4.5 Analisa Kapasitas Beban
Berdasarkan hasil perhitungan kapasitas beban sebelumnya, diketahui bahwa struktur kolom dapat meenahan beban aksial maksimum sebesar 383,067 kN.
Maka dari itu, besaran beban digunakan sebagai pembebanan pada tulangan model 1 yang nanti data hasil tegangan dan regangannya menjadi acuan untuk mencari beban aksial
maksimum yang dapat dipikul oleh tulangan model 2 dan model 3. Berikut hasil analisa datanya :
Tabel 4.10 Beban Aksial Maksimum
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa dengan keadaan tegangan dan regangan yang sama dengan model 1 saat diberi beban sebesar 383,067 kN, kolom dengan tulangan model 2
dapat memikul beban aksial sebesar 395 kN 3.021 lebih tinggi dari pada kolom dengan tulangan model 1 , sedangkan kolom dengan tulangan model 3 dapat memikul beban aksial
sebesar 420 kN 8.79 lebih tinggi dari pada kolom dengan tulangan model 1. Teg. Sengkang Pa
108 1.966
Reg. Sengkang mmmm
0.0098 Teg. Tulangan Pokok
Pa 108 7.863
Reg. Tulangan Pokok mmmm
0.0393 Model I
Model II Acuan
Model III
395000 N 420000 N
383067 N
Universitas Sumatera Utara
4.6 Hubungan Tegangan-Regangan Masing-Masing Model
Berdasarkan data yang sudah ada, dapat dibuat pula grafik teg-reg masing-masing model.
4.6.1 Hubungan Tegangan –Regangan pada Model 1
Gambar 4.7 Grafik Teg-Reg pada Sengkang Model 1
Gambar 4.8 Grafik Teg-Reg pada Tulangan Pokok Model 1
Universitas Sumatera Utara
4.6.2 Hubungan Tegangan –Regangan pada Model 2
Gambar 4.9 Grafik Teg-Reg pada Sengkang Model 2
Gambar 4.10 Grafik Teg-Reg pada Tulangan Pokok Model 2
Universitas Sumatera Utara
4.6.3 Hubungan Tegangan –Regangan pada Model 3
Gambar 4.11 Grafik Teg-Reg pada Sengkang Model 3
Gambar 4.12 Grafik Teg-Reg pada Tulangan Pokok Model 3
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pengujian yang dilakukan terhadap model tulangan kolom dengan Aplikasi Ansys 12.1 selama mengerjakan Tugas Akhir ini, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Akibat dari pembebanan maksimum yakni sebesar 400 kN, tegangan maksimum yang terjadi pada area sengkang untuk model 1 tulangan dengan sengkang kait
90 adalah 20.53 10
8
Pa, pada model 2 tulangan dengan sengkang kait 135 adalah 19.93 10
8
Pa 2,92 lebih rendah dari pada model 1 dan untuk model 3 tulangan dengan sengkang 90
ditambah pen-binder adalah 18.88 10
8
Pa 8,05 lebih rendah dari pada model 1.
Sedangkan pada area tulangan pokok, tegangan maksimum yang terjadi untuk model 1 tulangan dengan sengkang kait 90
adalah 82.11 10
8
Pa, pada model 2 tulangan dengan sengkang kait 135
adalah 79.73 10
8
Pa 2.898621 lebih rendah dari pada model 1 dan untuk model 3 tulangan dengan sengkang 90
ditambah pen-binder adalah 75.49 10
8
Pa 8.056462 lebih rendah dari pada model 1.
2.
Akibat dari pembebanan maksimum yakni sebesar 400 kN, regangan maksimum yang terjadi pada area sengkang untuk model tulangan dengan sengkang kait 90
adalah 0.0103, pada model tulangan dengan sengkang kait 135 adalah 0.0100
2.924905 lebih rendah dari pada model 1 dan untuk model tulangan dengan sengkang 90
ditambah pen-binder adalah 0.0094 8.049089 lebih rendah dari pada model 1.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan pada area tulangan pokok, regangan maksimum yang terjadi untuk model 1 tulangan dengan sengkang kait 90
adalah 0.0411, pada model 2 tulangan dengan sengkang kait 135
adalah 0.0399 2.898621 lebih rendah dari pada model 1 dan untuk model 3 tulangan dengan sengkang 90
ditambah pen-binder adalah 0.0377 8.055244 lebih rendah dari pada model 1.
3.
Akibat dari pembebanan maksimum yakni sebesar 400 kN, defleksi maksimum yang terjadi pada area sengkang untuk model tulangan dengan sengkang kait 90
adalah 4.4 mm, pada model tulangan dengan sengkang kait 135 adalah 3.8 mm
13.54799 lebih rendah dari pada model 1 dan untuk model tulangan dengan sengkang 90
ditambah pen-binder adalah 3.3 mm 23.64109 lebih rendah dari pada model 1.
Sedangkan pada area tulangan pokok, defleksi maksimum yang terjadi untuk model 1 tulangan dengan sengkang kait 90
adalah 4.4 mm, pada model tulangan dengan sengkang kait 135
adalah 4.7 mm ; 7.462624 lebih tinggi dari pada model 1 dan untuk model tulangan dengan sengkang 90
ditambah pen-binder adalah 4.5 mm ; 1.779631 lebih tinggi dari pada model 1.
4.
Dari hasil analisis data, dengan keadaan tegangan dan regangan yang sama dengan model 1 saat diberi beban maksimum sebesar 383,067 kN, kolom dengan tulangan
model 2 dapat memikul beban aksial sebesar 395 kN 3.021 lebih tinggi dari pada kolom dengan tulangan model 1 , sedangkan kolom dengan tulangan model
3 dapat memikul beban aksial sebesar 420 kN 8.79 lebih tinggi dari pada kolom dengan tulangan model 1.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Saran