Tipe Keluarga Tugas keluarga

2.1.3 Tipe Keluarga

Menurut Suprajitno 2004, pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks keilmuan dan orang yang mengelompokkan. Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi dua tipe yaitu : 1. Keluarga Inti Nuclear Family Adalah keluarga yang hanya terdiri ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya. 2. Keluarga Besar Extended Family Adalah keluarga inti ditambahkan anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah kakek-nenek, paman-bibi. Namun, dengan berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualisme, pengelompokan tipe keluarga selain kedua di atas berkembang menjadi : 1. Keluarga bentukan kembali Dyadic Family Adalah keluarga baru yang terbentuk dari pasangan yang telah cerai atau kehilangan pasanganya. 2. Orang tua tunggal single parent family Adalah keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua dengan anak-anak akibat perceraian atau ditinggal pasangannya. 3. Ibu dengan anak tanpa perkawinan The unmarried teenage mother 4. Orang dewasa laki-laki atau perempuan yang tinggal sendiri tanpa pernah menikah. Universitas Sumatera Utara 5. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya The nonmarital heterosexual cohabiting family. 6. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama Gay and lesbian family. Terdiri dari kelompok orang-orang yang benar-benar dihubungkan dengan ikatan darah dan hidup bersama dengan ideology yang sama atau kepentingan ekonomi yang sama.

2.1.4 Tugas keluarga

1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, termasuk bagaimana persepsi keluarga terhadap tingkat keparahan penyakit, pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan persepsi keluarga terhadap masalah yang dialami keluarga. 2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan, termasuk sejauh mana keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah, bagaimana masalah dirasakan oleh keluarga, keluarga menyerah atau tidak terhadap masalah yang dihadapi, adakah rasa takut terhadap akibat atau adakah sikap negatif dari keluarga terhadap masalah kesehatan, bagaimana system pengambilan keputusan yang dilakukan keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit. 3. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, seperti bagaimana keluarga mengetahui keadaan sakitnya, sifat dan perkembangan perawatan yang diperlukan, sumber-sumber yang ada dalam keluarga serta sikap keluarga terhadap yang sakit. Universitas Sumatera Utara 4. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan, seperti pentingnya hygiene sanitasi bagi keluarga, upaya pencegahan penyakit yang dilakukan keluarga, upaya pemeliharaan lingkungan yang dilakukan keluarga, kekompakkan anggota keluarga dalam menata lingkungan dalam dan luar rumah yang berdampak terhadap kesehatan keluarga. 5. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan, seperti kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan, keberadaan fasilitas kesehatan yang ada, keuntungan keluarga terhadap penggunaan fasilitas kesehatan, apakah pelayanan kesehatan terjangkau oleh keluarga, adakah pengalaman yang kurang baik yang dipersepsikan keluarga Achajar, 2010.

2.1.5 Tugas Keluarga Di Bidang Kesehatan