Potensi Daun Sirih Merah (Piper crocatum) sebagai Aktivator Enzim Glukosa Oksidase

POTENSI DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) SEBAGAI
AKTIVATOR ENZIM GLUKOSA OKSIDASE

LAELA AGUSTANTI

PROGRAM STUDI BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008

ABSTRAK
LAELA AGUSTANTI. Potensi Daun Sirih Merah (Piper crocatum) sebagai
Aktivator Enzim Glukosa Oksidase. Dibimbing oleh MEGA SAFITHRI dan
SURYANI.
Salah satu jenis tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat adalah sirih
merah. Sirih merah telah diketahui sebagai obat antidiabetes dan diduga
menggunakan mekanisme enzimatik dalam menurunkan kadar glukosa darah. Air
rebusan dan ekstrak etanol 30% daun sirih merah diteliti untuk mempelajari
mekanisme enzimatiknya dengan mengaktifkan kerja enzim glukosa oksidase
pada beberapa konsentrasi. Pembanding yang digunakan adalah glukosa 10%

tanpa ekstrak. Analisis dilakukan secara in vitro dengan menggunakan kit glukosa
komersial. Air rebusan dan ekstrak etanol 30% daun sirih merah dicampur dengan
glukosa 10% sebagai substrat enzim dan kit glukosa komersial kemudian
diinkubasi pada suhu 37 ºC selama 10 menit. Produk berupa quinoneimina
berwarna jingga diukur secara spektrofotometri pada panjang gelombang 500 nm.
Konsentrasi ekstrak air rebusan daun sirih merah 0, 0.2, 1, 2, 10, 20 dan 200
mg/mL memiliki aktivitas enzim berturut-turut sebesar 0.1209, 0.1800, 0.1816,
0.1618, 0.1305, 0.1214, dan 0.2316 mol/mL.menit. Konsentrasi ekstrak etanol
30% daun sirih merah 0, 1000, dan 200000 ppm memiliki aktivitas enzimatik
sebesar 0,1421, 0.2255, dan 12.4452 mol/mL.menit. Berdasarkan hasil uji Tukey
(α=0.05), hanya konsentrasi 200000 ppm ekstrak etanol 30 % yang berpotensi
sebagai aktivator enzim glukosa oksidase.

ABSTRACT
LAELA AGUSTANTI. Potency of Piper crocatum Leaf as Activator of Glucose
Oxidase Enzyme. Under the direction of MEGA SAFITHRI and SURYANI.
Piper crocatum is one of herb plant that already used by people. Its
activity as antidiabetic drug was already known and the mechanism to lower the
glucose level in blood was predicted through its enzyme. Leaf extract of Piper
crocatum using water and ethanol 30 % was observed to study the enzimatic

mechanism through activating glucose oxidase enzyme by several concentration
and as a comparation was using glucose 10 % without extract. This research was
done by in vitro using commercial glucose kit. Leaf extract of Piper crocatum
with solvent water or ethanol 30% was mixed with glucose 10 % as enzyme
substrate and commercial glucose kit, and then incubated in 37ºC for 10 minute.
The product is quinoneimina which give orange colour and measured
spectrophotometer at 500 nm wavelength. Concentration of boil water that used in
this research was 0; 0.2; 1; 2; 10; 20; and 200 mg/mL have a enzyme activity in
order were 0.1209, 0.1800, 0.1816, 0.1618, 0.1305, 0.1214, and 0.2316
μmol/mL.minute. Meanwhile concentration of ethanol 30% extact that used was
0, 1000 and 200000 ppm with it enzyme activity 0,1421, 0.2255 and 12.4452
μmol/mL.minute. Based on Tukey test (α=0.05), only concentration 200000 ppm
ethanol 30% extract have potency as an activator of glucose oxidase enzyme.

POTENSI DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) SEBAGAI
AKTIVATOR ENZIM GLUKOSA OKSIDASE

LAELA AGUSTANTI

Skripsi

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Program Studi Biokimia

PROGRAM STUDI BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008

Judul

:

Nama
NIM

:
:


Potensi Daun Sirih Merah (Piper crocatum) sebagai Aktivator
Enzim Glukosa Oksidase
Laela Agustanti
G44104008

Disetujui
Komisi Pembimbing

Dr. Suryani
Anggota

Mega Safithri, M.Si
Ketua

Diketahui

Dr. drh. Hasim, DEA.
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Tanggal Lulus :


PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya dalam menyelasaikan karya ilmiah ini.
Shalawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad s.a.w.
Karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains
pada Program Studi Biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Mei 2008 dengan judul
Potensi Daun Sirih Merah (Piper crocatum) sebagai Aktivator Enzim Glukosa
Oksidase.
Ungkapan terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Mega Safithri, M.Si
dan Ibu Dr Suryani selaku pembimbing atas segala kesabarannya, ilmunya dan
pengarahannya selama penelitian dan penulisan skripsi. Terima kasih penulis juga
sampaikan kepada Ibu Iis, Ibu Mery, Pak Arya serta seluruh staf Laboratorium
Biokimia atas fasilitas dan kemudahan yang diberikan serta teman-teman
penelitian mitha, abi, falakh atas bantuannya selama penelitian, safety atas
pinjaman laptopnya, uda yudi atas ilmunya dalam pengolahan data, Pandu atas
segala dukungannya dalam penyelesaian karya ilmiah ini. Tak lupa ungkapan
terima kasih penulis sampaikan kepada sahabat-sahabatku dewi, intan, tyas,
hanifah, dan auline atas kecerian dan kebersamaannya, Ibunda dan ayahanda

tercinta, adikku feri atas segala dukungan, perhatian, kasih sayang, dan doanya.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang sekiranya dapat digunakan untuk
perbaikan. Semoga karya ilmiah ini dapat berguna bagi pihak yang membutuhkan.

Bogor, Agustus 2008

Laela Agustanti

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Cirebon pada tanggal 29 Agustus 1986 dari pasangan
Buhori Daryono dan Mamah Halimah. Penulis merupakan anak pertama dari dua
bersaudara. Tahun 2004 penulis berhasil menyelesaikan sekolah di SMU Negeri 3
Cirebon. Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk IPB melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis memilih Program Studi Biokimia,
Jurusan Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten praktikum Biokimia
Umum S1 Teknologi Hasil Perikanan, S1 Biologi, Struktur dan Fungsi Subseluler
pada tahun akademik 2007/2008. Penulis juga pernah melaksanakan Praktik

Lapangan di Laboratorium Bioproses, bidang Bioteknologi, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong. selama periode Juli sampai Agustus
dengan judul Potensi β-Glukan dari Saccharomyces cerevisiae sebagai antibakteri.
Selain itu, penulis juga aktif di Himpunan mahasiswa CREBs (Community of
Research and Education in Biochemistry) sebagai anggota Departemen Keilmuan
Bidang Mikrobiologi periode 2005/2006 dan 2006/2007.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
TINJAUAN PUSTAKA
Sirih Merah....................................................................................................... 1
Diabetes Mellitus .............................................................................................. 2
Ekstraksi........................................................................................................... 3
Enzim Glukosa Oksidase .................................................................................. 3
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat ................................................................................................. 4
Metode Penelitian ............................................................................................. 4

HASIL DAN PEMBAHASAN
Ekstraksi........................................................................................................... 6
Analisis Fitokimia Ekstrak Etanol 30% Daun Sirih Merah ................................ 6
Analisis Kualitatif Logam ................................................................................. 7
Analisis In Vitro Sirih Merah Terhadap Aktivitas Enzim Glukosa Oksidase ...... 8
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan ........................................................................................................ 10
Saran .............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10
LAMPIRAN ...................................................................................................... 13

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Tanaman sirih merah ....................................................................................... 2
2 Reaksi katalisis enzim glukosa oksidase .......................................................... 4
3 Prinsip reaksi dari kit Randox glukosa ............................................................. 4
4 Struktur klorofil dan hemoglobin ..................................................................... 8
5 Aktivitas enzim ekstrak air rebusan daun sirih merah terhadap enzim glukosa
oksidase. ......................................................................................................... 9
6 Aktivitas enzim ekstrak etanol 30% daun sirih merah terhadap enzim glukosa

oksidase .......................................................................................................... 9

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Tahapan penelitian ........................................................................................ 14
2 Tahapan penelitian uji in vitro terhadap aktivitas enzim glukosa oksidase ..... 15
3 Data maksimum pada konsentrasi 1.0 % v/v ............................................... 16
4 Data konsentrasi standar glukosa ................................................................... 17
5 Perhitungan bobot jenis ekstrak air rebusan dan rendemen ekstrak
etanol 30% ................................................................................................... 18
6 Perhitungan pembuatan konsentrasi ekstrak air rebusan daun sirih
merah ............................................................................................................ 18
7 Data aktivitas enzimatik ekstrak air rebusan daun sirih merah ....................... 19
8 Perhitungan aktivitas enzim ekstrak air rebusan daun sirih merah .................. 20
9 Data dan perhitungan aktivitas enzim dari ekstrak etanol 30%
daun sirih merah ............................................................................................ 21
10 Hasil analisis statistika ekstrak air rebusan daun sirih merah menggunakan
minitab 14 ..................................................................................................... 22
11 Hasil analisis statistika ekstrak etanol 30% daun sirih merah menggunakan
minitab 14 ..................................................................................................... 22

12 Hasil analisis statistika ekstrak (air rebusan dan etanol 30%) menggunakan
minitab 14 ..................................................................................................... 23
13 Hasil analisis kualitatif logam ........................................................................ 23
14 Hasil analisis fitokimia ekstrak etanol 30% daun sirih merah ......................... 24

PENDAHULUAN
Penyakit gula atau Diabetes mellitus
adalah penyakit yang disebabkan oleh
tingginya
kadar
glukosa
darah
(hiperglikemia). Sebagian masyarakat lebih
mengenal penyakit diabetes dengan sebutan
“kencing manis” karena dalam urin penderita
kadar glukosa lebih tinggi daripada keadaan
normal. Penyebab lain timbulnya penyakit
diabetes mellitus akibat adanya gangguan
hormonal seperti insulin yang. berperan dalam
metabolisme glukosa dalam sel tubuh.

Penyakit ini tidak hanya menyerang orang tua
saja bahkan dapat menyerang anak-anak
(Mahler 1991). Jumlah penderita diabetes
mellitus di dunia tiap tahunnya terus
meningkat. Menurut survei organisasi
kesehatan dunia WHO, Indonesia menempati
urutan ke-4 terbesar dalam jumLah penderita
diabetes melitus dengan tingkat pertumbuhan
sebesar 8,6% per tahun dari total penduduk,
sedangkan urutan diatasnya India, China dan
Amerika Serikat (Departemen Kesehatan
2005).
Berbagai usaha telah dilakukan untuk
mengobati penyakit ini seperti penyuntikan
insulin ataupun penggunaan obat antidiabetes
yang dijual secara komersil. Mahalnya harga
insulin dan obat-obat antidiabetes pada saat
ini menyebabkan sebagian besar masyarakat
mulai beralih ke penggunaan obat tradisional
karena harganya yang lebih murah, mudah
didapat dan tidak menimbulkan efek samping.
Obat tradisional adalah tumbuhan yang
digunakan sebagai obat. Menurut Widowati et
al (1997), ada 46 jenis tanaman di Indonesia
yang berfungsi sebagai obat antidiabetes.
Sirih hijau (Piper betle) adalah salah
satu tumbuhan yang telah terbukti secara
ilmiah berkhasiat sebagai obat antidiabetes
(Arawbella 2005). Sirih mempunyai beberapa
jenis yaitu sirih merah, sirih hitam, sirih putih,
sirih keraton, dll. Sirih merah telah diketahui
mempunyai potensi yang sama dengan sirih
hijau sebagai antihiperglikemia/antidiabetes.
Sirih Merah (Piper crocatum) dikenal sebagai
tanaman hias kemudian berubah menjadi
tanaman obat setelah
dikenalkan oleh
Bambang Sudewo (Duryatmo 2005).
Sirih merah mempunyai beberapa
khasiat lainnya sebagai obat untuk hipertensi
(darah tinggi), kanker, dan keputihan sehingga
tanaman ini mendapat perhatian khusus dari
herbalis untuk mengetahui manfaat-manfaat
lainnya. Beberapa penelitian telah dilakukan
untuk mengetahui manfaat dari sirih merah,
diantaranya
sebagai
hepatoprotektor

(Windyagiri 2006), antibakteri (Sugiharti
2007), memeperbaiki pankreas yang rusak
(Permata 2006). Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Safithri & Fahma (2005),
rebusan daun sirih merah memiliki potensi
sebagai antidiabetes dengan dosis 20g/kg
berat badan namun mekanisme kerjanya
belum diketahui. Tanaman obat yang
berfungsi sebagai antidiabetes memiliki
beberapa mekanisme kerja. Salah satunya
melalui mekanisme kerja enzim glukosa
oksidase. Enzim glukosa oksidase adalah
enzim yang berfungsi untuk mengkatalisis
oksidasi β-D-glukosa menjadi asam glukonat
dengan menggunakan molekul oksigen
sebagai akseptor elektron.
Penelitian ini
merupakan lanjutan dari penelitian Safithri &
Fahma (2005) untuk menyelidiki mekanisme
kerja yang dilalui oleh sirih merah.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
potensi daun sirih merah dalam mengaktifkan
kerja enzim glukosa oksidase. Selain itu,
untuk membandingkan ekstrak dengan pelarut
air rebusan dan alkohol 30% yang dapat
mengaktifkan kerja enzim glukosa oksidase
lebih tinggi. Hipotesis penelitian ini adalah
ekstrak air rebusan daun sirih merah
berpotensi sebagai aktivator kerja enzim
glukosa oksidase. Rebusan daun sirih merah
pada konsentrasi tertentu akan menunjukkan
aktivitas yang optimum dalam mengaktifkan
kerja enzim glukosa oksidase. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat memperkuat informasi
ilmiah kepada masyarakat mengenai potensi
sirih merah sebagai obat penurun kadar gula
darah pada penderita diabetes mellitus melalui
aktivasinya terhadap kerja enzim glukosa
oksidase.

TINJAUAN PUSTAKA
Sirih Merah
Sirih hijau (Piper betle)
termasuk
tanaman famili piperaceae yang merambat dan
bersandar pada batang pohon lain. Sirih
mempunyai panjang mencapai puluhan meter,
bentuk daun pipih menyerupai jantung dan
permukaan daun berwarna hijau dan licin.
Sirih telah dikenal sejak 600 SM sebagai
antiseptik karena kandungan senyawa
kavibetol dan kavikolnya. Selain itu, sirih juga
mengandung kalsium nitrat, sedikit gula, dan
pati (Duryatmo 2005). Tidak hanya sebagai
antiseptik, sirih juga banyak digunakan untuk
mengobati sakit mata, eksim, bau mulut, luka,
mimisan, sariawan, sakit gigi, dan menjaga

POTENSI DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) SEBAGAI
AKTIVATOR ENZIM GLUKOSA OKSIDASE

LAELA AGUSTANTI

PROGRAM STUDI BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008

ABSTRAK
LAELA AGUSTANTI. Potensi Daun Sirih Merah (Piper crocatum) sebagai
Aktivator Enzim Glukosa Oksidase. Dibimbing oleh MEGA SAFITHRI dan
SURYANI.
Salah satu jenis tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat adalah sirih
merah. Sirih merah telah diketahui sebagai obat antidiabetes dan diduga
menggunakan mekanisme enzimatik dalam menurunkan kadar glukosa darah. Air
rebusan dan ekstrak etanol 30% daun sirih merah diteliti untuk mempelajari
mekanisme enzimatiknya dengan mengaktifkan kerja enzim glukosa oksidase
pada beberapa konsentrasi. Pembanding yang digunakan adalah glukosa 10%
tanpa ekstrak. Analisis dilakukan secara in vitro dengan menggunakan kit glukosa
komersial. Air rebusan dan ekstrak etanol 30% daun sirih merah dicampur dengan
glukosa 10% sebagai substrat enzim dan kit glukosa komersial kemudian
diinkubasi pada suhu 37 ºC selama 10 menit. Produk berupa quinoneimina
berwarna jingga diukur secara spektrofotometri pada panjang gelombang 500 nm.
Konsentrasi ekstrak air rebusan daun sirih merah 0, 0.2, 1, 2, 10, 20 dan 200
mg/mL memiliki aktivitas enzim berturut-turut sebesar 0.1209, 0.1800, 0.1816,
0.1618, 0.1305, 0.1214, dan 0.2316 mol/mL.menit. Konsentrasi ekstrak etanol
30% daun sirih merah 0, 1000, dan 200000 ppm memiliki aktivitas enzimatik
sebesar 0,1421, 0.2255, dan 12.4452 mol/mL.menit. Berdasarkan hasil uji Tukey
(α=0.05), hanya konsentrasi 200000 ppm ekstrak etanol 30 % yang berpotensi
sebagai aktivator enzim glukosa oksidase.

ABSTRACT
LAELA AGUSTANTI. Potency of Piper crocatum Leaf as Activator of Glucose
Oxidase Enzyme. Under the direction of MEGA SAFITHRI and SURYANI.
Piper crocatum is one of herb plant that already used by people. Its
activity as antidiabetic drug was already known and the mechanism to lower the
glucose level in blood was predicted through its enzyme. Leaf extract of Piper
crocatum using water and ethanol 30 % was observed to study the enzimatic
mechanism through activating glucose oxidase enzyme by several concentration
and as a comparation was using glucose 10 % without extract. This research was
done by in vitro using commercial glucose kit. Leaf extract of Piper crocatum
with solvent water or ethanol 30% was mixed with glucose 10 % as enzyme
substrate and commercial glucose kit, and then incubated in 37ºC for 10 minute.
The product is quinoneimina which give orange colour and measured
spectrophotometer at 500 nm wavelength. Concentration of boil water that used in
this research was 0; 0.2; 1; 2; 10; 20; and 200 mg/mL have a enzyme activity in
order were 0.1209, 0.1800, 0.1816, 0.1618, 0.1305, 0.1214, and 0.2316
μmol/mL.minute. Meanwhile concentration of ethanol 30% extact that used was
0, 1000 and 200000 ppm with it enzyme activity 0,1421, 0.2255 and 12.4452
μmol/mL.minute. Based on Tukey test (α=0.05), only concentration 200000 ppm
ethanol 30% extract have potency as an activator of glucose oxidase enzyme.

POTENSI DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) SEBAGAI
AKTIVATOR ENZIM GLUKOSA OKSIDASE

LAELA AGUSTANTI

Skripsi
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Program Studi Biokimia

PROGRAM STUDI BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008

Judul

:

Nama
NIM

:
:

Potensi Daun Sirih Merah (Piper crocatum) sebagai Aktivator
Enzim Glukosa Oksidase
Laela Agustanti
G44104008

Disetujui
Komisi Pembimbing

Dr. Suryani
Anggota

Mega Safithri, M.Si
Ketua

Diketahui

Dr. drh. Hasim, DEA.
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Tanggal Lulus :

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya dalam menyelasaikan karya ilmiah ini.
Shalawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad s.a.w.
Karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains
pada Program Studi Biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Mei 2008 dengan judul
Potensi Daun Sirih Merah (Piper crocatum) sebagai Aktivator Enzim Glukosa
Oksidase.
Ungkapan terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Mega Safithri, M.Si
dan Ibu Dr Suryani selaku pembimbing atas segala kesabarannya, ilmunya dan
pengarahannya selama penelitian dan penulisan skripsi. Terima kasih penulis juga
sampaikan kepada Ibu Iis, Ibu Mery, Pak Arya serta seluruh staf Laboratorium
Biokimia atas fasilitas dan kemudahan yang diberikan serta teman-teman
penelitian mitha, abi, falakh atas bantuannya selama penelitian, safety atas
pinjaman laptopnya, uda yudi atas ilmunya dalam pengolahan data, Pandu atas
segala dukungannya dalam penyelesaian karya ilmiah ini. Tak lupa ungkapan
terima kasih penulis sampaikan kepada sahabat-sahabatku dewi, intan, tyas,
hanifah, dan auline atas kecerian dan kebersamaannya, Ibunda dan ayahanda
tercinta, adikku feri atas segala dukungan, perhatian, kasih sayang, dan doanya.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang sekiranya dapat digunakan untuk
perbaikan. Semoga karya ilmiah ini dapat berguna bagi pihak yang membutuhkan.

Bogor, Agustus 2008

Laela Agustanti

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Cirebon pada tanggal 29 Agustus 1986 dari pasangan
Buhori Daryono dan Mamah Halimah. Penulis merupakan anak pertama dari dua
bersaudara. Tahun 2004 penulis berhasil menyelesaikan sekolah di SMU Negeri 3
Cirebon. Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk IPB melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis memilih Program Studi Biokimia,
Jurusan Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten praktikum Biokimia
Umum S1 Teknologi Hasil Perikanan, S1 Biologi, Struktur dan Fungsi Subseluler
pada tahun akademik 2007/2008. Penulis juga pernah melaksanakan Praktik
Lapangan di Laboratorium Bioproses, bidang Bioteknologi, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong. selama periode Juli sampai Agustus
dengan judul Potensi β-Glukan dari Saccharomyces cerevisiae sebagai antibakteri.
Selain itu, penulis juga aktif di Himpunan mahasiswa CREBs (Community of
Research and Education in Biochemistry) sebagai anggota Departemen Keilmuan
Bidang Mikrobiologi periode 2005/2006 dan 2006/2007.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
TINJAUAN PUSTAKA
Sirih Merah....................................................................................................... 1
Diabetes Mellitus .............................................................................................. 2
Ekstraksi........................................................................................................... 3
Enzim Glukosa Oksidase .................................................................................. 3
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat ................................................................................................. 4
Metode Penelitian ............................................................................................. 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ekstraksi........................................................................................................... 6
Analisis Fitokimia Ekstrak Etanol 30% Daun Sirih Merah ................................ 6
Analisis Kualitatif Logam ................................................................................. 7
Analisis In Vitro Sirih Merah Terhadap Aktivitas Enzim Glukosa Oksidase ...... 8
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan ........................................................................................................ 10
Saran .............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10
LAMPIRAN ...................................................................................................... 13

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Tanaman sirih merah ....................................................................................... 2
2 Reaksi katalisis enzim glukosa oksidase .......................................................... 4
3 Prinsip reaksi dari kit Randox glukosa ............................................................. 4
4 Struktur klorofil dan hemoglobin ..................................................................... 8
5 Aktivitas enzim ekstrak air rebusan daun sirih merah terhadap enzim glukosa
oksidase. ......................................................................................................... 9
6 Aktivitas enzim ekstrak etanol 30% daun sirih merah terhadap enzim glukosa
oksidase .......................................................................................................... 9

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Tahapan penelitian ........................................................................................ 14
2 Tahapan penelitian uji in vitro terhadap aktivitas enzim glukosa oksidase ..... 15
3 Data maksimum pada konsentrasi 1.0 % v/v ............................................... 16
4 Data konsentrasi standar glukosa ................................................................... 17
5 Perhitungan bobot jenis ekstrak air rebusan dan rendemen ekstrak
etanol 30% ................................................................................................... 18
6 Perhitungan pembuatan konsentrasi ekstrak air rebusan daun sirih
merah ............................................................................................................ 18
7 Data aktivitas enzimatik ekstrak air rebusan daun sirih merah ....................... 19
8 Perhitungan aktivitas enzim ekstrak air rebusan daun sirih merah .................. 20
9 Data dan perhitungan aktivitas enzim dari ekstrak etanol 30%
daun sirih merah ............................................................................................ 21
10 Hasil analisis statistika ekstrak air rebusan daun sirih merah menggunakan
minitab 14 ..................................................................................................... 22
11 Hasil analisis statistika ekstrak etanol 30% daun sirih merah menggunakan
minitab 14 ..................................................................................................... 22
12 Hasil analisis statistika ekstrak (air rebusan dan etanol 30%) menggunakan
minitab 14 ..................................................................................................... 23
13 Hasil analisis kualitatif logam ........................................................................ 23
14 Hasil analisis fitokimia ekstrak etanol 30% daun sirih merah ......................... 24

PENDAHULUAN
Penyakit gula atau Diabetes mellitus
adalah penyakit yang disebabkan oleh
tingginya
kadar
glukosa
darah
(hiperglikemia). Sebagian masyarakat lebih
mengenal penyakit diabetes dengan sebutan
“kencing manis” karena dalam urin penderita
kadar glukosa lebih tinggi daripada keadaan
normal. Penyebab lain timbulnya penyakit
diabetes mellitus akibat adanya gangguan
hormonal seperti insulin yang. berperan dalam
metabolisme glukosa dalam sel tubuh.
Penyakit ini tidak hanya menyerang orang tua
saja bahkan dapat menyerang anak-anak
(Mahler 1991). Jumlah penderita diabetes
mellitus di dunia tiap tahunnya terus
meningkat. Menurut survei organisasi
kesehatan dunia WHO, Indonesia menempati
urutan ke-4 terbesar dalam jumLah penderita
diabetes melitus dengan tingkat pertumbuhan
sebesar 8,6% per tahun dari total penduduk,
sedangkan urutan diatasnya India, China dan
Amerika Serikat (Departemen Kesehatan
2005).
Berbagai usaha telah dilakukan untuk
mengobati penyakit ini seperti penyuntikan
insulin ataupun penggunaan obat antidiabetes
yang dijual secara komersil. Mahalnya harga
insulin dan obat-obat antidiabetes pada saat
ini menyebabkan sebagian besar masyarakat
mulai beralih ke penggunaan obat tradisional
karena harganya yang lebih murah, mudah
didapat dan tidak menimbulkan efek samping.
Obat tradisional adalah tumbuhan yang
digunakan sebagai obat. Menurut Widowati et
al (1997), ada 46 jenis tanaman di Indonesia
yang berfungsi sebagai obat antidiabetes.
Sirih hijau (Piper betle) adalah salah
satu tumbuhan yang telah terbukti secara
ilmiah berkhasiat sebagai obat antidiabetes
(Arawbella 2005). Sirih mempunyai beberapa
jenis yaitu sirih merah, sirih hitam, sirih putih,
sirih keraton, dll. Sirih merah telah diketahui
mempunyai potensi yang sama dengan sirih
hijau sebagai antihiperglikemia/antidiabetes.
Sirih Merah (Piper crocatum) dikenal sebagai
tanaman hias kemudian berubah menjadi
tanaman obat setelah
dikenalkan oleh
Bambang Sudewo (Duryatmo 2005).
Sirih merah mempunyai beberapa
khasiat lainnya sebagai obat untuk hipertensi
(darah tinggi), kanker, dan keputihan sehingga
tanaman ini mendapat perhatian khusus dari
herbalis untuk mengetahui manfaat-manfaat
lainnya. Beberapa penelitian telah dilakukan
untuk mengetahui manfaat dari sirih merah,
diantaranya
sebagai
hepatoprotektor

(Windyagiri 2006), antibakteri (Sugiharti
2007), memeperbaiki pankreas yang rusak
(Permata 2006). Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Safithri & Fahma (2005),
rebusan daun sirih merah memiliki potensi
sebagai antidiabetes dengan dosis 20g/kg
berat badan namun mekanisme kerjanya
belum diketahui. Tanaman obat yang
berfungsi sebagai antidiabetes memiliki
beberapa mekanisme kerja. Salah satunya
melalui mekanisme kerja enzim glukosa
oksidase. Enzim glukosa oksidase adalah
enzim yang berfungsi untuk mengkatalisis
oksidasi β-D-glukosa menjadi asam glukonat
dengan menggunakan molekul oksigen
sebagai akseptor elektron.
Penelitian ini
merupakan lanjutan dari penelitian Safithri &
Fahma (2005) untuk menyelidiki mekanisme
kerja yang dilalui oleh sirih merah.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
potensi daun sirih merah dalam mengaktifkan
kerja enzim glukosa oksidase. Selain itu,
untuk membandingkan ekstrak dengan pelarut
air rebusan dan alkohol 30% yang dapat
mengaktifkan kerja enzim glukosa oksidase
lebih tinggi. Hipotesis penelitian ini adalah
ekstrak air rebusan daun sirih merah
berpotensi sebagai aktivator kerja enzim
glukosa oksidase. Rebusan daun sirih merah
pada konsentrasi tertentu akan menunjukkan
aktivitas yang optimum dalam mengaktifkan
kerja enzim glukosa oksidase. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat memperkuat informasi
ilmiah kepada masyarakat mengenai potensi
sirih merah sebagai obat penurun kadar gula
darah pada penderita diabetes mellitus melalui
aktivasinya terhadap kerja enzim glukosa
oksidase.

TINJAUAN PUSTAKA
Sirih Merah
Sirih hijau (Piper betle)
termasuk
tanaman famili piperaceae yang merambat dan
bersandar pada batang pohon lain. Sirih
mempunyai panjang mencapai puluhan meter,
bentuk daun pipih menyerupai jantung dan
permukaan daun berwarna hijau dan licin.
Sirih telah dikenal sejak 600 SM sebagai
antiseptik karena kandungan senyawa
kavibetol dan kavikolnya. Selain itu, sirih juga
mengandung kalsium nitrat, sedikit gula, dan
pati (Duryatmo 2005). Tidak hanya sebagai
antiseptik, sirih juga banyak digunakan untuk
mengobati sakit mata, eksim, bau mulut, luka,
mimisan, sariawan, sakit gigi, dan menjaga

2

kesehatan alat kelamin wanita (Mursito 2002).
Tanaman sirih terdiri dari beberapa jenis,
salah satunya adalah sirih merah.
Sirih merah (Piper crocatum) merupakan
jenis sirih yang banyak dimanfaatkan sebagai
tanaman hias pada tahun 1900-an namun
sekarang mengalami perubahan fungsi
menjadi tanaman obat sejak dikenalkan oleh
Bambang Sudewo, seorang produsen tanaman
obat di Blunyahrejo. Klasifikasi lengkap dari
tanaman sirih merah ini adalah sebagai
berikut: Divisi Spermatophyta, Subdivisi
Angiospermae, Kelas Monochlamydeae,
Bangsa Piperales, Suku Piperaceae, Genus
Piper, Jenis Piper crocatum (Duryatmo 2005).
Tanaman sirih merah tumbuh menjalar
seperti sirih hijau, batangnya bersulur dan
beruas dengan setiap buku tumbuh bakal akar,
daunnya bertangkai membentuk jantung
dengan bagian atas meruncing, mempunyai
warna yang khas yaitu permukaan atas hijau
gelap berpadu dengan tulang daun berwarna
merah hati keunguan, daun berasa pahit,
berlendir, serta mempunyai bau yang khas
seperti sirih (Duryatmo 2005). Tanaman sirih
merah bisa tumbuh dengan baik di tempat
yang teduh dan tidak terlalu banyak terkena
sinar matahari agar warna merah daunnya
tidak menjadi pudar, buram, kurang menarik
(Sudewo 2005).
Tanaman sirih merah (Gambar 1) dapat
mengobati hipertensi, diabetes mellitus,
leukimia, TBC, maag, asam urat dan batu
ginjal (Sudewo 2005). Secara empiris, air
rebusan daun sirih merah berkhasiat sebagai
antihiperglikemia dengan dosis 20 g/kg BB
dapat menurunkan glukosa darah sampai 40%
selama 13 hari pencekokan pada tikus putih
yang diabetes (Safithri & Fahma 2005),
bersifat tidak toksik dengan kandungan
senyawa fitokimia alkaloid, flavonoid dan
tanin (Salim 2006), dapat memperbaiki
kelenjar eksokrin dan endokrin pankreas pada

Gambar 1 Tanaman sirih merah (Sudewo
2005).

tikus yang hiperglikemia (Permata 2006),
serta
sebagai
hepatoprotektor
untuk
memperbaiki sel-sel hepatosit
hati tikus
hiperglikemia yang rusak (Windyagiri 2006).
Selain itu, menurut Sugiharti (2007) ekstrak
sirih merah dengan pelarut etanol 30%
terbukti memiliki aktivitas antibakteri dan
dapat digunakan untuk menghambat bakteri
B.subtilis dan P.aeruginosa.

Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus adalah jenis penyakit
metabolisme
yang
disebabkan
oleh
menurunnya hormon insulin yang diproduksi
oleh sel beta pulau langerhans dalam kelenjar
pankreas (Vessby 1994). Insulin merupakan
hormon yang berperan dalam metabolisme
glukosa
khususnya
sebagai
perantara
masuknya glukosa di dalam darah ke sel-sel
jaringan tubuh lainnya seperti otot dan
jaringan lemak. Penurunan jumlah insulin
yang disekresikan oleh kelenjar pankreas
mengakibatkan glukosa yang masuk ke dalam
tubuh tidak dapat diproses secara sempurna
sehingga kadar glukosa di dalam darah
meningkat atau disebut hiperglikemia (Mahler
1991). Kadar glukosa dalam darah yang tinggi
hingga melewati batas normal dapat
menyebabkan penyakit gula atau diabetes
mellitus. Batas kadar glukosa normal dalam
darah adalah 80-