Permasalahan Manfaat Penelitian Lokasi Penelitian Metodologi Penelitian

Umumnya, pembuatan trigliserida secara kimiawi berlangsung pada suhu tinggi dan menggunakan katalis yang tidak ramah lingkungan seperti asam sulfat, zeolit, CaO, MgO, dan resin penukar ion. Katalis yang digunakan tidak dapat diregenerasi. Selain itu, sulitnya dalam mengesterifikasi gugus-OH sekunder untuk menghasilkan trigliserida. chro Bangun, N dkk 2015 telah membuat suatu katalis asam sulfonat dengan mensulfonasi 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenildisilana menjadi 1,2-dimetil-1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana. Katalis ini digunakan dalam reaksi esterifikasi antara asam lemak dengan alkohol primer dan alkohol sekunder untuk menghasilkan metil ester. Katalis heterogen bergugus asam sulfonat ini memiliki aktivitas penggunaan ulang reusable activity yang sangat baik, stabil pada suhu tinggi, mudah dipisahkan dari produk reaksi dan rendah polusi terhadap lingkungan sehingga mendukung Green Chemistry. Dari uraian diatas, diketahui 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenilsulfonatodisilana dapat mengkatalisis reaksi esterifikasi antara asam lemak berantai panjang dengan alkohol primer dan alkohol sekunder pada suhu tinggi sehingga, dalam penelitian ini akan dilakukan reaksi esterifikasi antara asam oleat dengan gliserol menggunakan 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenilsulfonatodisilana, dimana gliserol sebagai alkohol primer dan alkohol sekunder untuk menghasilkan 1,2,3- trioleilgliserol.

1.2. Permasalahan

1. Reaksi-reaksi esterifikasi umumnya menggunakan suhu tinggi dan katalis tidak ramah lingkungan, sehingga pada pembuatan 1,2,3-trioleilgliserol dilakukan reaksi esterifikasi menggunakan katalis yang tahan suhu tinggi, ramah lingkungan dan reusable. 2. Dalam menghasilkan trigliserida, sulitnya untuk mengesterkan gugus-OH sekunder pada gliserol, sehingga pada penelitian ini digunakan katalis 1,2-dimetil- 1,1,2,2-tetrafenilsulfonatodisilana yang telah diketahui dapat mengesterifikasi alkohol sekunder. 1.3.Tujuan Penelitian Untuk memperoleh 1,2,3-trioleilgliserol melalui reaksi esterifikasi antara gliserol dan asam oleat dengan menggunakan katalis 1,2-dimetil-1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana dan mengetahui kondisi reaksi yang tepat.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah terhadap industri pangan terutama produk turunan gliserol yang bernilai ekonomi tinggi seperti 1,2,3-trioleilgliserol dengan penggunaan katalis 1,2-dimetil-1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana yang ramah lingkungan dan reusable.

I.5. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik FMIPA USU. Karakterisasi produk dengan Kromatografi Gas dilakukan di PT. WBI Wilmart Bioenergi Indonesia. Karakterisasi produk dengan spektroskopi FT-IR dilakukan di PT. Soci Mas.

1.6. Metodologi Penelitian

Reaksi Esterifikasi dilakukan dengan mencampurkan asam oleat, gliserol dan katalis 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenilsulfonatodisilana ke dalam autoclave. Campuran tersebut dipanaskan pada suhu 180 o C selama 20 jam sambil diaduk dengan pengaduk magnet. Setelah reaksi selesai, campuran hasil reaksi ditambahkan n-heksana kemudian dicuci fraksi n-heksana dengan akuades berulang-ulang. Lapisan n-heksana dikeringkan, divakum, ditimbang dan dianalisis dengan FT-IR dan Kromatografi Gas sedangkan lapisan akuades dikeringkan dan divakum, ditimbang untuk mendapatkan katalisnya kembali. Dilakukan prosedur yang sama untuk variasi suhu 160 o C, dan rasio mol asam oleat : gliserol : 6 : 1 pada suhu 180 o C. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Industri Oleokimia

Dokumen yang terkait

Pembuatan Monooleilgliserol Dan Dioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol menggunakan katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

3 61 49

Pembuatan Monooleilgliserol Dan Dioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol menggunakan katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

0 4 49

Pembuatan 1,2,3-trioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol Menggunakan Katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

0 8 63

Pembuatan 1,2,3-trioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol Menggunakan Katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

0 0 13

Pembuatan 1,2,3-trioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol Menggunakan Katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

0 0 2

Pembuatan 1,2,3-trioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol Menggunakan Katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

0 0 4

Pembuatan 1,2,3-trioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol Menggunakan Katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

0 1 12

Pembuatan 1,2,3-trioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol Menggunakan Katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

0 0 3

Pembuatan 1,2,3-trioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol Menggunakan Katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

0 0 2

Pembuatan Monooleilgliserol Dan Dioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol menggunakan katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

0 0 12