Tujuan Dan Manfaat Prakik Kerja Lapangan Mandiri

4 yang tidak bergerak.Pelaksanaan sita dilakukan oleh 2 duaorang saksi dan wajib pajak atau yang mewakilinya.Setelah melakukanpenyitaan, Juru Sita Pajak JSP membuat Berita Acara Pelaksanaan Sita BAPS dimana berita acara ini harus ditanda tangani oleh JSP, saksi dan wajib pajak.Namun masih banyak wajib pajak yang tidak mau menandatangani Berita Acara Pelaksanaan Sita ini. Dari penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk memahami, danmendalami bagaimana pelaksanaan sita oleh juru sita terhadap wajib pajak badan di KPP Pratama Medan Petisah dan mengangkatnya menjadi sebuah karya ilmiah yang berjudul : “TATA CARA PELAKSANAAN SITA TERHADAPWAJIB PAJAK BADAN UNTUK MENGURANGI TUNGGAKAN PAJAKDI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN PETISAH”.

B. Tujuan Dan Manfaat Prakik Kerja Lapangan Mandiri

Adapun yang menjadi tujuan dan manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM adalah: 1. . Untuk mengetahui apa yang menyebabkan timbulnya penyitaan yang dilakukan oleh JSP terhadap hartakewajiban wajib pajak badan. 2. Untuk mengetahui prosedur penyitaan terhadap Wajib Pajak Badanyang melakukan tunggakan pajak. Universitas Sumatera Utara 5 3. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh Juru Sita PajakJSP dalam melaksanakan prosedur penyitaan serta upaya untukmenyelesaikan kendala-kendala tersebut. Manfaat yang ingin dicapai dalam melaksanakan praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini terbagi atas 3 tiga elemen, yaitu :

1. Bagi Mahasiswa

a. Untuk melihat aplikasi teori yang telah didapat pada saat kuliah. b. Untuk mengetahui bagaimana situasi dunia kerja yang sebenarnya danmenjadikan mahasiswa sebagai tenaga ahli yang siap pakai. c. Penulis dapat memberikan sumbangan berupa hasil pemikiran danpenerapan ilmu yang diperoleh selama di perkuliahan.

2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

Sebagai sarana untuk mempererat hubungan yang positif antara KantorPelayanan Pajak Pratama Medan Petisah dengan lembaga pendidikan Prodip-III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU

Universitas Sumatera Utara 6 a. Sebagai sarana berinteraksi antara Prodip III Administrasi Perpajakandengan instansi yang bersangkutan dalam member uji nyata mengenaiilmu pengetahuan yang diterima mahasiswa melalui Praktik KerjaLapangan Mandiri PKLM. b. Mempromosikan sumber daya manusia yang ahli di bidangnya masing-masing. c. Memberikan umpan balik yang nyata untuk perbaikan pada kurikulum. Bagi Masyarakat Sebagai sarana informasi dan tentang tata cara penyitaan untuk mengurangitunggakan pajak.

C. 1. Definisi Pajak

Uraian Teoritis Definisi pajak yang dikemukakan oleh Rahmat Soemitro dalam Mardiasmo 2008:1 Pajak adalah iuran rakyat kepada Negara berdsarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Universitas Sumatera Utara 7 Definisi pajak yang dikemukakan oleh S.I. Djajadiningrat dalam Resmi 2008:1 Pajak adalah suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas Negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta yang dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari Negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan umum. 2. Fungsi Pajak Fungsi pajak menurut Mardiasmo dalam bukunya ”Perpajakan Indonesia”, menuliskan bahwa: Fungsi pajak terbagi dua, yaitu

A. Fungsi Budgetair yaitu pajak sebagai sumber dana bagi

pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya.

B. Fungsi Regulerend yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur atau

melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi”

3. Subjek Pajak

Universitas Sumatera Utara 8 Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan PPh, dimana yang menjadi subyek pajak terdiri dari : a. . Orang pribadi atau warisan yang belum terbagi sebagai kesatuan, menggantikan mereka yang berhak. b. Badan adalah suatu bentuk usaha yang meliputi Perseroan Terbatas PT, Perseroan komanditer CV, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah BUMNBUMD dengan nama dan dalambentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis, lembaga, dana pension, Bentuk Usaha Tetap BUT, serta bentuk usaha lainnya.

4. Definisi Penagihan

Berdasarkan Undang-Undang Penagihan pajak dengan Surat Paksa No. 19 tahun 1997 sebagaiman telah diubah dengan Undang-Undang No. 19 Tahun 2000 yang berbunyi : “Penagihan pajak adalah serangkaian kegiatan atau tindakan agar penanggung pajak PP melunasi hutang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur dan memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus memberitahukan Universitas Sumatera Utara 9 surat paksa mengusulkan, pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita”. Dasar hukum penagihan pajak Undang-Undang No. 16 Tahun 2000, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 Pasal 18 Ayat 1 tentang Surat Tagihan pajak dalam Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan KUP adalah sebagai berikut : 1. . STP, SKPKB, SKPKBT, SK. Pembetulan, SK. Keberatan, Putusan Banding merupakan dasar penagihan. Tata cara pelaksanaan penagihan pajak diatas diatur lebih lanjut olehMenteri Keuangan.

5. Defenisi Penyitaan

Menurut Undang-Undang No. 19 Tahun 2000 Pasal 1 Sub 14 menyatakan bahwa : ”Penyitaan adalah tindakan jurusita pajak JSP untuk menguasai barang penanggung pajak PP guna dijadikan jaminan untuk melunasi hutang pajakmenurut peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Pada asasnya penyitaan yang dilakukan JSP tidak mengubah status hak milik barang wajibpajak, bahkan barang-barang tersebut diserahkan kepada wajibpajak untuk dititipkan kepadanya Universitas Sumatera Utara 10 D. Adapun ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM antara lain: Ruang lingkup Praktik kerja Lapangan Mandiri a. Pelaksanaan penyitaan Pajak Penghasilan PPh terhadap wajib pajak badan. b. Upaya fiskus dalam mengatasi wajib pajak yang tidak mematuhi kewajibannya. c. Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan pembayaran PPh badan pada KPP Pratama Medan Petisah. E. Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta perolehan informasi yang berhubungan dengan judul yang diambil, maka penulis menggunakan teknik- teknik sebagai berikut : Metode Praktik Kerja Lapagan Mandiri

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap ini penulis melakukan persiapan yang dibutuhkan mulai dari pengajuan judul, pembuatan proposal, seminar proposal, pembuatan surat ijin praktik kerja lapangan mandiri, mencari bahan untuk pembuatan tugas akhir, dan berkonsultasi dengan pihak ProdipIII Administrasi Perpajakan. Universitas Sumatera Utara 11

2. Studi Literatur

Hal ini berkaitan dengan mengumpulkan data, membaca buku yang berkaitan dengan judul PKLM yang penulis lakukan baik itu UndangUndang Pajak, Keputusan Direktorat Jenderal Pajak, Keputusan Menteri Keuangan, serta sumber-sumber lain yang mendukung laporan ini. 3. Observasi Lapangan Pengamatan yang dilakukan sesuai dengan data yang ada pada objek PKLM yaitu Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan.

4. Pengumpulan Data

Mengumpulkan data yang dibutuhkan antara lain : a. Data Primer: Wawancara dengan informan kunci mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penagihan dan tindakan penyitaan pajak. b. Data Skunder: Mencari bahan-bahan tertulis berupa buku-buku, peraturan perundang-undangan serta bahan-bahan tertulis lainnya yang berkaitan dengan prosedur pelaksanaan tindakan penagihan dan tindakan penyitaan pajak serta data lain yang berhubungan dengan penyusunan laporan PKLM perpajakan. Universitas Sumatera Utara 12

5. Analisis dan Evaluasi Data

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam menganalisis dan Mengevaluasidata yang meliputi : a. Penggunaan teknik-teknik analisis yang sesuai dengan bentuk dan macam data yang diperoleh sesuai tuntutan permasalahan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM. b. Pengolahan data dengan melakukan coding, editing dan tabulating. F. Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini, maka penulis menggunakan metode Pengumpulan Data sebagai berikut : Metode Pengumpulan Data

1. Dafar Observasi Observation Guide

Pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung tentang objek Praktik Kerja Lapangan mandiri PKLM.

2. Daftar Wawancara Interview Guide

Dalam melakukan wawancara penulis terlebih dahulu menyusun pertanyaan-pertanyaan serta melakukan tanya jawab dengan petugas yang mengetahui dan memahami permasalahan yang dihadapi serta diharapkan dapat memberikan data yang dibutuhkan. Universitas Sumatera Utara 13 Adapun yang akan penulis wawancarai sebanyak 3 tiga orang, yaitu : a. Kepala Seksi Penagihan b. Kepala Sub Seksi Penagihan c. Juru Sita Pajak JSP

3. Daftar Dokumentasi Optional

Pengumpulan dengan melakukan studi dokumentasi berupa UndangUdang perpajakan, Keputusan Menteri Keuangan serta sumber- sumber lain yang berhubungan dengan penulisan laporan ini. G. Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan Mandiri PKLM adalah : Sistematika Penulisan Pratik Kerja Lapangan Mandiri

BAB I PENDAHULUAN

Dokumen yang terkait

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

9 66 90

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Polonia

1 54 68

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Polonia

0 0 7

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Polonia

0 0 17

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Polonia

0 0 9

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Polonia

0 0 2

Tata Cara Penyitaan Terhadap Wajib Pajak Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Medan Timur (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan)

0 0 8

Tata Cara Penyitaan Terhadap Wajib Pajak Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Medan Timur (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan)

0 0 1

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) - Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

0 0 14