Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Pajak sebagai sumber utama penerimaan negara perlu terus ditingkatkan sehingga pembangunan nasional dapat dilaksanakan dengan kemampuan sendiri berdasarkan prinsip kemandirian.Setelah ada tax reform, Indonesia menganut selfassessment system dimana wajib pajak diberi kepercayaan dan tanggung jawabuntuk menghitung dan memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiribesarnya pajak yang harus dibayar. Peningkatan kesadaran masyarakat di bidangperpajakan harus ditunjang dengan iklim yang mendukung peningkatan peranaktif masyarakat serta pemahaman akan hak dan kewajibannya dalammelaksanakan peraturan perundang-undangan perpajakan. Untuk tahun 2011, rencana penerimaan pajak yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak adalah Rp 839,5 triliun. Hal ini meningkat sebesar 12,9 daritahun 2010 http:hileud.com. Suatu tanggung jawab yang cukup berat namundidukung oleh kesadaran dan kepedulian masyarakat khususnyadalam memenuhi kewajiban perpajakan, maka rencana penerimaan pajak tersebutakan dapat dicapai. Peran serta masyarakat ataupun wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pembayaran pajak berdasarkan ketentuan perpajakan sangat Universitas Sumatera Utara 2 diharapkan.Namun masih ada wajib pajak yang lalai dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya sehingga menimbulkan tunggakan pajak akibat tidak melunasi utang pajak sebagaimana mestinya. Perkembangan jumlah tunggakan pajak dari waktu ke waktu menunjukkanjumlah yangsemakin besar.Peningkatan jumlah tunggakan pajak ini masih belum dapat diimbangidengan kegiatan pencairannya, namun demikian pengkajian terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak sangatperlu mendapat perhatian. Direktorat Jenderal Pajak sebagai aparat perpajakan, sudah seharusnya melakukanpembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan perpajakan agar wajib pajak mematuhi peraturan yang telah ditentukan dalam Undang-Undang Perpajakan.Jika terjadi kelalaian pada wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya, aparat perpajakan harus mengeluarkan sanksi sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Ketentuan Umum dan Tata Cara PerpajakanKUP. Penetapan danketetapan pajak ini merupakan dasar penagihan. Menurut Undang-Undang Pajak No. 19 tahun 2000 tentang penagihan pajakdengan surat paksa, menetapkan dan ketetapan pajak diterbitkan dalam bentuk : 1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB. Universitas Sumatera Utara 3 2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT. 3. Surat Tagihan Pajak STP. Ketetapan dan penetapan pajak dalam bentuk surat harus dilunasi dalamjangka waktu 30 hari atau sampai tanggal jatuh tempo sejak tanggalditerbitkannya surat penetapan dan ketetapan itu. Apabila utang pajak yang telahditetapkan dalam bentuk penetapan dan ketetapan tersebut tidak dilunasi oleh wajib pajak sampai batas waktu yang telah ditetapkan dalam surat ketetapan makaterhadap wajib pajak akan dilakukan teguran bila dalam waktu 21 hari masih jugatidak melunasi utang pajaknya maka wajib pajak akan dipaksa untuk melunasiutang pajaknya melalui Surat Paksa. Surat Paksa memiliki kekuatan Eksekutorial.Apabila masih belum melunasi utang pajaknya dalam waktu 2x24 jam setelahmenerima surat paksa, maka akan dilakukan penyitaan terhadap harta benda milikwajib pajak. Dalam melakukan penyitaan, pihak fiskus dalam hal ini Kepala Kantor Pelayanan Pajak KPP harus mengeluarkan Surat Perintah MelakukanPenyitaan SPMP.SPMP ini merupakan dasar hokum untuk melakukan penyitaan. Adapun maksud dari penyitaan yang dilakukan oleh juru sita adalah untuk memperoleh jaminan pelunasan hutang pajak dari wajib pajak.Oleh karena itu, penyitaan dapat dilakukan terhadap semua barang wajib pajak baik yang berada didalam daerah kerja KPP maupun yang di luar daerah kerja KPP yang bersangkutan dan prinsip penyitaan dilakukan terhadap sejumlah barang yangbergerak maupun Universitas Sumatera Utara 4 yang tidak bergerak.Pelaksanaan sita dilakukan oleh 2 duaorang saksi dan wajib pajak atau yang mewakilinya.Setelah melakukanpenyitaan, Juru Sita Pajak JSP membuat Berita Acara Pelaksanaan Sita BAPS dimana berita acara ini harus ditanda tangani oleh JSP, saksi dan wajib pajak.Namun masih banyak wajib pajak yang tidak mau menandatangani Berita Acara Pelaksanaan Sita ini. Dari penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk memahami, danmendalami bagaimana pelaksanaan sita oleh juru sita terhadap wajib pajak badan di KPP Pratama Medan Petisah dan mengangkatnya menjadi sebuah karya ilmiah yang berjudul : “TATA CARA PELAKSANAAN SITA TERHADAPWAJIB PAJAK BADAN UNTUK MENGURANGI TUNGGAKAN PAJAKDI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN PETISAH”.

B. Tujuan Dan Manfaat Prakik Kerja Lapangan Mandiri

Dokumen yang terkait

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

9 66 90

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Polonia

1 54 68

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Polonia

0 0 7

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Polonia

0 0 17

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Polonia

0 0 9

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Polonia

0 0 2

Tata Cara Penyitaan Terhadap Wajib Pajak Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Medan Timur (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan)

0 0 8

Tata Cara Penyitaan Terhadap Wajib Pajak Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Medan Timur (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan)

0 0 1

Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) - Tata Cara Pelaksanaan Sita Terhadap Wajib Pajak Badan Untuk Mengurangi Tunggakan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

0 0 14