Uji Aktivitas Antioksidan dengan Metode DPPH Spektrofotometer UV-Vis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.6 Uji Aktivitas Antioksidan dengan Metode DPPH

DPPH merupakan radikal bebas yang stabil pada suhu kamar dan sering digunakan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan beberapa senyawa atau ekstrak bahan alam. Senyawa antioksidan akan bereaksi dengan radikal DPPH melalui mekanisme donasi atom hidrogen dan menyebabkan terjadinya peluruhan warna DPPH dari ungu ke kuning yang diukur pada panjang gelombang 517 nm Blois, 1958. Mekanisme reaksinya diperlihatkan oleh gambar berikut. Gambar 2.3 Reduksi DPPH dari Senyawa Peredam Radikal Bebas Prakash, et al., 2001

2.7 Spektrofotometer UV-Vis

Spektrofotometer UV-Vis terdiri dari dua komponen utama, yaitu spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan spektra panjang gelombang tertentu, Sedangkan fotometer merupakan alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Spektrofotometer UV-Vis digunakan untuk mengukur energi secara relatif bila energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Sedangkan spektrofotometri adalah suatu metode yang didasarkan pada pengukuran energi cahaya tampak visibel atau cahaya ultraviolet UV oleh suatu senyawa sebagai fungsi panjang gelombang Day Underwood, 2002. Prinsip penentuan spektrofotometer UV-Vis adalah aplikasi hukum “Lambert-Beer” yang menyatakan bahwa intensitas yang diteruskan oleh larutan zat penyerap berbanding lurus dengan tebal dan konsentrasi larutan Sudjadi, 2007. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Keterangan: A = absorbansi sampel a = absorptivitas b = tebal kuvet c = konsentrasi sampel Dimana terdapat beberapa pembatasan, antara lain:  Sinar yang digunakan dianggap monokromatis  Penyerapan terjadi dalam suatu volume yang mempunyai penampang luas yang sama  Senyawa yang menyerap dalam larutan tersebut tidak tergantung terhadap yang lain dalam larutan tersebut  Tidak terjadi peristiwa fluoresensi atau fosforesensi  Indeks bias tidak tergantung pada konsentrasi larutan A = a.b.c UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium penelitian 1 dan Laboratorium penelitian 2 Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari bulan April hingga Agustus 2014.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

3.2.1 Alat Penelitian

Peralatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu peralatan gelas, hotplate, homogenizer NISSEI, timbangan analitik AND GH-202, viskometer HAAKE viscoTester 6R, pH meter digital HORBA, Sentrifugator HETTICH ZENTRIFUGEN D-78532, vortex WIGGEN HAUSER, mikropipet BIORAD, dan spektrofotometer UV-Vis HITACHI U-2910.

3.2.2 Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rice bran oil CV. Cipta Anugerah, Jawa Timur, gliserin CV. Cipta Anugerah, Jawa Timur, trietanolamin CV. Cipta Anugerah, Jawa Timur, asam stearat PT Brataco, Jakarta, setil alkohol PT Brataco, Jakarta, metil paraben PT Brataco, Jakarta, propil paraben PT Brataco, Jakarta, vitamin C PT. Indofarma, Jawa Barat, etil asetat, DPPH 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl Sigma Aldrich, dan akuades.

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Karakterisasi Sampel RBO

Karakterisasi sampel rice bran oil RBO berdasarkan certificate of analysis dapat dilihat pada tabel 3.1. Organoleptik : Cairan berminyak berwarna kuning pucat, rasa sedikit spesifik. 13