Theory X and Theory Y dari Dauglas McGregor

c. Growth Needs kebutuhan pertumbuhan Kebutuhan untuk mengembangkan dan meningkatkan pribadi. Hal ini berhubungan dengan kemampuan dan kecakapan yang dimiliki setiap individu.

4. Theory X and Theory Y dari Dauglas McGregor

Dauglas McGregor mengajukan dua pandangan yang berbeda tentang manusia: negatif dengan tanda label X dan positif dengan tanda label Y. McGregor merumuskan asumsi-asumsi dan perilaku manusia dalam organisasi sebagai berikut : a. Teori X negatif merumuskan asumsi seperti : 1 Manusia sebenarnya tidak suka bekerja dan jika ada kesempatan maka ia akan menghindari atau bermalas-malasan dalam bekerja. 2 Pada saat manusia tidak suka atau tidak menyukai pekerjaannya, mereka harus diatur dan dikontrol bahkan mungkin ditakuti untuk menerima sanksi hukum jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh. 3 Manusia akan menghindari tanggung jawabnya dan mencari tujuan formal sebisa mungkin. 4 Kebanyakan manusia menempatkan keamanan di atas faktor lainnya yang berhubungan erat dengan pekerjaan dan akan menggambarkannya dengan sedikit ambisi. b. Teori Y positif merumuskan asumsi seperti : 1 Manusia dapat memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang wajar, lumrah dan alamiah baik tempat bermain atau beristirahat, dalam artian berdiskusi atau sekedar teman bicara. M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008 2 Manusia akan melatih tujuan pribadi dan pengontrolan diri sendiri jika mereka melakukan komitmen yang sangat objektif. 3 Kemampuan untuk melakukan keputusan yang cerdas dan inovatif adalah tersebar secara meluas di berbagai kalangan tidak hanya selalu dari kalangan top manajemen atau dewan direksi.

2.1.5. Pengertian Karir

Hampir semua orang bertanya tentang siklus hidup pekerjaan seseorang, dan ternyata jawabannya tidak membantu mengidentifikasi berbagai tindakan yang dibutuhkan untuk pengembangan karir orang tersebut. Karir terdiri dari semua pekerjaan yang ada selama seseorang bekerja, atau dapat pula dikatakan bahwa karir adalah seluruh jabatan yang diduduki seseorang dalam kehidupan kerjanya. Untuk orang-orang tertentu jabatan-jabatan ini merupakan tahapan dari suatu perencanaan yang cermat, sedangkan bagi yang lain, karir merupakan bentuk keberuntungan. Gomes 2000 menyatakan bahwa ”Karir adalah suatu rangkaian kegiatan kerja yang terpisahkan tetapi berkaitan, yang memberikan kesinambungan, ketentraman, dan arti dalam hidup seseorang”. Menurut Simamora 2004, ”Karir adalah urutan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dan perilaku-perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi-aspirasi seseorang selama rentang hidup orang tersebut”. M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008 Selanjutnya Soeprihanto 2000, menyatakan bahwa ”Karir adalah perkembangan para karyawan secara individu dalam jenjang jabatankepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan”. Menurut Rivai 2006 konsep-konsep dasar perencanaan karir, yakni : a Karir Karir merupakan seluruh posisi kerja yang dijabat selama siklus kehidupan pekerjaan seseorang. b Jenjang Karir Jenjang karir merupakan model posisi pekerjaan berurutan yang membentuk karir seseorang. c Tujuan Karir Tujuan karir merupakan posisi mendatang yang diupayakan pencapaiannya oleh seseorang sebagai bagian karirnya. Tujuan-tujuan ini berperan sebagai benchmark sepanjang jenjang karir seseorang. d Perencanaan Karir Perencanaan karir merupakan proses dimana seseorang menyeleksi tujuan karir dan jenjang karir menuju tujuan-tujuan tersebut. e Pengembangan Karir Pengembangan karir terdiri dari pengkatan pribadi yang dilakukan oleh seseorang dalam mencapai rencana karir pribadinya. M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008 Dengan demikian karir adalah seluruh pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh individu selama masa hidupnya. Karir merupakan pola dari pekerjaan dan sangat berhubungan dengan pengalaman posisi, wewenang, keputusan, dan interpretasi subjektif atas pekerjaan, dan aktivitas selama masa kerja individu. Pengertian ini menekankan bahwa karir tidak berhubungan dengan kesuksesan atau kegagalan, namun lebih kepada sikap dan tingkah laku, dan kontinuitas individu dalam aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaannya. Tujuan karir adalah posisi di masa mendatang yang ingin dicapai oleh individu dalam pekerjaannya. Jadi keberhasilan karir tidak lagi diartikan sebagai penghargaan institusional dengan meningkatnya kedudukan dalam suatu hierarki formal. Apalagi pada saat ini karir telah mengalami pergeseran menuju karir tanpa batas the boundaryless career. Kunci keberhasilan karir pada masa yang akan datang lebih dicerminkan dari pengalaman hidup seseorang daripada posisi yang dimilikinya. M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008

2.1.6. Tahap-tahap Pengembangan Karir Individu

Penelitian mengenai tahapan-tahapan karir menyimpulkan bahwa kebutuhan dan ekspektasi individu berubah melalui tahapan-tahapan. Hubungan antara tahapan- tahapan karir dan kebutuhan individu dapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut ini. Kebutuhan Utama Keamanan, Jaminan Pencapaian, Harga Diri, Kebebasan Harga Diri, Aktualisasi Diri Aktualisasi Diri Usia Fase Awal Pegawai Kontrak Fase Lanjutan Promosi Fase Mempertahankan Mempertahankan Posisi Fase Pensiun Berpikir Strategis Sumber : Rivai 2006 Tahap Akhir Gambar 2.4 Tahap-tahap Karir dan Kebutuhan Individu Menurut Rivai 2006, tahapan-tahapan karir dan kebutuhan individu dapat dibedakan atas 4 empat tahapan, yaitu : 1. Fase Awal Fase awal atau fase pembentukan menekankan pada perhatian untuk memperoleh jaminan terpenuhinya kebutuhan dalam tahun-tahun awal pekerjaan. 2. Fase Lanjutan Fase lanjutan di mana pertimbangan jaminan keamanan sudah mulai berkurang, namun lebih menitikberatkan pada pencapaian, harga diri, dan kebebasan. M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008 3. Fase Mempertahankan Pada fase mempertahankan, individu mempertahankan pencapaian keuntungan atau manfaat yang telah diraihnya sebagai hasil pekerjaan di masa lalu. Individu telah merasa terpuaskan, baik secara psikologis maupun finansial. 4. Fase Pensiun Pada fase pensiun, individu telah menyelesaikan satu karir, dan akan berpindah ke karir yang lain, dan individu memiliki kesempatan untuk mengekspresikan aktualisasi diri yang sebelumnya tidak dapat dilakukannya.

2.2. Review Penelitian Terdahulu

Felton et al. 1994 meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa sekolah bisnis untuk memilih profesi sebagai akuntan publik. Faktor-faktor yang diperhitungkan sebagai faktor yang mempengaruhi pemilihan karier pada penelitian ini meliputi lima hal, yaitu nilai intrinsik pekerjaan, gaji, jumlah tawaran lowongan kerja, persepsi mahasiswa tentang benefit profesi akuntan publik, dan persepsi mahasiswa tentang pengorbanan profesi akuntan publik. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang memilih untuk berprofesi sebagai akuntan publik lebih mempertimbangkan gaji jangka panjang dan kesempatan kerja yang lebih menjanjikan. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik percaya bahwa penghargaan dari profesi ini lebih besar daripada pengorbanannya. M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008 Rahayu, dkk. 2003 dalam penelitiannya menemukan bahwa mahasiswa dan mahasiswi akuntansi dari universitas negeri dan universitas swasta banyak yang berminat untuk memilih karir sebagai akuntan perusahaan. Hasil penelitiannya juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pandangan mengenai penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, dan pertimbangan pasar kerja, sedangkan untuk faktor nilai-nilai sosial dan personalitas tidak terdapat perbedaan pandangan. Berdasarkan gender-nya, maka perbedaan persepsipandangan mahasiswa akuntansi terlihat pada faktor pelatihan profesional dan lingkungan kerja, sedangkan untuk faktor penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas tidak terdapat perbedaan pandangan. Wijayanti 2001, dalam penelitiannya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi menunjukkan bahwa dari 7 tujuh faktor yang diteliti, yaitu penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai- nilai sosial, pengakuan profesional, lingkungan kerja, keamanan kerja, dan tersedianya lapangan kerja, hanya faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, dan nilai-nilai sosial yang dipertimbangkan mahasiswa akuntansi dalam memilih karir. Sedangkan faktor pengakuan profesional, lingkungan kerja, keamanan kerja, dan akses lowongan kerja tidak dipertimbangkan mahasiswa akuntansi dalam memilih karir. M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008 Andriati 2001, meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi di Jawa dalam memilih karir sebagai akuntan publik dan non publik. Hasil penelitiannya menunjukkan ada perbedaan pendapat mengenai personalitas diantara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik dan akuntan non publik. Rasmini 2007 meneliti faktor-faktor yang Berpengaruh pada keputusan pemilihan Profesi Akuntan Publik dan Non akuntan Publik pada Mahasiswa Akuntansi di Bali. Hasil penelitian menunjukkan Terdapat perbedaan yang signifikan pada faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik pada mahasiswa dan mahasiswi S1 Akuntansi di Bali. Variabel-variabel yang membedakan pemilihan profesi antara mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik dengan mahasiswa yang memilih profesi nonakuntan publik adalah a pekerjaan yang memberikan tantangan secara intelektual, memperoleh tunjangan-tunjangan, b pekerjaan yang aman dari PHK, c lingkungan kerja yang menyenangkan, d dapat menjadi konsultan yang dinamis pada perusahaan, e dapat menjadi konsultan bisnis yang terpercaya, f dapat menjadi direktur perusahaan, g dapat memperluas wawasan dan kemampuan sehingga lebih profesional dalam akuntansi, h mudah mendapat promosi, i imbalan yang diperoleh sesuai dengan upaya yang diberikan, j bahwa kepuasan pribadi dapat dicapai atas tahapan karier, k akuntan publik memberi keamaan kerja lebih terjamin, l berkarier di kantor akuntan publik memperoleh penghargaan tinggi dari masyarakat. Berdasarkan nilai discriminant loading, faktor yang paling dominan M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008 mempengaruhi pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik pada mahasiswa akuntansi adalah adanya persepsi bahwa karier di akuntan publik memberikan keamanan kerja lebih terjamin tidak mudah kena PHK. Pada Tabel 2.1 berikut ini ditunjukkan matriks dari beberapa penelitian terdahulu. Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Kesimpulan 1. Felton, Sandra, Nola Buhr, and Margot Northey 1994. Factors Influencing the Business Student’s Choice of a Career in Chartered Accountancy Nilai intrinsik pekerjaan, gaji, jumlah tawaran lowongan kerja, persepsi mahasiswa tentang benefit profesi akuntan publik, dan persepsi mahasiswa tentang pengorbanan profesi akuntan publik. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang memilih untuk berprofesi sebagai akuntan publik lebih mempertimbangkan gaji jangka panjang dan kesempatan kerja yang lebih menjanjikan. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik percaya bahwa penghargaan dari profesi ini lebih besar daripada pengorbanannya. 2. Rahayu, dkk. 2003 Persepsi mahasiswa akuntansi di beberapa universitas negeri dan swasta yang ada di wilayah Jakarta, Yogyakarta, dan Surakarta mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan publik, akuntan peru-sahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah. Penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, ling- kungan kerja, pertim- bangan pasar kerja dan personalitas. Mahasiswa dan maha- siswi akuntansi dari uni-versitas negeri dan swas-ta banyak yang berminat untuk memilih karir sebagai akuntan perusa-haan. 3. Wijayanti 2001 Faktor-faktor yang mempeng-aruhi pemilihan karir maha-siswa akuntansi di Yogyakarta. Penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, peng- akuan profesional, ling- kungan kerja, keaman-an kerja, dan tersedia-nya lapangan kerja. Faktor penghargaan finansial, pelatihan pro-fesional, dan nilai- nilai sosial yang dipertim-bangkan mahasiswa akuntansi dalam memilih karir. M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008 4. Andrianti 2001 Faktor-faktor yang mempeng-aruhi mahasiswa akuntansi di Jawa dalam memilih karir sebagai akuntan publik dan non publik. Faktor intrinsik, peng- hasilan, pertimbangan pasar kerja, dan per- sonalitas. Ada perbedaan pendapat mengenai personalitas diantara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik dan akuntan non publik. 5. Rasmini 2007 Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Keputusan Pemilihan Profesi Akuntan Publik Dan Nonakuntan Publik Pada Mahasiswa Akuntansi di Bali Jenis Pekerjaan, Gaji, Jumlah Lowongan Pekerjaan, Lingkungan Kerja, Persepsi Benefit Akuntan Publik, Terdapat perbedaan yang signifikan pada faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi akuntan publik dan nonakuntan publik pada mahasiswa dan mahasiswi S1 Akuntansi di Bali. Lanjutan Tabel 2.1 M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konseptual

Setiap individu yang ingin maju dan berkembang perlu memotivasi dirinya untuk mau bekerja keras, penuh tanggung jawab, selalu ingin maju dan tidak mudah menyerah, serta selalu meningkatkan kualitas diri sebagai upaya antisipasi menghadapi persaingan yang semakin berat di antara sesama tenaga kerja. Menurut Herzberg sesuai dengan teori yang dikembangkannya yang dikenal dengan teori ”Model dua faktor” dari motivasi, yaitu motivasional dan faktor higine atau pemeliharaan. Menurut teori ini yang dimaksud dengan faktor motivasional adalah hal-hal yang pendorong berprestasi yang bersifat instrinsik, yang bersumber dari dalam diri seseorang, antara lain adalah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan berkembang, kemajuan dalam karir dan pengakuan orang lain. Sedangkan faktor higine mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi, hubungan seorang karyawan dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekan- rekan sekerjanya, teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para penyelia, kebijaksanaan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan sistem imbalan yang berlaku Siagian, 2008 . M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008 Selanjutnya Victor H. Vroom, dalam bukunya yang berjudul ”Work and Motivation” mengemukakan suatu teori yang disebutnya sebagai ”Teori Harapan”. Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh seseorang dari perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan nampaknya terbuka untuk memperolehnya, maka yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya. Berdasarkan teori motivasi yang dikemukakan oleh dua ahli tersebut di atas, maka merupakan hal yang logis dan wajar apabila seseorang dalam memilih karir atau pekerjaannya sangat perlu mempertimbangkan jenjang karir dan prospek perkembangan karirnya di masa yang akan datang. Rivai 2006 menyatakan bahwa ”Karir merupakan seluruh posisi kerja yang dijabat selama siklus kehidupan pekerjaan seseorang”. Akuntan merupakan salah satu profesi dalam dunia kerja yang dapat dijalani oleh mahasiswa akuntansi. Secara garis besar bidang pekerjaan yang dapat dilakukan oleh akuntan dapat digolongkan dalam 4 empat kategori, yaitu akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah, seperti di Badan Pemeriksa Keuangan BPK, BPKP, Departemen Keuangan, dan instansi pemerintah lainnya. M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008 Menurut Rahayu dkk. 2003 bahwa mahasiswa akuntansi dalam memilih karir yang akan dijalaninya memiliki berbagai pertimbangan antara lain adalah penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan mahasiswa akuntansi dalam memilih karir Akuntan Publik : 1. Penghargaan Finansial X 1 2. Pelatihan Profesional X 2 3. Pengakuan Profesional X 3 4. Nilai-nilai sosial X 4 5. Lingkungan kerja X 5 6. Pertimbangan pasar kerja X 6 7. Personalitas X 7 Minat Menjadi Akuntan Publik Y Gambar 3.1. Kerangka Konseptual

3.2. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut : Penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas berpengaruh terhadap minat menjadi Akuntan Publik. M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian hubungan kausal causal effect. Penelitian ini dirancang untuk menguji pengaruh fakta dan fenomena serta mencari keterangan keterangan secara factual yaitu penelitian yang bersifat menjelaskan mengenai faktor-faktor yang menentukan pemilihan profesi Akuntan Publik bagi mahasiswa Departemen Akuntansi FE USU Medan.

4.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomi USU yang beralamat di Jalan Prof. T.M. Hanafiah, SH Medan.

4.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Departemen Akuntansi Program Strata – I Reguler Angkatan 2005, 2006 sebanyak 147 orang mahasiswa. Data mengenai jumlah mahasiswa Departemen Akuntansi Program Strata – I Reguler dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini. Tabel 4.1 Jumlah Populasi M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008 No. Program Strata – 1 Jumlah orang 1. 2. Angkatan 2005 Angkatan 2006 75 72 Jumlah 147 Sumber : Departemen Akuntansi FE-USU, Februari 2009. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriterianya sebagai berikut : 1. Mahasiswa Departemen Akuntansi Program Strata – I Reguler USU yang sudah mengajukan proposal penelitian skripsi. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa mahasiswa yang sudah mengajukan proposal penelitian skripsi diperhitungkan dalam waktu yang tidak lama lagi mereka akan menyelesaikan studinya dan segera akan bekerja. 2. Mahasiswa stambuk 2005 dan 2006. Dengan kriteria tersebut maka dapat diperoleh mahasiswa yang telah memiliki Indeks Prestasi Kumulatif IPK 2,00 dan telah menyelesaikan 110 SKS. 3. Mahasiswa stambuk 2007 disisihkan karena pada periode penelitian belum ada yang mencapai 110 SKS. Berdasarkan 3 tiga kriteria diatas maka terpilih sebanyak 31 tiga puluh satu orang.

4.4. Metode Pengumpulan Data

M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008 Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Wawancara interview yang dilakukan responden untuk memberikan informasi dan keterangan sehubungan penelitian yang dilakukan. b. Daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU yang menjadi responden dalam penelitian ini. c. Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen- dokumen yang diperoleh dari Fakultas Ekonomi USU sebagai pendukung penelitian ini.

4.5. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data primer yang diperoleh dengan melakukan wawancara interview dan menyebarkan daftar pertanyaan questionaire. b. Data sekunder diperoleh dari studi dokumentasi berupa dokumen-dokumen resmi yang diterbitkan oleh Fakultas Ekonomi USU. 4.6. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut : M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008 1. Penghargaan Finansial X 1 Penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. Penghargaan finansial diuji dengan 3 tiga butir pernyataan yaitu gaji awal yang tinggi, potensi kenaikan gaji dan tersedianya dana pensiun. 2. Pelatihan Profesional X 2 Pelatihan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian. Pelatihan profesional diuji dengan 4 empat pernyataan mengenai pelatihan sebelum mulai bekerja, pelatihan profesional, pelatihan kerja rutin dan pengalaman kerja. 3. Pengakuan Profesional X 3 Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional diuji dengan 4 empat pernyataan mengenai kemungkinan bekerja dengan ahli lain, kesempatan untuk berkembang, dan pengakuan prestasi. 4. Nilai-nilai Sosial X 4 Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menunjukkan kemampuan seseorang di masyarakat, atau nilai seseorang yang dapat dilihat dari sudut M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008 pandang orang-orang lain di lingkungannya. Nilai-nilai sosial diuji dengan 6 enam pernyataan mengenai cara untuk naik pangkat, kesempatan untuk melakukan pelayanan sosial, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi di luar pekerjaan, perhatian terhadap perilaku individu dan gengsi pekerjaan di mata orang lain. 5. Lingkungan Kerja X 5 Lingkungan kerja merupakan sesuatu yang berkaitan dengan sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan kerja. Lingkungan kerja diuji dengan pernyataan mengenai sifat pekerjaan rutin, atraktif, sering lembur. 6. Pertimbangan Pasar Kerja X 6 Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja. Keamanan kerja merupakan faktor dimana karir yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Karir diharapkan bukan pilihan karir sementara, tetapi dapat terus berlanjut sampai seseorang pensiun. Pertimbangan pasar kerja diuji dengan 2 dua pernyataan mengenai keamanan kerja, dan kemudahan mengakses lowongan kerja. 7. Personalitas X 7 Personalitas merupakan salah satu determinan yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan situasikondisi tertentu. Hal ini membuktikan bahwa personalitas berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Personalitas diuji M. Simba Sembiring : Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan, 2009 USU Repository © 2008 dengan satu pernyataan mengenai kesesuian pekerjaaan dengan kepribadian yang dimiliki seseorang.

2. Variabel Dependen Y

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK OLEH MAHASISWA AKUNTANSI PTS Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Akuntansi Pts Se-Surakarta.

2 14 24

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK OLEH MAHASISWA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Akuntansi Pts Se-Surakarta.

5 19 17

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Akuntansi Pts Se-Surakarta.

0 2 9

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR AKUNTAN PUBLIK Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Akuntan Publik (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 2 19

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi (Studi Kasus Pada Universitas Sebelas Maret Surakarta).

0 1 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi (Studi Kasus Pada Universitas Sebelas Maret Surakarta).

0 1 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK.

1 3 82

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK.

1 3 90

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Memilih Karir Menjadi Akuntan Publik

0 1 20

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

0 2 25