Latar Belakang Masalah HUBUNGAN KONFLIK PERAN GANDA IBU TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA BAWAH DUA TAHUN DI BANDAR LAMPUNG

commit to user ix BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan pesat yang terjadi dalam berbagai bidang telah membawa perubahan dalam bidang peran perempuan. Bila pada masa lalu tugas perempuan hanya di rumah mengurus anak, suami dan rumah tangga, maka saat ini peran tersebut sudah banyak bergeser. Saat ini sudah banyak kaum perempuan memiliki gelar kesarjanaan, memimpin suatu kelompok dan menduduki posisi istimewa di suatu perusahaan dan instansi pemerintahan yang semula banyak dijabat oleh kaum lelaki Rustiani, 1996 Hubungan antara seseorang dengan lingkungan pekerjaannya dapat menyebabkan terjadinya tekanan psikologis yang selanjutnya akan mempengaruhi perilaku, baik di lingkungan kerja maupun lingkungan keluarga. Bentuk nyata tekanan psikologis tersebut adalah konflik peran ganda. Konflik peran ganda di antaranya disebabkan oleh tekanan organisasional di tempat kerja dan atau ketidaksesuaian antara harapan dengan pencapaian hasil Rustiani, 1996 Pada realitasnya, ternyata perempuan di dunia kerja tidak selalu mendapat dukungan dari lingkungan terdekat seperti keluarga ataupun organisasi tempat bekerja. Kondisi seperti ini potensial memunculkan konflik, terutama pada karyawati yang sudah menikah. Pada karyawati yang berkeluarga, potensi munculnya konflik peran menjadi semakin besar. Hal tersebut disebabkan karyawati berkeluarga memiliki peran ganda, yaitu berperan sebagai ibu rumah tangga istri dan ibu dari anaknya yang mengatur urusan keluarga dan berperan sebagai anggota organisasi commit to user x yang bertanggung jawab terhadap tugas yang diembannya. Setiap peran tentu saja menuntut konsekuensi dan tanggung jawab yang berbeda, yang kadang‐kadang saling bertentangan. Tuntutan‐tuntutan seperti itu memungkinkan terjadinya perasaan tertekanstres dan beban pikiran. Menurut Luthans 1979 cit Wilson 1989, menjelaskan bahwa seseorang akan mengalami konflik peran jika seseorang memiliki dua tekanan atau lebih yang terjadi secara bersamaan dan jika seseorang berusaha mematuhi satu di antaranya, maka seseorang tersebut akan mengalami kesulitan. Pertumbuhan growth dan perkembangan development sebenarnya memiliki makna yang berbeda. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organindividu. Walaupun demikian kedua peristiwa tersebut terjadi secara sinkron dan tidak dapat dipisahkan pada setiap individu Hurlock, 1978; Soetjiningsih, 1995 Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ, maupun individu sebagai hasil dari proses pematangan fungsi‐fungsi fisik. Hasil pertumbuhan antara lain bertambahnya tinggi dan berat badan, tulang‐tulang menjadi lebih besar–panjang–berat–kuat, perubahan pada sistem persarafan dan perubahan – perubahan pada struktur jasmaniah lainnya. Pertumbuhan dapat diamati dengan mengukur berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul, lingkar lengan, dan lain‐ lain Latifah, 2007; Soetjiningsih, 1995 Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan skill dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan. Di sini menyangkut adanya proses diferensiasi commit to user xi dari sel‐sel tubuh, jaringan tubuh, organ‐organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing‐masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya Soetjiningsih, 1995 Lingkungan asuhan anak merupakan faktor eksternal yang pengaruhnya paling kuat terhadap tumbuh kembang anak, terutama interaksi ibu dan anak. Semakin muda umur anak, semakin tinggi pengaruh interkasi ibu dan anak tersebut Satoto, 1990 Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik, sehat, cerdas, dan kreatif. Namun belum semua orangtua memahami bagaimana cara untuk menuju tercapainya keinginan tersebut. Di sinilah peran dokter dan petugas kesehatan yang lain untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terutama para ibu agar anak‐anak dapat tumbuh kembang secara optimal Soetjiningsih, 1995

B. Perumusan Masalah