Penyelesaian Terhadap Aset-Aset Indonesia di Wilayah Timor Setelah Pemisahan

tersebut adalah milik mereka sesuai dengan konstitusinya. Pendapat Timor Leste dikuatkan oleh Konvensi Wina 1983, namun Indonesia sendiri tidak meratifikasinya, dan konstitusi nasional Timor Leste tentu tidak mengikat Indonesia. 3. Untuk perjanjian Timor Gap antara Indonesia dan Australia, mengenai batas wilayah juga menjadi permasalahan tersendiri, karena belum adanya keputusan akhir tentang kasus tersebut, maka dibuat keputusan sementara. Namun kemudian sejak kemerdekaan Timor Leste, maka perjanjian tersebut telah resmi diakhiri oleh kedua negara dengan penandantangan Exchange of Letters tanggal 1 Juni 2000, berlaku pada hari yang sama.

B. Penyelesaian Terhadap Aset-Aset Indonesia di Wilayah Timor Setelah Pemisahan

Berdasarkan informasi salah satu situs di internet dijelaskan ada sebanyak 11.000 klaim resmi pemerintah Indonesia terkait aset kepada Direktorat Land and Property Timor Leste hingga saat ini belum diproses. Klaim aset milik Indonesia tersebut telah diajukan sejak 2004 lalu, namun sampai saat ini masih dipending oleh Timor Leste. 86 Kendala yang dihadapi pemerintah Timor Leste terhadap klaim aset Indonesia tersebut, adalah adanya revisi peraturan hukum dan belum terbentuknya tim teknis kedua Negara untuk penyelesaian klaim aset ini. Pemerintah RDTL saat 86 Inilah.com, “Ribuan Aset Indonesia Masih Ada di Timor Leste”, http:m.inilah.comreaddetail1791459ribuan-aset-indonesia-masih-ada-di-timor-leste, Diakses tanggal 28 Pebruari 2014. Universitas Sumatera Utara ini sedang melakukan revisi UU No. 1 Tahun 2003 yang mengatur tentang benda tidak bergerak termasuk permasalahan tanah, Revisi UU tersebut sudah disetujui dewan menteri, dan saat ini sedang dibahas parlemen sebelum disahkan menjadi undang-undang. 87 Apabila Rancangan Undang-Undang tersebut sudah disahkan, Undang- undang tersebut menjadi dasar utama bagi Pemerintah RDTL untuk menyelesaikan permasalahan aset WNI di RDTL. Sementara itu, tim teknis untuk penyelesaian asset ini juga belum terbentuk. Pemerintah Indonesia berharap dapat secara bersama dengan Pemerintah RDTL untuk membentuk working group semacam Technical Sub Committee TSC mengenai aset, namun sampai saat ini belum terlaksana, sehingga proses penyelesaian masih membutuhkan waktu. Jika TSC sudah dibentuk, maka pihak RI dan RDTL bisa bersama-sama untuk berunding menyelesaikan asset. Konstitusi RDTL melarang kepemilikan tanah oleh warga negara asing. Dalam UU No 1 Tahun 2003 mengenai status benda tak bergerak ditetapkan bahwa semua akta yang dikeluarkan pada jaman Indonesia dinyatakan tidak berlaku dan benda-benda tidak bergerak milik Pemerintah RI dinyatakan menjadi milik negara RDTL. Sedangkan milik perseorangan masih akan dikaji dan diputuskan lebih lanjut berdasarkan bukti-bukti kepemilikannya. Berkenaan dengan klaim atas aset tersebut, Pemerintah TL telah memberikan batas waktu untuk pengajuan klaim yaitu sampai 10 Maret 2004. Klaim resmi yang telah diajukan kepada Direktorat Land and Property TL mencapai 11.000 klaim dan 87 Ibid. Universitas Sumatera Utara hingga saat ini belum diproses atau masih di pending. 88 Pemerintah Timor Leste belum mampu memberikan ganti rugi kepada pemerintah Indonesia atas aset-aset BUMN dan swasta maupun aset individu WNI yang ditinggalkan pasca jajak pendapat 1999. Saah satu penyelesaian yang coba ditawarkan salah satunya untuk aset BUMN dan swasta dikompensasikan menjadi penanaman modal asing Indonesia di Timor Leste. 89 Prinsip yang dikembangkan oleh Timor Leste terhadap penyelesaian aset Indonesia adalah win-win solution karena memang sukar memberikan kategorisasi aset untuk ganti rugi. Indonesia memahami kondisi ekonomi Timor Lerte sehingga kedua negara telah bersepakat sejak awal, penyelesaian masalah aset Indonesia di bekas provinsi ke-27 tersebut diselesaikan melalui jalur perundingan. Karena masalah aset ini merupakan residual issues akibat pemisahan Timor dari Indonesia. Mengenai aset-aset milik individu WNI, penghitungan dan ketegorisasinya tidaklah semudah penghitungan aset milik pemerintah. Apalagi Undang-Undang Timor Leste yang mengatur masalah konflik aset belum lagi tergarap tuntas. Registrasi aset-aset tersebut sampai saat ini masih terus dilakukan oleh Departemen Dalam Negeri. Sedangkan untuk aset-aset BUMN didaftar Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas. Perundingan masalah aset Indonesia ini merupakan salah satu agenda yang manjadi mata acara penting, selain masalah perbatasan. 88 Ibid. 89 Tempo.Co, “Aset BUMN di Timor Leste Dikompensasi Menjadi PMA”, http:www.tempo.coreadnews2005032005558299Aset-BUMN-di-Timor-Leste-Dikompensasi- Menjadi-PMA, Diakses tanggal 28 Pebruari 2014. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN