49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian yang dilakukan setelah permasalahan diidentifikasi dan telah melewati segala tahap-tahap pengolahan
data untuk menciptakan suatu model permasalahan untuk dianalisis lebih lanjut. Didalam penelitian ini terdapat 9 sampel perusahaan sektor pertambangan dari
populasi perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI selama 2008 sampai dengan 2011 setelah dilakukan purposive sampling untuk di teliti
pengaruh Current ratio CR, Debt to equity ratio DER , Inventory Turnover IT dan Return on equity ROE terhadap Pertumbuhan laba.
4.2 Analisis Deskriptif Statistik
Metode analisis deskriptif statistik terlebih dahulu digunakan guna memberikan gambaran dari data statistik yang diperoleh dari hasil estimasi
melalui software eviews 7. Deskripsi data statistik perusahaan sektor pertambangan selama periode 2008 sampai dengan 2011 akan disajikan dalam
analisis ini. Didalam penelitian ini, metode analisis deskriptif ini memberikan
gambaran melalui penyajian nilai mean, median, nilai minimum, nilai maksimum dan nilai standar deviasi dari masing-masing variabel. Melalui tabel dibawah ini
dapat dilihat deskripsi dari data statistik yang diperoleh:
Universitas Sumatera Utara
50
Tabel 4.1 Tabel Analisis Deskriptif Statistik
Keterangan Pertumbuhan
laba Current
ratio Debt to
equity ratio Invenroty
Turnover Return on
equity Mean
1.1201 3.0408
0.9355 17.401
24.771
Median 0.5178
2.0500 0.7650
10.875 23.120
Maksimum
10.304 10.640
2.3800 63.490
68.510
Minimum -0.8983
0.5600 0.2100
4.3400 1.0400
Standard Deviasi 2.1369
2.3671 0.6161
15.744 16.569
Sumber: data olahan eviews 7 , lampiran 2
1. Variabel Pertumbuhan Laba Y
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa jumlah pengamatan pada sampel perusahaan sektor pertambangan yang telah terdaftar di BEI dalam
penelitian ini selama periode 2008 sampai dengan 2011 yang terdiri dari 4 time series dan 9 cross section. Mean atau nilai rata-rata variabel pertumbuhan laba
pada perusahaan sektor pertambangan dari tahun 2009 sampai dengan 2011 adalah sebesar 1.1201. Perusahaan sektor pertambangan yang memiliki
pertumbuhan laba terbesar adalah PTRO pada tahun 2010 dengan nilai maksimum 10.3043 dan perusahaan dengan pertumbuhan laba terkecil adalah MEDC pada
tahun 2011 dengan nilai minimum sebesar -0.0072. Nilai mean pada variabel pertumbuhan laba pada perusahaan sektor pertambangan yakni 1.1201 lebih kecil
dari nilai standard deviasinya yang sebesar 2.1369. akan tetapi karena terdapat perbedaaan gap yang tidak terlalu jauh anatar nilai mean dengan standar deviasi
ditambah dengan hasil uji normalitas yang menunjukkan bahwa data variabel ini berdistribusi normal, jadi masih bisa disimpulkan bahwa data variabel
pertumbuhan laba masih merupakan data yang baik dan cocok untuk dimasukkan dalam model estimasi.
Universitas Sumatera Utara
51
2. Variabel Current Ratio CR X1
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa mean atau nilai rata- rata variabel CR pada perusahaan pertambangan dari tahun 2008 sampai dengan
2011 adalah sebesar 3.0408. Perusahaan sektor pertambangan yang memiliki CR terbesar adalah ANTM pada tahun 2011 dengan nilai maksimum sebesar 10.64
dan perusahaan dengan CR terkecil adalah BYAN pada tahun 2008 dengan nilai minimum sebesar 0.56. Nilai mean pada variabel CR pada sektor pertambangan
yakni 3.0408 lebih besar dari nilai standar deviasinya yang sebesar 2.3671. Artinya data variabel CR dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan
merupakan data yang baik dan cocok untuk dimasukkan dalam model estimasi.
3. Variabel Debt to Equity Ratio DER X2
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa mean atau variabel DER pada perusahaan sektor pertambangan dari tahun 2008 sampai dengan 2011
adalah sebesar 0.9355. Perusahaan sektor pertambangan yang memiliki DER terbesar adalah BYAN pada tahun 2008 dengan nilai maksimum sebesar 2.38 dan
perusahaan dengan DER terkecil adalah INCO pada tahun 2010 dengan nilai minimum sebesar 0.3. Nilai mean pada variabel DER pada perusahaan
pertambangan sektor pertambangan yakni 0.9355 lebih besar dari nilai standar deviasinya yang sebesar 0.6161. Artinya data variabel DER dapat disimpulkan
bahwa data yang digunakan merupakan data yang baik dan cocok untuk dimasukkan dalam model estimasi.
Universitas Sumatera Utara
52
4. Variabel Inventory Turnover IT X3
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa mean atau variabel IT pada perusahaan sektor pertambangan dari tahun 2008 sampai dengan 2011
adalah sebesar 17.401. Perusahaan sektor pertambangan yang memiliki IT terbesar adalah ADRO pada tahun 2009 dengan nilai maksimum sebesar 63.49
dan perusahaan dengan IT terkecil adalah ANTM pada tahun 2011 dengan nilai minimum sebesar 4.34. Nilai mean pada variabel DER pada perusahaan
pertambangan sektor pertambangan yakni 17.401 lebih besar dari nilai standar deviasinya yang sebesar 15.744. Artinya data variabel IT dapat disimpulkan
bahwa data yang digunakan merupakan data yang baik dan cocok untuk dimasukkan dalam model estimasi.
5. Variabel Return On Equity ROE X4
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa mean atau variabel ROE pada perusahaan sektor pertambangan dari tahun 2008 sampai dengan 2011
adalah sebesar 24.771. Perusahaan sektor pertambangan yang memiliki ROE terbesar adalah KKGI pada tahun 2011 dengan nilai maksimum sebesar 68.51 dan
perusahaan dengan ROE terkecil adalah BYAN pada tahun 2008 dengan nilai minimum sebesar 1.04. Nilai mean pada variabel ROE pada perusahaan
pertambangan sektor pertambangan yakni 24.771 lebih besar dari nilai standar deviasinya yang sebesar 16.569. Artinya data variabel ROE dapat disimpulkan
bahwa data yang digunakan merupakan data yang baik dan cocok untuk dimasukkan dalam model estimasi.
Universitas Sumatera Utara
53
4.3 Uji Redundant Fixed Effect