tersebut, maka diperlukan suatu kerjasama dan komunikasi yang baik antara pimpinan, karyawan dan bagian-bagian yang terkait. Selain
kerjasama dan komunikasi antar karyawan juga diperlukan pengendalian internal dalam fungsi penjualan.
Perusahaan yang bertujuan profit oriented adalah menghasilkan keuntungan yang maksimal. Keuntungan tersebut diharapkan terus
meningkat untuk setiap periode, dimana hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup
perusahaan, meningkatkan
kesejahteraan karyawan maupun untuk membayar kewajiban-kewajiban perusahaan. Sehingga diperlukan struktur penjualan guna untuk
memberikan andil bagi pelaksanaan pengendalian dalam segala kegiatan operasional perusahaan agar dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Penjualan merupakan sumber pendapatan utama bagi perusahaan dan memegang peranan penting dalam perusahaan. Penjualan berperan
penting karena jika penjualan meningkat maka perusahaan akan mendapatkan laba dan jika perusahaan penjualannya menurun maka
perusahaan akan rugi. Penjualan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Prosedur penjualan sering kali
diabaikan karena begitu banyaknya aktivitas dan kegiatan atau transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Setiap harinya, hal tersebut mengharuskan
untuk melakukan pengendalian internal. Kelalaian dapat terjadi dalam dan untuk mencegah kemungkinan sesuatu yang buruk itu akan terjadi, maka
diperlukan pengendalian internal terlebih dahulu atas semua aktivitas
penjualan yang terjadi guna mencapai efektivitas yang maksimum atau aktivitas perusahaan.
Dealer Yamaha Gondanglegi adalah sebuah dealer motor khusus yamaha yang merupakan jaringan pemasaran dan penjualan lokal salah
satu nya di Gondanglegi. Dealer Yamaha Gondanglegi merupakan salah satu dari banyak dealer di Gondanglegi yang bergerak di bidang penjualan
motor yang kualitas, harga, produk dan pelayanannya sudah cukup baik. Untuk menghadapi persaingan dan mempertahankan produk maka
kegiatan promosi penjualan sales promotion yang dilakukan di Dealer Yamaha Gondanglegi perlu adanya peningkatan karena secara tidak
langsung akan mempengaruhi peningkatan penjualan. Selain itu juga diperlukan struktur pengendalian internal dalam fungsi penjualan agar
aktivitas yang berhubungan dengan penjualan bisa di kendalikan secara optimal.
Berdasarkan latar belakang dan fenomena tersebut diatas serta mengingat betapa pentingnya struktur pengendalian internal pada fungsi
penjualan yang ada pada dealer. Dan seringnya terjadi masalah dalam hal penjualan karena kurangnya pengendalian, bahwa untuk meningkatkan
penjualannya,maka peneliti tertarik untuk mengambil dan membahas permasalahan ini dengan judul
“Evaluasi struktur pengendalian internal fungsi penjualan Studi kasus pada Yamaha Motor
Gondanglegi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana struktur pengendalian internal fungsi penjualan pada
Yamaha Motor Gondanglegi? 2.
Apakah struktur pengendalian internal fungsi penjualan pada Yamaha Motor Gondanglegi sudah berjalan secara efektif?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan struktur pengendalian internal
fungsi penjualan pada Yamaha Motor Gondanglegi.
2. Untuk mengevaluasi keefektivan struktur pengendalian internal atas
fungsi penjualan pada Yamaha Motor Gondanglegi. D.
Manfaat Penelitian
1.
Bagi perusahaan
Bagi perusahaan dapat digunakan dalam evaluasi dan pengendalian dalam hal fungsi penjualan.
2. Bagi kalangan akademis
Sebagai sumber informasi dan referensi yang dapat digunakan sebagai pendamping hasil riset penelitian yang berhubungan dengan struktur
pengendalian internal fungsi penjualan.
6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Rateksi 2012, menganalisis sistem pengendalian internal fungsi penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan dapat dikatakan bahwa struktur organisasi, pelaksanaan karyawan yang cakap, wewenang dan prosedur sudah berjalan
dengan efektif. Akan tetapi, pada pelaksanaan praktek yang sehat perusahaan
ini belum menerapkan praktek yang sehat.
Jhoni 2012,
melakukan penelitian
tentang analisis
sistem pengendalian intern pada fungsi penjualan pada Dealer Agung Sakti Motor di
Lumajang. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan dalam aktivitasnya perusahaan telah melakukan hal-hal yang dapat mendukung aktivitas
penjualan yaitu dengan fungsi penjualan terpisah dari bagian akuntansi dan tidak terdapat transaksi yang dilaksanakan secara lengkap oleh satu fungsi
saja. Dalam pelaksanaannya sistem otorisasi dan prosedur pencatatan telah menunjukan kurangnya pembagian tugas dan wewenang yang memadai
mengakibatkan kurang adanya internal check di dalam unit organisasi dan menyebabkan data akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dipercaya atas
kebenarannya. Mengenai pembagian tugas dan tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang serta prosedur pencatatan yang telah diterapkan tidak
dapat berjalan tanpa diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat
dalam pelaksanaannya. Dalam pelaksanaannya secara keseluruhan telah melakukan praktik yang sehat dalam melakukan aktivitas kegiatan penjualan
di perusahaan.
Adistya 2011, melakukan penelitian tentang evaluasi sistem pengendalian intern penjualan jasa perawatan air conditioner pada CV.
Mavista Technic. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa sistem, pengendalian intern penjualan jasa perawatan Air
Condiotionerpada CV. Mavista Technic yang meliputi struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktek yang sehat serta karyawan
yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya, telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang ditetapkan perusahaan dan tidak menyimpang dari
teori yang terdapat dalam ilmu akuntansi. Dan dari unsurunsur pengendalian intern menurut kerangka COSO, unsur penentuan resiko dan unsur aktivitas
pengendalian kurang efektif, sedangkan unsur lingkungan pengendalian, unsur informasi dan komunikasi, serta unsur pengawasan atau pemantauan
telah efektif.
Riza 2010, melakukan penelitian tentang analisis prosedur penjualan pada PT. Astra International HSO Semarang. Berdasarkan analisis sistem
penjualan yang ada pada PT. Astra International HSO Semarang, dapat disimpulkan bahwa kenyataan yang terjadi telah sesuai dengan SOP standar
operasional perusahaan
kurangnya komunikasi
antar karyawan
mengakibatkan kesalahan dalam input data yang bisa menghambat sistem
penjualan di perusahaan. Dokumen-dokumen dan catatan yang digunakan