2.3
Supply Chain
2.3.1 Pengertian
Supply Chain
Supply chain
adalah jaringan perusahaan yang bekerja sama untuk menciptakan dan mengantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan- perusahaan tersebut
biasanya termassuk
supplie
r, pabrik, distributor,
ritel,
serta perusahaan-perusahaan pendukung seperti perusahaan logistik.
Supply Chain
rantai pengadaan juga merupakan suatu sistem tempat organisasi untuk menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada
para pelanggangya. Rantai ini juga merupakan jaringan dari berbagai organisasi yang saling berhubungan yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu menyelenggarakan
pengadaan atau penyaluran barang sebaik mungkin.
Pada suatu
supply chain
biasanya ada 3 macam aliran yang harus dikelola. Pertama aliran barang yang mengalir dari hulu
upstream
ke hilir
downstream
. Contohnya adalah bahan baku yang dikirim dari
supplier
ke pabrik. Setelah produk selesai diproduksi, kemudian dikirim ke distributor, lalu ke
retailer
, selanjutnya kepemakai akhir. Kedua adalah aliran barang yang mengalir dari hulu
upstream
ke hilir
downstream
. Ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir ataupun sebaliknya. Informasi tentang persediaan produk masih ada di masing-masing
supermarket sering dibutuhkan oleh distributor maupun pabrik. Informasi tentang ketersediaan kapasitas produksi yang dimiliki oleh
supplier
juga sering dibutuhkan oleh pabrik. Demikian juga informasi tentang status pengiriman bahan baku sering dibutuhkan
oleh perusahaan yang mengirim maupun yang akan menerima.
Pada gambar 2.1 memberikan ilustrasi sebuah
supply chain
yang sederhana. Sebuah
supply chain
akan memiliki komponen-komponen yang biasanya disebut
channel
. Misalnya ada
supplier
,
manufaktur, distribution centre, wholesaler
dan
retailer
. Semua
channel
tersebut belajar untuk memenuhi kebutuhan konsumen akhir.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Struktur
Supply Chain
yang Disederhanakan
Dalam 3 aliran tersebut, ada lima aspek yang perlu dipersiapkan oleh perusahaan, terutama ditinjau dari segi pengembangan modul-modul pada arsitektur
sistem dan teknologi informasi korparat, yaitu : 1.
Consumer Manangement
Modul ini memiliki tugas utama mengelola hubungan antara perusahaan dengan konsumen pelanggan dan calon konsumen.
2.
Catalogue Manangement
Jika fokus
Consumer Manangement
terletak pada konsumen, maka modul
Catalogue Manangement
memusatkan diri pada produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
3. Order Manangement.
4. Delivery Manangement.
5. Inventory Manangement.
Supply chain
management pertama kali dikemukakan oleh Oliver dan Weber pada tahun 1982 cf. Oliver dan Weber, 1982; Lambert
et al
. 1998. Kalau
supply chain
adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pada para konsumen.
Supply chain mamangement
adalah metode, alat, atau pendekatan pengelolaannya. Namun perlu ditekankan bahwa
supply chain
manangement menghendaki pendekatan yang terintegrasi dengan dasar semangat kolaborasi. Koordinasi dan kolaborasi antar
Supplier Manufaktur
Distribution Centre
Wholesaler Retailer
End Custumer
Aliran Produk Aliran Biaya
Aliran Imformasi
Hilir
downstream
Hulu
upstream
Universitas Sumatera Utara
perusahaan pada
supply chain
sangat diperlukan. Karena perusahaan-perusahaan yang berada pada suatu
supply chain
pada intinya ingin memuaskan konsumen akhir yang sama serta adanya kerjasama untuk membuat produk yang murah, mengirim dengan tepat
waktu, dan dengan kualitas yang bagus.
Semangat kolaborasi dan koordinasi juga didasari oleh kesadaran bahwa kuatnya sebuah
supply chain
tergantung pada kekuatan seluruh elemen yang ada di dalamnya. Jadi, dalam
supply chain
pabrik perlu memberikan bantuan teknis dan material terhadap
supplier-suppliernya
karena pada akhirnya akan menciptakan kemampuan bersaing keseluruhan
supply chain
.
2.3.2 Latar Belakang Munculnya Konsep