4.4 Analisa Perilaku Tulangan
Pada tahap ini, data hasil keluaran diatas akan dianalisa satu persatu guna melihat perilaku antar model tulangan.
4.4.1 Analisa Tegangan yang Terjadi pada Sengkang. Berikut tabel yang berisi data tegangan yang terjadi akibat pembebanan pada masing-
masing model tulangan.
Tabel 4.4 Data Tegangan Sengkang
Model I Model II
Model III 10000
0.51 0.50
0.47 20000
1.03 1.00
0.94 30000
1.54 1.50
1.42 40000
2.05 1.99
1.89 50000
2.57 2.49
2.36 60000
3.08 2.99
2.83 70000
3.59 3.49
3.30 80000
4.11 3.99
3.78 90000
4.62 4.49
4.25 100000
5.13 4.98
4.72 110000
5.65 5.48
5.19 120000
6.16 5.98
5.66 130000
6.67 6.48
6.14 140000
7.19 6.98
6.61 150000
7.70 7.48
7.08 160000
8.21 7.97
7.55 170000
8.73 8.47
8.02 180000
9.24 8.97
8.50 190000
9.75 9.47
8.97 200000
10.26 9.97
9.44 210000
10.78 10.47
9.91 220000
11.30 10.96
10.30 230000
11.80 11.46
10.90 240000
12.30 11.96
11.33 250000
12.80 12.46
11.80 260000
13.34 12.96
12.27 270000
13.86 13.46
12.27 280000
14.37 13.95
13.22 290000
14.89 14.45
13.69 300000
15.40 14.95
14.16 310000
15.91 15.45
14.63 320000
16.43 15.95
15.11 330000
16.94 16.45
15.58 340000
17.45 16.94
16.05 350000
17.97 17.44
16.52 360000
18.48 17.94
16.99 370000
18.99 18.44
17.47 380000
19.51 18.94
17.94 390000
20.02 19.44
18.41 400000
20.53 19.93
18.88 Tegangan Sengkang Pa 108
Gaya N
Universitas Sumatera Utara
Dari data diatas, dapat diperoleh grafik yang menggambarkan perbedaan tegangan yang terjadi pada masing-masing tulangan di area sengkang akibat pemberian beban. Yang
mana, model 1 adalah tulangan dengan sengkang 90 , model 2 adalah tulangan dengan
sengkang 135 , dan model 3 adalah tulangan dengan sengkang 90
+ pen binder.
Gambar 4.1 Grafik Tegangan pada Sengkang Akibat Pembebanan
Universitas Sumatera Utara
Tegangan akibat pembebanan 400 kN. Model 1 = 20.53 10
8
Pa Model 2 = 19.93 10
8
Pa ; 2,92 lebih rendah dari pada model 1 Model 3 = 18.88 10
8
Pa ; 8,05 lebih rendah dari pada model 1
Dari grafik dapat kita lihat bahwa, pada awal pembebanan atau saat pemberian beban yang rendah, tidak terjadi perbedaan yang signifikan terhadap tegangan yang terjadi pada
area sengkang. Namun, semakin tinggi pemberian beban pada benda uji, semakin terlihat pula perbedaan tegangan yang terjadi.
Universitas Sumatera Utara
4.4.2 Analisa Regangan yang Terjadi pada Sengkang. Berikut tabel yang berisi data regangan yang terjadi akibat pembebanan pada masing-
masing model tulangan.
Tabel 4.5 Data Regangan Sengkang
Dari data diatas, dapat diperoleh grafik yang menggambarkan perbedaan regangan yang terjadi pada masing-masing tulangan di area sengkang akibat pemberian beban.
Model I Model II
Model III 10000
0.0001 0.0002
0.0002 20000
0.0005 0.0005
0.0005 30000
0.0008 0.0007
0.0007 40000
0.0010 0.0010
0.0009 50000
0.0013 0.0012
0.0012 60000
0.0015 0.0015
0.0014 70000
0.0018 0.0017
0.0017 80000
0.0021 0.0020
0.0019 90000
0.0023 0.0022
0.0021 100000
0.0025 0.0025
0.0023 110000
0.0028 0.0027
0.0026 120000
0.0030 0.0030
0.0028 130000
0.0033 0.0032
0.0030 140000
0.0036 0.0035
0.0033 150000
0.0039 0.0037
0.0035 160000
0.0040 0.0040
0.0037 170000
0.0044 0.0042
0.0040 180000
0.0046 0.0045
0.0042 190000
0.0049 0.0047
0.0045 200000
0.0050 0.0050
0.0047 210000
0.0054 0.0052
0.0049 220000
0.0056 0.0055
0.0052 230000
0.0059 0.0057
0.0054 240000
0.0062 0.0060
0.0056 250000
0.0064 0.0062
0.0059 260000
0.0067 0.0065
0.0060 270000
0.0069 0.0067
0.0063 280000
0.0070 0.0070
0.0066 290000
0.0074 0.0072
0.0068 300000
0.0077 0.0075
0.0071 310000
0.0080 0.0077
0.0073 320000
0.0082 0.0080
0.0076 330000
0.0085 0.0082
0.0078 340000
0.0087 0.0085
0.0080 350000
0.0090 0.0087
0.0083 360000
0.0092 0.0090
0.0085 370000
0.0095 0.0092
0.0087 380000
0.0098 0.0095
0.0090 390000
0.0100 0.0097
0.0092 400000
0.0103 0.0100
0.0094 Gaya N
Regangan Sengkang mmmm
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Grafik Regangan pada Sengkang Akibat Pembebanan
Regangan akibat pembebanan 400 kN. Model 1 = 0.0103
Model 2 = 0.0100 ; 2.924905 lebih rendah dari pada model 1 Model 3 = 0.0094 ; 8.049089 lebih rendah dari pada model 1
Dari grafik dapat kita lihat bahwa, pada awal pembebanan atau saat pemberian beban yang rendah, tidak terjadi perbedaan yang signifikan terhadap regangan yang terjadi pada
area sengkang. Namun, semakin tinggi pemberian beban pada benda uji, semakin terlihat pula perbedaan regangan yang terjadi.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3 Analisa Defleksi yang Terjadi pada Sengkang. Berikut tabel yang berisi data defleksi yang terjadi akibat pembebanan pada masing-
masing model tulangan.
Tabel 4.6 Data Defleksi Sengkang
Dari data diatas, dapat diperoleh grafik yang menggambarkan perbedaan defleksi yang terjadi pada masing-masing tulangan di area sengkang akibat pemberian beban.
Model I Model II
Model III 10000
0.1 0.1
0.1 20000
0.2 0.2
0.2 30000
0.3 0.3
0.3 40000
0.4 0.4
0.3 50000
0.5 0.5
0.4 60000
0.7 0.6
0.5 70000
0.8 0.7
0.6 80000
0.9 0.8
0.7 90000
1.0 0.9
0.8 100000
1.1 0.9
0.8 110000
1.2 1.0
0.9 120000
1.3 1.1
1.0 130000
1.4 1.2
1.1 140000
1.5 1.3
1.2 150000
1.6 1.4
1.3 160000
1.8 1.5
1.3 170000
1.9 1.6
1.4 180000
2.0 1.7
1.5 190000
2.1 1.8
1.6 200000
2.2 1.9
1.7 210000
2.3 2.0
1.8 220000
2.4 2.1
1.8 230000
2.5 2.2
1.9 240000
2.6 2.3
2.0 250000
2.7 2.4
2.1 260000
2.8 2.5
2.2 270000
2.9 2.6
2.3 280000
3.0 2.7
2.3 290000
3.1 2.7
2.4 300000
3.2 2.8
2.5 310000
3.4 2.9
2.6 320000
3.5 3.0
2.7 330000
3.6 3.1
2.8 340000
3.7 3.2
2.8 350000
3.8 3.3
2.9 360000
3.9 3.4
3.0 370000
4.1 3.5
3.1 380000
4.2 3.6
3.2 390000
4.3 3.7
3.3 400000
4.4 3.8
3.3 Gaya N
Defleksi Sengkang mm
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Grafik Defleksi pada Sengkang Akibat Pembebanan
Defleksi akibat pembebanan 400 kN. Model 1 = 4.4 mm
Model 2 = 3.8 mm ; 13.54799 lebih rendah dari pada model 1 Model 3 = 3.3 mm ; 23.64109 lebih rendah dari pada model 1
Dari grafik dapat kita lihat bahwa, pada awal pembebanan atau saat pemberian beban yang rendah, sudah mulai terlihat perbedaan yang signifikan terhadap defleksi yang terjadi
pada area sengkang. Namun, semakin tinggi pemberian beban pada benda uji, semakin tinggi pula perbedaan defleksi yang terjadi.
Universitas Sumatera Utara
4.4.4 Analisa Tegangan yang Terjadi pada Tulangan Pokok. Berikut tabel yang berisi data tegangan yang terjadi akibat pembebanan pada masing-
masing model tulangan.
Tabel 4.7 Data Tegangan Tulangan Pokok
Dari data diatas, dapat diperoleh grafik yang menggambarkan perbedaan tegangan yang terjadi pada masing-masing tulangan di area tulangan pokok akibat pemberian beban.
Model I Model II
Model III 10000
2.05 1.99
1.89 20000
4.11 3.99
3.77 30000
6.16 5.98
5.66 40000
8.21 7.97
7.55 50000
10.26 9.97
9.44 60000
12.32 11.20
11.32 70000
14.37 13.95
13.21 80000
16.42 15.95
15.10 90000
18.47 17.94
16.99 100000
20.53 19.93
18.87 110000
22.58 21.93
20.76 120000
24.63 23.92
22.65 130000
26.68 25.91
24.53 140000
28.74 27.91
26.42 150000
30.70 29.90
28.31 160000
32.84 31.89
30.20 170000
34.89 33.89
32.09 180000
36.95 35.88
33.97 190000
39.00 37.87
35.86 200000
41.06 39.86
37.75 210000
43.10 41.86
39.34 220000
45.16 43.85
41.52 230000
47.20 45.84
43.09 240000
49.30 47.84
45.30 250000
51.30 49.83
47.18 260000
53.40 51.82
49.07 270000
55.42 53.82
50.96 280000
57.47 55.81
52.85 290000
59.53 57.80
54.73 300000
61.58 59.80
56.62 310000
63.63 61.79
58.51 320000
65.69 63.78
60.40 330000
67.74 65.78
62.28 340000
69.79 67.77
64.17 350000
71.85 69.76
66.06 360000
73.90 71.76
67.94 370000
75.95 73.75
69.83 380000
78.00 75.74
71.72 390000
80.01 77.74
73.61 400000
82.11 79.73
75.49 Gaya N
Tegangan Tulangan Pa 108
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Grafik Tegangan pada Tulangan Akibat Pembebanan
Tegangan akibat pembebanan 400 kN. Model 1 = 82.11 10
8
Pa Model 2 = 79.73 10
8
Pa ; 2.898621 lebih rendah dari pada model 1 Model 3 = 75.49 10
8
Pa ; 8.056462 lebih rendah dari pada model 1
Dari grafik dapat kita lihat bahwa, pada awal pembebanan atau saat pemberian beban yang rendah, tidak terjadi perbedaan yang signifikan terhadap tegangan yang terjadi pada
area tulangan pokok. Namun, semakin tinggi pemberian beban pada benda uji, semakin terlihat pula perbedaan tegangan yang terjadi.
Universitas Sumatera Utara
4.4.5 Analisa Regangan yang Terjadi pada Tulangan Pokok. Berikut tabel yang berisi data regangan yang terjadi akibat pembebanan pada masing-
masing model tulangan.
Tabel 4.8 Data Regangan Tulangan Pokok
Dari data diatas, dapat diperoleh grafik yang menggambarkan perbedaan regangan yang terjadi pada masing-masing tulangan di area tulangan pokok akibat pemberian beban.
Model I Model II
Model III 10000
0.0010 0.0010
0.0009 20000
0.0021 0.0020
0.0019 30000
0.0031 0.0029
0.0028 40000
0.0041 0.0039
0.0037 50000
0.0051 0.0050
0.0047 60000
0.0054 0.0060
0.0057 70000
0.0072 0.0070
0.0066 80000
0.0082 0.0080
0.0075 90000
0.0092 0.0090
0.0085 100000
0.0100 0.0100
0.0094 110000
0.0110 0.0109
0.0104 120000
0.0120 0.0120
0.0113 130000
0.0130 0.0130
0.0122 140000
0.0140 0.0135
0.0132 150000
0.0150 0.0149
0.0141 160000
0.0160 0.0159
0.0150 170000
0.0170 0.0169
0.0160 180000
0.0185 0.0179
0.0169 190000
0.0195 0.0189
0.0179 200000
0.0210 0.0199
0.0189 210000
0.0220 0.0209
0.0198 220000
0.0230 0.0219
0.0207 230000
0.0236 0.0229
0.0217 240000
0.0246 0.0239
0.0226 250000
0.0256 0.0249
0.0235 260000
0.0267 0.0251
0.0245 270000
0.0277 0.0269
0.0254 280000
0.0287 0.0279
0.0264 290000
0.0297 0.0289
0.0273 300000
0.0307 0.0290
0.0283 310000
0.0318 0.0309
0.0293 320000
0.0328 0.0319
0.0302 330000
0.0339 0.0329
0.0311 340000
0.0349 0.0339
0.0321 350000
0.0359 0.0349
0.0330 360000
0.0369 0.0359
0.0340 370000
0.0380 0.0369
0.0349 380000
0.0390 0.0379
0.0359 390000
0.0400 0.0389
0.0368 400000
0.0411 0.0399
0.0377 Gaya N
Regangan Tulangan mmmm
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 Grafik Regangan pada Tulangan Akibat Pembebanan
Regangan akibat pembebanan 400 kN. Model 1 =0.0411
Model 2 = 0.0399; 2.898621 lebih rendah dari pada model 1 Model 3 = 0.0377; 8.055244 lebih rendah dari pada model 1
Dari grafik dapat kita lihat bahwa, pada awal pembebanan atau saat pemberian beban yang rendah, tidak terjadi perbedaan yang signifikan terhadap regangan yang terjadi pada
area tulangan pokok. Namun, semakin tinggi pemberian beban pada benda uji, semakin terlihat pula perbedaan regangan yang terjadi.
Universitas Sumatera Utara
4.4.6 Analisa Defleksi yang Terjadi pada Tulangan Pokok. Berikut tabel yang berisi data defleksi yang terjadi akibat pembebanan pada masing-
masing model tulangan.
Tabel 4.9 Data Defleksi Tulangan Pokok
Dari data diatas, dapat diperoleh grafik yang menggambarkan perbedaan defleksi yang terjadi pada masing-masing tulangan di area tulangan pokok akibat pemberian beban.
Model I Model II
Model III 10000
0.1 0.1
0.1 20000
0.2 0.2
0.2 30000
0.3 0.4
0.3 40000
0.4 0.5
0.4 50000
0.5 0.6
0.6 60000
0.7 0.7
0.7 70000
0.8 0.8
0.8 80000
0.9 0.9
0.9 90000
1.0 1.1
1.0 100000
1.1 1.2
1.1 110000
1.2 1.3
1.2 120000
1.3 1.4
1.3 130000
1.4 1.5
1.4 140000
1.5 1.6
1.6 150000
1.6 1.8
1.7 160000
1.8 1.9
1.8 170000
1.9 2.0
1.9 180000
2.0 2.1
2.0 190000
2.1 2.2
2.1 200000
2.2 2.4
2.2 210000
2.3 2.5
2.3 220000
2.4 2.6
2.4 230000
2.5 2.7
2.6 240000
2.6 2.8
2.7 250000
2.7 3.0
2.8 260000
2.8 3.1
2.9 270000
2.9 3.2
3.0 280000
3.0 3.3
3.1 290000
3.1 3.4
3.2 300000
3.2 3.5
3.3 310000
3.4 3.7
3.5 320000
3.5 3.8
3.6 330000
3.6 3.9
3.7 340000
3.7 4.0
3.8 350000
3.8 4.1
3.9 360000
3.9 4.3
4.0 370000
4.1 4.4
4.1 380000
4.2 4.5
4.2 390000
4.3 4.6
4.4 400000
4.4 4.7
4.5 Gaya N
Defleksi Tulangan mm
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6 Grafik Defleksi pada Tulangan Akibat Pembebanan
Defleksi akibat pembebanan 400 kN. Model 1 = 4.4 mm
Model 2 = 4.7 mm ; 7.462624 lebih tinggi dari pada model 1 Model 3 = 4.5 mm ; 1.779631 lebih tinggi dari pada model 1
Dari grafik dapat kita lihat bahwa, pada awal pembebanan atau saat pemberian beban yang rendah, untuk model 2 sudah mulai terlihat perbedaan yang signifikan terhadap defleksi
yang terjadi pada area tulangan pokok. Namun, semakin tinggi pemberian beban pada benda uji, semakin tinggi pula perbedaan defleksi yang terjadi. Sedangkan untuk model 3, tidak
begitu terlihat perbedaan yang signifikan terhadap model 1 sampai pemberian beban berakhir.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Analisa Kapasitas Beban