Jenis Penelitian Rancangan Penelitian Populasi dan Sampel

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian experimental laboratories. Penelitian ini bertujuan mengetahui suatu pengaruh yang timbul akibat adanya perlakuan tertentu.

3.2 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Post Test Only Control Group Design. Rancangan penelitian ditunjukkan pada gambar 3.2. K CMC 1 Po S K- CMC 1 parasetamol dosis toksik O P cuka apel 0,4 ml parasetamol dosis toksik Gambar 3.1 Rancangan penelitian Keterangan: Po : Populasi R : Randomisasi sampel S : Sampel K : Kelompok kontrol dengan pemberian CMC carboxymethyl cellulose 1 selama 14 hari K- : Kelompok kontrol negatif dengan pemberian CMC carboxymethyl cellulose 1 selama 14 hari dan parasetamol dosis toksik 291,6 mg200 gram BB pada hari ke-12, 13, dan 14 P : Kelompok perlakuan dengan pemberian cuka apel 0,4 ml200 gram BB per oral selama 14 hari dan parasetamol dosis toksik 291,6 mg200 gram BB satu jam setelahnya pada hari ke-12, 13, dan 14 O : Observasi gambaran histopatologi kerusakan sel hepar secara mikroskopis R

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Populasi pada penelitian ini adalah Tikus Jantan Rattus novergicus galur Wistar yang diperoleh dari peternakan tikus yang ada di Malang. 3.3.2 Sampel Pada penelitian ini terdapat kriteria inklusi dan eksklusi yang bertujuan untuk membuat homogen sampel yang akan digunakan. Kriteria inklusi sampel penelitian adalah: a. Rattus novergicus galur wistar jantan; b. tikus bulu putih dan sehat bergerak aktif; c. umur 2-3 bulan; d. berat 150-200 gram. Kriteria eksklusi sampel penelitian adalah: a. tikus yang sakit sebelum proses randomisasi; b. tikus yang mati sebelum proses randomisasi. 3.3.3 Jumlah Sampel Sampel dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling yang kemudian dibagi menjadi 3 kelompok. Penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap, acak kelompok, atau faktorial sederhana untuk estimasi jumlah pengulangan atau besar sampel dalam penelitian ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus Federer sebagai berikut: t-1 r- 1 ≥ 15 3-1 r- 1 ≥ 15 2r ≥ 15 + 2 r ≥ 8~9 Keterangan: r = jumlah sampel tiap kelompok perlakuan t = jumlah kelompok perlakuan Besar sampel yang dibutuhkan berdasarkan perhitungan dengan rumus di atas minimal sebanyak 9 ekor tikus masing-masing kelompok. Jadi dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan untuk 3 kelompok adalah 27 ekor tikus.

3.4 Tempat dan Waktu

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR CUKA APEL ANNA TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT SERUM TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS TOKSIK

4 25 47

PENGARUH HEPATOPROTEKTOR MADU TERHADAP KERUSAKAN HISTOLOGIS SEL HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIBERI PERLAKUAN NATRIUM SIKLAMAT

0 5 79

PENGARUH PEMBERIAN SARI KUNYIT KUNING (Curcuma longa) TERHADAP KERUSAKAN SEL HEPAR MENCIT YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

0 2 56

EFEK MADU SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR TERHADAP KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS HEPAR MENCIT YANG DIINDUKSI PARASETAMOL.

0 0 3

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PEGAGAN (Centella asiatica L. Urban) TERHADAP KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS SEL HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS TOKSIK.

0 0 11

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BIT MERAH (Beta vulgaris L.) TERHADAP KERUSAKAN HISTOLOGIS SEL HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL.

0 0 11

PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL.

0 0 13

Efek Proteksi Biji Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.) terhadap Kerusakan Hepar Mencit yang Diinduksi Parasetamol.

0 1 1

Efek Nefroprotektor Ekstrak Biji Mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq.) terhadap Kerusakan Histologis Sel Ginjal Mencit (Mus musculus) yang Diinduksi Parasetamol.

0 6 1

EFEK HEPATOPROTEKTOR PROPOLIS TERHADAP KERUSAKAN SEL HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 8 62