konsentrasi aktif, larutan tersebut dituangkan ke dalam cawan petri steril kemudian setelah memadat dioleskan bakteri uji pada permukaannya. Yuliani,
2001.
B. Kerangka Pemikiran
Tanaman sirih merah merupakan tanaman obat yang berkhasiat untuk pengobatan tradisional. Daun sirih merah mengandung golongan senyawa
flavonoid, alkohol, senyawa polifenolat, tanin dan minyak atsiri. Minyak atsiri yang terkandung dalam suatu bahan tergantung dari umur tanaman dan kandungan
mineral tempat hidupnya. Dari penelitian Setyowati 2009 telah berhasil diisolasi minyak atsiri daun sirih merah dari Karanganyar. Pada penelitian ini minyak atsiri
yang diisolasi dari daun sirih merah berasal dari Magelang. Karanganyar ±320m dpl dan Magelang ±500m dpl merupakan daerah yang berbeda ketinggian
sehingga dimungkinkan adanya perbedaan komposisi dari minyak atsiri daun sirih merah.
Sirih merah
P iper crocatum
Ruiz Pav terutama daun memiliki kemampuan sebagai obat bagi beberapa penyakit termasuk juga sebagai
antibakteri. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari minyak atsiri daun sirih merah. Terutama aktivitas antibakteri
terhadap bakteri patogen gram positif :
Staphylococcus aureus, Bacillus cereus
dan bakteri gram negatif :
Escherichia coli
,
P seudomonas aerogenesis.
Tahapan yang
dilakukan mengisolasi,
mengidentifikasi kemudian
dilanjutkan dengan uji aktivitas antibakteri minyak atsiri daun sirih merah. Metode isolasi yang digunakan adalah metode destilasi Stahl. Dalam tahap ini
terjadi difusi minyak atsiri dan air melalui membran tanaman, hidrolisis terhadap komponen minyak atsiri yang sudah dibebaskan oleh jaringan tanaman terbawa
uap air. Untuk mengidentifikasikan komponen minyak atsiri digunakan analisa data GC
– MS. Dari data GC – MS akan diperoleh informasi jumlah komponen dan struktur senyawa yang terdeteksi dalam minyak atsiri daun sirih merah.
Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar sehingga diperoleh diameter zona hambat. Hasil uji difusi yang menunjukan adanya suatu
hambatan pada pertumbuhan bakteri, kemudian dilanjutkan dengan membuat variasi konsentrasi minyak atsiri sehingga akan diperoleh Konsentrasi Hambat
Minimum KHM. Aktivitas antibakteri dari minyak atsiri daun sirih merah dibandingkan terhadap standar amoksisilin sehingga diperoleh data nilai uji banding.
Data-data diameter hambat dan variasi konsentrasi hasil pengujian aktivitas antibakteri dilakukan analisa data dengan One-Way Anova.
C. Hipotesis