Mempelajari Pengaruh Penambahan Sodium Karboksimetilselulosa Terhadap Karakteristik Edible Film dari Protein Bungkil Kedelai

SKRIPSI
MEMPELAIARI PENGARUH PENAMBAHAN
SODIUM KARBOKSIMETILSELULOSA TERHADAP KARAKTERISTIK
EDIBLE FILM DARI PROTEIN BUKGKIL KEDELAI

DIANA DIREDJA

1996

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANLAN
INSnTUT PERTANLAN BOGOR
BOGOR

Diana Diredja.
F 29.1089.
Mempelajari Pengaruh Penambahan Sodium
Ka&oksimetilselulosa Terhadap Kamkteristik Edible Film dari Protein Bungkil Kedelai.
Di bawah bimbingan Dedi Fardiaz dan Nuri Andanvulan.

Edible film adalah lapisan tipis dan kontinu yang dibuat dari bahan yang dapat
dimakan, dibentuk di atas komponen makanan atau diletaWcan di antara komponen

makanan yang berfungsi sebagai penghambat terhadap transfer massa, atau sebagai
pembawa bahan m.&anan dan aditif, atau untuk meningkatkan penanganan makanan
Penelibian ini bertujuan untuk menentukan formulasi bahan dan teE.nik pernbuatan film
dengan bahan dasar kombinasi bungkil kedelai dan karboksimetilselulosa yang tepat,
mempelajari karakteristik edible film yang terbentuk serta pengaruh penambahan
karboksimetilselulosa terhadap karakteristik tersebut.
Bahan penetitian ini adalah bungkil kedelai yang diperoleh dari PT Sarpindo Soyabee
Industries, Jakarta, dan CMC komersial.
Pembuam ediblefilm berbasis protein bungkil kedelai terdiri dari tiga tahap utama,
yaitu ekstraksi protein kedelai, pembuatan Iarutan pembentuk film, dan pengeringan.
Perbandingan bungkil kedelai dan air berdasukan berat yang diynakan dalaln pembuatan
susu kedelai adalah 1:6. Etanol ditambahkan dengan rasio 1: 1 terhadap volume susu
kede!ai. CMC ditambahkan pada konsentrasi 1%, 1.25%, 1.5%, 1.75%, dan 2 % ,
sedangkan gliserol ditambahkan sebanyak 4% terhadap volume susu kedelai.
Berdasukan jumlah penambahan CMC terhadap susu kedelai maka diperoleh lima jenis
film, yaitu film 1%, 1.25%, 1.5%, 1.75%, dan2%.
Setelah etanol ditambahkan dan larutan pembentuk film dipanaskan sampai suhu 6 0 * ~ ,
diiakukan penambahan CMC dan gliserol. Larutan film diaduk selama 30 menit dan
kemudian dilanjutkan dengan penghiangan gas
dipertahankan suhunya pada ~o'c,

terlarut. Penuangan dan penyebaran larutan film dilakukan di atas kaca pencetak,
kemudian dilanjutkan dengan pengeringan dengan oven pada suhu 7 5 * selama
~
3 jam.
Film yang terbentuk dikupas dan dikemas aluminium foil dan plastik bening
berkelim.
Karakteristik edible film berbasis protein bungkil kedelai yang dipelajari dalam
penetitian ini meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein, nilai a, yang diukur dengan
a,M~ter Sbartra WA-360, ketebaian yang diukur dengan micro-cal Messmer, kuat
&
' k dan persen pemanjangan yang diukur dengan tensrle s trengrh & % elongation
rater Strograph-MI Toyoseib, transmisi oksigen yang diukur dengan gas permeab~liry
tester Speedivac 2, &an laju transmisi uap air yang diukur dengan water vapor
rransnzission rate rester Bergerlahr. Untuk rllemperkirakan gugus fungsional yang
mungkin terdapat pada ed~ble,film dilakukan analisis menggunakan alat infra red
spectrophotometer.

Kadar air ediblefiltn berkisar antara 21.45% bk (film 2%) sampai 25.48% hk (film
1%), kadar abu berkisar antara 4.76% (film 1%) sampai 6.34% (film 2%), sedangkan
kadar ~ o t e i nfilm bervariasi antara 13.93% (film 1.5%) sampai 14.82% (film 1 %).

Nillai a,edib1e.W berkisar antara 0.431 (film 1%)sampai 0.503 (€dm 2%), ketebalan
krkisar antara 0.0965 mm (film 1%) sampai 0.1125 mm (film 2%) dengan rendemen
W i s a r antara 3.62% (film 1%)sampai 4.22% (€dm 2%). Kuat tarik edibefilin berkisar
antara 2.63 kgf /cm2(film I %) sampai 12.39kgf /cm2, sedangkan persen pemanjangannya
berkisarantara 101.73% (film 1%)sampai 181.86% (film2%). Tranmisi oksigen edible
j l m 1% sebesar 0.51 cm3/m2/24jam, sedangkan film lainnya bersifat kedap terhadap
oksigen. Transmisi uap air ediblefilm berkisar antara 852.00 g/m2/24jam (film 1%)
sztnpai 620.52 g/mZ/24jam (film 1.75%).
Anaiisis stat&& menunjukkan bahwa penambahan CMC pada tingkat 1% sampai 2%
pada larutan pembentuk film berpengaruh sangat nyata pada tingkat 1% terhadap
karakteristik ediblefilm, kecuali kadar air.
Film yang d i i l k a n dapat dibuat kantung dengan bantuan sealer panas dan tekanan
Suhu yang tepat untuk membentuk kantung adalah 1 8 0 dengan
~ ~ waktu pengepresan
sdama 3 de.Bila kantung film dimasukkan ke dalam air panas bersuhu 9 5 - ~ maka
,
waktu yang dibutuhkan kantung film untuk pecah adalah 37 detik dan waktu yang
dibutuhkan film untuk larut adalah 4-5 menit.
Fonnulasi yang menghasilkan film dengan karakteristik terbaik pada penelitian ini
adalah film dengan penambahan CMC 1.75% dengan rasio total padatan terhadap CMC

dan gliserol dalam basis berat sebesar 3 : 1.75 : 4.

MEMPELAJARI PENGARUH PENAMBAHAN
SODIUM KAWOKSIMETILSELULOSA TERHADAP KARAKTERPSTPK
EDIBLE FILM DARI PROTEIN BUHGKIL KEDELAI

Oleh
DIANA DIREDJA
F 29.1089

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
FakuItas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

1996
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

MEMPELAJARI PENGARUH PENAMBAHAN
SODiUM KARBOKSIMETILSELULOSA TERHADAP KARAKTERISTIK
EDfBLE FILM DARI PROTEIN BUNGKIL KEDELAI

DIANA DIREDJA

F 29.1089

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOdiI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor


Dilahirkan di Bogor, 8 November 1973
Tanggal lulus : 8 November 1996
Disetujui
Bogor, 25 November 1996

Dosen Pembimbing I

SKRIPSI
MEMPELAIARI PENGARUH PENAMBAHAN
SODIUM KARBOKSIMETILSELULOSA TERHADAP KARAKTERISTIK
EDIBLE FILM DARI PROTEIN BUKGKIL KEDELAI

DIANA DIREDJA

1996

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANLAN
INSnTUT PERTANLAN BOGOR
BOGOR


Diana Diredja.
F 29.1089.
Mempelajari Pengaruh Penambahan Sodium
Ka&oksimetilselulosa Terhadap Kamkteristik Edible Film dari Protein Bungkil Kedelai.
Di bawah bimbingan Dedi Fardiaz dan Nuri Andanvulan.

Edible film adalah lapisan tipis dan kontinu yang dibuat dari bahan yang dapat
dimakan, dibentuk di atas komponen makanan atau diletaWcan di antara komponen
makanan yang berfungsi sebagai penghambat terhadap transfer massa, atau sebagai
pembawa bahan m.&anan dan aditif, atau untuk meningkatkan penanganan makanan
Penelibian ini bertujuan untuk menentukan formulasi bahan dan teE.nik pernbuatan film
dengan bahan dasar kombinasi bungkil kedelai dan karboksimetilselulosa yang tepat,
mempelajari karakteristik edible film yang terbentuk serta pengaruh penambahan
karboksimetilselulosa terhadap karakteristik tersebut.
Bahan penetitian ini adalah bungkil kedelai yang diperoleh dari PT Sarpindo Soyabee
Industries, Jakarta, dan CMC komersial.
Pembuam ediblefilm berbasis protein bungkil kedelai terdiri dari tiga tahap utama,
yaitu ekstraksi protein kedelai, pembuatan Iarutan pembentuk film, dan pengeringan.
Perbandingan bungkil kedelai dan air berdasukan berat yang diynakan dalaln pembuatan
susu kedelai adalah 1:6. Etanol ditambahkan dengan rasio 1: 1 terhadap volume susu

kede!ai. CMC ditambahkan pada konsentrasi 1%, 1.25%, 1.5%, 1.75%, dan 2 % ,
sedangkan gliserol ditambahkan sebanyak 4% terhadap volume susu kedelai.
Berdasukan jumlah penambahan CMC terhadap susu kedelai maka diperoleh lima jenis
film, yaitu film 1%, 1.25%, 1.5%, 1.75%, dan2%.
Setelah etanol ditambahkan dan larutan pembentuk film dipanaskan sampai suhu 6 0 * ~ ,
diiakukan penambahan CMC dan gliserol. Larutan film diaduk selama 30 menit dan
kemudian dilanjutkan dengan penghiangan gas
dipertahankan suhunya pada ~o'c,
terlarut. Penuangan dan penyebaran larutan film dilakukan di atas kaca pencetak,
kemudian dilanjutkan dengan pengeringan dengan oven pada suhu 7 5 * selama
~
3 jam.
Film yang terbentuk dikupas dan dikemas aluminium foil dan plastik bening
berkelim.
Karakteristik edible film berbasis protein bungkil kedelai yang dipelajari dalam
penetitian ini meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein, nilai a, yang diukur dengan
a,M~ter Sbartra WA-360, ketebaian yang diukur dengan micro-cal Messmer, kuat
&
' k dan persen pemanjangan yang diukur dengan tensrle s trengrh & % elongation
rater Strograph-MI Toyoseib, transmisi oksigen yang diukur dengan gas permeab~liry

tester Speedivac 2, &an laju transmisi uap air yang diukur dengan water vapor
rransnzission rate rester Bergerlahr. Untuk rllemperkirakan gugus fungsional yang
mungkin terdapat pada ed~ble,film dilakukan analisis menggunakan alat infra red
spectrophotometer.

Kadar air ediblefiltn berkisar antara 21.45% bk (film 2%) sampai 25.48% hk (film
1%), kadar abu berkisar antara 4.76% (film 1%) sampai 6.34% (film 2%), sedangkan
kadar ~ o t e i nfilm bervariasi antara 13.93% (film 1.5%) sampai 14.82% (film 1 %).
Nillai a,edib1e.W berkisar antara 0.431 (film 1%)sampai 0.503 (€dm 2%), ketebalan
krkisar antara 0.0965 mm (film 1%) sampai 0.1125 mm (film 2%) dengan rendemen
W i s a r antara 3.62% (film 1%)sampai 4.22% (€dm 2%). Kuat tarik edibefilin berkisar
antara 2.63 kgf /cm2(film I %) sampai 12.39kgf /cm2, sedangkan persen pemanjangannya
berkisarantara 101.73% (film 1%)sampai 181.86% (film2%). Tranmisi oksigen edible
j l m 1% sebesar 0.51 cm3/m2/24jam, sedangkan film lainnya bersifat kedap terhadap
oksigen. Transmisi uap air ediblefilm berkisar antara 852.00 g/m2/24jam (film 1%)
sztnpai 620.52 g/mZ/24jam (film 1.75%).
Anaiisis stat&& menunjukkan bahwa penambahan CMC pada tingkat 1% sampai 2%
pada larutan pembentuk film berpengaruh sangat nyata pada tingkat 1% terhadap
karakteristik ediblefilm, kecuali kadar air.
Film yang d i i l k a n dapat dibuat kantung dengan bantuan sealer panas dan tekanan

Suhu yang tepat untuk membentuk kantung adalah 1 8 0 dengan
~ ~ waktu pengepresan
sdama 3 de.Bila kantung film dimasukkan ke dalam air panas bersuhu 9 5 - ~ maka
,
waktu yang dibutuhkan kantung film untuk pecah adalah 37 detik dan waktu yang
dibutuhkan film untuk larut adalah 4-5 menit.
Fonnulasi yang menghasilkan film dengan karakteristik terbaik pada penelitian ini
adalah film dengan penambahan CMC 1.75% dengan rasio total padatan terhadap CMC
dan gliserol dalam basis berat sebesar 3 : 1.75 : 4.

MEMPELAJARI PENGARUH PENAMBAHAN
SODIUM KAWOKSIMETILSELULOSA TERHADAP KARAKTERPSTPK
EDIBLE FILM DARI PROTEIN BUHGKIL KEDELAI

Oleh
DIANA DIREDJA
F 29.1089

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
FakuItas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

1996
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

MEMPELAJARI PENGARUH PENAMBAHAN
SODiUM KARBOKSIMETILSELULOSA TERHADAP KARAKTERISTIK
EDfBLE FILM DARI PROTEIN BUNGKIL KEDELAI

DIANA DIREDJA

F 29.1089

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOdiI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Dilahirkan di Bogor, 8 November 1973
Tanggal lulus : 8 November 1996
Disetujui
Bogor, 25 November 1996

Dosen Pembimbing I