Tinjauan Umum Tentang Kerangka Teori

commit to user 16 5. Kriminalitas anak, remaja dan adolesens antara lain berupa perbuatan mengancam, intimidasi, memeras, mencuri, mencopet, merampas, menjambret, menyerang, merampok, menggaggu, menggarong, melakukan pembunuhan, dan pelangaran lainya; 6. Berpesta sambil mabuk-mabukan yang menggaggu sekitarnya; 7. Perkosaan, agresivitas seksual, dan pembunuhan dengan motif sosial, atau didorong oleh reaksi-reaksi kompensantoris dari perasaan inferior, menuntut pengakuan diri, depresi, rasa kesunyian, emosi balas dendam, dan kekecewaan; 8. Kecanduan dan ketagihan narkoba yang erat kaitanya dengan tindak kejahatan; 9. Perjudian dan bentuk-bentuk permainan lain dengan taruhan sehingga menimbulkan akses kriminal; 10. Komersialosasi seks, pengguguran jani oleh gadis-gadis delinkuen dan pembunuhan bayi-bayi oleh ibu yang tidak kawin; 11. Tindakan radial dan ekstrim dengan jalan kekerasan, penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh anak-anak remaja.

2. Tinjauan Umum Tentang

Restorative Justice a. Pengertian Restorative Justice Dalam United Nations Basic Principles on the Use of Restorative Justice Programmes in Criminal Matters mendefinisikan proses restorative justice adalah : Restorative process means any process in which the victim, the offender andor any other individuals or community members affected by a crime actively participate together in the resolution of matters arising from the crime, often with the help of a fair and impartial third party. Examples of restorative process include mediation, conferencing and sentencing circles United Nations, Basic Principles On The Use Of Restoratif Justice Programmes In Criminal Matters, article 3 . commit to user 17 Menurut United Nations Basic Principles on the Use of Restorative Justice Programmes in Criminal Matters, proses restorative jusstice berarti proses di mana korban, pelanggar danatau anggota masyarakat atau individu lain yang terpengaruh oleh suatu kejahatan dengan aktif mengambil bagian bersama-sama di dalam berbagai hal yang timbul dari kejahatan, sering dengan bantuan suatu pihak ketiga tak berat sebelah dan adil. Restorative Justice adalah proses penyelesaian terhadap tindak pidana yang terjadi dengan cara bersama-sama bermusyawarah antara korban, pelaku, keluarga korban, keluarga pelaku, dan masyarakat untuk mencari bentuk penyelesaian yang terbaik guna memulihkan semua kerugian yang diderita oleh semua pihak Marlina, 2009 : 31. Tujuan konsep pendekatan restorative justice adalah mencapai konsensus mengenai solusi yang paling baik untuk menyelesaikan konflik. Keadilan restoratif merupakan suatu cara baru dalam melihat peradilan pidana yang berpusat pada perbaikan kerusakan dan kerugian korban dan hubungan antarmanusia, daripada menghukum pelaku tindak pidana. Negara yang direpresentasikan oleh institusi-institusi penegak hukum, tidak mengambil alih penyelesaian konflik yang merupakan kejahatan, karena suatu tindak pidana dalam keadilan restoratif tidak dipandang sebagai kejahatan terhadap negara, tetapi terhadap anggota masyarakat yang menjadi korban. Kriteria Restorative Justice antar lain : a Kasus kenakalan anak yang tidak mengorbankan kepentingan orang banyak. b Kenakalan anak tidak mengakibatkan hilangnya nyawa, luka berat, cacat. c Kenakalan anak yang bukan kejahatan susila serius dan menyangkut kehormatan. commit to user 18 Tabel 1 Perbandingan Konsep Keadilan Retributif dan Keadilan Restoratif No. Retributive Justice Restorative Justice

1. Kejahatan