Pengertian Penagihan Pajak GAMBARAN DATA PAJAK

29

BAB III GAMBARAN DATA PAJAK

A. Pengertian Penagihan Pajak

Kewajiban-kewajiban yang timbul dalam pajak harus dipenuhi oleh keharusan membayar pajak.tetapi sebaliknya pembuat undang-undang pajak harus memperhatikan kemungkinan-kemungkinan bahwa tidak senantiasa kewajiban- kewajiban itu, seperti; pembayaran pajak akan dipenuhi oleh yang bersangkutan dengan sukarela. Agar dipatuhinya undang-undang yang telah ditetapkan, maka perlunya tindakan penagihan. Berikut ini disajikan pengertian penagihan pajak menurut : a. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. dalam bukunya “Azas dan Perpajakan 2”: “Penagihan adalah serangkaian tindakan dari Aparatur Direktorat Jenderal Pajak karena Wajib Pajak tidak mematuhi ketentuan undangundang khususnya mengenai pembayaran pajak. “Soemitro, 1991: 76 Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penagihan memiliki 4 empat unsur yaitu: 1. Serangkain Tindakan Universitas Sumatera Utara 30 Maksudnya bahwa penagihan tahap demi tahap dan diterbitkannya Surat Teguran, Surat Paksa, Surat Perintah Melakukan Penyitaan dan Permohonan jadwal waktu, tempat, tanggal, bulan pada kantor lelang. 2. Aparatur Direktorat Jenderal Pajak Maksudnya adalah juru sita pajak negara yang telah memenuhi syarat telahmendapatkan pendidikan khusus, diangkat serta disumpah terlebih dahulu. 3. Wajib Pajak yang tidak melunasi sebagian atau seluruh kewajibanperpajakan yaitu utang pajak yang terdapat dalam STPSKPSKPT. 4. Menurut Undang-undang Perpajakan ialah Undang-undang Nomor 16Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan danUndang-undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa. Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 1994 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.17 Tahun 2000 tentang pajak penghasilan. Dimana yang menjadi subjek pajak terdiri dari: a. Orang pribadi atau warisan yang belum terbagi sebagai kesatuan, menggantikan mereka yang berhak. b. Badan adalah suatu bentuk usaha yang meliputi perseroan terbatas PT, perseroan komanditer, perseroan lainnya. Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organsasi yang Universitas Sumatera Utara 31 sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap BUT, serta bentuk usaha lainnya. Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak, yang besangkutan dengan nama dan bentuk apapun. B.Dasar Penagihan Pajak Menurut pasal 18 ayat 1 Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 tentangKetentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang menyatakan bahwa: Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah, merupakan dasar penagihan. Adapun penjelasan hal diatas yaitu: 1. Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan denda. Pasal 1 point 19 2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar adalah surat ketetapan pajak yangmenentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, Universitas Sumatera Utara 32 jumlahkekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, danjumlah yang masih harus dibayar. Pasal 1 point 15 3. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan adalah surat ketetapanpajak yangmenentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan. Pasal 1 point 16 4. Surat Keputusan Pembetulan adalah surat keputusan yang membetulkankesalahan tulis, kesalahan hitung, dan atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan perpajakan yang terdapatdalam surat ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, Surat KeputusanKeberatan, Surat Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan atau Pembatalan KetetapanPajak yang tidak benan, atau Surat Keputusan Pengembalian PendahuluanKelebihan Pajak.Pasal 1 point 29 5. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadapsurat ketetapan pajak atau terhadap pemotongan atau pemungutan olehpihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak. Pasal 1 point 30 6. Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas banding terhadap Surat Keputusan Keberatan yang diajukan oleb Wajib Pajak. Pasal1 point 31 Universitas Sumatera Utara 33 C.Bentuk Penagihan Pajak Berdasarkan uraian penagihan yang dikemukakan oleh para ahli, maka dalam bidang administrasi dikenal bentuk penagihan pajak, yaitu: 1. Penagihan Pasif adalah tindakan yang dilakukan oleh Kantor PelayananPajak dengan cara melakukan pengawasan atas kepatuhan pembayaranmasa dan pembayaran lainnya yang dilakukan oleh Wajib Pajak. 2. Penagihan Aktif adalah penagihan yang didasarkan pada surat tagihanpajaksurat ketetapan pajaksurat ketetapan pajak tambahan dimanaundang- undang telah menetukan tanggal jatuh tempo yaitu satu bulansetelah atau dan saat surat tagihan pajaksurat ketetapan pajaksuratketetapan pajak tambahan diterbitkan.

D. Bunga Penagihan

Dokumen yang terkait

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

9 66 90

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Polonia

1 54 68

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Polonia

0 0 7

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Polonia

0 0 17

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Polonia

0 0 9

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Polonia

0 0 2

Tata Cara Penyitaan Terhadap Wajib Pajak Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Medan Timur (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan)

0 0 8

Tata Cara Penyitaan Terhadap Wajib Pajak Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Medan Timur (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan)

0 0 1

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) - Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

0 0 14