potensi jamur dengan menggunakan nilai indeks pelarutan yaitu nisbah antara diameter zona jernih terhadap diameter koloni Premono, 1998.
4. Uji potensi pada media cair
Jamur pelarut fosfat yang terpilih selanjutnya diuji kemampuannya melarutkan fosfat pada media Pikovskaya cair. Pengujian menggunakan
Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan tiga kali ulangan dan dua faktor perlakuan.
a. Faktor yang diuji adalah jamur pelarut fosfat sebagai faktor pertama yang terdiri atas, yaitu:
J1 = isolat 1 J2 = isolat 2
J3 = isolat 3
b. Faktor kedua yaitu sumber P pada media Pikovskaya cair terdiri dari: P1 = Ca
3
PO
4
P2 = AlPO
4
P3 = FePO
4
dan P4 = Batuan fosfat RP
Sehingga diperoleh kombinasi perlakuan adalah sebagai berikut : J1P1 J2P1 J3P1
J1P2 J2P2 J3P2 J1P3 J2P3 J3P3
J1P4 J2P4 J3P4 Dengan demikian jumlah perlakuan 4 x 3 x 3 = 36 satuan percobaan.
Model linier Rancangan Acak Lengkap RAL faktorial yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Yij = µ + αi + βj + αβij + ɛ ij Keterangan :
Yij = Nilai pengamatan pada percobaan ke-k yang memperoleh perlakuan
taraf ke-i dari faktor A dab taraf ke-j dari faktor ke B µ
= Nilai tengah umum αi
= Perlakuan faktor A pada taraf ke-i βj
= Perlakuan faktor B pada taraf ke-j αβij = Pengaruh interaksi dari faktor A ke-i dan faktor B ke-j
ɛ ij = Galat percobaan dari satuan percobaan ke-k pada kombinasi taraf ke-i faktor A dan taraf faktor B.
Untuk mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan maka akan dilakukan analisis sidik ragam Anova. Apabila Fhitung nyata atau sangat nyata maka
dilanjutkan dengan uji lanjutan berdasarkan uji jarak Duncan Duncan Multiple Range Test.
Prosedur uji potensi pada media cair
Sebanyak 50 ml media Pikovskaya cair ditempatkan dalam Erlenmeyer 250 ml dan sebanyak satu jarum ose biakan murni jamur pelarut fosfat diinokulasikan
pada media cair tersebut, selanjutnya diinkubasi secara diam dilakukan selama 7 hari pada suhu kamar. Setelah proses inokulasi selesai, kultur disentrifugasi
dengan kecepatan 6000 rpm selama 10 menit sampai terjadi pemisahan antara filtrat dengan endapan jamur pelarut fosfat. Diambil filtrat dengan menggunakan
pipet untuk mengukur kandungan P tersedia. Filtrat ditentukan kadar P- tersedianya dengan metode kolorimetri dan dihitung dengan Bray-2. Setelah itu,
Universitas Sumatera Utara
digunakan pH meter untuk mengetahui pengaruh pelarutan fosfat oleh jamur terhadap pH media.
6. Identifikasi jamur pelarut fosfat yang potensial melarutkan fosfat