Sebanyak 150 g sampel dimasukkan kedalam labu alas bulat berleher panjang 2 L yang telah dirangkai dalam perangkat alat destilasi uap. Destilasi dilakukan
selama 5-6 jam. Minyak atsiri yang diperoleh ditampung dalam corong pisah lalu dipisahkan antara minyak dengan air. Kemudian minyak atsiri yang diperoleh
ditambahkan Na
2
SO
4
3.6 Identifikasi Minyak Atsiri
anhidrat, dikocok dan didiamkan selama 1 hari. Minyak atsiri dipipet dan disimpan dalam botol berwarna gelap Ketaren,1985.
3.6.1 Penetapan Parameter Fisika 3.6.1.1 Penentuan indeks bias
Penentuan Indeks bias dilakukan dengan menggunakan alat Refraktometer
Abbe. Gambar alat dapat dilihat pada Lampiran 4 halaman 46.
Caranya: Alat Refraktometer Abbe dihubungkan pada termostat dengan pipa karet dan sirkulasi air yang melaui prisma diatur agak lambat dengan aliran yang tetap.
Prisma dibersihkan dengan alkohol kemudian diteteskan cuplikan minyak yang akan ditentukan indeks biasnya. Melalui teleskop dapat dilihat adanya bidang
terang dan bidang gelap lalu putar skrup pemutar prisma sedemikian rupa, sehingga bidang terang dan gelap terbagi atas dua bagian yang sama secara
vertikal. Dengan melihat skala dapat dibaca indeks biasnya. Hasil dapat dilihat
pada Lampiran 13 halaman 65. 3.6.1.2 Penentuan bobot jenis
Penentuan bobot jenis dilakukan dengan menggunakan alat Piknometer. Gambar
alat dapat dilihat pada Lampiran 4 halaman 46.
Caranya: Piknometer dibersihkan dan dikeringkan, isi dengan air suling lalu ditimbang dengan seksama. Kemudian piknometer dikosongkan dan dibilas
Universitas Sumatera Utara
beberapa kali dengan alkohol kemudian dikeringkan dengan bantuan hairdryer dan ditimbang seksama. Piknometer diisi dengan minyak selanjutnya dilakukan
seperti pengerjaan pada air suling. Hasil bobot minyak atsiri diperoleh dengan mengurangkan bobot piknometer yang diisi minyak atsiri dengan bobot
piknometer kosong. Bobot jenis minyak atsiri adalah hasil yang diperoleh dengan membagi bobot minyak atsiri dengan bobot air suling dalam piknometer, kecuali
dinyatakan lain dalam monograf keduanya ditetapkan pada suhu 25
o
3.6.2 Analisa Komponen Minyak Atsiri
C Depkes,
1995. Hasil dapat dilihat pada Lampiran 12 halaman 63.
Penentuan komponen minyak atsiri yang diperoleh dari simplisia rimpang dan daun kunyit dilakukan di Laboratorium Kimia Organik FMIPA UGM dengan
menggunakan seperangkat alat Gas Chromatography-Mass Spectrometer GC- MS model Shimadzu QP 2010S.
Kondisi analisis adalah jenis kolom kapiler Rtx-5MS, panjang kolom 30 m, diameter kolom 0,25 mm, suhu injektor 300
o
C, tekanan 14,0 kPa, gas pembawa He dengan laju alir 0,5 mlmenit. Suhu kolom terprogram temperature
programming dengan suhu awal 70
o
C selama 5 menit, lalu dinaikan perlahan– lahan dengan rate kenaikan 5,0
o
Cmenit sampai mencapai suhu akhir 270
o
C dan dipertahankan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Identifikasi Tumbuhan
Hasil identifikasi yang dilakukan oleh Laboratorium taksonomi tumbuhan- Biologi USU terhadap sampel yang diteliti adalah jenis Curcuma domestica
Valeton, dari suku Zingiberaceae. Data selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 1 halaman 41.
4.2 Karakterisasi Simplisia Rimpang dan Daun Kunyit Tabel 1.
Hasil Karakterisasi Simplisia Rimpang dan Daun Kunyit
No. Pemeriksaan
Karakteristik Simplisia Kadar Praktek
Rimpang menurut MMI
Rimpang Daun
1 Penetapan kadar air
7,99 7,97
Tidak lebih dari 10
2 Penetapan kadar sari
yang larut dalam etanol 12,08
9,22 Tidak kurang
dari 10 3
Penetapan kadar sari yang larut dalam air
17,82 16,30
Tidak kurang dari 15
4 Penetapan kadar abu total
6,46 9,41
Tidak lebih dari 9
5 Penetapan kadar abu
yang tidak larut dalam asam
1,10 1,15
Tidak lebih dari 1,6
6 Penetapan kadar minyak
atsiri 4,83
3,72 3-5
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 sd 11 halaman 51 sd 62
Hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap serbuk rimpang kunyit terdapat parenkim dengan sel berisi minyak atsiri, parenkim yang berisi butir pati, butir
pati yang memiliki bentuk yang khas dan tersebar, rambut penutup, dan pembuluh kayu dengan penebalan tangga dan jala, sedangkan pada simplisia daun kunyit
Universitas Sumatera Utara