Maka persamaan linier yang didapat sebagai berikut :
Y = 50,76 – 55,82 X atau dalam hubungan kecepatan dan kepadatan dituliskan sebagai
Vs = 50,76 – 55,82 D.
Untuk memperoleh koefisien korelasi yang terjadi pada regresi linier ini dihitung dengan menggunakan rumus 2.26.
Sehingga nilai korelasi yang diperoleh adalah :
2 2
2 2
y y
n x
x n
y x
xy n
r
507 ,
1693.7092 80067.80
36 2.3954
0.14977 36
1693.7092 2.3954
933 ,
10 1
36
2 2
x
x x
x r
Dari perhitungan didapatkan harga r = -0,507. Harga korelasi negatif antara kepadatan
dan kecepatan menunjukkan bahwa pada saat kepadatan bertambah maka kecepatan akan menurun dan begitu pula sebaliknya.
Gambar 4.2. Grafik Hubungan Antara Kecepatan – Kepadatan Sisi Selatan.
4.2.1.2. Hubungan antara Arus Flow dengan Kepadatan
a. Lajur Utara
Dari persamaan yang dihasilkan dari perhitungan yang menggunakan regresi linier akan didapatkan hubungan antara kepadatan dan kecepatan. Rumus dasar hubungan
kepadatan-kecepatan seperti pada rumus 2.8.
Sedangkan dari perhitungan dengan menggunakan regresi linier didapatkan persamaan
Vs = 47,21 – 58,89 D, sehingga dari persamaan tersebut diketahui :
Vf = 47,21 89
, 58
Dj
Vf Untuk hubungan antara arus flow dan kepadatan, Greenshields memberikan rumus
seperti pada rumus 2.9. Dengan mensubstitusikan variabel dari hasil persamaan regresi tersebut maka diketahui hubungan arus flow dan kepadatan membentuk persamaan
parabola sebagai berikut:
Q = 47,21 D – 58,89 D
2
Dari fungsi persamaan tersebut dapat dibuat grafik hubungan antara kepadatan dan arus flow, dimana data kepadatan digambarkan sebagai variabel X dan data arus flow
sebagai variabel Y
Gambar 4.3. Grafik Hubungan Arus - Kepadatan Sisi Utara.
b. Lajur Selatan
Dengan perhitungan menggunakan regresi linier didapatkan persamaan
Vs = 50,76 – 55,82 D.
sehingga dari persamaan tersebut diketahui : Vf = 50,76
82 ,
55
Dj Vf
Untuk hubungan antara arus flow dan kepadatan, Greenshields memberikan rumus seperti pada rumus 2.9. Dengan mensubstitusikan variabel dari hasil persamaan regresi
tersebut maka diketahui hubungan arus flow dengan kepadatan membentuk persamaan parabola sebagai berikut:
Q = 50,76 D - 55,82 D
2
Dari fungsi persamaan tersebut dapat dibuat grafik hubungan antara arus flow dan kepadatan, dimana data kepadatan digambarkan sebagai variabel X dan data arus flow
sebagai variabel Y.
Gambar 4.4. Grafik Hubungan Arus - Kepadatan Sisi Selatan.
4.2.1.3. Hubungan antara Arus flow dengan Kecepatan
a. Lajur Utara
Berdasarkan hasil perhitungan pada hubungan antara kecepatan-kepadatan diketahui bahwa : Vf = 47,21
89 ,
58
Dj Vf
Dengan mensubstitusikan Vf, didapat :
89 ,
58 21
, 47
Dj
Sehingga diperoleh, Dj = 0,801 Dari hasil perhitungan didapat bahwa kepadatan pada saat macet atau Dj adalah sebesar
0,801 pedestrian m
2
. Untuk mengetahui hubungan kecepatan dan arus flow akan dibentuk dengan menggunakan rumus 2.10.
Karena harga kepadatan pada saat macet Dj dan kecepatan rata-rata ruang dalam keadaan arus bebas Vf telah diketahui, maka :
017 ,
21 ,
47 0,801
Vf Dj
Dengan mensubstitusikan variabel-variabel tersebut diperoleh persamaan parabola hubungan arus flow dan kecepatan sebagai berikut :
Q = 0,801Vs-0,017Vs
2
Dari persamaan tesebut dibuat grafik hubungan antara kecepatan dengan arus flow, dimana data kecepatan sebagai variabel X dan arus flow sebagai variabel Y. Grafik
tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Grafik Hubungan Antara Kecepatan – Arus Sisi Utara.
b. Lajur selatan