Rancangan Percobaan Analisis Data

33 Gambar 3.1. Dimensi Reaktor Elektrokoagulasi

3.3. Rancangan Percobaan

Penelitian ini dirancang dengan menggunakan rancangan percobaan faktorial tanpa pengacakan, untuk mendapatkan kombinasi level dari tiap-tiap perlakuan faktor dalam setiap satuan percobaan. Percobaan ini menggunakan 3 tiga faktor sebagai variabel bebas dengan 2 replikasi. Adapun faktor atau variabel bebas dan level tiap faktor yang digunakan dalam percobaan yaitu: 1. Jenis material elektroda : 3 level Al, Zn, Fe 2. Tegangan V : 3 level 11; 12; 13 3. Jarak antar elektroda cm : 3 level 1,0; 1,5; 2,0 Dengan menggunakan rancangan faktorial untuk 3 faktor dengan 2 replikasi, maka akan didapatkan jumlah satuan percobaan sebanyak 3 3 x 2 atau 3 x 3 x 3 x 2 = Universitas Sumatera Utara 34 54 satuan percobaan. Seluruh kombinasi level dari setiap faktor pada seluruh satuan percobaan tersebut didapatkan dengan menggunakan program Minitab Realease 15. Kombinasi level pada setiap satuan percobaan tanpa perulangan masing-masing disajikan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Kombinasi Level Pada Setiap Satuan Percobaan Material Elektroda X 1 Tegangan Listrik V X 2 Jarak Antar Elektroda cm X 3 No Aktual Kode Aktual Kode Aktual Kode 1 Al 1 11 1 1,0 1 2 Al 1 11 1 1,5 2 3 Al 1 11 1 2,0 3 4 Al 1 12 2 1,0 1 5 Al 1 12 2 1,5 2 6 Al 1 12 2 2,0 3 7 Al 1 13 3 1,0 1 8 Al 1 13 3 1,5 2 9 Al 1 13 3 2,0 3 10 Zn 2 11 1 1,0 1 11 Zn 2 11 1 1,5 2 12 Zn 2 11 1 2,0 3 13 Zn 2 12 2 1,0 1 14 Zn 2 12 2 1,5 2 15 Zn 2 12 2 2,0 3 16 Zn 2 13 3 1,0 1 17 Zn 2 13 3 1,5 2 18 Zn 2 13 3 2,0 3 19 Fe 3 11 1 1,0 1 20 Fe 3 11 1 1,5 2 21 Fe 3 11 1 2,0 3 22 Fe 3 12 2 1,0 1 23 Fe 3 12 2 1,5 2 24 Fe 3 12 2 2,0 3 25 Fe 3 13 3 1,0 1 26 Fe 3 13 3 1,5 2 27 Fe 3 13 3 2,0 3 Universitas Sumatera Utara 35 3.4. Prosedur Percobaan 3.4.1. Perangkaian Reaktor Elektrokoagulasi Reaktor elektrokoagulasi yang digunakan adalah reaktor tipe batch. Reaktor berupa bak persegi empat terbuat dari kaca dengan dimensi: panjang 14 cm, lebar 9 cm dan tinggi 20 cm. Setiap plat elektroda dipotong dengan ukuran yang seragam yaitu 15 x 9 cm dan tebal 0,8 mm. Selanjutnya elektroda dihubungkan dengan sumber tegangan DC power supply dengan jarak elektroda sesuai dengan yang ditetapkan.

3.4.2. Preparasi Limbah RANUT

Limbah cair yang berasal dari RANUT adalah bahan utama yang akan diolah dalam penelitian ini. Limbah effluent RANUT diambil pada setiap rentang waktu tertentu, sesuai dengan waktu retensi yang digunakan 2 x 24 jam. Limbah cair diambil dan dimasukkan ke dalam jerigen atau ember, untuk selanjutnya dianalisa sesuai parameter yang dibutuhkan pH, COD, TSS, warna dan turbiditas. Untuk analisa COD, dilakukan pengawetan sampel dengan cara menyimpannya dalam botol kaca gelap 500 mL pada pH 2 dengan penambahan asam sulfat, dan didinginkan pada temperatur + 4 C, sampel ini dapat tahan selama + 28 hari. Prosedur analisa parameter respon serta efisiensi terdapat pada Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara 36

3.4.3. Pelaksanaan Percobaan

1. Perangkaian reaktor elektrokoagulasi sesuai perlakuan yang diberikan pada masing-masing satuan percobaan. 2. Sampel limbah RANUT yang telah dianalisa, diambil sebanyak 2000 mL dan pH diatur menjadi 6,5, lalu dimasukkan ke dalam reaktor elektrokoagulasi, selanjutnya power dan stopwatch dihidupkan. 3. Pengambilan sampel hasil pengolahan elektrokoagulasi setelah waktu retensi 3 jam, dan sekaligus melakukan pengawetan sampel untuk uji analisa COD. 4. Melakukan analisa sampel yang meliputi:perubahan pH, penurunan COD, TSS, warna dan turbiditas. 5. Analisis data dengan metode statistik menggunakan program Minitab realease 15 untuk mendapatkan data sidik ragam ANOVA. 6. Pembahasan hasil analisa dan penarikan kesimpulan.

3.5. Analisis Data

Hasil analisa parameter respon yang diamati dituliskan dalam bentuk efisiensi yaitu persentase penurunan respon sebelum pengolahan dengan sesudah pengolahan. Untuk melihat apakah ada hubungan linier yang signifikan antara variabel bebas perlakuan dengan variabel terikat respon, maka dilakukan uji linieritas regresi berganda multiple regresion dengan analisa sidik ragam model tetap fixed model. Persamaan multiple regresion untuk 3 faktor dapat dituliskan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 37 Y = β 1 + β 2 x 1 + β 3 x 2 + β 4 x 3 + β 5 x 1 x 2 + β 6 x 2 x 3 + β 7 x 1 x 3 + β 8 x 1 2 + β 9 x 2 2 + β 10 x 3 2 + ε Keterangan : Y : Variabel respon yang diukur yaitu penyisihan penurunan β 1 - β 10 : Konstanta linier, kuadratik dan hasil regresi koefisien diagonal ε : error term Pada analisis data akan dilihat keseluruhan pengaruh utama dari tiap faktor maupun pengaruh interaksi antar faktor. Data hasil analisa respon juga akan dipresentasikan dalam bentuk grafik untuk melihat level optimum dari setiap perlakuan yang diberikan. Keseluruhan proses ini dilakukan dengan menggunakan program Minitab realease15. Universitas Sumatera Utara 38 Gambar 3.2. Diagram Alir Penelitian Analisa perubahan pH dan penurunan : COD, TSS, turbiditas warna Perancangan reaktor elektrokoagulasi Proses elektrokoagulasi sesuai kombinasi perlakuan; Jenis Anoda Al, Zn, Fe, tegangan 11; 12; 13 volt, jarak elektroda 1,0; 1,5; 2,0 cm dan pH 6,5 Sampling hasil pengolahan elektrokoagulasi Analisis data dengan statistika Studi pendahuluan analisa pH, COD, TSS, Turbiditas warna pada efluen RANUT Pembahasan Kesimpulan Sampling effluent RANUT Selama 3 jam Universitas Sumatera Utara 39

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisa Awal Karakteristik Limbah Cair Effluent RANUT

Limbah cair yang diolah dalam penelitian ini adalah limbah cair yang berasal dari buangan Reaktor Anaerobik Unggun Tetap. Sesuai dengan tujuan utama penelitian ini yaitu untuk melihat persentase penyisihan polutan, maka perlu adanya analisa awal karakteristik limbah cair yang akan diolah. Analisa dilakukan pada setiap sampel limbah yang diberikan kombinasi perlakuan. Analisa yang dilakukan meliputi analisa parameter pH, warna, turbiditas, TSS, dan COD. Adapun hasil analisa tersebut disajikan pada tabel di bawah ini. Tabel 4.1. Hasil Analisa Awal Karakteristik Limbah Cair Effluent RANUT Kode pH Turbiditas NTU Warna Pt.Co COD mgL TSS mgL SB-1 6,98 622,00 6553,40 1117,50 723 SB-2 7,11 546,00 6313,40 1050,25 714 SB-3 6,95 102,33 9913,40 1873,40 1084 SB-4 7,09 942,33 9466,60 1753,40 1051 SB-5 6,92 899,00 8406,60 1631,65 953 SB-6 7,13 756,33 7993,40 1548,35 918 SB: sampel sebelum pengolahan Dari hasil analisa di atas diketahui bahwa karakteristik effluent RANUT terutama untuk parameter TSS dan COD, masih sangat jauh dari standar baku mutu limbah cair yang berlaku Tabel 2.2. Hasil analisa menunjukkan bahwa pH limbah effluent RANUT ini relatif netral, namun untuk keperluan keseragaman kemudahan Universitas Sumatera Utara