BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Secara umum drainase didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha untuk mengalirkan air yang berlebih dalam suatu konteks
pemanfaatan tertentu. Sedangkan drainase perkotaan menurut Wesli 2008 adalah ilmu drainase yang mengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan yang erat
kaitannya dengan kondisi lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya yang ada di kawasan kota tersebut. Dengan demikian kriteria perencanaan drainase perkotaan
memiliki kekhususan, sebab untuk perkotaan ada tambahan variabel perencanaan seperti: keterkaitan dengan tata guna lahan, master plan drainase kota, sosial budaya
kurang kesadaran masyarakat dalam ikut memelihara fungsi drainase kota dan lain- lain.
Jaringan drainase perkotaan meliputi seluruh air, baik alur alam maupun alur buatan yang hulunya terletak di kota dan bermuara di sungai yang melewati kota
tersebut, atau ke laut di tepi kota tersebut. Drainase perkotaan melayani pembuangan kelebihan air dengan cara mengalirkan melalui permukaan tanah atau lewat bawah
permukaan tanah, untuk dibuang ke sungai, danau atau laut. Kelebihan air tersebut dapat berupa air hujan, air limbah domestik maupun limbah industri. Oleh karena itu,
drainase perkotaan harus terpadu dengan sanitasi, pengelolaan sampah, dan pengendalian banjir kota.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Jenis – Jenis Drainase
Jenis drainase dapat dikelompokkan berdasarkan Wesli, 2008: 2.2.1 Drainase berdasarkan cara terbentuknya drainase
Jenis drainase ditinjau berdasarkan dari cara terbentuknya, dapat
dikelompokkan menjadi: a.
Drainase alamiah natural drainage Drainase alamiah adalah drainase yang terbentuk melalui proses alamiah
yang berlangsung lama. Saluran drainase terbentuk akibat gerusan air sesuai dengan kontur tanah. Drainase alamiah ini terbentuk pada kondisi
tanah yang cukup kemiringannya, sehingga air akan mengalir dengan sendirinya masuk ke sungai-sungai. Seperti yang terlihat pada Gambar 2.1
berikut ini:
Gambar 2.1 Drainase Alamiah natural drainage
b. Drainase buatan artifical drainage
Drainase buatan adalah sistem yang dibuat dengan maksud tertentu dan merupakan hasil rekayasa berdasarkan hasil hitungan-hitungan yang
dilakukan untuk upaya penyempurnaan atau melengkapi kekurangan sistem drainase alamiah. Pada sistem drainase buatan memerlukan biaya-
Universitas Sumatera Utara
biaya baik pada perencanaannya maupun pada pembuatannya. Drainase buatan dapat dilihat pada Gambar 2.2 sebagai berikut.
Gambar 2.2 Drainase Buatan artifical drainage
2.2.2 Drainase berdasarkan sistem pengalirannya
Jenis drainase
ditinjau berdasarkan
sistem pengalirannya,
dapat dikelompokkan menjadi:
a. Drainase dengan sistem jaringan Drainase dengan sistem jaringan adalah suatu sistem pengeringan atau
pengaliran air pada suatu kawasan yang dilakukan dengan mengalirkan air melalui sistem tata saluran dengan bangunan-bangunan pelengkapnya.
b. Drainase dengan sistem resapan Drainase dengan sistem resapan adalah sistem pengeringan atau pengaliran
air yang dilakukan dengan meresapkan air ke dalam tanah. Cara resapan ini dapat dilakukan langsung terhadap genangan air di permukaan tanah ke
dalam tanah atau melalui sumuransaluran resapan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Drainase berdasarkan tujuansasarannya
Jenis drainase ditinjau berdasarkan dari tujuan pembuatannya, dapat dikelompokkan menjadi:
a. Drainase perkotaaan
b. Drainase daerah pertanian
c. Drainase lapangan terbang
d. Drainase jalan raya
e. Drainase jalan kereta api
f. Drainase pada tanggul dan dam
g. Drainase lapangan olah raga
h. Drainase untuk keindahan kota
i. Drainase untuk kesehatan lingkungan
j. Drainase untuk penambahan areal
2.2.4 Drainase berdasarkan tata letaknya
Jenis drainase ditinjau berdasarkan tata letaknya, dapat dikelompokkan menjadi:
a. Drainase permukaan tanah surface drainage
Drainase permukaan tanah adalah sistem drainase yang salurannya berada di atas permukaan tanah yang pengaliran air terjadi karena adanya beda
tinggi permukaan saluran slope. Hal ini berguna untuk mencegah adanya genangan. Yang terlihat pada Gambar 2.3 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Drainase Permukaan Tanah surface drainage
b. Drainase bawah permukaan tanah subsurface drainage
Drainase bawah permukaan tanah adalah sistem drainase yang dialirkan di bawah tanah ditanam biasanya karena sisi artistik atau pada suatu areal
yang tidak memungkinkan untuk mengalirkan air di atas permukaan tanah seperti pada lapangan olahraga, lapangan terbang, taman dan lainnya.
Drainase bawah permukaan tanah dapat dilihat pada Gambar 2.4 sebagai berikut.
Gambar 2.4 Drainase Bawah Permukaan Tanah subsurface drainage
Universitas Sumatera Utara
2.2.5 Drainase berdasarkan Fungsinya
Jenis drainase ditinjau berdasarkan fungsinya, dapat dikelompokkan menjadi: a.
Drainase single purpose Drainase single purpose adalah saluran drainase yang berfungsi
mengalirkan satu jenis air buangan misalnya air hujan atau limbah atau lainnya.
b. Drainase Multi purpose
Drainase Multi purpose adalah saluran drainase yang berfungsi mengalirkan lebih dari satu air buangan baik secara bercampur maupun
bergantian misalnya campuran air hujan dan limbah.
2.2.6 Drainase berdasarkan konstruksinya
Jenis drainase ditinjau berdasarkan konstruksinya, dapat dikelompokkan menjadi:
a. Drainase saluran terbuka
Drainase saluran terbuka adalah sistem saluran yang permukaan airnya terpengaruh dengan udara luar atmosfir. Drainase saluran terbuka
biasanya mempunyai luasan yang cukup dan digunakan untuk mengalirkan air hujan atau air limbah yang tidak membahayakan
kesehatan lingkungan dan tidak mengganggu keindahan. Drainase saluran terbuka dapat dilihat pada Gambar 2.5 sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 Saluran Terbuka
b. Drainase saluran tertutup
Drainase saluran tertutup adalah sistem saluran yang permukaan airnya tidak terpengaruh dengan udara luar atmosfir. Drainase saluran tertutup
sering digunakan untuk mengalirkan air limbah atau air kotor yang mengganggu kesehatan lingkungan dan mengganggu keindahan. Drainase
saluran tertutup dapat dilihat pada Gambar 2.6 sebagai berikut.
Gambar 2.6 Saluran Tertutup
Universitas Sumatera Utara
2.3 Pola Jaringan Drainase
Pada sistem jaringan drainase terdiri dari beberapa saluran yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu pola jaringan. Dari bentuk pola jaringan
dapat dibedakan sebagai berikut: 2.3.1 Pola Siku
Pola siku adalah suatu pola di mana saluran cabang membentuk siku-siku pada saluran utama. Biasanya dibuat pada daerah yang mempunyai topografi sedikit lebih
tinggi dari pada sungai dimana sungai merupakan saluran pembuang utama berada di tengah kota.
2.3.2 Pola Paralel Pola paralel adalah suatu pola di mana saluran utama terletak sejajar dengan
saluran cabang yang pada bagian akhir saluran cabang dibelokkan menuju saluran utama. Pada pola paralel saluran cabang cukup banyak dan pendek-pendek.
2.3.3 Pola Grid Iron Pola grid iron adalah pola jaringan drainase di mana sungai terletak di pinggir
kota, sehingga saluran-saluran cabang dikumpulkan dulu pada saluran pengumpul kemudian dialirkan pada sungai.
2.3.4 Pola Alamiah Pola alamiah adalah suatu pola jaringan drainase yang hampir sama dengan
pola siku, di mana sungai sebagai saluran utama berada di tengah kota namun jaringan saluran cabang tidak selalu berbentuk siku terhadap saluran utama sungai.
Universitas Sumatera Utara
2.3.5 Pola Radial Pola radial adalah pola jaringan drainase yang mengalirkan air dari pusat
sumber air memencar ke berbagai arah, pola ini sangat cocok digunakan pada daerah yang berbukit.
2.3.6 Pola Jaring-Jaring Pola jaring-jaring adalah pola drainase yang mempunyai saluran-saluran
pembuangan mengikuti arah jalan raya. Pola ini sangat cocok untuk daerah yang topografinya datar.
2.4 Fungsi Saluran Drainase