Hakikat Model Kajian Teori

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Hakikat Model

Quantum Learning a. Pengertian Model Pembelajaran Menurut Winataputra dalam Sugiyanto: 2008 model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Pengertian model pembelajaran menurut Akhmad Sudrajat dalam http:smacepiring.wordpress.com merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Sekarang ini banyak bermunculan model yang mengaktifkan siswa dan membelajarkan secara bermakna. Model-model tersebut antara lain, Quantum learning , Contextual Teaching Learning , Problem Solving, dan Cooperatif . Metode-metode di atas sangat baik untuk membuat pembelajaran menjadi menarik, membuat siswa aktif, dan hasil yang dicapai memuaskan. Akan tetapi hal ini tidak terlepas dari kesesuaian dengan materi dan kondisi yang ada. Dalam pembelajaran menulis tegak bersambung metode yang tepat adalah Quantum learning , karena pembelajaran menulis khususnya tegak bersambung merupakan kegiatan belajar yang kurang disukai siswa hingga membutuhkan kesabaran, ketelatenan dari guru maupun siswa, serta suasana nyaman dan menyenangkan agar keterampilan menulis tegak bersambung dapat dikuasai siswa dengan baik. b. Pengertian Model Quantum Learning Model ini pertama dipraktekan di sebuah sekolah bernama Super Camp . Penggagasnya adalah seorang wanita kelahiran Amerika bernama Bobbi DePorter. Bobbi DePorter dkk menganalogikan prinsip relativitas Einstein yaitu E= mc 2 . Dalam fisika kuantum istilah kuantum memang diberi konsep perubahan energi menjadi cahaya selain diyakini adanya ketidakteraturan dan indeterminisme alam semesta. Sementara itu, dalam pandangan DePorter, istilah kuantum bermakna “interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya” dan istilah pembelajaran kuantum bermakna “interaksi-teraksi yang mengubah energi menjadi cahaya karena semua kehidupan adalah energi”. DePorter mengaplikasikan hal ini dalam kegiatan pembelajaran. Beliau menyatakan bahwa sebagai pelajar, belajar bertujuan untuk meraih sebanyak mungkin cahaya, interaksi, hubungan, dan inspirasi. Quantum Learning merupakan salah satu pendekatan penbelajaran yang mengaktifkan siswa. Keaktifan siswa dalam hal ini dilakukan dengan senang, nyaman, mudah serta dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Menurut Bobbi DePorter 2006: 16 Model Quantum Learning merupakan penggabungan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP dengan teori, keyakinan, dan metode ciptaannya sendiri. Termasuk diantarany konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar yang lain, seperti teori otak kanan dan kiri, pilihan modalitas, teori kecerdasan ganda, pendidikan holistic, belajar berdasarkan pengalaman, simulasi atau permainan. Pengertian lain dari Quantum Learning dalam http: Learningforum.com “ Quantum Learning is a Comprehensive model that covers both educational theory and immediate classroom implementation. Into integrates research-based best practices in education into a unified whole, making content more meaningful and relevant to students’ lives” . Artinya Quantum Learning merupakan keseluruhan model yang mencakup kedua teori pendidikan dan pelaksanaan di kelas dengan cepat. Ini menggambarkan praktek dasar penelitian terpadu yang terbaik dalam pendidikan ke dalam keseluruhan, yang membuat isi lebih bermakna dan relevan bagi kehidupan siswa. Lebih dari itu, Bobbi DePorter juga menyatakan bahwa Quantum Learning adalah suatu model yang komprehensif yang mencakup baik teori pendidikan dan implementasi kelas. Hal mengintegrasikan praktik terbaik berbasis penelitian dalam pendidikan menjadi suatu kesatuan yang utuh, konten yang lebih bermakna dan relevan dengan kehidupan siswa Drs. Sugiyanto, M.Si 2008: 69 menyatakan bahwa ada beberapa karakteristik yang menjadikan Quantum Learning disebut model pembelajaran yang unggul. Beberapa karakteristik tersebut antara lain: 1 Menekankan pada taraf pemercepatan hasil belajar dengan tingkat keberhasilan tinggi. Pemercepatan pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran ini diandaikan sebagai lompatan kuantum. Maksud dari hal ini adalah menurut pembelajaran kuantum, proses pembelajaran harus berlangsung cepat dengan keberhasilan tinggi. Untuk itu, segala hambatan dan halangan yang dapat melambatkan proses pembelajaran harus disingkirkan, dihilangkan, atau dieliminasi. Di sini pelbagai kiat, cara, dan teknik dapat dipergunakan, misalnya pencahayaan, iringan musik, suasana yang menyegarkan, lingkungan yang nyaman, serta penataan tempat duduk yang rileks 2 Sangat menekankan kelamiahan dan kewajaran proses belajar serta kebermutuan makna pembelajaran. Kealamiahan dan kewajaran menimbulkan suasana nyaman, segar, sehat, rileks, santai, dan menyenangkan, sedang keartifisialan dan kepura-puraan menimbulkan suasana tegang, kaku, dan membosankan. 3 Mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman. Tiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ketika seseorang belajar sesuai gaya yang ia mampu maka hasil belajar akan lebih baik. Oleh karena itu perlu dikembangkan aktivitas-aktivitas pembelajar yang beragam, dan digunakannya bermacam-macam kiat dan metode pembelajaran. Berdasarkan uraian pengertian Quantum learning dapat ditarik kesimpulan bahwa Quantum Learning adalah suatu model pembelajaran yang memberikan trik, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman, daya ingat, serta belajar sebagai proses menyenangkan dan bermakna, sehingga membuat siswa nyaman dan berusaha untuk memperbaiki hasil belajarnya. c. Prinsip Quantum Learning Prinsip dapat berarti sebuah aturan aksi atau perbuatan yang diterima atau dikenal. Ada tiga macam prinsip utama yang membangun sosok Quantum Learning . Ketiga prinsip utama yang dimaksud sebagai berikut. 1. Prinsip utama Quantum Learning berbunyi: bawalah dunia mereka pembelajar ke dalam dunia kita pengajar, dan antarkan dunia kita pengajar ke dalam dunia mereka pembelajar. Setiap bentuk interaksi dengan pembelajar, setiap rancangan kurikulum, dan setiap metode pembelajaran harus dibangun di atas prinsip utama tersebut. Prinsip tersebut menuntut pengajar untuk memasuki dunia pembelajar sebagai langkah pertama pembelajaran selain juga mengharuskan pengajar untuk membangun jembatan otentik memasuki kehidupan pembelajar. Jika hal tersebut dapat dilaksanakan, maka baik pembelajar maupun pembelajar akan memperoleh pemahaman baru. Di samping berarti dunia pembelajar diperluas, hal ini juga berarti dunia pengajar diperluas. 2. Dalam

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERIKEPATIHAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 5 17

Peningkatan keterampilan menulis teks pidato melalui “experiential learning“ pada siswa kelas v SD Negeri 1 Taruban Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2009 2010

0 35 88

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BEGALON I LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 85

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR PADA SISWA KELAS 1 SDN JAJAR I NO. 73 LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

1 5 96

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JAPANAN 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2010 2011

0 3 136

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE QUANTUM WRITING PADA SISWA KELAS V SD Peningkatan Ketrampilan Menulis Deskripsi Melalui Metode Quantum Writing Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Pajang I No. 93 Kecamatan Laweyan Surakarta Tahun Pelaja

0 2 20

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE QUANTUM WRITING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI Peningkatan Ketrampilan Menulis Deskripsi Melalui Metode Quantum Writing Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Pajang I No. 93 Kecamatan Laweyan Surakarta Tahun

0 3 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING PADA SISWA TUNAGRAHITA KELAS II SLB BC KARYA SEJAHTERA PLUPUH TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR PADA SISWA KELAS 1 SDN JAJAR I NO. 73 LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 3 79

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PRAON SURAKARTA TAHUN AJARAN 20162017

0 0 20