaan Air
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji exact fisher diketahui
bahwa pengguna air yang memiliki tingkat pengetahuan rendah dan mengalami
keluhan kesehatan gatal-gatal sebanyak 46 orang 86,8 dengan p=0,006, mengalami keluhan diare sebanyak 2 orang 100 dengan p=1,000 dan mengalami
mata merah dan gatal sebanyak 15 orang 83,7 dengan p=0,157. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan pengguna air dengan keluhan
kesehatan gatal-gatal pengguna air sungai, sedangkan untuk keluhan diare dan mata merah, gatal dan panas pengguna air sungai tidak ada hubungan dengan tingkat
pengetahuan pengguna air. Kurangnya informasi yang yang diperoleh mempengaruhi pengetahuan pengguna air walaupun sebesar 40,6 pengguna air memiliki tingkat
pendidikan yang tinggi. Pengetahuan yang kurang akan mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat.
Tingginya keluhan kesehatan gatal-gatal pada pengguna air yang memiliki pengetahuan yang kurang tentang penggunaan air di Desa Pagar Manik sejalan
dengan hasil penelitian Emailijati 2007 yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang penggunaan air bersih dengan
penyakit kulit di Desa Tiang Layar Kecamatan Pancur Batu tahun 2007.
Universitas Sumatera Utara
Kurangnya pengetahuan pengguna air tentang dampak penggunaan air yang tercemar mengakibatkan pengguna air tetap menggunakan air sungai sepenuhnya
untuk keperluan kebersihan diri seperti mandi, mencuci dan buang air besar. Menurut Slamet 2007, salah satu peran air dalam penyebaran penyakit
menular adalah air sebagai penyebar mikroba patogen atau disebut dengan water borne diseases. Penyakit-penyakit ini hanya dapat menyebar apabila mikroba-
mikroba penyebabnya ada pada air yang digunakan masyarakat dan salah satunya adalah penyakit diare.
Berdasarkan hasil survei di lapangan, meskipun pengetahuan pengguna air rendah tetapi pengguna air tidak menggunakan air sungai untuk keperluan masak dan
minum. Hal ini karena adanya perasaan jijik dengan air sungai yang sering sekali terlihat kotoran yang mengapung. Rendahnya paparan mikroba patogen dalam air
yang dikonsumsi menyebabkan rendahnya keluhan diare yang dialami pengguna air meskipun sebanarnya pengetahuan pengguna air rendah.
Menurut Slamet 2007, kurangnya air bersih khususnya untuk menjaga kebersihan diri dapat menimbulkan berbagai penyakit kulit dan mata. Penyakit mata
ini biasanya disebankan oleh virus. Penularan penyakit ini dipermudah apabila masyarakat tidak dapat memelihara kebersihan badannya. Ini disebabkan karena
kebiasaan hidupnya yang tidak higienis atau pun kurang tersedianya air bersih untuk kerbersihan diri.
Rendahnya keluhan mata merah, gatal dan panas pada pengguana air tidak sejalan dengan tingkat pengetahuan pengguna air hal ini disebabkan karena apabila
terserang panyakit mata dan mengalami keluhan-keluhan biasanya pengguna air akan
Universitas Sumatera Utara
segera mengobatinya sehingga kemungkinan untuk menularkannya pada orang lain sangat kecil.
5.2. Hubungan Sikap Pengguna Air Dengan Keluhan Kesehatan Penggunaan Air