L A P O R A N T U G A S A K H I R MUHAMMAD NUR AZIZ L2A001106
ANALISIS PENAMBAHAN SERAT POLYPROPYLENE
NURHAYATI JUNAEDI L2A001114
PADA RIGID PAVEMENT
IV - 1 UJI LABORATORIUM
BAB IV UJI LABORATORIUM
4.1. Tinjauan Umum
Sebelum beton serat polypropylene SikaFibre diaplikasikan pada rigid pavement
di lapangan, perlu dilakukan suatu pengujian terlebih dahulu untuk mengetahui pengaruh penambahan serat polypropylene terhadap perilaku beton
yang akan digunakan. Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Bahan dan Konstruksi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNDIP.
4.2. Batasan Masalah Uji Laboratorium
Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, konstruksi perkerasan kaku membutuhkan suatu bahan konstruksi beton yang mampu menahan tarik.
Oleh karena itu, dalam uji laboratorium ini parameter yang penyusun tinjau hanya kuat tarik dari beton tanpa serat dan beton dengan serat polyropylene SikaFibre.
Metode pengujian kuat tarik yang dilakukan adalah pengujian kuat tarik tidak langsung yaitu kuat tarik belah berdasarkan SNI 03-2491-1991.
4.3. Batasan Uji Laboratorium
Pada percobaan yang penyusun lakukan, penyusun menggunakan benda uji berdasarkan SK SNI T - 15 - 1991 - 03 Bab.I pasal 1.3 ayat 14 yaitu berbentuk
silinder dengan ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Karena keterbatasan alat yaitu kapasitas molen untuk 1 kali putaran hanya untuk 18 silinder, maka
penyusun mengambil sampel berjumlah 6 buah untuk uji kuat tekan, 6 buah untuk uji kuat tarik, 2 buah untuk uji susut dan 2 untuk cadangan.
Selain keterbatasan kapasitas molen, juga terdapat keterbatasan alat untuk uji susut yaitu hanya berjumlah 4 buah, sehingga untuk satu varian tetap hanya
dapat memakai alat uji susut 2 buah. Untuk pengujian workability, penyusun melakukan 3 jenis pengujian yaitu
slump test, VB-Time test dan compaction test. Slump test dilakukan dengan
menggunakan kerucut Abrams dengan diameter atas 10 cm, diameter bawah 20 cm, dan tinggi 30 cm yang diletakkan di atas bidang alas yang rata yang tidak
L A P O R A N T U G A S A K H I R MUHAMMAD NUR AZIZ L2A001106
ANALISIS PENAMBAHAN SERAT POLYPROPYLENE
NURHAYATI JUNAEDI L2A001114
PADA RIGID PAVEMENT
IV - 2 UJI LABORATORIUM
menyerap air berdasarkan ASTM C 143. Sedangkan VB-Time test dan compaction test
dilakukan dengan VB-Time test apparatus dan compaction test apparatus
berdasarkan ACI 211.3R. Untuk metode pengujian kuat tekan beton berdasarkan SK SNI M–14-
1989–F. Uji tekan dilakukan pada umur 28 hari dengan alat compression machine.
Metode pengujian kuat tarik belah berdasarkan standar pengujian dari Departemen Pekerjaan Umum DPU yang ada dalam buku SNI 03-2491-1991
atau SK-SNI M-60-1990-03 dengan judul “Metode Pengujian Kuat Tarik-Belah Beton“. Uji kuat tarik belah beton dilakukan pada umur 28 hari dengan alat uji
kuat tarik beton. Untuk uji susut, karena harga alat uji susut yang mahal, maka penyusun
membuat alat sendiri tetapi masih sesuai dengan standar ASTM yaitu sebuah frame
dari besi yang diberi dial gauge untuk membaca penurunan yang terjadi akibat susut. Uji susut ini dilakukan sampai beton berumur 28 hari.
4.4. Persiapan Bahan dan Alat