Pengukuran Kadar Gula Hasil Pengujian Metode Fermentasi Variasi Jumlah

Gambar 4.2 Pengukuran Kadar Gula Pengambilan Data Pertama pada Waktu Fermentasi 12 Jam Keterangan : Sampel Jumlah yeast 0,5 gram dengan Fermentasi 72 Jam Sampel Jumlah yeast 1,0 gram dengan Fermentasi 72 Jam Sampel Jumlah yeast 1,5 gram dengan Fermentasi 72 Jam Sampel Jumlah yeast 2,0 gram dengan Fermentasi 72 Jam Dari pengamatan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa variasi jumlah yeast yang diberikan dalam fermentasi akan mempengaruhi penurunan kadar gula. Untuk mengetahui lebih jelas semua hasil pengujian data, kemudian dari semua data hasil pengujian kadar gula sebanyak tiga kali pengambilan data dilakukan rata-rata. Data rata-rata kadar gula dapat ditunjukkan pada tabel 4.1. 0,5 g 1 g 1,5 g 2 g Tabel 4.1 Data Rata-Rata Kadar Gula JUMLAH YEAST g GULA PADA FERMENTASI WAKTU TERTENTU 0 Jam 12 Jam 24 Jam 36 Jam 48 Jam 60 Jam 72 Jam Yeast 0,5 g 12,00 8,30 5,70 5,00 4,80 4,80 4,80 Yeast 1,0 g 12,00 7,00 5,00 4,87 4,80 4,80 4,80 Yeast 1,5 g 12,00 5,06 4,93 4,80 4,80 4,80 4,80 Yeast 2,0 g 12,00 5,00 4,80 4,80 4,80 4,80 4,80 Dari semua data hasil pengujian penurunan kadar gula pada tabel 4.1 dapat dijelaskan pada grafik gambar 4.3 berikut. Gambar 4.3 Grafik Hubungan Variasi Jumlah Yeast Terhadap Kadar Gula Waktu Fermentasi Hingga 72 Jam Dari hasil pengamatan grafik gambar 4.3 terlihat bahwa penurunan gula tercepat adalah fermentasi yang menggunakan yeast 2 gram. Perbedaan penurunan kadar gula ini disebabkan karena semakin banyaknya yeast yang diberikan maka jumlah mikroba akan semakin banyak pula, sehingga perombakan gula menjadi etanol akan semakin cepat. Jumlah yeast hanya berpengaruh pada semakin cepatnya penurunan gula, tidak berpengaruh pada jumlah gula yang tereduksi meskipun 12 8.3 5.7 5 4.8 4.8 4.8 12 7 5 4.87 4.8 4.8 4.8 12 5 4.8 4.8 4.8 4.8 4.8 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 12 24 36 48 60 72 K ad ar G u la B ri x Waktu Fermentasi Jam Yeast 0,5 g Yeast 1,0 g Yeast 1,5 g Yeast 2,0 g hingga akhir fermentasi. Terlihat pada fermentasi jam ke-48, semua variasi jumlah yeast mulai memiliki gula sisa yang sama yaitu 4,8 brix persen. Gula sisa sebesar 4,8 brix persen ini tidak terfermentasi dikarenakan telah habisnya nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba, sehingga mikroba tidak mampu lagi mengubah gula menjadi etanol. Hal ini sesuai dengan penelitian Wahyudi 1997, dengan bertambahnya waktu fermentasi maka aktifitas khamir berkurang sesuai dengan berkurangnya subtrat dan nutrient yang tersedia. Dapat disimpulkan bahwa, semakin banyak jumlah yeast maka waktu fermentasinya semakin cepat.

4.1.2. Pengukuran Derajat Keasaman pH

Pengukuran derajat keasaman pH bertujuan untuk mengetahui penurunan derajat keasaman selama proses fermentasi sampai proses telah selesai. Pengukuran dilakukan menggunakan alat pH meter merk ATC. Pengambilan data dilakukan dengan cara alat pH meter dicelupkan pada sampel, kemudian nilai keasaman akan muncul pada layar digital alat tersebut. Berikut adalah salah satu kondisi pengamatan penurunan derajat keasaman pH untuk pengambilan data dengan waktu fermentasi selama 12 jam ditunjukkan pada gambar 4.4. Gambar 4.4 Pengukuran Derajat Keasaman pH Pengambilan Data Pertama pada Waktu Fermentasi 12 Jam 0,5 g 2,0 g 1,5 g 1,0 g Dari gambar 4.4 pengambilan data di atas terlihat bahwa dalam waktu fermentasi 12 jam, derajat keasaman pH yang semula 4,5 turun menjadi 4,1. Ternyata variasi jumlah yeast tidak berpengaruh besar terhadap penurunan derajat keasaman pH. Hal ini terlihat bahwa meskipun jumlah yeast yang berbeda ternyata penurunan derajat keasaman pH semuanya relatife sama. Untuk mengetahui lebih jelas semua hasil pengujian data, kemudian dari semua data hasil pengujian derajat keasaman pH sebanyak tiga kali pengambilan data dilakukan rata-rata. Data rata-rata derajat keasaman pH ditunjukkan pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Data Rata-Rata Derajat Keasaman. YEAST g DERAJAT KEASAMAN PADA FERMENTASI WAKTU TERTENTU 0 Jam 12 Jam 24 Jam 36 Jam 48 Jam 60 Jam 72 Jam 0,5 g 4,50 4,13 4,13 4,16 4,16 4,16 4,16 1,0 g 4,50 4,06 4,16 4,16 4,16 4,16 4,16 1,5 g 4,50 4,10 4,13 4,16 4,20 4,20 4,20 2,0 g 4,50 4,10 4,13 4,16 4,20 4,20 4,20 Dari semua data hasil pengujian keasaman pH pada tabel 4.2 dapat dijelaskan pada grafik gambar 4.5 berikut.