commit to user 23
anggota masyarakat secara langsung dalam proses peradilan tindak pidana, kemudian memberikan kesempatan kepada korban dan anggota
masyarakat untuk melakukan dialog secara langsung dengan pelaku.
3. Tinjauan Umum Tentang Pengadilan Anak
a. Pengadilan Anak
Pengadilan Anak sesuai dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak adalah sebuah pengadilan yang
diselengarakan untuk menangani pidana khususnya bagi perkara anak- anak. Dalam undang-undang ini memang dinyatakan untuk menangani
perkara pidana, Pasal 3 Undang-undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak hanya sekedar menyebutkan :
“ Sidang Pengadilan Anak yang selanjutnya disebut Sidang Anak,
bertugas dan
berwenang memeriksa,
memutus, dan
menyelesaikan perkara anak sebagaimana ditentukan dalam Undang- undang ini” .
Kompentensi absolute Pengadilan Anak ada pada Badan Peradilan Umum, artinya bahwa Pengadilan Anak itu adalah bagian dari Badan
Peradilan Umum yaitu Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi untuk memeriksa perkara Anak Nakal dan bermuara pada Mahkamah Agung
sebagai lembaga peradilan tertinggi. Kompetensi relatif Pengadilan Anak, adalah sesuai dengan tempat
kejadian kenakalan anak. Maksudnya, adalah pengadilan yang berwenang mengadili perkara itu adalah pengadilan yang wilayah hukumnya meliputi
tempat kejadian tindak pidana yang terjadi. Undang-undang Pengadilan Anak dalam pasal-pasalnya menganut beberapa asas yang memedakannya
dengan sidang perkara pidana untuk orang dewasa. Adapun asas-asas itu adalah sebagai berikut Maidin Gultom, 2008:86-88 :
1. Pembatasan umur Pasal 1 angka 1 jo Pasal 4 ayat 1 Undang-
undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak : orang yang dapat disidangkan dalam acara Pengadilan Anak ditentukan secara
commit to user 24
limitatif, yaitu minimum berusia 8 delapan tahun dan maksimal berumur 18 delapan belas tahun dan belum pernah menikah;
2. Ruang lingkup masalah yang dibatasi: masalah yang diperiksakan
di sidang Pengadilan Anak, hanya menyangkut perkara Anak Nakal saja. Sidang anak hanya berwenang memeriksa perkara
pidana. Sidang Pengadilan Anak hanya berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara Anak Nakal Pasal 21
Undang-undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak; 3.
Di tanggani oleh pejabat khusus: perkara Anak Nakal ditanggai pejabat khusus yaitu Penyidik Anak, Penuntut Umum Anak, dan
Hakim Anak; a.
Penyidik adalah Penyidik Anak, syarat untuk ditetapkan sebagai Penyidik Anak adalah :
1. Telah berpegalaman sebagai penyidik tindak pidana yang
dilakukan orang dewasa. 2.
Mempunyai minat, perhatian, dedikasi, dan memahami masalah anak.
b. Hakim adalah Hakim Anak. Hakim pada Sidang Anak
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung atas usulan Ketua Pengadilan Negeri yang bersangkutan
melalui Ketua Pengadilan Tinggi. Syarat untuk dapat ditetapkan sebagai Hakim Anak adalah :
1. Telah berpengalaman sebagai hakim di pengadilan dalam
lingkungan Peradilan Umum. 2.
Mempunyai minat, perhatian, dedikasi, dan memahami maslah anak.
c. Penuntut Umum adalah Penuntut Umum Anak. Penuntutan
terhadap Anak Nakal dilakukan oleh Penuntut Umum, yang
commit to user 25
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Jaksa Agung atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Jaksa Agung. Syarat untuk
ditetapkan sebagai Penuntut Umum Anak adalah : 1.
Telah berpangalaman sebagai Penuntut Umum tindak pidana yang dilakukan oleh orang dewasa.
2. Mempunyai minat, perhatian, dedikasi, dan memahami
masalah anak. 4.
Peran Pembimbang Kemasyarakatan : Undang-undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak mengakui peranan
Pembimbing Kemasyarakatan, Pekerja Sosial, Pekerja Sosial Relawan;
5. Suasana pemeriksaan adalah kekeluargaan: pemeriksaan perkara
dipengadilan dilakukan dalam suasana kekeluragaan, karena itu Hakim, Penuntut Umum, Penyidik, dan Penasehat Hukum tidak
memakai toga; 6.
Keharusan
Splitsing
: anak tidak boleh disidangkandiadili bersama orang dewasa baik berstatus sipil maupun militer;
7. Acara pemeriksaan tertutup: acara pemeriksaan perkara di
Pengadilan Anak dilakukan secara tertutup, dan putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum Pasal 153 ayat 3 KUHAP dan
Pasal 57 ayat 1 Undang-undang No. 3 Tahun 1997; 8.
Diperiksa oleh Hakim tunggal: hakim yang memeriksa perkara di Pengadilan Anak, baik di tinggkat pertama, banding, atau kasasi
dilakukan dengan hakim tunggal. Apabila tindak pidana diancam dengan pidana penjara diatas 5 lima tahun dan pembuktiannya
sulit, maka berdasarkan Pasal 11 ayat 2 Undang-undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, perkara diperiksa dengan
hakim majelis;
commit to user 26
9. Masa penahan lebih singkat: masa penahanan terhadap anak lebih
singkat yang diatur dalam Undang-undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak dibandingkan dengan masa penahanan
terhadap orang dewasa; 10.
Hukuman yang lebih ringan: hukuman yang dijatuhkan terhadap Anak Nakal lebih ringan dari ketentuan yang diatur dalam KUHP.
Hukuman maksimal terhadap Anak Nakal adalah 10 sepuluh tahun.
b. Putusan Anak Nakal