Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum Pirantel Pamoat BPFI Pembuatan dan Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pirantel memberikan spektrum dalam pelarut metanol-asam pada panjang gelombang 315 nm dengan nilai 1 1 A = 920a Moffat, 2004, sedangkan pirantel pamoat memiliki serapan maksimum dalam pelarut metanol pada panjang gelombang 300 nm 1 1cm E = 366; ɛ = 21770 dan 288 nm 1 1cm E = 370; ɛ = 22000; dalam pelarut NaOH 0,1 N pada panjang gelombang 301 nm 1 1cm E = 382; ɛ = 22720 dan 290 nm 1 1cm E = 383; ɛ = 22780 Dibbern, 2002. Dari orientasi yang dilakukan masing-masing menggunakan pelarut metanol-asam, metanol, dan NaOH 0,1N diperoleh hasil bahwa pirantel pamoat tidak larut dalam ketiga pelarut tersebut, tetapi dengan terlebih dahulu menambahkan 5 ml NaOH 0,1N dan kemudian diencerkan dengan metanol ternyata pirantel pamoat dapat larut.

4.1 Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum Pirantel Pamoat BPFI

Penentuan panjang gelombang ini dilakukan dalam pelarut metanol dengan penambahan 5 ml NaOH 0,1N terlebih dahulu pada konsentrasi yang memberikan serapan dengan kesalahan fotometrik terkecil, yaitu ± 0,4343. Untuk mendapatkan konsentrasi tersebut dapat dihitung menggunakan nilai koefisien ekstingsi molar pirantel pamoat dalam pelarut metanol, yaitu 1 1cm E = 366 λ = 300 nm dan 1 1cm E = 370 λ = 288 nm. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh konsentrasi pengukuran terbaik yaitu 11,8661 mcgml dan 11,7378 mcgml dan untuk memudahkan dalam pelaksanaannya maka dibuat pada konsentrasi 10 Universitas Sumatera Utara mcgml dimana konsentrasi ini memberikan serapan yang masih diterima oleh Hukum Lambert-Beer perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 32. Menurut Dibbern 2002 pirantel pamoat memiliki serapan maksimum dalam pelarut metanol pada panjang gelombang 300 nm dan 288 nm. Dari hasil penentuan panjang gelombang dengan konsentrasi pengukuran yaitu 10 mcgml diperoleh panjang gelombang maksimum pirantel pamoat pada 289 nm dengan serapan 0,4442, sedangkan untuk panjang gelombang 300 nm tidak terbaca pada hasil pengukuran seperti terlihat pada Gambar 1 dan Tabel 1. Adanya perbedaan panjang gelombang ini masih dalam batas-batas yang diterima menurut Farmakope Indonesia edisi IV. Gambar 1. Kurva serapan Pirantel Pamoat BPFI dalam pelarut metanol konsentrasi 10 mcgml Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Data Absorbansi dari Kurva Serapan Selanjutnya, untuk penetapan kadar pirantel pamoat dalam sediaan tablet generik dan nama dagang yang beredar di pasaran dilakukan pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh.

4.2 Pembuatan dan Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi

Kurva kalibrasi diperoleh pada rentang konsentrasi 6-14 mcgml dapat dilihat pada gambar 2 dan dari hasil penentuan linieritas diperoleh hubungan yang linier antara serapan dan konsentrasi dengan koefisien korelasi r= 0,9997 yang memenuhi kriteria penerimaan untuk korelasi yaitu r ≥ 0,995 Moffat, 2004 dan persamaan garis regresi Y = 0,04487 X + 0,0034 perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 20. Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Kurva Kalibrasi Pirantel Pamoat BPFI dalam Pelarut Metanol pada Panjang Gelombang 289 nm Tabel 2. Data Kurva Kalibrasi dari Pirantel Pamoat BPFI Universitas Sumatera Utara

4.3 Penentuan Kadar Pirantel Pamoat dalam Sediaan Tablet