Pengertian Anak Pengertian Anak Nakal

commit to user 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Tinjauan Umum Tentang Anak

a. Pengertian Anak

Pengertian anak dalam Undang-undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak dalam Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa : “ Anak adalah orang yang dalam perkara Anak Nakal telah mencapai umur 8 delapan tahun tetapi belum mencapai umur 18 delapan belas tahun dan belum pernah kawin” . Pengertian anak dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dalam Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa : “ Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan” . Berdasarkan undang-undang diatas maka anak adalah seseorang yang belum mencapai usia 18 tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan dan belum pernah menikah. Oleh karena itu, anak tidak dapat dikenaan pertanggungjawaban pidana secara penuh, karena berpikir dan dan berada dalam pengawasan orang tua atau walinya.

b. Pengertian Anak Nakal

Dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, perbuatan melanggar hukum dilakukan seseorang anak di kualifikasi sebagai perbuatan “nakal”, sehingga terhadap anak pelaku pelanggaran tersebut diberikan istilah “anak nakal”. Sebagai mana di tegaskan dalam Pasal 1 angka 2 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 Pengadilan Anak menyatakan secara jelas status dan kedudukan anak. commit to user 15 Pengertian anak nakal berbasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak adalah : 1. anak yang melakukan tindak pidana; atau 2. anak yang melakukan perbuatan yang dinyatakan terlarang bagi anak, baik menurut peraturan perundang-undangan maupun menurut peraturan hukum lain yang hidup dan berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Pengertian delinquency menurut Simanjuntak yang dikutip oleh Marlina Marlina, 2009:39 adalah : 1. Juvenile delinquency berarti perbuatan dan tingkah laku yang merupakan perbuatan pemerkosaan terhadap norma hukum pidana dan pelanggaran-pelaggaran terhadap kesusilaan yang dilakukan oleh para deliquent . 2. Juvenile delinquent adalah pelaku yang terdiri dari anak berumur di bawah 21 tahun, yang termasuk yuridiksi Pengadilan Anak Junenile Court . Tingkah laku yang menjurus kepada masalah Juvenile Delinquency ini menurut Adler yang dikutip oleh Wagianto Wagianti Soetodjo, 2006:13-14 adalah : 1. Kebut-kebutan di jalan yang mengganggu keamanan lalu lintas dan membahayakan jiwa sendiri dan orang lain; 2. Perilaku ugal-ugalan, berandalan, urakan mengacaukan ketraman lingkungan sekitar; 3. Perkelahian antar geng, antar kelompok, antar sekolah, antar suku, sering membawa korban jiwa; 4. Membolos sekolah lalu berlandangan sepanjang jalan bersembunyi ditempat-tempat terpencil sambil melakukan eksperimen bermacam- macam kejurjanaan dan tindakan asusila; commit to user 16 5. Kriminalitas anak, remaja dan adolesens antara lain berupa perbuatan mengancam, intimidasi, memeras, mencuri, mencopet, merampas, menjambret, menyerang, merampok, menggaggu, menggarong, melakukan pembunuhan, dan pelangaran lainya; 6. Berpesta sambil mabuk-mabukan yang menggaggu sekitarnya; 7. Perkosaan, agresivitas seksual, dan pembunuhan dengan motif sosial, atau didorong oleh reaksi-reaksi kompensantoris dari perasaan inferior, menuntut pengakuan diri, depresi, rasa kesunyian, emosi balas dendam, dan kekecewaan; 8. Kecanduan dan ketagihan narkoba yang erat kaitanya dengan tindak kejahatan; 9. Perjudian dan bentuk-bentuk permainan lain dengan taruhan sehingga menimbulkan akses kriminal; 10. Komersialosasi seks, pengguguran jani oleh gadis-gadis delinkuen dan pembunuhan bayi-bayi oleh ibu yang tidak kawin; 11. Tindakan radial dan ekstrim dengan jalan kekerasan, penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh anak-anak remaja.

2. Tinjauan Umum Tentang