Dasar Perencanaan Estimasi Pembebanan Analisa Statika Perhitungan Penulangan

45

BAB IV PERENCANAAN PLAT LANTAI

IV.1 Dasar Perencanaan

Plat lantai pada proyek Perencanaan Gedung DIII Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang direncanakan dari struktur beton bertulang yang dicor secara monolit menyatu dengan struktur utama bangunan. Perhitungan perencanaan plat lantai didasarkan atas besarnya beban beton per m 2 yang dipikul oleh plat lantai itu sendiri, sesuai dengan fungsi pemakaian lantai tersebut. Peraturan-peraturan yang digunakan dalam perhitungan plat lantai adalah sebagai berikut:  Struktur Beton Bertulang SKSNI T15-1991-03 Istimawan Dipohusodo  Pedoman Pengerjaan Beton Sagel Kole Kusuma

IV.2 Estimasi Pembebanan

Berdasarkan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bertulang untuk Bangunan Gedung, maka beban yang diperhitungkan adalah sebagai berikut: Wu = 1,2 DL + 1,6 LL DL = Beban Mati LL = Beban Hidup 46

IV.3 Analisa Statika

Penyelesaian perhitungan statika pada plat lantai meliputi perhitungan momen dan gaya lintang. Dan karena gaya lintang yang timbul pada konstruksi ini sangat kecil, maka perhitungan gaya lintang tersebut dapat diabaikan. Berdasarkan tabel Koefisien momen pada buku “Struktur Beton Bertulang“ yang disusun oleh Istimawan Dipohusodo, menunjukkan momen lentur yang bekerja pada jalur selebar 1.00 m, masing-masing pada arah x dan y ditentukan dengan rumus sebagai berikut: Mlx = momen lapangan maksimum per meter lebar arah x Mly = momen lapangan maksimum per meter lebar arah y Mtx = momen tumpuan maksimum per meter lebar arah x Mty = momen tumpuan maksimum per meter lebar arah y Mtix = momen jepit tak terduga per meter lebar arah x Mtiy = momen jepit tak terduga per meter lebar arah y

IV.4 Perhitungan Penulangan

Perhitungan penulangan ini diambil dari momen-momen yang menentukan, dan dapat mewakili penulangan secara keseluruhan. Untuk melakukan perhitungan penulangan plat terlebih dahulu ditentukan ρ dari 2 bd Mu , dimana ρ harus memenuhi syarat yaitu ρ min ρ ρ maks. Jika ternyata ρ ρ min maka digunakan ρ min dan bila ρ ρ maks maka plat harus didesain ulang. Kemudian dicari tulangan dengan rumus As = ρ. b. d dan ditentukan berapa diameter dan jumlah tulangan. 47

IV.5 Perhitungan Plat