90
BAB VI PERENCANAAN PORTAL
VI.1 Dasar Perencanaan
Dalam perencanaan portal terdiri dari perencanaan balok induk, perencanaan kolom, dan perencanaan pondasi. Portal yang direncanakan terdiri
dari kolom yang diperkuat dengan balok-balok yang dicor secara monolit untuk menahan beban akibat gravitasi dan gempa. Balok-balok tersebut terdiri dari
balok induk, balok anak, ring balk dan sloof. Perencanaan portal ini terdiri dari dua bagian, yaitu perencanaan portal melintang dan perencanaan portal
memanjang serta dibuat secara dua dimensi. Dalam perencanaan portal ini menggunakan mutu beton f`c = 25 Mpa dan mutu tulangan fy = 240 Mpa.
Perhitungan portal ini meliputi perhitungan pembebanan beban mati, beban hidup, beban angin, dan beban gempa.
Beban Mati Beban gravitasi termasuk beban mati yang terdiri dari berat sendiri balok,
berat sendiri kolom, berat sendiri plat lantai, beban dinding yang bekerja di atas balok portal.
Beban Hidup Beban hidup besarnya berasal dari fungsi bangunan tersebut, dan
ditentukan berdasarkan pada Peraturan Pembebanan Indonesia tahun 1983 untuk gedung.
Perhitungan pembebanan dengan menggunakan sistem amplop dengan menggunakan sudut 45
. Ada dua macam pembebanan yang dihasilkan dari
91 sistem amplop ini yaitu segitiga dan trapesium. Untuk perhitungan pembebanan
yang diperhitungkan antara lain beban mati dan beban hidup. Sedangkan untuk analisa statika meliputi perhitungan momen, gaya lintang, dan gaya normal. Jenis
perletakan portal direncanakan dengan anggapan bahwa bangunan tersebut menggunakan perletakan jepit. Perhitungan statika pada perencanaan portal ini
dibantu dengan menggunakan metode cross.
VI.2 Data Perencanaan
Adapun dimensi-dimensi yang direncanakan adalah: 1. Plat Lantai 120 mm
2. Kolom : o
K1 400 600 mm
o K2
400 400 mm 3. Balok Induk :
o B1
250 400 mm o
B2 300 500 mm
o B3
300 300 mm 4. Ring Balok :
o RB 1 250 400 mm
o RB2 250 300 mm
5. Sloof : o
S1 250 400 mm
o S2
250 300 mm
92
VI.3 Peraturan Yang Digunakan