Proses Oksigenasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigenasi

3

BAB II PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Kebutuhan dengan Prioritas Kebutuhan Dasar Manusia Oksigenasi

2.1 Pengertian Oksigen

Oksigen adalah salah satu kebutuhan yang paling vital bagi tubuh. Apabila kekurangan oksigen berlangsung lebih dari 5 menit, maka terjadi kerusakan sel otak secara permanen. Selain itu oksigen digunakan oleh sel tubuh untuk mempertahankan kelangsungan metabolisme sel. Oksigen akan digunakan dalam metabolisme sel membentuk ATP Adenosin Trifosfat yang merupakan sumber energi bagi sel tubuh agar berfungsi secara optimal Alimul, 2006. Oksigen dipasok kedalam tubuh melalui proses pernafasanrespirasi yang melibatkan system pernafasan. Sistem pernafasan terdiri dari serangkaian organ yang berfungsi melakukan pertukaran gas antara atmosfer dengan flasma melalui proses ventilasi paru-paru, difusi, transportsi oksigen, dan perfusi jaringan. Fungsi ini berlangsung selama kehidupan untuk mempertahankan homeostasis dengan megatur penyediaan oksigen, mengatur penggunaan nutrisi, melakukan eliminasi sisa metabolisme kaarbondioksida Asmadi, 2008.

2.1.1 Proses Oksigenasi

1. Ventilasi Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi di pengaruhi oleh beberapa hal, yaitu adanya perbedaan tekanan antara atmosfer dengan paru-paru, semakin tinggi tempat maka tekanan udara semakin rendah, demikian sebaliknya, semakin rendah tempat tekanan udara semakin tinggi. 2. Difusi Gas Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen di alveoli dengan kapiler paru dan CO 2 di kapiler dengan alveoli. Proses pertukaran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu luasnya permukaan paru, tebal membrane respirasipermeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli dan interstisial keduanya dapat mempengaruhi proses difusi apabila terjadi proses penebalan. Perbedaan tekanan dan konsentrasi O 2 hal ini sebagaimana O 2 dari alveoli masuk kedalam darah oleh karena tekanan O 2 dalam Universitas Sumatera Utara 4 rongga alveoli lebih tinggi dari tekanan O 2 dalam darah vena pulmonalis, masuk dalam darah secara difusi. 3. Transportasi Gas Transportasi Gas merupakan proses pendistribusian O 2 kapiler ke jaringan tubuh dan CO 2 jaringan tubuh ke kapiler. Transportasi gas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu curah jantung kardiak output, kondisi pembulu darah, latihan exercise, perbandingan sel darah dengan darah secara keseluruhan hemoatokrit, serta eritrosit dan kadar Hb. Alimul, 2006

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigenasi

a. Saraf Otonomik Rangsangan simpatis dan parasimpatis dari saraf otonomik dapat dipengaruhi kemampuan untuk dilatasi dan konstriksi, hal ini dapat terlihat simpatis maupun parasimpatis. Ketika terjadi rangsangan, ujung saraf dapat mengeluarkan neurotransmitter untuk simpatis dapat mengeluarkan norodrenalin yang berpengaruh pada bronkodilatasi dan untuk parasimpatis mengeluarkan asetilkolin yang berpengaruh bronkhokonstriksi karena pada saluran pernafasan terdapat reseptor adrenergenik dan reseptor kolinergik. b. Alergi pada Saluran Nafas Banyak faktor yang dapat menimbulakan alergi, antara lain debu yang terdapat dalam hawa pernafasan, bulu binatang, serbuk benang sari bunga, kapuk, makanan, dan lain-lain. c. Perkembangan Tahap perkembangan anak dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigenasi karena usia organ dalam tubuh berkembang seiring usia perkembangan. d. Lingkungan Kondisi lingkungan dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi seperti factor alergi, ketinggian tanah, dan suhu kondisi tersebut memengaruhi kemampuan adaptasi. e. Perilaku Faktor perilaku yang dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi adalah perilaku dalam mengkonsumsi makanan status nutrisi Tarwoto, 2006 Universitas Sumatera Utara 5

2.1.3 Jenis Pernafasan