Tindak Pidana Asal dalam UU TPPU

13  Belum beroperasinya PPATK sebagai Financial Intelligence Unit FIU. Dengan dilakukannya segala arahan yang diberikan FATF Indonesia berhasil keluar dari daftar NCCTs pada. Dengan demikian dapat dilihat bahwa rezim anti-pencucian uang yang didirikan di Indonesia merupakan arahan dari dunia internasional, dalam hal ini melalui peran FATF. FATF sendiri lahir lantaran adanya gerakan awal yang dilakukan oleh Amerika Serikat yang menjadi negara pertama yang berinisiatif untuk memerangi kejahatan pencucian uang pada tahun 1930, 14 dengan kata lain FATF mengikuti jejak sebagaimana dianut oleh Amerika Serikat pada awal memerangi kejahatan tersebut.

E. Tindak Pidana Asal dalam UU TPPU

Dalam Pasal 2 ayat 1 UU TPPU tercantum beberapa jenis tindak pidana yang masuk dalam kategori jenis tindak pidana asal yang menjadi penyebab munculnya harta kekayaan. Untuk dapat dikatakan sebagai Harta Kekayaan yang berasal dari Tindak Pidana, maka Harta kekayaan yang dimaksud dalam UU haruslah berasal dari jenis Tindak Pidana Asal sebagai berikut. No. Tindak Pidana Asal Regulasi Undang-Undang a. Korupsi UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. b. Penyuapan UU No. 11 Tahun 1980tentang Tindak Pidana Suap jo. UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. c. Narkotika UU No. 39 Tahun 2009 tentang Narkotika. d. Psikotropika UU No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika e. Penyelundupan tenaga kerja UU No. 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri f. Penyelundupan Migran UU No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian g. Perbankan UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan h. Pasar Modal UU No. 8 Tahun 1985 tentang Pasar Modal i. Perasuransian UU No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian j. Kepabeanan UU No. 10 Tahun 1995 jo. UU No. 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan k. Cukai UU No. 11 Tahun 1995 tentang Cukai l. Perdagangan Orang UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan beberapa ketentuan dalam KUHP m. Perdagangan Senjata Gelap Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang mengubah Ordonnantietijdelijke BijzondereStrafbepalingen Staatsblad 1948: 17 dan Undang-Undang Republik Indonesia Dahulu Nomor 8 Tahun 1948 tentang Pendaftaran dan Pemberian Idzin Pemakaian Senjata Api. n. Terorisme UU No. 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, Menjadi Undang-Undang o. Penculikan Pasal 328 KUHP 14 Ibid. Hlm 44 14 p. Pencurian Pasal 362 – 365 KUHP q. Penggelapan Pasal 372 – 375 KUHP r. Penipuan Pasal 378 – 380 KUHP s. Pemalsuan Uang Bab X KUHP tentang Pemalsuan Mata Uang t. Perjudian Pasal 303 ayat 1 dan Pasal 303 bis ayat 2 KUHP u. Prostitusi Pasal 506 KUHP dan ketentuan pidana dalam UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang v. Perpajakan UU No. 9 Tahun 1994 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. w. Kehutanan UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan x. Lingkungan Hidup UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup y. Di Bidang Kelautan dan Perikanan Bab XXIX tentang Kejahatan Pelayaran dari Buku Kedua KUHP serta UU No. 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia z. Tindak Pidana lain yang di ancam dengan pidana penjara 4 empat tahun atau lebih. 1. Tindak Pidana Selain dari kejahatan sebagaimana sudah ditentukan dari huruf a sampai dengan huruf y 2. Tindak Pidana memiliki ancaman pidana penjara minimal 4 tahun

F. Jenis Kegiatan dalam Kejahatan Pencucian Uang