2.2 Fungsi Keseimbangan
Fungsi keseimbangan diatur oleh beberapa organ penting di tubuh yang input sensoriknya akan diolah di susunan saraf pusat SSP. Fungsi ini diperantarai
beberapa reseptor, yaitu: - Reseptor vestibular
- Reseptor visual - Reseptor somatik
Reseptor vestibular sebagai pengatur keseimbangan diatur oleh organ aparatus vestibularis labirin yang berada di telinga dalam. Labirin ini terlindung
oleh tulang yang paling keras. Labirin terbagi menjadi 2 bagian, yaitu labirin tulang dan labirin membran. Di antara labirin tulang dan labirin membran ini terdapat suatu
cairan yang disebut perilimfa sedangkan di dalam labirin membran terdapat cairan yang disebut endolimfa Bashiruddin et al., 2010.
Labirin berfungsi untuk menjaga keseimbangan, mendeteksi perubahan posisi, dan gerakan kepala. Di dalam aparatus vestibularis selain mengandung
endolimfa dan perilimfa juga mengandung sel rambut yang dapat mengalami depolarisasi dan hiperpolarisasi tergantung arah gerakan cairan Sherwood, 2011.
Labirin terdiri dari : -
Labirin kinetik: Tiga kanalis semisirkularis -
Labirin statis: Organ otolit sakulus dan utrikulus yang terdapat sel-sel reseptor keseimbangan pada tiap pelebarannya.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Labirin tulang dan membran Netter, 2010
2.2.1 Kanalis semisirkularis Kanalis semisirkularis berorientasi pada tiga bidang dalam ruang. Pada tiap
ujungnya melebar dan berhubungan dengan urtikulus, yang disebut ampula. Di dalam ampula terdapat reseptor krista ampularis yang terdiri dari sel-sel rambut
sebagai reseptor keseimbangan dan sel sustentakularis yang dilapisi oleh suatu substansi gelatin yang disebut kupula sebagai penutup ampula. Sel-sel rambut
terbenam dalam kupula dan dasarnya membentuk sinap dengan ujung terminal saraf afferen yang aksonnya membentuk nervus vestibularis. Nervus vestibularis bersatu
dengan nervus auditorius membentuk nervus vestibulocochlear Ganong, 2008. Kanalis semisirkularis berfungsi untuk mendeteksi akselerasi atau deselarasi
rotasi kepala seperti ketika memulai atau berhenti berputar, berjungkir, balik atau memutar kepala. Akselerasi dan deselarasi menyebabkan sel rambut yang terbenam
di dalam cairan endolimfa bergerak. Pada awal pergerakan, endolimfa tertinggal dan kupula miring ke arah berlawanan dengan gerakan kepala sehingga sel-sel rambut
menekuk. Ketika stereosilia rambut dari sel-sel rambut menekuk ke arah kinosilium rambut dari sel-sel rambut, maka terjadi depolarisasi yang memicu
pelepasan neurotransmitter dari sel-sel rambut menuju ke saraf afferent. Dan
Universitas Sumatera Utara
sebaliknya jika menekuk ke arah berlawanan akan terjadi hiperpolarisasi. Ketika pergerakan perlahan berhenti, sel-sel rambut akan kembali lurus dan kanalis
semisirkularis mendeteksi perubahan gerakan kepala Sherwood, 2011.
Gambar 2.5 Fungsi Keseimbangan Despopoulos dan Silbernagl, 2003
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Organ otolit Organ otolit makula atau otokonia terdapat dalam labirin membran di lantai
utrikulus dan semivertikal di dinding sakulus. Makula juga mengandung sel sustentakularis dan sel rambut. Bagian atasnya ditutupi oleh membran otolit dan di
dalamnya terbenam kristal-kristal kalsium karbonat otolit-batu telinga. Lapisan ini lebih berat dan insersi lebih besar dari cairan di sekitarnya. Serat-serat saraf dari sel
rambut bergabung dengan serat-serat dari krista di bagian vestibuler dari nervus vestibulokoklearis Ganong, 2008. Fungsi organ otolit adalah memberikan
informasi mengenai posisi kepala relatif terhadap gravitasi dan juga mendeteksi perubahan dalam kecepatan gerakan linier bergerak garis lurus tanpa memandang
arah Sherwood, 2011. Utrikulus berfungsi pada pergerakan vertikal dan horizontal. Ketika kepala
miring ke arah selain vertikal, rambut akan menekuk sesuai kemiringan karena gaya gravitasi dan akan mengalami depolarisasi atau hiperpolarisasi sesuai
kemiringannya. Contoh pergerakan horizontal adalah saat berjalan. Pada posisi ini insersinya menjadi lebih besar dan menyebabkan membran otolit tertinggal di
belakang endolimfa dan sel rambut, sehingga menyebabkan rambut tertekuk ke belakang. Jika pergerakan ini dilakukan secara konstan maka lapisan gelatinosa akan
kembali ke posisi semula Sherwood, 2011. Sakulus fungsinya hamper sama dengan utrikulus namun berespon secara
selektif terhadap kemiringan kepala menjauhi posisi horizontal, misalnya: bangun dari tempat tidur, lompat atau naik eskalator Sherwood, 2011.
Krista dan makula dipersarafi oleh nervus vestibularis yang badan selnya terletak di ganglion vestibularis. Serat saraf kanalis semisirkularis berada pada
bagian superior dan medial nukleus vestibularis dan sebagian mengatur pergerakan bola mata. Serat dari utrikulus dan sakulus berakhir di nukleus descendens menuju
ke serebelum dan formasio retikularis. Nervus vestibularis juga menuju ke talamus dan korteks somatosensorik Ganong, 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Vertigo