FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK.

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

EKA INDRA OKTAVIANTI 1013010073/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR 2014


(2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana EKONOMI DAN BISNIS

Progdi Akuntansi

Diajukan Oleh :

EKA INDRA OKTAVIANTI 1013010073/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR 2014


(3)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

Yang diajukan

EKA INDRA OKTAVIANTI 1013010073/FE/EA

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh

Pembimbing Utama

Dr. Sri Trisnaningsih, M.Si Tanggal : ………… NIP. 196509291992032001

Mengetahui, Ketua Progdi Akuntansi

Dr. Hero Priono, SE, Msi, Ak, CA NIP. 196110111992031001


(4)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

Yang diajukan

EKA INDRA OKTAVIANTI 1013010073/FE/EA

Disetujui untuk Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

Dr. Sri Trisnaningsih, M.Si Tanggal : ………… NIP. 196509291992032001

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis

DRS. H. RAHMAN A. SUWAIDI, MS NIP. 19600330 1986031003


(5)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT

PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI

AKUNTAN PUBLIK

Disusun Oleh : Eka Indra Oktavianti

1013010073/FE/AK

telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Pada tanggal 28 Maret 2014

Pembimbing: Tim Penguji:

Pembimbing Utama Ketua

Dr.Sri Trisnaningsih, SE, M.Si Drs. Ec. Muslimin, M.Si NIP. 196509291992032001

Sekretaris

Dra. Ec. Dyah Ratnawati, MM Anggota

Dra. Ec. R Sjarief Hidayat, M.Si Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir penulisan skripsi dengan judul :

“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN

KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK”. dengan

baik.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan sehingga dapat menyelesaikan tugas-tugas sebagai mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur. Ucapan terima kasih khususnya penulis sampaikan kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Dr. Hero Priono, SE, MSi, Ak, CA selaku Kepala Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama menyusun skripsi ini..


(7)

5. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah mendidik penulis selama menjadi mahasiswa. 6. Papa, Mama, Kakak, Adik dan seluruh keluarga yang telah memberi doa restu,

kasih sayang, dukungan moril dan materiil selama kuliah hingga penyelesaian skripsi ini.

7. Lalak, Bella, Apri, Sesza, Wahyu, Omar, Hanif., Mbak Arini, sahabat-sahabat sebimbingan Bu Trisna serta sahabat-sahabat lainnya yang telah menjadi sahabat seperjuangan, teman diskusi dan banyak memberikan dukungan, doa dan perhatian kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.

8. Seluruh mahasiswa Akuntansi khususnya mahasiswa akuntansi keuangan yang telah banyak membantu memberikan informasi dan dukungan dalam menyusun skripsi.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses pengerjaan skripsi ini sampai selesai.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu saran dan kritik sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi akademika UPN “Veteran” umumnya, serta bagi mahasiswa Program Studi Akuntansi khususnya.


(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL... ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAK ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ... 9

2.2. Landasan Teori ... 13

2.2.1 Persepsi ... 13

2.2.2 Pengertian Karir... 14

2.2.3 Pengertian Profesi ... 15

2.2.4 Profesi Akuntan ... 16

2.2.5 Jenis-jenis Profesi Akuntan ... 19


(9)

2.2.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan

Karir ... 20

2.2.6.1 Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan... 20

2.2.6.2 Teori Yang Mempengaruhi ... 21

2.2.6.3 Faktor Gaji ... 23

2.2.6.4 Teori Yang Mempengaruhi ... 24

2.2.6.5 Faktor Pertimbangan Pasar Kerja ... 25

2.2.6.6 Teori Yang Mempengaruhi ... 25

2.3 Kerangka Pikir ... 28

2.4 Hipotesis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 30

3.1.1 Definisi Operasional ... 30

3.1.2 Pengukuran Variabel ... 32

3.2. Teknik Pengambilan Sampel ... 34

3.2.1Obyek Penelitian ... 34

3.2.2 Populasi ... 34

3.2.3 Sampel ... 35

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.3.1 Jenis Data ... 36

3.3.2 Sumber Data ... .. 37

3.3.3 Pengumpulan Data ... 37


(10)

3.4.1 Uji Validitas ... 38

3.4.2 Uji Reliabilitas ... 38

3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 39

3.5.1 Teknik Analisis ... 39

3.5.2 Uji Hipotesis ... 40

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ... 43

4.1.1Sejarah Singkat UPN ... 43

4.1.2 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi ... 46

4.1.2.1 Visi Misi dan Tujuan Fakultas Ekonomi ... 46

4.1.2.2 Lokasi Fakultas Ekonomi UPN ... 48

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 48

4.2.1 Pemilihan Karir ... 48

4.2.2. Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan ... 49

4.2.3 Faktor Gaji ... 52

4.2.4 Faktor Pertimbangan Pasar Kerja ... 55

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 57

4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan ... 57

4.3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Faktor Gaji ... 58

4.3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Faktor Pertimbangan Pasar Kerja ... 59


(11)

4.4 Analisa Regresi Logistik ... 60

4.4.1 Uji Serentak ... 60

4.4.2 Uji Kesesuaian Model ... 61

4.4.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 61

4.4.4 Ketepatan Klasifikasi ... 62

4.4.5 Uji Wald ... 63

4.4.6 Uji Hipotesis ... 65

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

4.5.1 Implikasi ... 68

4.5.2 Perbedaan Hasil Penelitian dengan Penelitian Terdahulu ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Saran ... 71

5.3 Keterbatasan Penelitian. ... 72

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(12)

Daftar Tabel

Tabel 4.1 Pemilihan Karir ... 48

Tabel 4.2 Jawaban Responden pada Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan ... 49

Tabel 4.3 Jawaban Responden pada Faktor Gaji ... 53

Tabel 4.4 Jawaban Responden pada Faktor Pertimbangan Pasar Kerja... 55

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan... 57

Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Faktor Gaji ... 58

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Faktor Pertimbangan Pasar Kerja ... 59

Tabel 4.8 Hasil Uji Serentak ... 60

Tabel 4.9 Hasil Uji Kesesuaian Model ... 61

Tabel 4.10 Nilai R2 Nagelkerke ... 62

Tabel 4.11 Ketepatan Klasifikasi ... 63

Tabel 4.12 Hasil Uji Wald ... 64


(13)

DAFTAR GAMBAR


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Tabulasi Jawaban Responden Lampiran 3 Distribusi Jawaban Responden

Lampiran 4 Nilai Rata-rata Masing-masing Item Pernyataan

Lampiran 5 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan Lampiran 6 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Gaji

Lampiran 7 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Pertimbangan Pasar Kerja Lampiran 8 Output Uji Regresi Logistik


(15)

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

Oleh :

Eka Indra Oktavianti ABSTRAK

Sehubungan dengan berkembangnya akuntansi keuangan di Indonesia maka di universitas yang memiliki program studi akuntansi mulai memberi mata kuliah akuntansi keuangan untuk memperdalam pemahaman tentang akuntansi publik. Terdapat beberapa faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh karena itu, rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah faktor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji, faktor pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik atau bukan Akuntan Publik. Tujuan diadakan dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menguji pengaruh Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan (X1), Faktor Gaji (X2), Faktor Pertimbangan Pasar Kerja (X3), terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau bukan akuntan publik (Y).

Metode penelitian ini menggunakan metode analisis regresi logistik. Data yang dipergunakan adalah data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi keuangan yang mengikuti mata kuliah pemeriksaan akuntansi angkatan 2010 yang berjumlah 122 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah model regresi yang dihasilkan cocok untuk menguji Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan, Faktor Gaji, Faktor Pertimbangan Pasar Kerja terhadap Pemilihan Karir sebagai Akuntan Publik, variabel Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan, Faktor Gaji, Faktor Pertimbangan Pasar Kerja berpengaruh signifikan terhadap Pemilihan Karir sebagai Akuntan Publik.

Keywords : Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan, Faktor Gaji, Faktor Pertimbangan Pasar Kerja dan Akuntan Publik.


(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi kita dituntut untuk dapat bersaing dengan Negara-negara lain dalam segala bidang termasuk pekerjaan. Dan kita ketahui untuk mendapatkan suatu pekerjaan bukanlah hal yang mudah, apalagi dalam era perdagangan bebas. Kita harus mempersiapkan diri agar dapat bersaing dengan ribuan pencari kerja baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang diminati oleh mahasiswa saat ini. (Benny dan Yuskar 2006), yang menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan akuntansi, didorong oleh keinginan mereka untuk menjadi profesional di bidang akuntansi . selain itu mereka juga termotivasi oleh anggapan bahwa akuntan di masa mendatang akan dibutuhkan oleh banyak organisasi dan perusahaan khususnya di Indonesia.

Di Indonesia terdapat beberapa bidang akuntansi diantaranya akuntansi keuangan, akuntansi keuangan adalah akuntansi terutama menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang ditujukan pada pihak-pihak luar, seperti pajak, pemegang saham, dan lain-lain.

Perkembangan lingkungan bisnis yang sangat ketat menjadi suatu tantangan yang harus dihadapi oleh seetiap pelaku bisnis, dan persaingan tidak lepas dari ketatnya perkembangan lingkungan bisnis, sehingga banyak pelaku bisnis yang bekerja keras untuk mampu bersaing dan mengatasi munculnya permasalahan yang akan dihadapi akibat persaingan tersebut (Kuta, 2007:1).

Perkembangan ini juga diikuti oleh semakin meluasnya profesi akuntan yang terjadi di negeri ini, karena profesi akuntan dituntut untuk menjawab tantangan yang


(17)

ditimbulkan oleh perubahan lingkungan, sehingga perkembangan dalam dunia bisnis harus selalu direspon oleh system pendidikan akuntansi yang berkualitas dan siap pakai dalam dunia kerja (Nilam, 2008 : 1).

Pada saat ini profesi sebagai akuntan menjadi sorotan tajam bagi pelaku bisnis dan masyarakat karena dianggap sebagai salah satu pihak yang mampu memberikan kontribusi besar dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi. (Benny dan Yuskar, 2006 : 2).

Faktor-faktor yang membedakan pemilihan karir mahasiswa dan jenis karir apa yang akan mereka jalani merupakan hal yang menarik untuk diteliti. Karena dengan diketahuinya pilihan karir dan motivasi-motivasi yang membedakan pilihan karir mahasiswa akuntansi, maka dapat diketahui mengapa seseorang memilih karir tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi minat pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik. Faktor - faktor yang mempengaruhi terdiri dari nilai intrinsik pekerjaan, gaji, dan pertimbangan pasar kerja.(Job Market Consideration).

Secara global pengajaran akuntansi di perguruan tinggi cenderung mengarahkan mahasiswa untuk berprofesi sebagai akuntan publik (Rasmini, 2007:352). Akuntansi juga merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa saat ini (Benny dan Yuskar, 2006:2), tetapi dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 179/ U/ 2001 tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) mengakibatkan perlu adanya kelanjutan dari pendidikan sarjana program studi akuntansi, dan berpengaruh terhadap masa studi mahasiswa ketika ingin terjun sebagai akuntan publik (Bawono, 2005 : 2). Dan ditambah lagi dengan sulitnya Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP), sehingga


(18)

publik, (IAPI, 2009 : 1). Namun di sisi lain terdapat anggapan bahwa akuntan di masa mendatang akan sangat dibutuhkan oleh banyak organisasi dan perusahaan, khususnya Indonesia. (Benny dan Yuskar, 2006 : 2).

Secara umun, mahasiswa akuntansi yang telah menyelesaikan jenjang S-1 nya dapat memilih pilihan alternatif pada karirnya. Pertama mereka (lulusan sarjana S-1) dapat langsung bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan atau instansi pemerintah. Kedua, mereka dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang selanjutnya yaitu S-2 atau pilihan alternatif ketiga yaitu menjadi seorang akuntan publik. Bagi mereka yang memilih menjadi seorang akuntan publik, harus terlebih dahulu melanjutkan ke Pendidikan Profesi Akuntan dan meraih gelar akuntan, selanjutnya mereka dapat memilih karir sebagai akuntan, baik sebagai akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan pemerintah, maupun akuntan pendidik. Berdasarkan dari jenis karir yang dipilih oleh sarjana akuntansi menunjukkan semua sarjana akuntansi bebas memilih jenis karir yang diinginkan dan yang akan dijalaninya.

Pada saat ini profesi akuntan memiliki peran penting bagi entitas bisnis, pemerintah, dan masyarakat karena dianggap sebagai salah satu pihak yang mampu memberikan kontribusi besar dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi oleh karena itu profesi akuntan dituntut untuk dapat menjawab tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan, sehingga perkembangan dalam dunia bisinis harus selalu direspon oleh sistem pendidikan akuntansi yang berkualitas dan siap pakai di dunia kerja. Dalam Benny dan Yuskar (2006:2) pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan yang profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada abad mendatang.

Pendidikan tinggi akuntansi tersebut mempunyai tugas penting untuk dapat dan harus menghasilkan calon-calon tenaga akuntan yang profesional di beberapa bidang.


(19)

Menurut International Federationof Accountants dalam Regar (2003 : 3) yang dimaksud profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang akuntan publik, akuntan internal yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.

Dalam dunia kerja ada beberapa profesi yang bisa dijalankan oleh sarjana akuntansi diantaranya akuntan publik. Akuntan publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di indonesia. Ketentuan mengenai akuntan publik di Indonesia di atur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Setiap akuntan publik wajib menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI),asosiasi profesi yang diakui oleh pemerintah.

Akuntan publik merupakan profesi yang sangat dibutuhkan di Indonesia dan juga dipandang menjanjikan prospek dunia kerja yang cerah akan profesi ini memberikan tantangan intelektual dan pengalaman belajar yang tidak ternilai (Wheeler 1983 dalam Lara 2011). Profesi ini juga memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang menantang dan bervariasi karena dapat ditugaskan diberbagai tempat dan berbagai perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda. Profesi akuntan publik termasuk dalam profesi-profesi ternahal. Menurut Bachtiar (2002) dalam Lara (2011), profesi akuntan publik bisa termasuk profesi termahal karena sumber pendapatan terbesar dari akuntan publik telah bergeser dari jasa audit ke jasa konsultasi manajemen. Profesi akuntan publik juga termasuk profesi prestisius di Indonesia. Selain harus mempunyai gelar sarjana akuntansi, calon akuntan diharuskan mengikuti


(20)

Departemen Keuangan untuk bisa berpraktek sebagai akuntan (Dilmy, 2002 dalam Lara, 2011).

Mahasiswa akuntansi sebagai calon sarjana akuntansi, dapat mempertimbangkan

profesi apa yang akan mereka jalani nantinya, berprofesi sebagai akuntan publik atau

akuntan pemerintah. hal ini dapat dilihat dari konsentrasi yang mereka tempuh mulai

semester 6, dari hasil survey Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembanguna Nasional

“Veteran” Jawa Timur tahun angkatan 2010 terdapat 122 mahasiswa yang mengambil

konsentrasi keuangan. Jumlah tersebut menurun karena di tahun sebelumnya yaitu di

tahun angkatan 2009 Mahasiswa Akuntansi yang memilih mengambil konsentrasi

keuangan 144 orang, pengurangan ini disebabkan banyak mahasiswa yang beranggapan

bahwasannya untuk menjadi seorang akuntan itu tidak mudah.

Berdsasarkan penelitian diatas maka penelitian ini akan menguji faktor-faktor

yang mempengaruhi minat pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan

publik. Dan faktor tersebut adalah faktor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji, dan faktor

pertimbangan pasar kerja.

Sesuai dengan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN

KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK”

1.2 Perumusan Masalah


(21)

Apakah faktor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji, faktor pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau bukan akuntan publik.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris bahwa faktor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji, faktor pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau bukan akuntan publik.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai refrensi dalam penelitian yang sama di masa yang mendatang, sehingga hasil penelitian tersebut dapat menjadi lebih sempurna.

2. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dengan yaitu terjun langsung pada universitas yang bersangkutan, sehingga dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh serta mengetahui sampai seberapa jauh hubungan teori yang di terima dengan aplikasi di luar.

3. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk dijadikan sebagai masukan dalam penerimaan mahasiswa baru dan sebagai bahan pertimbangan bagi perguruan tinggi dalam hal peningkatan minat dan motivasi mahasiswa jurusan akuntansi.


(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hasil – Hasil Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu yang digunakan sebagai refrensi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mirawati (2009)

Penelitian yang dilakukan oleh Mirawati ini memiliki judul “pengaruh motivasi terhadap minat pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan

publik” di penelitian ini penulis merumuskan masalah apakah motivasi pasar kerja,

dan motivasi ekonomi mempunyai pengaruh signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik?

Dan apakah motivasi lingkungan kerja dan kepribadian individu (Personality) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan karir sebagai pemilihan akuntan public? Hal-hal yan mempengaruhi pemilihan karir akuntan publik di ukur dengan variabel motivasi ekonomi, motivasi kerja, kepribadian individu (Personality) sedangkan karir akuntan yang di teliti akuntan yang berkarir sebagai akuntan publik, akuntan pada perusahaan.

Kesimpulan dari peneliti ini adalah :

a. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa motivasi pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. Pengujian ini berhasil membuktikan hipotesis pertama yang menyatakan bahwa motivasi pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi.

b. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa motivasi ekonomi berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi, artinya hipotesis kedua dalam penelitian ini di terima.


(23)

c. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. Artinya hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima.

d. Hasil pengujian hipotesis ke empat menunjukkan bahwa kepribadian individu berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. Pengujian ini berhasil membuktikan hipotesis ke empat yang menyatakan kepribadian individu berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi.

e. Berdasarkan perhitungan nilai koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai sebesar 0,585. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen memberikan pengaruh sebesar 58.50% terhadap dependen dan sisanya sebesar 41.50% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain.

2. Restanti (2012)

Penelitian yang dilakukan oleh Restanti pada tahun 2012 memilih judul “Analisis Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan profesi sebagai akuntan publik dan non publik”.

Perumusan masalah yang dipakai adalah apakah faktor-faktor seperti faktor nilai intrinsik pekerjaan, gaji dan pertimbangan pasar kerja, berpengaruh signifikan terhadap pemilihan profesi bagi mahasiswa akuntansi.

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis data menyimpulkan bahwa nilai intrinsik pekerjaan, dan gaji berpengaruh signifikan terhadap pemilihan profesi mahasiswa akuntansi, sedangkan pertimbangan pasar kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap pemilihan profesi mahasiswa akuntansi.


(24)

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Riza pada tahun 2013 memilih judul “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi dalam Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah”. (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi UPN

“Veteran” Jawa Timur ).

Perumusan masalah yang dipakai adalah Apakah Indeks Prestasi Kumulatif, Penghargan Finansial, dan Nilai – nilai Sosial berpengaruh terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah ?

Kesimpulan dari penelitian ini adalah :

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel indeks Prestasi Kumulatif, Penghargaan Finansial, tadak berpengaruh terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah sedangkan Variabel Nilai – nilai Sosial berpengaruh signifikan terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah.

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu

No. Nama Judul Penelitian Variabel Metode

Analisis Hasil 1. Mirawati (2009) Pengaruh motivasi

terhadap minat pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik

X1 = Motivasi pasar kerja

X2 = Motivasi Ekonomi X3 = Motivasi

Lingkungan Kerja X4 = Kepribadian

Individu Y = Pemilihan Karir

Akuntan Publik

Uji Regresi Linier Berganda

X1, X2, X3, X4

Berpengaruh Terhadap Y

2. Restanti (2012) Analisis Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan profesi sebagai akuntan publik dan non public

X1 = Nilai intrinsik pekerjaan X2 = Gaji

X3 = Pertimbangan Pasar Kerja Y = Pemilihan

Profesi bagi mahasiswa akuntansi

Uji Regresi Linier Berganda

X1, X2, X3, X4

Berpengaruh signifikan Terhadap Y

3. Muhammad Riza (2013)

Faktor-faktor yang memepengaruhi mahasiswa Akuntansi

X1 = IPK X2 = Penghargaan

Finansial

Uji Regresi Linier Berganda

X1, X2, tidak Berpengaruh Terhadap Y. X3


(25)

dalam Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan pemerintah (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)

X3 = Nilai – nilai Sosial Y = Pemilihan

Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah

Berpengaruh Terhadap Y

4. Eka Indra Oktavianti (2014)

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Minat Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Sebagai Akuntan Publik

X1 = Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan X2 = Faktor Gaji X3 = Faktor

Pertimbangan Pasar Kerja Y = Pemilihan Karir

Sebagai Akuntan Publik

Uji Regresi Logistik


(26)

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Persepsi

Dalam melihat suatu masalah setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda– beda. Persepsi orang tersebut timbul dari dalam masing-masing. Menurut Ikhsan dan Ishak (2005: 57) persepsi adalah bagaimana orang-orang melihat atau menginterprestasikan peristiwa, objek, serta manusia. Definisi yang formal adalah proses dengan mana seseorang memilih berusaha, dan menginterprestasikan rangsangan ke dalam suatu gambaran yang terpadu dan penuh arti.

Pengertian persepsi menurut Thoha (2002: 141) adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman.

Sedangkan pengertian persepsi menururt Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan Bahasa Indonesia (2002: 863) mendefinisikan persepsi sebagai tanggapan (penerima) langsung dari suatu serapan atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya. Sedangkan dalam lingkungan yang lebih luas persepsi merupakan suatu proses yang melibatkan pengetahuan-pengetahuan yang sebelumnya dalam memperoleh dan menginterprestasikan stimulus yang ditunjukkan dengan oleh panca indra. Dengan kata lain, persepsi merupakan kombinasi antara faktor utama dunia luar dan diri manusia itu sendiri.

2.2.2. Pengertian Karir

Karir didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan kerja yang terpisah tetapi berkaitan, yang memberikan kesinambungan, ketenteraman, dan arti dalam hidup seseorang. Karir disadari secara individual, dan dibatasi secara sosial.Manusia tidak hanya meniti atau mencetak karir dari pengalaman-pengalaman khusus mereka, tetapi


(27)

kesempatan-kesempatan karir yang diberikan dalam masyarakat juga mempengaruhi dan membentuk manusia.

Karir adalah perjalanan yang dilalui oleh seseorang dalam hidupnya.Menurut Handoko (2000) dalam Rivo karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang.Menurut Soeprihanto (2000) karir atau career adalah perkembangan para karyawan secara individu dalam jenjang jabatan atau kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sedangkan menurut Gomes (2000) Career is the sequence of a person's wor relate activities and behavior and associated attitudes, values, and aspirations

over the span of one's life.

Keberhasilan dalam karir merupakan suatu motivasi yang sangat menonjol, mendorong seseorang untuk berpartisipasi aktif dalam suatu organisasi. Karir merupakan suatu akumulasi dan pengetahuan yang tertanam pada skill, expertice dan jaringan hubungan kerja yang diperoleh melalui serangkaian pengembangan pengalaman kerja yang lebih luas (Bird, 1994 dalam Rahayu 2003). Karir juga dapat dilihat sebagai posisi yang dipegang individu dalam suatu jabatan disuatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu.

Penghasilan atau penghargaan finansial/gaji yang diperoleh sebagai kontraprestasi dan pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. Kantor Akuntan Publik memiliki ciri sendiri dalam memberikan penghargaan finansial atau gaji kepada seorang akuntan publik.

Akuntan public dalam kenyataannya mengaudit tidak hanya satu perusahaan saja. Biasanya dua atau lebih perusahaan dalam sekali tempo. Klien atau pengguna jasa yang


(28)

mengunakan jasanya kembali. Hal ini bermanfaat untuk menjaga hubungan relasi atau bahkan menambah relasi dengan klien yang berbeda otomatis akan menambah penghasilan. Semakin besar perusahaan atau klien yang menggunakan jasa akuntan publik, pendapatan yang diterima semakin tinggi.

2.2.3. Pengertian Profesi

Regar (1993 : 8) “Profesi berdasarkan pengertian yang sempit adalah suatu jenis pekerjaan yang dipangku oleh jabatan khusus tertentu dalam masyarakat dengan

memenuhi syarat dan ciri tertentu” (Carey, 1970 : Loeb, 1978). Syarat dan ciri tersebut

antara lain :

1. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara mengikuti pendidikan yang teratur dan dibuktikan dengan tanda atau ijazah keahlian dan memiliki kewenangan dalam keahliannya.

2. Jasa yang diberikan dibutuhkan oleh masyarakat dan memiliki monopoli dalam memberikan pelayanan.

3. Memiliki organisasi yang mendapat pengakuan masyarakat atau pemerintah dengan perangkat kode etik untuk mengatur anggotanya serta memiliki budaya profesi. 4. Suatu ciri yang membedakannya dengan perusahaan yakni tidak mengejar

keuntungan yang sebesar-besarnya, tetapi lebih mengutamakan pelayanan dengan memberikan jasa yang setimpal. Pada dasarnya ciri profesi ini berlaku untuk semua profesi seperti kedokteran, pengacara, akuntan publik dan lain-lain.

2.2.4. Profesi Akuntan

Menurut International Federation of Accountants dalam Regar (2003:3) yang dimaksud profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan


(29)

keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaaan industri, keuangan dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.

Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah ruang lingkup pekerjaan yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultasi manajemen (Regar, 1993: 8).

Profesi akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi lainnya, misalnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI).Supaya dikatakan profesi, maka harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya. (Benny dan Yuskar, 2006:5)

Menurut Benny dan Yuskar (2006:8), mereka yang berhak memakai gelar akuntan harus mendaftar ke Departement Keuangan untuk mendapatkan nomor register. Dan seorang akuntan yang mempunyai nomor register, dapat memilih profesi sebagai :

1. Akuntan public (External Auditor): dengan memiliki KAP atau bekerja di KAP 2. Pemeriksa Intern (Internal Auditor): dengan bekerja dibagian pemeriksaan intern

(Internal Audit Departement) suatu perusahaan swasta atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di BUMN biasanya disebut Satuan Pengawas Intern (SPI).

3. Auditor pemerintah (GovernmentAuditor): dengan bekerja di BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan), BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) atau inpektorat di suatu Departement Pemerintah.

4. Financial Accountant : dengan bekerja di bagian akuntansi keuangan suatu perusahaan.


(30)

6. Management Accountant : dengan bekerja di bagian akuntansi manajemen suatu perusahaan.

7. Tax Accountant : dengan bekerja di bagian perpajakan suatu perusahaan atau Direktorat Jendral Pajak.

8. Akuntan pendidik, dengan bekerja sebagai dosen baik di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Akuntan pendidik banyak merangkap sebagai akuntan publik, internal auditor maupun manajemen (yang bekerja di suatu perusahaan) atau sebagai government accountant (akuntan pemerintah) yang bekerja di instansi pemerintah.

Hadibroto, 1997 (dalam Harahap, 1991) menjelaskan pengertian profesi sebagai kumpulan orang-orang yang terlibat dalam aktivitas serupa yang memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Bahwa harus berdasarkan suatu disiplin pengetahuan khusus.

2. Diperlukan suatu proses pendidikan tertentu untuk memperoleh pengetahuan itu. 3. Harus ada standar-standar kualifikasi yang mengatur jika mau memasukinya dan

harus ada pengakuan formal mengenai statusnya.

4. Harus ada perilaku yang mengatur hubungan antara profesi dengan langganan, teman sejawat dan publik maupun penerimaan tanggung jawab yang tercakup dalam suatu pekerjaan yang melayani kepentingan umum.

5. Harus ada suatu organisasi yang mengabadikan diri untuk memajukan kewajiban-kewajibannya terhadap masyarakat, di samping untuk kepentingan kelompok itu.

2.2.5. Jenis – Jenis Profesi Akuntan

1. Akuntan Publik

Akuntan yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang menyediakan berbagai jasa akuntan yang diatur dalam standar professional akuntan publik.


(31)

2. Akuntan Internal

Adalah akuntan yang bekerja diperusahaan, karir pada bidang ini sebagai private (or managerial accounting). Aktifitas profesi akuntansi ini antara lain adalah cost accounting, budgeting, general accounting, accounting information system, tax accounting dan internal auditing.

3. Akuntan Pemerintah

Adalah akuntan yang bekerja dilingkup pemerintah. 4. Akuntan Pendidik

Profesi akuntansi yang menghasilkan sumber daya manusia yang berkarir pada tiga bidang akuntansi lainnya. Akuntansi pendidik melaksanakan proses penciptaan professional baik profesi akuntan, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, maupun akuntan pendidik sendiri.

2.2.5.1. Pengertian Profesi Akuntan Publik

Akuntan Publik adalah akuntan yang berpraktek dalam Kantor Akuntan Publik (KAP) yang menyediakan berbagai jasa yang diatur dalam SPAP. Mulyadi (1998:47).

Akuntan publik adalah profesi yang menjual jasa kepada masyarakat umum terutama dalam bidang pemeriksaan laporan keuangan yang disajikan klien.Pemeriksaan tersebut terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para kreditor, investor, calon kreditor, calon investor, dan instansi pemerintah. (Kurnatinah, 2003:186).


(32)

Dalam keputusan Menteri No. 423 / KMK 06 / 2002, yang dimaksud dengan Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri ini. (Kuta, 2007:1)

2.2.6 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir

Dalam penelitian ini, faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan karir dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu :

2.2.6.1. Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan

Pengertian dari nilai intrinsik pekerjaan adalah sifat yang diukur di dalam dan dari diri mereka sendiri dan berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan, misalnya perasaan berprestasi dan berhasil. Nilai intrinsik suatu pekerjaan merupakan hasil dari persepsi seseorang (karyawan) mengenai seberapa baik pekerjaan tersebut memberikan hal yang dinilai penting. (Gibson, dkk, 1978 : 170).

Nilai intrinsik pekerjaan dalam hal ini memiliki hubungan dengan kepuasan yang diterima oleh inividu saat atau sesudah pekerjaan. Faktor -faktor ini meliputi penghargaan, kesempatan mendaptakan promosi, tanggung jawab pekerjaan, tantangan intelektual, dan pelatihan. (Hinchdan Mischind, 1976) dalam Nilam (2008 : 19).

Kepuasan kerja (Robbin, 2002 : 36) adalah suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seseorang pekerja dan banyaknya yang seharusnya mereka terima.

Menurut Thoha (2002 : 230) kepuasan pekerjaan selalu dihubungkan dengan isi jenis pekerjaan, dan ketidakpuasan bekerja selalu disebabkan karena hubungan pekerjaan tersebut dengan aspek – aspek disekitar yang berhubungan dengan pekerjaan.


(33)

2.2.6.2 Teori Yang Melandasi Pengaruh Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan Terhadap Pemilihan Karir

Teori jalan – tujuan (Path – Goal Theory) yang dikemukakan oleh Robert J. House (1971) dalam “A Path – Goal of Leadership Effectiveness” , teori ini memusatkan perhatian pada cara pemimpin mempengaruhi persepsi pengikut tentang tujuan pekerjaan, tujuan pengembangan diri sendiri, dan jalan untuk mencapai tujuan. Menurut teori ini, para pemimpin adalah efektif karena mereka dapat mempengaruhi motivasi para pengikut, kemampuan mereka untuk bekerja, dan kepuasan mereka (Gibson, dkk, 1984 : 300 – 301)

Dua dalil dalam pengembangan teori jalan – tujuan :

1. Perilaku pemimpin dapat diterima dan memuaskan sejauh bawahan menganggap perilaku semacam ini merupakan sumber langsung dari kepuasan alat untuk mendapatkan kepuasan diwaktu yang aka datamg.

2. Perilaku pemimpin dapat memotivasi bawahan sampai sejauh perilaku itu memuaskan kebutuhan bawahan yang digantungkan pada hasil karya yang efektif, dan perilaku tersebut melengkapi lingkungan bawahan dengan memberikan bimbingan, kejelasan pengarahan, dan imbalan yang perlu bagi hasil karya yang efektif.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pemimpin harus memberikan bimbingan dan nasihat, membantu bawahan menjelaskan harapan yang realistis dan mengurangi hambatan bagi tercapainya tujuan yang dihargai. Pemimpin merintis jalan menuju tercapainya tujuan bagi bawahan sampai sejelas mungkin.

Pada umumnya seseorang yang memiliki kemampuan dan keterampilan menginginkan pekerjaan yang memiliki banyak tantangan. Mereka yang tidak puas


(34)

– menerus akan menyebabkan frustasi, dan perusahaan gagal mengembangkan potensi yang dimiliki karyawan sehingga dapat menyebabkan kerugian perusahaan. (Nilam, 2008 : 21).

Maka seseorang akan memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan apa yang

diinginkannya, yaitu suatu pekerjaan yang menantang yang mempunyai kesempatan

untuk berprestasi, penghargaan , tanggung jawab, kemajuan, dan pertumbuhan yang

akan memotivasi karyawan (Luthans, 2006 : 28 )

2.2.6.3 Faktor Gaji

Gaji adalah sejumlah upah yang diterima dan tingkat dimana hal ini bisa

dipandang sebagai hal yang dianggap pantas dibandingkan dengan orang lain dalam

organisasi (Luthans, 2005 : 243).

Gaji yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan, telah diyakini

secara mendasar bagi sebagian perusahaan sebagai daya tarik utama untuk

memberikan kepuasan bagi karyawannya. Menurut Reha dan Luthans (1985)

kompensasi finansial yang rasional menjadi kebutuhan mendasar bagi kepuasan

kerja.

Upah (upah, gaji, bonus) telah lama dipandang sebagai penghargaan untuk

beberapa orang hal tersebut lebih penting dari apapun yang diberikan oleh

perusahaan. Sebagai contoh, Newman dan Hodgetss menyelidiki motivasi dalam

industri rumah sakit, dan menentukan bahwa pekerja telah mendapatkan gaji bagus

pada urutan paling atas pada faktor memilih pekerjaan yang penting (Luthans, 2005 :


(35)

2.2.6.4. Teori Yang Melandasi Pengaruh Faktor Gaji terhadap Pemilihan Karir

Teori Ekuitas diberikan oleh psikolog sosial J. Stacy Adams (1963). Teori tersebut berpendapat bahwa input utama dalam kinerja dan keputusan adalah tingkat ekuitas (inekuitas) yang diterima seseorang dalam pekerjaan mereka.

Input dan output (hasil kerja) seseorang dan orang lain didasarkan pada persepsi seseorang. Usia jenis kelamin, status sosial, posisi organisasi, kualifikasi dan seberapa keras bekerja merupakan contoh variabel input yang dinilai. Hasil meliputi berbagai penghargaan sepeerti gaji, status, promosi, dan minat intrinsikn dalam pekerjaan, pada pokoknya, rasio didasarkan pada persepsi sesorang atas apa yang diberikan (input). Dan apa yang dia diterima (hasil) versus rasio antara apa yang diberikan orang lain dan yang diterima. (Luthans, 2006: 209).

Dengan rencana upah untuk berprestasi, karyawan terbaik melaksanakan pekerjaan menerima kenaikan terbesar, karyawan yang terburuk menerima kenaikan terkecil atau tidak menerima kenaikan semua sekali. Jadi manajemen menyediakan pemikat atau pemotong untuk memotivasi prestasi yang lebih baik, dan pemotong diterapakan untuk pelaksana yang lamban. (Gibson, dkk, 1987: 167).

Sasaran utama program imbalan menurut Gibson, dkk (1987: 167) adalah: 1. Menarik orang yang berkualitas

2. Mempertahankan karyawan agar tetap datang bekerja

3. Memotivasi karyawan untuk mencapai tingkat prestasi yang tinggi

Karena upah (gaji, upah, bonus) telah lama dipandang sebagai penghargaan untuk beberapa orang hal tersebut lebih penting dari apapun yang diberikan perusahaan. Menurut Luthans (2005: 153) uang juga dihubungkan dengan empat atribut simbolis penting yang diperjuangkan manusia yaitu : prestasi, penghargaan, status, rasa hormat, kebebasan, kontrol, dan kekuasaan.


(36)

2.2.6.5. Faktor Pertimbangan Pasar Kerja

Semakin bertambahnya jumlah penduduk dan semakin sempitnya lapangan pekerjaan, kemudahan memperoleh pekerjaan merupakan salah satu faktor yang mendasari dalam memilih profesi. (Nilam, 2008 : 24).

Pertimbangan pasar kerja yang meliputi faktor jangka pendek seperti jumlah lapangan kerja yang tersedia dan faktor jangka panjang seperti keamanan kerja (Kunartinah, 2003 : 183) dalam Nilam (2008 : 24).

2.2.6.6. Teori Yang Melandasi Pengaruh Faktor Pertimbangan Pasar Kerja Terhadap Pemilihan Karir

Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yaitu movere, yang berarti menggerakkan. Motivasi adalah kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi, untuk mencapai tujuan – tujuan keorganisasian yang dikondisi oleh kemampuan upaya demikian untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu (Robbins, et. Al, 1999 : 50) dalam Winardi, 2001 : 1-2).

Orang yang satu berbeda dengan yang lainnya selain terletak pada kemampuannya untuk bekerja juga tergantung pada keinginan mereka untuk bekerja atau tergantung pada motivasinya. Karena prinsip kuno hedonisme menyatakan bahwa seseorang itu mempunyai kecenderungan untuk mencari keenakan atau kesenangan dan menghindari ketidakenakan atau kesusahan (Thoha, 2002 : 203).

Maslow (1954) engemukakan bahwa kebutuhan manusia diatur dalam suatu seri tingkatan – suatu hirarki menurut pentingnya masing – masing kebutuhan. Segera setelah kebutuhan – kebutuhan pada tingkatan lebih rendah, kurang lebih terpenuhi, maka muncullah kebutuhan – kebutuhan pada tingkat berikut yang lebih tinggi, yang menuntut kepuasan.

Dalam teori hirarki kebutuhan Maslow menyatakan bahwa di dalam setiap individu ada suatu jenjang untuk lima kebutuhan yaitu (Winardi, 2001 : 12-16) :


(37)

1. kebutuhan – kebutuhan fisiologikal (sandan, pangan, papan, rohani, dan kebutuhan jasmani lainnya).

2. kebutuhan akan keamanan

Tingkat yang lebih tinggi yakni kebutuhan akan keamanan (securityneeds) dapat dinyatakan dalam wujud keinginan akan proteksi terhadap bahaya fiskal (bahaya kebakaran, atau serangan kriminal); keinginan untuk mendapatkan kepastian ekonomi (economic security) atau berkurangnya pendapatan.

3. Kebutuhan-kebutuhan sosial ( kasih sayang, rasa dimiliki, dan persahabatan). 4. Kebutuhan-kebutuhan akan penghargaan (harga diri, otonomi, dan prestasi,

status, pengakuan, perhatian).

5. Kebutuhan untuk merlisasikan diri (pencapaian potensi diri dan pemenuhan diri). Dari penjelasan diatas disimpulkan bahwa seseorang dalam memilih sebuah profesi dipengaruhi juga oleh tingkat kebutuhan yang harus mereka penuhi. Faktor pertimbangan pasar kerja seperti jumlah lapangan kerja yang tersedia, keamanan kerja, fleksibilitas karir, kesempatan promosi merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan yaitu kebutuhan akan keamanan. Seseorang akan memilih satu diantara berbagai jenis pekerjaan jika orang tersebut telah merasa akan mendapatkan kepastian ekonomi dari pekerjaan yang dipilihnya. Karena seseorang akan menghindari ketidakpastian yang berkaitan dengan dimana orang merasa terancam oleh situasi yang tidak jelas atau tidak aman. (Nilam, 2008 : 26).

Semakin banyak dan luasnya jenis pekerjaan yang ditawarkan maka semakin besar pula peluang (kepastian) seseorang untuk mendapatkan pekerjaan tersebut, maka hal tersebut dapat menciptakan suasana atau rasa aman dalam diri seseorang. Sehingga pertimbangan pasar kerja yang ditawarkan, dan keamanankerja menjadi


(38)

2.3 Kerangka Pikir

Premis yang terkait antara kualitas jasa sistem informasi terhadap kepuasaan

penggunanya adalah sebagai berikut:

Premis 1 : Pemilihan karir mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh nilai intrinsik

pekerjaan.

Sifat pekerjaan, kesempatan yang diberikan untuk mengembangkan

kemampuan merupakan nilai intrinsik pekerjaan, merupakan faktor yang

dipertimbangkan dalam pemilihan karir mahasiswa.

Premis 2 : Pemilihan karir mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh gaji.

Gaji atau penghasilan yang diperoleh merupakan daya tarik utama

seseorang dalam memilih pekerjaan.

Premis 3 : Pemilihan karir mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh pertimbangan

pasar kerja.

Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya

lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja. Kedua

faktor tersebut tidak berhubungan dengan sifat pekerjaan dan harapan

mahasiswa tetapi mungkin mempengaruhi pilihan karir mahasiswa.

Dari premis-premis yang telah diuraikan diatas, kerangka pikir dirumuskan sebagai berikut :


(39)

Gambar : 2.1 Diagram Kerangka Pikir

2.4. Hipotesis

Diduga bahwa faktor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji, faktor pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik atau bukan akuntan publik.

Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan

(X1)

Faktor Gaji (X2)

Faktor Pertimbangan Pasar Kerja (X3)

Pemilihan Karir (Y)

Y= 0, bukan akuntan publik Y= 1, akuntan publik


(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional Variabel

Menurut Nazir (2003: 126), definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan sesuatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. Dalam definisi operasional ini, hal-hal yang perlu didefinisikan dan diamati agar tidak terjadi kesalahpahaman yang berkaitan dengan judul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Sebagai Akuntan Publik”.

Penelitian ini difokuskan pada pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan karir, dengan berbasis teori dan rasionalitas yang telah diungkapkan dalam pendahuluan dan landasan teori.

Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu faktor nilai intrinsik pekerjaan (X1), faktor gaji (X2), faktor pertimbangan pasar kerja (X3).

1. Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan (X1)

Faktor intrinsik pekerjaan memiliki hubungan dengan kepuasan yang diterima dan pencapaian tujuan oleh individu saat atau sesudah seseorang melakukan pekerjaan (job content). Faktor – faktor ini meliputi


(41)

penghargaan kesempatan mendapat promosi, tanggung jawab pekerjaan, tantangan intelektual dan pelatihan.

2. Faktor Gaji (X2)

Gaji yang diperoleh adalah sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. Kompensasi finansial yang rasional menjadi kebutuhan mendasar kepuasan kerja.

3. Faktor Pertimbangan Pasar Kerja (X3)

Secara umum pasar kerja dapat dikatakan sebagai suatu lingkungan dimana orang-orang yang menjadi bagiannya ikut serta dalam menciptakan suatu usaha atau kegiatan untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi orang lain. Akuntan publik juga merupakan pasar kerja yang luas dan banyak diminati juga banyak dibutuhkan dikalangan dunia bisnis dan pemerintah di Indonesia. Pertimbangan pasar kerja dalam profesi ini yaitu meliputi luasnya lapangan kerja, keamanan kerja lebih terjamin, mudahnya mengakses lowongan kerja, mudahnya memperoleh pekerjaan, mereka juga mempertimbangkan pekerjan yang membuat mereka bisa berkembang lebih maju, pasar tenaga kerja sangat menjanjikan di era globalisasi terutama di sektor publik, dan memiliki prospek dunia kerja yang bagus.


(42)

Variabel Terikat

Variabel terikat (Y) adalah pemilihan karir Regar ( 1993: 8) profesi adalah suatu jenis pekerjaan yang dipangku oleh jabatan khusus tertentu dalam masyarakat dengan memenuhi syarat dan ciri tertentu. Dalam hal ini mahasiswa dapat memilih salah satu diantara dua profesi, yaitu sebagai

bukan akuntan publik (kode “0”) atau akuntan publik (kode “1”).

3.1.2 Teknik Pengukuran Variabel

Jenis data yang digunakan untuk variabel ini adalah menggunakan skala interval yaitu skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama. (Riduwan, 2004: 84).

Teknik skala yang digunakan dalam pengukuran variable adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. (Riduwan, 2004 : 86).

Untuk setiap pernyataan responden diminta member tanda (X) pada setiap angka, dimana angka-angka tersebut menunjukkan kecenderungan setiap pilihan jawaban terhadap pernyataan-pernyataan yang ada dalam lembar kuesioner. Pernyataan pada bagian ini diberi skor 1 sampai 5 dengan keterangan sebagai berikut :

1 2 3 4 5

Sangat tidak setuju


(43)

Kuesioner yang disebarkan kepada responden terdiri dari tiga bagian pernyataan :

1. Bagian pertama tentang data responden, alasan memilih jurusan akuntansi, dan profesi yang dipilih. Khusus untuk data responden terdapat variabel terikat yaitu pemilihan profesi sebagai akuntan publik yang diukur dengan skala ya (kode “1”) atau tidak (kode “0”).

2. Bagian kedua berisi tentang cara pengisian kuesioner.

3. Bagian ketiga berisi tentang variabel bebas yang akan diuji, dimana variabel-variabel tersebut adalah :

1. Nilai Intrinsik Pekerjaan

Instrument nilai intrinsic pekerjaan yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi ini diukur dengan tujuh butir pernyataan yaitu :

a. 4 butir mengenai kesempatan untuk berkembang, tantangan secara intelektual, kreativitas tentang cara penyelesaian tugas.

b. 3 butir pernyataan mengenai kesempatan berinteraksi, pekerjaan yang banyak tantangan, dan image karir.

2. Gaji

Instrumen gaji yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi diukur dengan 4 butir pernyataan yaitu :

a. 2 butir pernyataan mengenai gaji awal yang besar, dan gaji jangka panjang yang besar.


(44)

3. Pertimbangan Pasar Kerja

Instrumen pertimbangan pasar kerja yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi diukur dengan 4 butir pernyataan mengenai banyaknya penawaraan, aman (tidak mudah PHK), kesempatan berkembang atau penawaran karir (jenjang karir), dan lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui.

3.2 Teknik Pengambilan Sampel 3.2.1. Obyek Penelitian

Mahasiswa program studi akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang masih aktif dan memilih konsentrasi keuangan tahun angkatan 2010. Alasan memilih mahasiswa akuntansi angkatan 2010 adalah :

1. Mahasiswa angkatan 2010 sudah pada semester akhir sehingga mereka relative memiliki rencana masa depan setelah kelulusan.

2. Mahasiswa diharapkan telah memiliki pengetahuan yang memadai tentang profesi akuntansi sehingga dapat memberikan jawaban sesuai dengan rencana mereka.

3.2.2 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti (Sugiyono, 2006 : 90).


(45)

Populasi merupakan kelompok subyek atau objek yang memiliki cirr-ciri atau karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek atau objek lain, dari kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian (Sumarsono, 2004 : 44).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 jurusan Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur angkatan 2010 yang telah mengikuti mata kuliah pemeriksaan akuntansi tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah 122 mahasiswa.

3.2.3 Sampel

Sampel adalah bagian dari sebuah populasi, yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut, karena itu sebuah sampel harus merupakan respresentativ dari sebuah populasi (Sumarsono, 2004: 44). Sampel sasaran dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling. Ukuran sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan rumus Slovin :

...(Umar, 2003: 102)

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi (122 mahasiswa angkatan 2010 yang mengikuti mata kuliah pemeriksaan akuntansi)


(46)

Maka :

= 55

Responden ini mewakili populasi kriteria mahasiswa angkatan 2010 kelas pagi, yang telah mengambil mata kuliah pemeriksaan akuntansi, dengan alasan pada tingkat tersebut mahasiswa sudah mempunyai gambaran tentang pekerjaan yang dilakukan oleh seorang akuntan publik, dan sebagian besar mahasiswa pada tingkat ini sudah mendekati kelulusan, dan tercatat sebagai mahasiswa yang masih aktif pada tahun ajaran 2013/2014. Sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 55 orang atau responden.

3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis data

1. Data Primer

Adalah data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual terjadinya peristiwa (Sekaran, 2006: 77), Data primer dalam penelitian ini adalah data dalam penyusunan dari mahasiswa Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang diambil dengan cara menyebarkan kuesioner.

2. Data sekunder

Adalah data yang diperoleh melalui sumber yang ada (Sekaran, 2006: 77), Data sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah mahasiswa yang akan menjadi obyek dalam penelitian ini.

Metode dalam teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut :


(47)

3.3.2. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yaitu dengan cara dibagikan di fakultas ekonomi jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur. Kemudian membagikan kuesioner secara langsung kepada responden dan langsung dikumpulkan setelah diisi. Semua kuesioner yang kembali dan diisi lengkap dijadikan sampel untuk bahan penelitian selanjutnya.

3.3.3. Pengumpulan data

Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian, pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah karena data yang dikumpulkan harus valid untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya. Penelitian ini menggunakan beberapa metode dalam membantu pengumpulan data yang lengkap sehingga dapat mendukung landasan teori, memudahkan analisa dalam rangka pemecahan masalah. Adapun teknik yang digunakan adalah : 1. Kuesioner

Untuk mempeoleh data dari responden, penelitian ini menggunakan kuesioner yaitu metode pengumpulan data dengan mengumpulkan data-data pertanyaan secara tertulis kepada responden.

2. Wawancara

Mengadakan wawancara dengan para mahasiswa akuntansi di fakultas ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur untuk menunjang dalam


(48)

3.4 Teknik Analisa Data 3.4.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur (kuesioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan (Sumarsono, 2004: 31).

Uji validitas untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006 : 45).

Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan yang (ditunjukkan dengan taraf signifikan < 0.05), maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas (Sumarsono, 2004: 31)

3.4.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap objek dan alat pengukur yang sama (Sumarsono, 2004: 34).

Menurut Ghozali (2006: 46), dasar pengambilan reabilitas, yaiyu sebagai berikut :


(49)

1. Jika nilai Cronbach Alpha > 0.60, maka variabel dikatakan reliabel. 2. Jika nilai Cronbach Alpha < 0.60, maka variabel dikatakan tidak reliabel. Menurut Ghozali (2006: 133), suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.5.1 Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik karena variabel dependennya merupakan variabel dummy.

Dalam pengujian multivariate digunakan analisis regresi logistik untuk melihat faktor-faktor yang dapat dikaitkan dengan adanya pemilihan profesi. Analisa data menggunakan regresi logistik dengan metode enter, teknik ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari keseluruhan variabel tanpa harus mengestemsi variabel. Untuk mengetahui apakah masing-masing variabel mempengaruhi pemilihan profesi bagi mahasiswa akuntansi.

Dalam penelitian ini model regresi logistik adalah :

(Nahrowi dan Usman, 2002 : 50) Keterangan :

P : Probabilitas variabel independen yang mampu dijelaskan oleh variabel independennya.


(50)

Dimana : Y = 0 : bukan akuntan publik Y = 1 : akuntan publik

X1 : faktor nilai intrinsik pekerjaan X2 : faktor gaji

X3 : faktor pertimbangan pasar kerja

0 : koefisien konstan

1; 2; 3 : koefisien regresi untuk variabel X1, X2, dan X3

3.5.2. Uji Hipotesis

Dari model regresi logistik yaitu dengan menggunakan pengujian signifikasi model dan menguji kesesuaian model.

1. Pengujian signifikasi model, dengan menggunakan uji Wald.

Uji Wald yaitu menggunakan uji signifikasi model pada tiap-tiap parameter atau uji signifikasi secara individual.

Langkah-langkah adalah sebagai berikut : a. Merumuskan hipotesis yang akan diuji.

H0 : j = 0 (ti dak ada pengaruh) untuk setuju j tertentu ; j = 0,1,...,p

H1 : j 0 (ada pengaruh)

b. Menentukan tingkat signifikasi yaitu a = 5%

c. Melakukan uji statistik dengan menggunakan persamaan matematis :

Wj =


(51)

Keterangan :

j = Koefisien regresi

Se( j) = Standar error / derajat kesalahan koefisien j.

d. Membandingkan uji Wald dengan chi-square

Uji Wald berdistribusi dengan derajat bebas 1 atau secara simbolis ditulis WjX2

Wj > X2 = H0 ditolak, H1 diterima Wj < X2 = H0 diterima, H1 ditolak

Bila H0 ditolak, artinya parameter tersebut signifikansecara statistik pada tingkat signifikansi = 5%

Bila H0 diterima, artinya parameter tersebut tidak signifikan secara statistik pada tingkat signifikan = 5%

(Nahrowi dan Usman, 2002 : 256) e. Menilai Kelayakan Model (goodness of fit test)

Hasil pengujian atas kelayakan model regresi (goodness of fit test) logistik yang diukur dengan nilai chi-square berdasarkan Uji Hosmer dan Lemeshow test.

Hipotesisnya :

Ho : Tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati.


(52)

Dasar Pengambilan Keputusan :

1. Jika nilai statistik Hosmer dan Lemeshow < 0,05 maka Ho ditolak, Hi diterima jika ada perbedaan yang nyata antara model dengan nilai observasinya sehingga goodness of fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya.

2. Jika nilai statistik Hosmer dan Lemeshow >0,05 maka Ho diterima, Hi ditolak berarti model mampu memprediksi nilai observasinya.

Atau model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya dan layak dipakai untuk penelitian selanjutnya.


(53)

(54)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur didirikan oleh para

veteran pejuang kemerdekaan pada tanggal 5 juli 1959. Pada awalnya merupakan

perguruan tinggi kedinasan yang bernama Akademi Perusahaan “Veteran”(AAPV)

Surabaya, dengan keputusan Menteri Urusan Veteran Dimobilisasi Nomor 133/KPTS/1996. Mulai tanggal 1 April 1966 oleh Departemen Pertahanan dan Keamanan disatukan dalam Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan dan selanjutnya pada tanggal 30 juni 1978 menjadi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” cabang Jawa Timur.

Melalui Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor Kep/ 01/ 1993 tanggal 27 Februari 1993 tentang Perataan Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur yang semula di bawah Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Yogyakarta menjadi mandiri dan dipimpin oleh seorang Rektor sehingga namanya berubah menjadi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Berdasarkan keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor 0307/ U/ 1994 atau 10/ XI/ 1994 tanggal 29 November 1994 tentang peningkatan pengabdian Universitas Pembangunan Nasional melalui pelaksanaan keterkaitan dan kewaspadaan terhitung mulai tanggal 1 April 1995. Beralih status dari Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) di bawah Departemen Pertahanan dan Keamanan menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah Yayasan Kejuangan Panglima Sudirman (YKPBS) meliputi lima Fakultas (Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi, Fakultas Industri, Fakultas Ilmu Administrasi


(55)

dan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan) dengan 16 jurusan atau program studi (Progdi), yang terakreditasi sebanyak 9 program studi dan dan sedang dalam proses akreditasi sebanyak 7 program studi.

Berdasarkan instruksi Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor Ins/ 01/ II 1996 tanggal 6 Februari 1996 tentang pelimpahan wewenang tanggung jawab pembinaan

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” telah diserahkan pembinaannya kepada Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman (YKPBS). Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman didirikan oleh Menteri Pertahanan Keamanan dan Pangab dengan Akte Notaris Koesbiono Sarmanhadi, S.H. Nomor 58 tanggal 26 januari 1990 yang telah disempurnakan dengan akte Notaris Koesbiono Sarmanhadi, S.H. Nomor 14 tanggal 6 Maret 1996.

Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman (YKPBS) adlah induk dari

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jakarta yang berkedudukan di Departemen Keamanan jalan Merdeka Barat 13 Jakarta yang membina Sekolah Menengah Umum (SMU) Unggulan Taruna Nusantara di Magelang.

Berdasarkan SK Dirjen Dikti Nomor : 390/ DIKTI/ KEP/ 1999 telah dibuka program Magister Manajemen Agribisnis (MAA), dan disusul kemudian dengan program Magister Manajemen Ekonomi (MM) dan Magister Akuntansi (Mak) dengan ijin penyelenggaraan Nomor : 2307/ JD/ T/ 2001 tanggal 4 juli 2001. Mulai TA 2003/2004 menambah lagi satu program studi baru, yaitu Teknik Informatika dibawah Fakultas Teknologi Industri, dengan ijin Operasional No. 2140/ D/ T/ 2005 tanggal 11 Juli 2005 serta program studi Ilmu Hukum dengan ijin Operasional Nomor : 183/ D/ T/ 2007 tanggal 30 Januari 2007.


(56)

1. Fakultas Ekonomi dengan 3 jurusan yaitu Ilmu Ekonomi (Akreditasi B), Manajemen (Akreditasi B), dan Akuntansi (Akreditasi A).

2. Fakultas Pertanian dengan 2 jurusan yaitu Agriteknologi (Akreditasi B), dan Agribisnis ( Akreditasi B).

3. Fakultas Teknologi Industri dengan 6 jurusan yaitu Teknik Kimia (Akreditasi A), Teknik Industri (Akreditasi B), Teknologi Pangan (Akreditasi A), Teknik Informatika (Akreditasi B), Sistem Informasi (Proses Akreditasi) dan Ilmu Komputer ( Proses Akreditasi).

4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan 3 jurusan yaitu Administrasi Publik ( Akreditasi B), Administrasi Bisnis ( Akreditasi A), dan Ilmu Komunikasi ( Akreditasi B).

5. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan dengan 3 jurusan yaitu Teknikn Arsitektur ( Akreditasi B), Teknik Lingkungan ( Akreditasi B), dan Teknik Sipil ( Akreditasi B). 6. Fakultas Hukum dengan jurusan Ilmu Hukum ( Akreditasi ).

7. Fakultas Pasca Sarjana dengan 3 jurusan yaitu Magister Manajemen Agribisnis ( Akreditasi B), Magister Manajemen ( Akreditasi B), dan Magister Akuntansi ( Akreditasi B).

4.1.2. Gambaran Umum Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Fakultas Ekonomi terdiri dari jurusan Ilmu Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi. Jurusan Ilmu Ekonomi dan Manajemen telah mempunyai status terakreditasi B, dan hanya Jurusan Akuntansi yang terakreditasi A.

4.1.2.1. Visi , Misi dan Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur


(57)

Visi

UPN “Veteran” Jawa Timur mempunyai cita-cita ke depan yang dituangkan dalam visi yaitu, sebagai Perguruan Tinggi terdepan, modern dan mandiri dalam mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, untuk menghasilkan lulusan pionir Pembangunan yang profesional, inovatif, produktif, dilandasi moral Pancasila, mempunyai jiwa kejuangan yang tingi dan wawasan kebangsaan dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan senantiasa mengedepankan mutu hasil didik yang didukung oleh tenaga pengajar yang berkualitas dan berpengalaman di bidang manajemen, akuntansi dan moneter perbankan.

2. Menghasilkan lulusan yang cakap, professional, inovatif, dan produktif yang mampu bersaing dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja di dunia usaha serta mampu menciptakan lapangan kerja.

3. Membekali dan mementapkan setiap mahasiswa agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki jiwa pengabdian dan tanggung jawab serta disiplin yang tinggi, cinta kepada Tanah Air dan Bangsa dalam rangka menunjang Pembangunan Nasional.

Tujuan

Menunjang dan memberikan kontribusi yang nyata pada Pembangunan Nasional di bidang Pendidikan Tinggi dalam rangka terciptanya sarjana yang cakap, professional, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki disiplin, tanggung jawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa kepedulian terhadap


(58)

4.1.2.2. Lokasi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Lokasi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Timur berada di lingkungan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Timur, yaitu di Jalan Rungkut Madya, Gunung Anyar, Surabaya 60294.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1. Pemilihan Karir

Profesi adalah suatu jenis pekerjaan yang dipangku oleh jabatan khusus tertentu dalam masyarakat dengan memenuhi syarat dan ciri tertentu. Dalam hal ini mahasiswa dapat memilih salah satu diantara dua profesi, yaitu sebagai bukan akuntan publik

(kode “0”) atau akuntan publik (kode “1”). Adapun hasil dari jawaban responden pada pemilihan karir adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 : Pemilihan Karir

Sumber : Lampiran 2, 3 dan 4

Dari 55 orang responden yang dijadikan sampel penelitian ini, mayoritas memilih berprofesi selain akuntan publik yaitu 34 orang (61,8%) sedangkan responden yangmemilih profesi akuntan publik sebanyak 21 orang (38,2%).

4.2.2. Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan (X1)

Nilai intrinsik pekerjaan dalam hal ini memiliki hubungan dengan kepuasan yang diterima oleh inividu saat atau sesudah pekerjaan. Faktor – faktor ini meliputi penghargaan, kesempatan mendaptakan promosi, tanggung jawab pekerjaan, tantangan intelektual, dan pelatihan. (Hinchdan Mischind, 1976) dalam Nilam (2008 : 19). Faktor

y

34 61.8 61.8 61.8

21 38.2 38.2 100.0

55 100.0 100.0

bukan akuntan publik akuntan publik Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(59)

nilai intrinsik pekerjaan pada penelitian ini diukur dengan tujuh item pernyataan, dan hasil dari jawaban responden pada item-item tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 : Jawaban Responden pada Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan

Item

Skor

Mean

1 2 3 4 5

x1.1

0 7 14 29 5 Akuntan Publik 3.95

0.00% 12.73% 25.45% 52.73% 9.09% Bukan 3.35

x1.2

0 9 10 30 6 Akuntan Publik 4.14

0.00% 16.36% 18.18% 54.55% 10.91% Bukan 3.26

x1.3

0 10 24 16 5 Akuntan Publik 3.71

0.00% 18.18% 43.64% 29.09% 9.09% Bukan 3.03

x1.4

0 12 18 20 5 Akuntan Publik 3.76

0.00% 21.82% 32.73% 36.36% 9.09% Bukan 3.06

x1.5

0 9 14 25 7 Akuntan Publik 3.86

0.00% 16.36% 25.45% 45.45% 12.73% Bukan 3.35

x1.6

0 7 18 20 10 Akuntan Publik 3.95

0.00% 12.73% 32.73% 36.36% 18.18% Bukan 3.38

x1.7

0 10 18 14 13 Akuntan Publik 4.19

0.00% 18.18% 32.73% 25.45% 23.64% Bukan 3.15

Sumber : Lampiran 2, 3 dan 4

Item pernyataan pertama dari faktor nilai intrinsik pekerjaan adalah kesempatan untuk berkembang. Berdasarkan jawaban responden, mayoritas menjawab skor 4 (setuju) yaitu 52,73% yang berarti responden menyetujui bahwa profesi yang dipilih lebih banyak memberi kesempatan untuk berkembang. Namun, kesempatan berkembang tersebut lebih besar apabila berprofesi sebagai akuntan publik dengan nilai rata-rata sebesar 3,95 sedangkan kesempatan berkembang pada profesi selain akuntan publik dikategorikan cukup dengan nilai rata-rata 3,35.


(60)

Item pernyataan selanjutnya adalah keahlian tertentu untuk mencapai sukses. Berdasarkan jawaban responden, mayoritas menjawab skor 4 (setuju) yaitu 54,55% yang berarti responden menyetujui bahwa profesi yang dipilih memerlukan keahlian tertentu untuk mencapai sukses. Namun, keahlian tersebut lebih dituntut apabila berprofesi sebagai akuntan publik dengan nilai rata-rata sebesar 4,14 sedangkan keahlian pada profesi selain akuntan publik dikategorikan cukup dengan nilai rata-rata 3,26.

Item pernyataan ketiga yaitu keberhasilan mengerjakan tugas yang dibebankan dengan cepat. Berdasarkan jawaban responden, mayoritas menjawab skor 3 (netral) yaitu 43,64% yang berarti responden masih meragukan jawabannya mengenai keberhasilan mengerjakan tugas yang dibebankan dengan cepat. Responden yang berprofesi sebagai akuntan publik lebih cepat mengerjakan tugas yang dibebankan dengan nilai rata-rata sebesar 3,71sedangkan responden yang berprofesi selain akuntan publik memiliki kecepatan yang sedang-sedang saja dengan nilai rata-rata sebesar 3,03.

Item pernyataan keempat yaitu kebebasan dalam melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan. Berdasarkan jawaban responden, mayoritas menjawab skor 4 (setuju) yaitu 36,36% yang berarti responden menyetujui bahwa profesi yang dipilih memberi kebebasan dalam melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan.Namun, kebebasan tersebut lebih didapat apabila berprofesi sebagai akuntan publik dengan nilai rata-rata sebesar 3,76 sedangkan kebebasan pada profesi selain akuntan publik dikategorikan sedang-sedang saja dengan nilai rata-rata 3,06.

Kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain adalah item pernyataan kelima pada faktor nilai intrinsik pekerjaan. Berdasarkan jawaban responden, mayoritas menjawab skor 4 (setuju) yaitu 45,45% yang berarti responden menyetujui bahwa profesi yang dipilih memerlukan banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain. Namun, kesempatan tersebut lebih besar apabila berprofesi sebagai akuntan publik


(61)

dengan nilai rata-rata sebesar 3,86 sedangkan kesempatan pada profesi selain akuntan publik dikategorikan sedang-sedang saja dengan nilai rata-rata 3,35.

Jawaban responden pada item kelima tidak jauh berbeda dengan jawaban pada item keenam yaitu mayoritas menjawab skor 4 (setuju) sebesar 36,36% yang berarti responden menyetujui bahwa profesi yang dipilih adalah pekerjaan yang lebih atraktif / banyak tantangan. Dimana tantangan terbesar apabila responden berprofesi sebagai akuntan publik dengan nilai rata-rata sebesar 3,95 sedangkan tantangan pada profesi selain akuntan publik dikategorikan sedang-sedang saja dengan nilai rata-rata 3,38.

Jawaban responden pada item ketujuh yaitu mayoritas menjawab skor 3 (netral) sebesar 32,73% yang berarti responden meragukan jawabannya bahwa profesi yang dipilih lebih bergengsi daripada profesi yang lain.

Profesi yang lebih bergengsi adalah akuntan publik dengan nilai rata-rata sebesar 4,19 sedangkan profesi selain akuntan publik dikategorikan sedang-sedang saja dengan nilai rata-rata 3,15.

Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan bahwa responden lebih dengan profesi sebagai akuntan publik lebih memperhatikan faktor nilai intrinsik pekerjaan, dibandingkan dengan responden dengan profesi selain akuntan publik.

4.2.3. Faktor Gaji (X2)

Gaji adalah sejumlah upah yang diterima dan tingkat dimana hal ini bisa dipandang sebagai hal yang dianggap pantas dibandingkan dengan orang lain dalam organisasi (Luthans, 2005 : 243).

Gaji yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan, telah diyakini secara mendasar bagi sebagian perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan


(1)

mahasiswa akuntansi, sedangkan pertimbangan pasar kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap pemilihan profesi mahasiswa akuntansi.

4.5.2. Perbedaan Hasil Penelitian dengan Penelitian Terdahulu

Tabel 4.13 Perbedaan Hasil Penelitian Dengan Penelitian Terdahulu dibawah ini terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh :

No. Nama Judul Penelitian Variabel Hasil

1. Mirawati (2009)

Pengaruh motivasi terhadap minat pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik

X1 = Motivasi pasar kerja X2 = Motivasi Ekonomi X3 = Motivasi Lingkungan

Kerja X4 = Kepribadian

Individu

Y = Pemilihan Karir

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis data menyimpulkan bahwa Motivasi pasar kerja, Motivasi Ekonomi, Motivasi Linkungan Kerja, Kepribadian Individu, berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. Berdasarkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(2)

No. Nama Judul Penelitian Variabel Hasil

Akuntan Publik perhitungan nilai koefisien determinasi R2 diperoleh nilai sebesar 0.585, hal ini menunjukkan bahwa variabel independen memberikan pengaruh sebesar 58.50% terhadap dependen dan sisanya sebesar 41.50% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain.

2. Restanti (2012)

Analisis Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan profesi sebagai akuntan publik dan non publik

X1 = Nilai intrinsik pekerjaan

X2 = Gaji

X3 = Pertimbangan Pasar Kerja

Y = Pemilihan Profesi bagi mahasiswa akuntansi

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis data menyimpulkan bahwa nilai intrinsik pekerjaan, dan gaji berpengaruh signifikan terhadap pemilihan profesi mahasiswa akuntansi, sedangkan pertimbangan pasar kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap pemilihan profesi mahasiswa akuntansi.

3. Muhamma d Riza (2013)

Faktor-faktor yang mempengaruhi

mahasiswa Akuntansi dalam Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan pemerintah (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi

UPN “Veteran” Jawa

Timur)

X1 = IPK X2 = Penghargaan

Finansial

X3 = Nilai – nilai Sosial Y = Pemilihan Profesi

Sebagai Akuntan Pemerintah

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel Indeks Prestasi Kumulatif, Penghargaan Finansial, tidak berpengaruh terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah sedangkan variabel Nilai-nilai Sosial berpengaruh signifikan terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah.

4. Eka Indra Oktavianti (2014)

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Minat Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Sebagai Akuntan Publik

X1 = Faktor Nilai Intrinsik Pekerjaan X2 = Faktor Gaji

X3 = Faktor Pertimbangan Pasar Kerja

Y = Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik atau bukan akuntan publik

Berdasarkan hasil uji wald yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Faktor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji, dan faktor pertimbangan pasar kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir dikarenakan tingkat signifikan (sig) yang dihasilkan kurang dari 5%.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji regresi logistik, kesimpulan yang didapat adalah hipotesis penelitian ini terbukti kebenarannya, karena hasil uji secara serentak pada uji chi-square menghasilkan tingkat signifikan kurang dari 5% yaitu 0,000 yang berarti faktor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji dan faktor pertimbangan pasar kerja secara serentak/simultan berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir. Begitu juga hasil uji secara parsial pada uji Wald menghasilkan tingkat signifikan (sig) kurang dari 5% yang berarti faktor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji dan faktor pertimbangan pasar kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan penelitian, maka yang disarankan untuk penelitian yang akan datang adalah memperluas jangkauan populasi tidak hanya mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang masih aktif dan memilih konsentrasi keuangan tahun angkatan 2010 saja.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(4)

5.3 Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yang dapat mempengaruhi hasil penelitian adalah :

1. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini hanya menggunakan kuesioner yang bersifat closed ended quesionair, sehingga kesimpulan yang dapat diambil hanya berdasarkan pada data yang dikumpulkan melalui kuesioner tersebut. Responden yang digunakan hanya mahasiswa

akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional“Veteran” Jawa Timur. 2. Faktor yang diteliti adalah faktor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji dan

faktor pertimbangan pasar kerja dan besar pengaruh factor nilai intrinsik pekerjaan, faktor gaji dan faktor pertimbangan pasar kerja terhadap pemilihan karir sebesar 50,1% sehingga masih ada 49,9% faktor lain yang belum diteliti.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Buku Teks :

Mulyadi, 1998,Auditing, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Nazir, Mohammad, 2005, Metodologi Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Regar, Moenaf, 1998, Mengenal Profesi Akuntan, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta, November 1993.

Riduwan, 2004, Metode dan Teknik Penyusunan Tesis, Penerbit Salemba Empat,Jakarta.

Robbin, P, Stephen, 2002, Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Sekaran, Uma, 2006, Metode Penelitian Untuk Bisnis, Buku Dua, Edisi 4, Penerbit Salemba Empat Jakarta.

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Administrasi, ALFABETA, Bandung.

Sumarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi : Beserta Contoh Interprestasi Hasil Pengolahan Data, Edisi Revisi, Surabaya.

Skripsi :

Alexander Appi Pasorong, 2009, Faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi sebagai akuntan publik bagi mahasiswa akuntansi di universitas pembangunan nasional “veteran” jawa timur, Skripsi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Debora Triana, 2009, Faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi universitas pembangunan nasional “veteran” jawa timur

Muhammad Riza, 2009, Faktor – faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah, Skripsi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Jurnal :

Benny, Ellya, dan Yuskar, 2006, Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Profesi Akuntansi (PPAk), Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, 23-26 Agustus 2006.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(6)

Mirawati, 2009. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Sebagai Akuntan Publik, Jurnal Riset Akuntansi, Jurusan Akuntansi Universitas Riau.

William Andersen, Anis Chariri, 2012. Analisis Persepsi Mahasiswa Akuntansi Dalam Mmemilih Profesi Sebagai Akuntan, Jurnal Riset Akuntansi, Accounting, Tahun 2012, Vol.1 No. 1


Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK OLEH MAHASISWA AKUNTANSI PTS Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Akuntansi Pts Se-Surakarta.

2 14 24

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK OLEH MAHASISWA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Akuntansi Pts Se-Surakarta.

5 19 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 15

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK.

1 3 90

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

0 3 14

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK & AKUNTAN NON PUBLIK - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Memilih Karir Menjadi Akuntan Publik

0 1 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK SKRIPSI

0 0 21

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK

0 2 25

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir Mahasiswa Akuntansi sebagai Akuntan Publik - UWKS - Library

0 0 15