Isolasi jamur pelarut fosfat Uji potensi pada media padat

Prosedur Penelitian 1. Pengambilan contoh tanah Pengambilan sampel diambil secara zig-zag dari 50 titik pada kedalaman 0-20 cm di sekitar rhizosfer tanaman menggunakan cangkul. Berat tanah yang diambil pada tiap titik adalah 250 g sehingga total berat sampel tanah adalah 12500 g. Sampel tanah dari tiap titik dimasukkan dalam kantung plastik yang terpisah. Sampel tanah selanjutnya dibawa ke laboratorium biologi tanah untuk kegiatan penelitian selanjutnya. Sampel tanah dianalisis pH, C-organik, N-total, P-tersedia, P-total dan Al-dd di Laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara.

2. Isolasi jamur pelarut fosfat

Sepuluh 10 g tanah dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml yang berisi 90 ml larutan fisiologis steril pengenceran 10 -1 , kemudian dikocok selama 30 menit pada shaker. Dibuat pengenceran secara serial, dari pengenceran 10 -1 diambil 1 ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi 9 ml larutan fisiologis steril pengenceran 10 -2 selanjutnya dikocok di atas rotarimixer sampai homogen. Dari pengenceran 10 -2 dipipet sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml larutan fisiologis disebut pengenceran 10 -3 dilakukan hal serupa berturut-turut sampai pengenceran 10 -5 . Dari pengenceran 10 -3 dipipet sebanyak 1 ml, masukkan ke dalam cawan petri yang telah steril dan dilakukan hal yang sama pada pengenceran 10 -4 dan 10 -5 . Dipakai suspensi tanah dari 3 pengenceran sebagai antisipasi bila pada pengenceran tersebut tidak diperoleh jamur pelarut fosfat. Selanjutnya tuangkan 12 ml media Universitas Sumatera Utara Pikovskaya suhu sekitar 45-50ºC ke dalam cawan petri yang telah berisi 1 ml suspensi tanah, lalu putar cawan petri kearah kanan 3 kali dan ke arah kiri 3 kali agar media bercampur secara merata, biarkan sampai media mengeras padat. Setelah media mengeras, cawan petri diinkubasi pada inkubator dalam keadaan terbalik selama 3 hari dengan suhu 28-30ºC. Setelah diinkubasi selama 3 hari dilakukan pengamatan pada jamur yang tumbuh pada media. Keberadaan jamur pelarut fosfat ditunjukkan dengan terbentuknya daerah bening holozone yang mengelilingi koloni jamur. Koloni tersebut kemudian dimurnikan pada media baru dan dipindahkan ke tabung reaksi yang berisi media Pikovskaya, disimpan pada suhu 4°C untuk pengujian selanjutnya.

3. Uji potensi pada media padat

Jamur pelarut fosfat yang murni selanjutnya diuji kemampuannya melarutkan fosfat dalam cawan petri berisi media Pikovskaya padat steril. Bahan yang digunakan dalam pembuatan media uji ini sama dengan bahan media Pikovskaya pada tahap isolasi, namun Ca 3 PO 4 2 gL pada media isolasi diganti dengan AlPO 4 , FePO 4 , dan Batuan fosfat RP dengan dosis 5 gL media. Media uji dimasukkan dalam cawan petri dan dibiarkan mengeras. Selanjutnya biakan murni ditumbuhkan pada media uji. Tiap biakan murni diberi 3 ulangan untuk mendapatkan rataan hasil yang valid. Inkubasi dilaksanakan selama 7 hari. Jamur pelarut fosfat yang membentuk holozone paling cepat dengan diameter paling besar secara kualitatif di sekitar koloni menunjukkan besar kecilnya potensi jamur pelarut fosfat dalam melarutkan unsur P dari bentuk yang tidak terlarut. Dihitung Universitas Sumatera Utara potensi jamur dengan menggunakan nilai indeks pelarutan yaitu nisbah antara diameter zona jernih terhadap diameter koloni Premono, 1998.

4. Uji potensi pada media cair