Pencegahan dan Penanggulangan Bencana

76 Ringkasan Laporan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2014 Provinsi dan Pusat. b Sengketa Batas Wilayah Kabupaten Terhadap beberapa permasalahan batas wilayah kabupaten sebagaimana telah diuraikan pada point 1 huruf b, Pemerintah Daerah telah berkoordinasi dengan Kabupaten Belu untuk meredam konflik yang terjadi namun belum tuntas sesuai harapan. Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara mengharapkan agar Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur memberikan perhatian serius dan tindak lanjut terhadap penyelesaian masalah-masalah batas antara kabupaten sebagaimana diutarakan diatas. c Sengketa Batas Wilayah Kecamatan Terhadap konflik perbatasan Desa Oenbit-Kecamatan Insana dan Desa T’eba-Kecamatan Biboki Tan Pah, Pemerintah Daerah pernah melakukan upaya penyelesaiannya dengan berbagai cara, diantaranya melalui pendekatan kultural dengan mempertemukan tokoh – tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda dari kedua belah pihak namun belum mendapatkan titik temunya. Sementara masalah batas wilayah administratif antara Kelurahan Kefamenanu Utara-Kecamatan Kota Kefamenanu dengan Kelurahan Oesena Kecamatan Miomaffo Timur, Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara tetap berupaya agar tidak terjadi konflik dengan cara memberikan pemahaman bahwa wilayah adat tidak mengenal batas dan dapat melampaui batas wilayah adamnistrasi pemerintahan. d Sengketa Batas Wilayah DesaKelurahan Masalah batas antara Desa Popnam dan Desa Noebaun Kecamatan Noemuti pernah ditangani penyelesaiannya, namun masyarakat hanya bersepakat untuk menjaga situasi agar tetap kondusif namun penyelesaian sampai pada penetapan tapal batas belum terlaksana. 3. Kelembagaan Khusus Yang Dibentuk Untuk Perbatasan Kelembagaan khusus yang dibentuk untuk menangani Perbatasan adalah Badan Pengelola Perbatasan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Perbatasan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara.

E. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana

1. Bencana yang Terjadi dan Penanggulangannya Bencana alam yang terjadi di Kabupaten Timor Tengah Utara pada Tahun 2014 dapat diuraikan sebagai berikut : a Bencana rawan pangan yang terjadi sebagai akibat dari gagal panen karena kekurangan curah hujan, serangan hama, cuaca yang ekstrim dan merupakan salah satu fenomena alam yang tidak terduga. Bencana tersebut dialami oleh 285 KK yang terjadi di Desa Inbate Kecamatan Bikomi Nilulat, 214 KK Desa Oenenu Kecamatan 77 Ringkasan Laporan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun 2014 Bikomi Nilula dan 48 KK Kelurahan Nifuboke, 53 KK Kelurahan Kiola Kecamatan Noemuti. b Bencana Angin Puting Beliung, telah memporakporandakan pemukiman penduduk dan merusak 25 rumah warga. Rumah warga yang rusak akibat bencana tersebut terjadi menyebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Utara. c Bencana Tanah Longsor di tahun 2014 sebanyak 9 kejadian dengan merusak ruas jalan, jembatan, tembok penahan, irigasi , lahan pertanian milik warga, gedung sekolah 1 unit rusak berat dan 1 unit rumah rusak berat. d Bencana Banjir merusak 190 unit rumah, 1 unit fasilitas umum, 558 are lahan pertanian milik 29 KK. Bencana banjir juga menelan korban jiwa sebanyak 2 orang. d Kebakaran, setidaknya telah menghanguskan 64 unit rumah yang tersebar di 24 Kecamatan se-Kabupaten Timor Tengah Utara. 2. Status Bencana Bencana alam yang terjadi di Kabupaten Timor Tengah Utara baik bencana rawan pangan, angin puting beliung, tanah longsor, dan kebakaran digolongkan bencana biasa. 4. Antisipasi Daerah Dalam Menghadapi Kemungkinan Bencana Antisipaasi bencana di Kabupaten TTU dilakukan dengan pengalokasian anggaran dalam APBD, penyediaan beras, bahan bangunan, padi, bibit palawija dan jagung serta traktor lahan kering. 5. Kelembagaan Khusus Yang Dibentuk Untuk Menangani Bencana Kelembagaan khusus yang dibentuk untuk menangani bencana adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara. 6. Potensi Bencana yang Diperkirakan Terjadi Longsor, banjir, kekeringan, rawan pangan dan kebakaran berpotensi setiap tahun terjadi di Kabupaten Timor Tengah Utara.

F. Pengelolaan Kawasan Khusus