Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang Tahun 2011

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN
MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PEKERJA DI BAGIAN POLISHING
PT. SURYA TOTO INDONESIA. Tbk TANGERANG
TAHUN 2011

SKIRPSI

OLEH:
WITA HANDAYANI
NIM: 107101001563

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1433 H / 2011 M

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN
MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PEKERJA DI BAGIAN POLISHING PT.
SURYA TOTOINDONESIA. TbkTANGERANG
TAHUN 2011


SKIRPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat (SKM)

OLEH:
WITA HANDAYANI
NIM: 107101001563

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1433 H / 2011 M

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Skripsi, Desember 2011

Wita Handayani, NIM : 107101001563
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Pekerja
di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang Tahun 2011
(xxii, 143 halaman, 28 tabel, 4 gambar, 2 skema, 1 grafik, 6 lampiran)
ABSTRAK
Musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan sekumpulan gejala/gangguan yang
berkaitan dengan jaringan otot, tendon, ligament, kartilago, sistem syaraf, struktur tulang, dan
pembuluh darah. Keluhan muskuloskeletal yang dirasa pada bagian otot skeletal oleh seseorang
mulai dari keluhan ringan hingga keluhan yang terasa sangat sakit. Menurut WHO (2007), MSDs
adalah penyakit akibat kerja terbesar di Eropa, dan diderita oleh jutaan pekerja. Penderita MSDs
rata-rata akan kehilangan 5 hari kerja dan mengeluarkan biaya kesehatan 10 kali lebih besar
dibandingkan kasus lainnya.
Penelitian ini dilakukan pada pekerja di bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk
pada Juli-Oktober 2011. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 70 orang dan menggunakan
desain cross sectional study. Uji statistik yang digunakan adalah uji T-Independent, uji Chi
Square, dan uji regresi logistik berganda. Variabel dependen pada penelitian ini adalah keluhan
MSDS sedangkan variabel independennya adalah risiko/faktor pekerjaan, usia, indeks masa
tubuh, masa kerja, kebiasaan merokok, kesegaran jasmani, dan riwayat penyakit MSDs.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ada 51 orang (72,9%) yang mengalami
keluhan MSDs. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara keluhan MSDs

dengan risiko/faktor pekerjaan (p value = 0,001), usia (p value = 0,030), masa kerja (p value =
0,004), kebiasaan olahraga (p value = 0,003), dan riwayat penyakit MSDs (p value = 0,027).
Sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah indeks massa tubuh (p value = 0,348) dan
kebiasaan merokok (p value = 0,094). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa
resiko/faktor pekerjaan, kebiasaan olahraga, dan riwayat penyakit MSDs merupakan variabelvariabel yang mempengaruhi keluhan MSDs dan variabel yang paling dominan berpengaruh
adalah riwayat penyakit MSDs.
Pekerja disarankan melakukan istirahat disaat mulai merasakan stres pada otot tubuh,
melakukan senam pagi setiap hari, dan mulai berhenti merokok untuk meminimalisir keluhan
MSDs. Perusahaan dapat melakukan intervensi ergonomi dengan mendesain kursi kerja yang
mempunyai sandaran kursi atau menggunakan back support, rotasi kerja, pelatihan, melibatkan
karyawan untuk memberikan ide dan pendapat agar sistem kerja menjadi lebih baik, dan
melakukan pemeriksaan medis terkait keadaan otot dan tulang pekerja (keluhan MSDs), serta
melakukan pengawasan terhadap kegiatan senam pagi guna meminimalisir keluhan MSDs.
Daftar Bacaan : 49 (1981 - 2010)
Kata Kunci : MSDs, ergonomi, polishing.

iii

STATE ISLAMIC UNIVERSITY JAKARTA
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

PUBLIC HEALTH PROGRAM STUDY
CONCENTRATION SAFETY AND HEALTH WORK
Thesis, December 2011
Wita Handayani, NIM : 107101001563
Factors Associated with Complaints Musculosceletal Disorders of Worker’s
Polishing Division in PT. Surya Toto Indonesia, Tbk Tangerang Year 2011
(xxii, 143 pages, 28 tables, 4 pictures, 2 schemes, 1 graphic, 6 attachments)
ABSTRAK
Musculoskeletal disorders (MSDs) is a set of symptoms / disorders associated
with muscle tissue, tendons, ligaments, cartilage, nervous system, bone structure, and
blood vessels. Musculoskeletal complaints were deemed in part by an individual
skeletal muscle complaints ranging from mild to complaints that feels very sick.
According to WHO (2007), MSDs are the biggest occupational diseases in Europe,
and suffered by millions of workers. Patients MSDS will lose an average of 5
working days and issue health costs 10 times more likely than other cases.
The research was conducted on workers in the Polishing PT. Surya Toto
Indonesia. Limited in July-October 2011. The number of samples in this study as
many as 70 people and using cross-sectional study design. The test statistic used is
the Independent T-test, chi square tests and multiple logistic regression test.
Dependent variable in this study was the complaint of the MSDS while the

independent variable is the risk / occupational factors, age, body mass index, period
of employment, smoking habits, physical fitness, and disease history MSDS.
Based on the result showed that there were 51 people (72.9%) who had
complaints MSDS. The results of bivariate analysis showed no association between
the risk of MSDs complaints / employment factors (p value = 0.001), age (p value =
0.030), working period (p value = 0.004), exercise habits (p value = 0.003), and
disease history MSDS (p value = 0.027). While unrelated variables are body mass
index (p value = 0.348) and smoking (p value = 0.094). The results of multivariate
analysis showed that the risk / work factors, exercise habits, and history of MSDs are
the variables that affect the complaints MSDS's most dominant and influential
variable is the history of MSDs.
Workers are advised to rest while beginning to feel the stress on the muscles
of the body, doing morning exercises every day, and begin to stop smoking to
minimize complaints MSDS. Companies can intervene by designing ergonomic
office chair that has the back of a chair or using a back support, job rotation, training,
involving employees to provide ideas and opinions for the system to work better, and
perform a medical examination related to workers' state of the muscle and bone
(MSDs complaints), and to supervise the activities of gymnastics in the morning to
minimize complaints MSDS.
Reading list : 49 (1981 - 2010)

Keywords
: MSDs, ergonomics, polishing.
iv

Daftar Riwayat Hidup
Nama

: Wita Handayani

Tempat/tanggal lahir : Padang Sibusuk, 23 Desember 1987
Alamat

: Jln.Lintas Sumatera, Padang Sibusuk, Kec.Kupitan
Kab. Sijunjung 27451
Padang, Sumatera Barat

Jenis Kelamin

: Perempuan


Agama

: Islam

Status Materital

: Belum Menikah

Telp/Hp

: 081374399387 / 08561043004

Golongan Darah

: B (+)

Email

: uniancak@gmail.com


Riwayat Pendidikan Formal
1994 – 2000

SD N 09 Padang Sibusuk

2000-2003

SMPN 3 Sijunjung

2003 – 2006

SMA N 4 Sijunjung

2007 – sekarang

S-1 Program Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta


Pengalaman Organisasi
2010-sekarang

Anggota Departemen Kemahasiswaan Badan Eksekutif
Mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat FKIK

2008-2009

Sekretaris II Komisariat Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan PMII cabang Ciputat

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim
‫اﺳﻼ م ﻋﻠﯿﻜﻢ ورﺣﻤﺔ ا ﷲ و ﺑﺮ ﻛﺎ ﺗﮫ‬

Puji syukur Alhamdulillah, penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan berkah-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi

yang berjudul “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal
Disorders (MSDs) pada pekerja di bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk
Tangerang Tahun 2011”.
Tulisan ini merupakan hasil karya penulis yang merupakan hasil dari proses
kegiatan penelitian yang dilakukan di PT. Surya Toto Indonesia. Tbk tahun 2011
selama 2 bulan. Begitu banyak pengalaman dan pengetahuan yang tidak dapat
tertuang dalam laporan ini. Semoga dengan laporan skripsi ini, mudah-mudahan
Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan ridla-Nya sehingga dapat menjadi
manfaat bagi yang membaca secara umumnya dan bagi penulis secara khususnya.
Penyelesaian pembuatan laporan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan,
nasehat, motivasi, dan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak. Tak ada gading
yang tak retak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, atas berkah dan rahmatnya sehingga penulis diberikan
kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

viii

2. My Beloved Parents (Ayah dan Ibu) yang selalu menjadi orangtua juara satu
seluruh dunia dan yang selalu mendoakan dan mendukung penulis dalam

menyelesaikan program studi ini. Terima Kasih juga penulis ucapkan kepada
“My Siztaa n My brother (kak icha dan bang rio)” yang telah memberikan
dukungan, motivasi dan doa serta kasih sayang yang penulis rasakan menjadi
motivasi yang tinggi dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
3. Bapak dr. Yuli Prapanca Satar, MARS sebagai Ketua Program Studi
Kesehatan Masyarakat yang telah membuka wawasan dan pengetahuan
penulis akan pentingnya Kesehatan Masyarakat.
4. Ibu Iting Shofwati, SKM, MKKK sebagai penanggung jawab peminatan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang selalu sabar menghadapi kami semua.
5. Ibu Raihana Nadra Alkaf, SKM, M.MA dan Ibu Yuli Amran, SKM, MKM
selaku pembimbing akademik, terima kasih atas bimbingannya serta
masukan-masukan yang sangat bermanfaat selama penulis menyusun skripsi
ini.
6. dr. Harman, Sp.OK selaku penguji skripsi yang banyak memberi masukan
kepada penulis.
7. Bapak Dian rawar Prasetyo, SKM selaku Foreman HSE PT. Surya Toto
Indonesia. Tbk yang selalu menyempatkan waktunya untuk memberikan
masukan dan arahan selama proses pembuatan skripsi ini serta selalu
memberikan kemudahan bagi penulis.

ix

8. Terima Kasih juga kepada Bapak Imam selaku Manager HRD PT. Surya Toto
Indonesia. Tbk. yang telah memberikan kesempatan kepada penulis.
9. Bapak Sukmana yang sangat membantu penulis dalam memberikan
keterangan-keterangan terkait proses kerja PT. Surya Toto Indonesia. Tbk.
10. Terima kasih juga kepada para Supervisor dan Leader pabrik 1, 2, dan 3, serta
Staff HSE PT. Surya Toto Indonesia. Tbk yang sangat sangat luar biasa
welcome kepada penulis saat di lapangan dan atas dukungan yang sangat luar
biasa yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini.
11. Terimaksih teramat dalam kepada para Responden yang telah menyempatkan
waktunya untuk membantu penulis dalam menyeleseikan skripsi ini.
12. I Love u all My BFF (Shani, Ayu, Eby, Anita, Iyez, dan Memeng),
terimakasih banyak buat motivasi, curhatan, dan pengalaman hidupnya.
13. Tak lupa buat wonder women penghuni Grand Puri Laras (Desy, Lisa, Mery
n Rianti) yang selalu menjadi tempat berbagi cerita.
14. Teman-teman seperjuanganku PH’07 atau OPUS, terima kasih atas
dukungannya.
15. Sahabat-sahabati Kampus Biru yang selalu semangat.
16. Kepada seluruh staff Prodi Kesehatan Masyarakat FKIK UIN, terima kasih
atas bantuannya dalam penyusunan laporan skripsi dan memberikan
informasi-informasi yang penulis perlukan.

x

17. Thank’s a lot to Benga’ Team yang selalu memberikan penulis inspirasi dan
tawa yang tiada henti.
18. “The Last but not The Least” Buat Jagoanqu yang selalu memberi support
yang luar biasa pada penulis untuk menyeleseikan skripsi ini.
Akhir kata, Penulis berharap skripsi ini akan bermanfaat baik bagi semua pihak yang
membaca, baik dari kalangan mahasiswa maupun umum dan dijadikan langkah awal
bagi pengembangan ilmu serta bermanfaat di waktu mendatang.
TERIMA KASIH.
‫و ا ﻟﺴﻼ م ﻋﻠﯿﻜﻢ ورﺣﻤﺔ ا ﷲ و ﺑﺮ ﻛﺎ ﺗﮫ‬

Ciputat, Desember 2011

Penulis

xi

DAFTAR ISI

Halaman
COVER ..........................................................................................................

i

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................

ii

ABSTRAK.......................................................................................................

ii

ABCTRACT ....................................................................................................

iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................................

v

PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI ............................................................

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................

vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................

xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xix
DAFTAR SKEMA ..........................................................................................

xx

DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xxii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................

1

1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................

9

1.3. Pertanyaan Penelitian ............................................................................. 10
1.4. Tujuan Penelitian .................................................................................... 11
1.4.1. Tujuan Umum ............................................................................. 11
1.4.2. Tujuan Khusus ............................................................................ 11
1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................. 12
1.5.1. Bagi Perusahaan ......................................................................... 12
1.5.2. Bagi Pekerja ............................................................................... 12
1.5.3. Bagi Peneliti ............................................................................... 13
1.6. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 13

xii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Musculoskeletal Disorders (MSDs) ....................................................... 15
2.1.1. Definisi MSDs ........................................................................... 15
2.1.2. Sinonim MSDs ........................................................................... 16
2.1.3. Gejala MSDs ............................................................................. 16
2.1.4. Keluhan MSDs .......................................................................... 17
2.1.5. Jenis-Jenis MSDs ........................................................................ 20
2.1.6. Faktor Risiko MSDs ................................................................... 23
2.1.7. Dampak MSDs ........................................................................... 49
2.1.8. Tindakan Pengendalian MSDs .................................................... 50
2.2.Quick Exposure Checklist (QEC) ........................................................... 51
2.2.1 Definisi QEC .............................................................................. 51
2.2.2 Tujuan Penggunaan QEC ........................................................... 52
2.2.3 Tahapan Penggunaan QEC ......................................................... 52
2.2.4 Pengukuran dan Perhitungan QEC .............................................. 53
2.2.5 Reliabilitas QEC ......................................................................... 60
2.2.6 Validitas QEC ............................................................................ 61
2.2.7 Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan QEC ............................ 62
2.2.8 Alasan Pemilihan QEC ............................................................... 63
2.3. Nordic Body Map (NBM ........................................................................ 64
2.4.Kerangka Teori ...................................................................................... 65
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep .................................................................................. 67
3.2. Definisi Operasional .............................................................................. 69
3.3. Hipotesis ............................................................................................... 73
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian ................................................................................... 74
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 74
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 74
4.4. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 75
xiii

4.4.1. Variabel Keluhan MSDs ............................................................. 76
4.4.2. Variabel Faktor Pekerjaan ........................................................... 77
4.4.3. Variabel Usia .............................................................................. 80
4.4.4. Variabel Indeks Masa Tubuh ...................................................... 80
4.4.5. Variabel Masa Kerja ................................................................... 80
4.4.6. Variabel Kebiasaan Merokok ...................................................... 80
4.4.7. Variabel Kebiasaan Olahraga ...................................................... 81
4.4.8. Variabel Riwayat Penyakit MSDs .............................................. 81
4.5. Instrumen Penelitian .............................................................................. 81
4.6. Pengolahan Data ................................................................................... 82
4.7. Analisis Data ......................................................................................... 83
4.7.1. Analisis Univariat .................................................................... 84
4.7.2. Analisis Bivariat ...................................................................... 84
4.7.3. Analisis Multivariat .................................................................. 85
BAB V HASIL
5.1 Gambaran Umum Perusahaan ................................................................ 87
5.1.1 Sejarah Singkat PT.Surya Toto Indonesia.Tbk ......................... 87
5.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ......................................................... 88
5.1.3 Tujuan Perusahaan ................................................................... 89
5.1.4 Kebijakan Perusahaan .............................................................. 89
5.1.5 SDM Perusahaan ..................................................................... 90
5.1.6 Struktur Organisasi Perusahaan ................................................ 90
5.1.7 Struktur Organisasi Seksi K3L ................................................. 92
5.1.8 Program Kerja Seksi K3L ........................................................ 92
5.1.9 Proses Produksi ....................................................................... 93
5.2 Analisis Univariat .................................................................................. 97
5.2.1 Gambaran Keluhan MSDs Responden ...................................... 98
5.2.2 Gambaran Resiko/Faktor Pekerjaan Responden ........................ 99
5.2.3 Gambaran Usia Responden ....................................................... 100
5.2.4 Gambaran IMT Responden ....................................................... 101
xiv

5.2.5 Gambaran Masa Kerja Responden ............................................ 101
5.2.6 Gambaran Kebiasaan Merokok Responden ............................... 102
5.2.7 Gambaran Kebiasaan Olahraga Responden ............................... 102
5.2.8 Gambaran Riwayat Penyakit MSDs Responden ........................ 103
5.3 Analisis Bivariat ..................................................................................... 104
5.3.1 Hubungan antara Resiko/Faktor Pekerjaan dengan Keluhan MSDs
.................................................................................................. 104
5.3.2 Hubungan antara Usia dengan Keluhan MSDs ......................... 105
5.3.3 Hubungan antara IMT dengan Keluhan MSDs ......................... 106
5.3.4 Hubungan antara Masa Kerja dengan Keluhan MSDs .............. 107
5.3.5 Hubungan antara Kebiasaan Merokok dengan Keluhan MSDs . 108
5.3.6 Hubungan antara Kebiasaan Olahraga dengan Keluhan MSDs . 109
5.3.7 Hubungan antara Riwayat Penyakit MSDs dengan Keluhan MSDs
.................................................................................................. 110
5.4 Analisis Multivariat ............................................................................... 111
5.4.1 Seleksi Kandidat Model Univariat ............................................ 112
5.4.2 Pembuatan Model Prediksi ....................................................... 113
5.4.3 Uji Interaksi.............................................................................. 115
5.4.4 Penyusunan Model Terakhir .................................................... 115
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 118
6.2 Gambaran Keluhan MSDs pada Responden ........................................... 119
6.3 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keluhan MSDs pada Responden .
................................................................................................................ 121
6.3.1 Resiko/Faktor Pekerjaan ............................................................ 121
6.3.2 Usia ........................................................................................... 125
6.3.3 Indeks Massa Tubuh (IMT) ........................................................ 127
6.3.4 Masa Kerja ................................................................................ 129
6.3.5 Kebiasaan Merokok ................................................................... 131
6.3.6 Kebiasaan Olahraga ................................................................... 133
xv

6.3.7 Riwayat Penyakit MSDs ............................................................ 136
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan ........................................................................................... 139
7.2 Saran ..................................................................................................... 141
DAFTAR PUSTAKA

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Jenis-Jenis MSDs, Gejala, dan Faktor Resiko serta Pekerjaan yang
Berpotensi Menimbulkannya ................................................................... 20
Tabel 2.2 Perbandingan Kebutuhan Otot pada Postur Statis dan Dinamis ................ 24
Tabel 2.3 Tabulasi penilaian QEC pada bagian punggung ...................................... 58
Tabel 2.4 Ketegori Nilai Paparan pada Bagian Tubuh ............................................ 59
Tabel 2.5 Kategori Tingkat Paparan & Tindakan .................................................... 59
Tabel 2.6 Hasil Penilaian Validitas QEC ................................................................. 62
Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................................ 69
Tabel 4.1 Salah Satu Contoh Perhitungan Pada Lembar QEC .................................. 78
Tabel 4.2 Kategori Tingkat Paparan & Tindakan ..................................................... 79
Tabel 5.1 Daftar Karyawan yang bekerja di PT. Surya Toto Indonesia.Tbk
Tahun 2010 ............................................................................................. 90
Tabel 5.2 Distribusi Keluhan MSDs pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya
Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011 ............................................................. 98
Tabel 5.3 Distribusi Resiko/Faktor Pekerjaan pada Pekerja di Bagian Polishing
PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011 ............................................ 100
Tabel 5.4 Distribusi Usia pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto
Indonesia. Tbk Tahun 2011 ..................................................................... 100
Tabel 5.5 Distribusi Indeks Massa Tubuh pada Pekerja di Bagian Polishing PT.
Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011 ...................................................101
Tabel 5.6 Distribusi Masa Kerja pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto
Indonesia. Tbk Tahun 2011 .....................................................................102
Tabel 5.7 Distribusi Kebiasaan Merokok pada Pekerja di Bagian Polishing PT.
Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011 ...................................................102
Tabel 5.8 Distribusi Kebiasaan Olahraga pada Pekerja di Bagian Polishing PT.
Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011 ...................................................103
xvii

Tabel 5.9 Distribusi Riwayat Penyakit MSDs pada Pekerja di Bagian Polishing
PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011 .............................................103
Tabel 5.10

Analisis Hubungan Risiko/Faktor Pekerjaan dengan Keluhan MSDs
pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk
Tahun 2011 ..........................................................................................105

Tabel 5.11

Analisis Hubungan Usia dengan Keluhan MSDs pada Pekerja di
Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011 ..............106

Tabel 5.12

Analisis Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Keluhan MSDs pada
Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun
2011 .....................................................................................................107

Tabel 5.13

Analisis Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan MSDs pada Pekerja
di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011 ..........108

Tabel 5.14

Analisis Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Keluhan MSDs pada
Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun
2011 .....................................................................................................109

Tabel 5.15

Analisis Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Keluhan MSDs pada
Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun
2011 .....................................................................................................110

Tabel 5.16

Analisis Hubungan Riwayat Penyakit MSDs dengan Keluhan MSDs
pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk
Tahun 2011 ..........................................................................................111

Tabel 5.17

Kandidat variabel Independen yang Masuk ke dalam Model
Multivariat ...........................................................................................112

Tabel 5.18

Hasil Pemodelan Prediksi Keluhan MSDs ...........................................113

Tabel 5.19

Model Akhir Analisis Multivariat Keluhan MSDs ................................115

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.2 Nordic Body Map................................................................................... 65
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Seksi K3L ............................................................... 92
Gambar 6.1 Meja Kerja dan Postur Kerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto
Indonesia. Tbk Tahun 2011 ..................................................................122
Gambar 6.2 Postur Kerja yang Tidak Ergonomis pada Pekerja Bagian Polishing PT.
Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun 2011 ................................................124

xix

DAFTAR SKEMA

Halaman
Skema 2.1 Kerangka Teori ....................................................................................... 66
Skema 3.1 Kerangka Konsep ................................................................................... 68

xx

DAFTAR GRAFIK

Halaman
Grafik 5.1 Distribusi Frekuensi Keluhan MSDs Berdasarkan Anggota Tubuh Pada
Responden di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tahun
2011 ........................................................................................................ 99

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner penelitian
Lampiran 2 Gambar Nordic Body Map (NBM)
Lampiran 3 Daftar isian Nordic Body Map (NBM)
Lampiran 4 Lembar pertanyaan Quick Exposure Checklist (QEC)
Lampiran 5 Lembar tabulasi penilaian Quick Expossure Check (QEC)
Lampiran 6 Output Analisis Data

xxii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Keselamatan kerja merupakan faktor yang sangat diperhatikan dalam dunia
industri modern terutama bagi industri yang berstandar internasional. Selain itu,
manusia tidak hanya fokus pada keselamatan di tempat kerja, tapi juga pada
kesehatan pekerja tersebut. Karena walau bagaimanapun, pekerja merupakan aset
perusahaan yang harus diperhatikan sehingga peduli dengan kesehatan pekerja
berarti juga peduli pada aset perusahaan yang sangat berharga. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) adalah kepentingan pengusaha, pekerja dan pemerintah di
seluruh dunia.
Indonesia sebagai salah satu dari negara besar di dunia, sangat
berkepentingan terhadap masalah kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini
disebabkan karena pada tahun 2009 terdapat 74,4% penduduk Indonesia adalah
usia kerja (Depnakertrans, 2010). Di Indonesia, berstandar pada Undang-Undang
Keselamatan Kerja No.01 tahun 1970 dan peraturan pelaksanaannya tentang
keselamatan kerja telah mewajibkan kepada tempat kerja yang mempekerjakan
minimal 100 pekerja, maka penerapan K3 di perusahaan memiliki dasar hukum
yang kuat. Dengan demikian, setiap perusahaan berkewajiban untuk melindungi
keselamatan pekerjanya dari beragam bahaya maupun risiko potensial di

1

2

perusahaan. Sebaliknya, setiap pekerja juga berkewajiban untuk tunduk dan
menaati ketentuan dan peraturan keselamatan yang telah ditetapkan perusahaan.
Pertumbuhan industri dan pertambahan tenaga kerja menimbulkan berbagai
dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya adalah
meningkatnya Penyakit Akibat Kerja (PAK). PAK merupakan risiko yang
diterima pekerja dalam bidang kesehatan. PAK disebabkan oleh sejumlah faktor
namun ada sebagian yang berasal dari tempat kerja, dan penyakit gaya hidup
yang disebabkan oleh satu atau beberapa faktor risiko gaya hidup. Selain itu
pekerja juga berisiko terkena cedera akibat kecelakaan kerja (Anies, 2005).
Pada

tahun

2005,

International

Labour

Organization

(ILO)

memperkirakan bahwa di seluruh dunia setiap tahunnya 2,2 juta orang meninggal
karena kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Angka kematian akibat kerja pun
meningkat. Selain itu diperkirakan bahwa setiap tahun terjadi 270 juta
kecelakaan akibat kerja yang tidak bersifat fatal (setiap kecelakaan sedikitnya
menyebabkan tiga hari absen dari pekerjaan) dan 180 juta orang mengalami
penyakit akibat kerja. Tingkat kecelakaan-kecelakaan fatal di negara-negara
berkembang empat kali lebih tinggi dibanding negara-negara industri. Di negaranegara berkembang, kebanyakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja terjadi di
bidang-bidang pertanian, perikanan, perkayuan, pertambangan, dan konstruksi
(ILO, 2005).
Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang disebabkan oleh keadaan yang tidak
ergonomis antara lain adalah gangguan Musculoskeletal

Disorders (MSDs).

3

Penyakit ini disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian antara alat, manusia, dan
proses kerja sehingga seringkali para pekerja melakukan aktifitas produksi
dengan postur janggal (Utari, 2009). Jika alat kerja dan lingkungan fisik tidak
sesuai dengan kemampuan alamiah tenaga kerja maka hasil kerja tidak akan
optimal dan bahkan berpotensi mengakibatkan PAK diantaranya MSDs (Anies,
2005).
MSDs dalam suatu industri seringkali kurang mendapat perhatian dan
dianggap sepele oleh pihak manajemen atau pengelola, bahkan di beberapa
perusahaan masih ada yang belum memahami apa saja yang menjadi faktorfaktor resiko penyebabnya, sehingga resiko MSDs dapat timbul di suatu
perusahaan tanpa disadari. Padahal hal lain secara sadar ataupun tidak akan
berpengaruh terhadap produktivitas, efisiensi, dan efektivitas pekerja dalam
menyelesaikan pekerjaannya, dan dapat mengganggu kesehatan pekerja (Rohjani,
2003).
Menurut NIOSH (1997) yang dimaksud dengan

Musculoskeletal

Disorders (MSDs) adalah sekelompok kondisi patologis yang mempengaruhi
fungsi normal dari jaringan halus sistem muskuloskeletal yang mencakup sistem
syaraf, tendon, otot, dan struktur penunjang seperti discus intervetebral. MSDs
dapat berupa peradangan dan penyakit degeneratif yang menyebabkan
melemahnya fungsi tubuh. Gangguan pada sistem muskuloskeletal ini hampir
tidak pernah terjadi secara langsung, tetapi lebih merupakan suatu akumulasi dari
benturan-benturan kecil maupun besar yang terjadi secara terus-menerus dan

4

dalam waktu yang relatif lama. Hal ini bisa terjadi dalam hitungan hari, bulan,
atau tahun, tergantung dari berat ringannya trauma, sehingga akan terbentuk
cidera yang cukup besar yang diekspresikan sebagai rasa sakit atau kesemutan,
nyeri tekan, pembengkakan dan gerakan yang terhambat atau kelemahan pada
jaringan anggota tubuh yang terkena trauma. Trauma jaringan timbul karena
kronisitas atau berulang-ulangnya proses penyebabnya (Nursatya, 2008).
Menurut WHO (2007), MSDs adalah penyakit akibat kerja terbesar di
Eropa, dan diderita oleh jutaan pekerja. Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
25% nya mengeluhkan sakit punggung dan 23% nya menderita nyeri otot.
Amerika Serikat yang merupakan negara maju dalam industri manufaktur telah
mencatat bahwa WMSDs (work related musculoskeletal disorders) menjadi
penyebab utama PAK dan kehilangan 846.000 hari kerja setiap tahun dengan
total biaya pengobatan yang dikeluarkan mencapai $20 milliar sampai $43
milliar (Humantech, 2003). Sedangkan cedera pada tulang punggung sendiri
meliputi 1/6 dari semua kecelakaan kerja dan merupakan sebab utama dari cacat
kerja pada pekerja di bawah usia 45 tahun di AS. Di Finlandia pekerjaan
konstruksi bangunan menempati posisi paling tinggi dalam hal tingkat
kecelakaan kerja (Jannah, 2008).
Berdasarkan Self Reported Work Related Illness (SWI) 2006-2007 tentang
penyakit dan cedera pada sektor industri di Great Britain, estimasi angka
prevalensi

industri

manufaktur

sebesar

3440/100.000

kasus.

Europan

communities (2008) memperkirakan sekitar 40% dari MSDs bagian ekstrimitas

5

atas merupakan akibat dari paparan pekerjaan, atau dengan kata lain lebih dari
500.000 orang telah menderita MSDs setiap tahunnya. Menurut studi yang
dilakukan oleh NIOSH, 60% back injury disebabkan karena terlampauinya
kapasitas kerja baik dalam hal mengangkat beban (60%), menarik dan
mendorong beban (20%), dan membawa beban (20%) (Nurmianto, 2004).
Berdasarkan hasil survei Departemen Kesehatan RI dalam profil masalah
kesehatan tahun 2005 menunjukkan bahwa sekitar 40,5% penyakit yang diderita
pekerja berhubungan dengan pekerjaannya. Gangguan kesehatan yang dialami
pekerja menurut studi yang dilakukan terhadap 9482 pekerja di 12
kabupaten/kota di Indonesia, umumnya berupa gangguan MSDs (16%),
kardiovaskuler (8%), gangguan syaraf (6%), gangguan pernafasan (3%), dan
gangguan THT (1.5%) (Depkes RI, 2005). Sedangkan hasil studi laboratorium
Pusat Studi Kesehatan dan Ergonomi ITB pada tahun 2006-2007, diperoleh data
bahwa sebanyak 40-80% pekerja melaporkan keluhan pada musculoskeletal
sesudah bekerja. Pentingnya memahami aspek ergonomi ini, sudah seharusnya
dilakukan evaluasi secara integratif untuk menilai sejauh mana kecocokan
rancangan sistem kerja yang ada (termasuk pekerjaan itu sendiri) dengan para
pekerjanya.
MSDs dapat

menjadi suatu permasalahan penting karena dapat

menyebabkan antara lain waktu kerja yang hilang, menurunkan produktivitas
kerja, penanganannya membutuhkan biaya yang tinggi, penurunan kewaspadaan,
meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan, dll (Bird, 2005). Macam-macam

6

gejala kesehatan dirasakan oleh pekerja disebabkan faktor resiko MSDs yang
memajan tubuhnya. Tiap bagian tubuh memiliki risiko ergonomi dan gangguan
kesehatan yang dapat melemahkan fungsi tubuh dan penurunan kinerja pekerja.
Bagian-bagian tubuh seperti tangan, leher, bahu, punggung, dan kaki merupakan
bagian tubuh yang sering digunakan pekerja dalam melakukan pekerjaannya
(NIOSH, 2007).
Pheasant (1991) menyatakan bahwa terjadi peningkatan turnover yang
disebabkan oleh MSDs yakni sebesar 25% pada pekerja produksi, 30% pada
pekerja rumah sakit, 40% pada pekerja pemrosesan data, dengan semua ini akan
mengalami penurunan produktivitas kerja. Menurut OSHA Office of Ergonomic
Support menghitung jumlah uang kompensasi yang harus dibayar perusahaan
kepada pekerja yang menderita MSDs di tahun 1988 berkisar 33-40% dari total
uang

kompensasi

PAK.

Penerapan

ergonomi

secara

signifikan

akan

meningkatkan produktivitas minimal 10% dan juga dapat mengurangi biaya
kompensasi pekerja akibat penyakit kerja serta mengurangi tingkat kecelakaan
(Humantech, 2005). Penderita MSDs rata-rata akan kehilangan 5 hari kerja dan
mengeluarkan biaya kesehatan 10 kali lebih besar dibandingkan kasus lainnya
(Humantech, 1995).
Menurut beberapa ahli, terdapat beberapa faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya MSDs yaitu faktor pekerjaan, faktor pekerja, faktor lingkungan, dan
faktor psikososial. Faktor pekerjaan yang mempengaruhi yaitu postur kerja,
durasi, beban kerja, frekuensi, dan alat perangkai/genggaman (Humatech, 1995).

7

Faktor pekerja yaitu usia, jenis kelamin, waktu kerja, kebiasaan merokok,
kebiasaan olahraga, masa kerja, Indeks Masa Tubuh (IMT), riwayat penyakit
MSDs, dan kekuatan fisik (Oborne, 1995; NIOSH, 1997; Tarwaka, 2004). Faktor
lingkungan yaitu suhu dan kelembaban, getaran, dan iluminasi (Bridger, 1995;
Oborne, 1995). Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
faktor-faktor tersebut berhubungan dengan MSDs (NIOSH, 1997).
Melihat data-data yang menentukan besarnya masalah ergonomi,
diantaranya kasus MSDs di dunia industri dan besarnya faktor resiko sehingga
perlu dilakukan langkah-langkah identifikasi faktor resiko di tempat kerja. Hal
ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah pekerja tersebut telah bekerja
dengan cara yang benar dan telah memenuhi aspek dan kaidah ergonomi serta
lingkungan kerja dan resiko pekerjaan yang diterima oleh pekerja.
PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang merupakan perusahaan industri
keramik yang memproduksi peralatan saniter, asesoris pipa dan juga
perlengkapan dapur. Perusahaan ini memiliki proses kerja dengan resiko bahaya
fisik cukup tinggi. Proses kerja Polishing adalah pemolesan/pengampelasan agar
halus dan mengkilap yang terdiri dari 2 bagian proses yaitu Abrasive belt dan
Buffing. Pada proses tersebut mesin yang digunakan ada yang manual dan
otomatis serta bahan pembantu untuk proses buffing biasa digunakan Tripoly
yaitu Tripoly cair dan batangan. Pada proses ini limbah dan cemaran yang
dihasilkan berupa suara bising dan debu. Adapun penanganan dari dampak
tersebut adalah dipasang Dust collector yang berfungsi untuk menghisap debu

8

dan sirkulasi udara (Exhaust fan) serta untuk kesehatan karyawan dilengkapi Alat
Pelindung Diri (tutup telinga dan masker). Selain itu, bahaya yang terdapat pada
proses kerja ini adalah postur tubuh pekerja ketika melakukan pekerjaannya yang
kurang ergonomis dan pekerja sering bekerja dalam keadaan statis. Hal ini dapat
dilihat dari keadaan pekerja ketika melakukan pekerjaannya selalu berada dalam
posisi duduk. Menurut Bernard et al (1997), berdasarkan eksperimen di
laboratorium, tekanan pada sendi tulang belakang secara substansial lebih besar
atau lebih banyak terjadi pada posisi duduk tanpa penyangga dibanding pada
posisi berdiri.
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di bulan Juni 2011 terhadap
10 pekerja bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk dengan
menggunakan kuesioner Nordic Body Map, diketahui bahwa seluruh pekerja
merasakan keluhan MSDs. Ada yang merasakan keluhan ketika bekerja, setelah
bekerja, dan malam hari dengan tingkat keluhan sedikit sakit dan sakit. Dari 10
pekerja, ada 8 orang (80%) yang merasakan keluhan pada bagian pinggang yang
dirasakan ketika bekerja dan setelah bekerja. Pada bagian leher dan bahu yang
merasakan keluhan sebanyak 7 orang dengan persentase sebesar 70% dengan
persentase keluhan terbanyak setelah bekerja dan frekuensi keluhan setiap hari.
Pada bagian tangan yang merasakan keluhan sebanyak 6 orang (60%) dan
punggung sebanyak 5 orang (50%). Dari studi pendahuluan yang dilakukan,
dapat diketahui bahwa keluhan yang paling banyak dirasakan oleh pekerja adalah
Upper Extremitas (ekstremitas bagian atas).

9

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan serta belum adanya
penelitian yang dilakukan mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan
keluhan MSDs di PT. Surya Toto Indonesia. Tbk, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang

berhubungan dengan keluhan MSDs pada pekerja di bagian Polishing PT. Surya
Toto Indonesia. Tbk Tangerang tahun 2011.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Juni 2011
terhadap 10 pekerja di bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk
Tangerang didapatkan hasil bahwa seluruh pekerja merasakan keluhan MSDs
(100%). MSDs dapat menjadi suatu permasalahan penting karena dapat
menyebabkan antara lain waktu kerja yang hilang, menurunkan produktivitas
kerja, penanganannya membutuhkan biaya yang tinggi, penurunan kewaspadaan,
meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan, dll. MSDs muncul tidak secara
spontan atau langsung melainkan butuh waktu yang lama dan bertahap sampai
gangguan musculoskeletal

mengurangi kemampuan tubuh manusia dengan

menimbulkan rasa sakit. Trauma jaringan timbul karena kronisitas atau berulangulangnya proses penyebabnya. Selain itu, informasi yang diperoleh peneliti
bahwa di PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang belum pernah dilakukan
penelitian terkait dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan MSDs
pada pekerja. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian untuk

10

mengetahui apakah ada hubungan antara faktor pekerjaan dan faktor pekerja
dengan keluhan MSDs di PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang tahun 2011.

1.3 Pertanyaan Penelitian
1.

Bagaimana gambaran keluhan MSDs pada pekerja di bagian Polishing PT.
Surya Toto Indonesia. Tbk tahun 2011?

2.

Bagaimana gambaran faktor pekerjaan di bagian Polishing PT. Surya Toto
Indonesia. Tbk tahun 2011?

3.

Bagaimana gambaran faktor pekerja (usia, IMT, masa kerja, kebiasaan
merokok, kebiasaan olahraga, riwayat penyakit MSDs) di bagian Polishing
PT. Surya Toto Indonesia. Tbk tahun 2011?

4.

Apakah ada hubungan antara faktor pekerjaan dengan keluhan MSDs pada
pekerja di bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk tahun 2011?

5.

Apakah ada hubungan antara faktor pekerja (usia, IMT, masa kerja,
kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, riwayat penyakit MSDs) dengan
keluhan MSDs pada pekerja di bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia.
Tbk tahun 2011?

6.

Apakah faktor yang paling dominan berhubungan dengan keluhan MSDs
pada pekerja di bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk tahun 2011?

11

1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan
Musculoskeletal Disorder (MSDs) pada pekerja di bagian Polishing PT.
Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang tahun 2011.
1.4.2 Tujuan Khusus
a.

Diketahuinya gambaran keluhan MSDs pada pekerja bagian
Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk tahun 2011.

b.

Diketahuinya gambaran faktor pekerjaan di bagian Polishing PT.
Surya Toto Indonesia. Tbk tahun 2011.

c.

Diketahuinya gambaran faktor pekerja (usia, IMT, masa kerja,
kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, riwayat penyakit MSDs) di
bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk tahun 2011.

d.

Diketahuinya hubungan antara faktor pekerjaan dengan keluhan
MSDs pada pekerja di bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia.
Tbk tahun 2011.

e.

Diketahuinya hubungan antara faktor pekerja (usia, IMT, masa kerja,
kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, riwayat penyakit MSDs)
dengan keluhan MSDs pada pekerja di bagian Polishing PT. Surya
Toto Indonesia. Tbk tahun 2011.

12

f.

Diketahuinya faktor yang paling dominan berhubungan dengan
keluhan MSDs pada pekerja di bagian Polishing PT. Surya Toto
Indonesia. Tbk tahun 2011.

1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi Perusahaan
a.

Memperoleh informasi mengenai potensi dan tingkat resiko terjadinya
MSDs terhadap pekerja di bagian Polishing sehingga dapat segera
diambil tindakan pengendaliannya.

b.

Dapat melakukan upaya-upaya perlindungan terhadap keselamatan dan
kesehatan para pekerja agar terhindar dari penyakit akibat kerja
khususnya resiko terjadinya MSDs sehingga dapat meminimalisir
kerugian-kerugian yang terjadi.

c.

Sebagai masukan bagi perusahaan untuk mengambil suatu tindakan
agar dapat mengurangi keluhan MSDs pada pekerja dan pentingnya
penerapan ergonomi di tempat kerja sehingga dapat meningkatkan
produktivitas pekerja.

1.5.2 Bagi Pekerja
a.

Dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai bahaya di
tempat kerja khususnya mengenai keluhan MSDs sehingga pekerja
dapat melakukan upaya-upaya perlindungan terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja dan terhindar dari penyakit akibat kerja.

13

b.

Mengetahui bahaya yang akan terjadi ketika mereka bekerja dengan
posisi janggal (tidak ergonomis).

c.

Memberi masukan dan motivasi untuk pekerja dalam melakukan
pekerjaan ke arah yang lebih baik.

1.5.3 Bagi Peneliti
a.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi kalangan akademisi
sebagai informasi bagi penelitian selanjutnya.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada pekerja di bagian
Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk tahun 2011. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Juli sampai Oktober 2011 oleh mahasiswa semeseter VIII peminatan
keselamatan dan kesehatan kerja jurusan kesehatan masyarakat FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Adapun lokasinya pada bagian Polishing PT. Surya Toto
Indonesia. Tbk, Jln. MH Thamrin KM.7 Serpong, Tangerang. Sasaran penelitian
adalah pekerja bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk dengan jumlah
sampel minimal sebanyak 70 sampel. Penelitian menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Data primer didapat peneliti
dengan melakukan pengukuran langsung kepada pekerja untuk mengukur
variabel dependen dan independen dengan menggunakan Nordic Body Map
(NBM), lembar QEC, kuesioner, busur, kamera, timbangan berat badan, dan

14

pengukur tinggi badan. Data-data tersebut akan dianalisis secara univariat,
bivariat, dan multivariat.

15

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Musculoskeletal Disorders (MSDs)
2.2.1 Definisi MSDs
Menurut Humantech (1995) Musculoskeletal Disorders (MSDs)
adalah kelainan yang disebabkan penumpukan cidera atau kerusakan
kecil-kecil pada sistem muskuloskeletal akibat trauma berulang yang
setiap kalinya tidak sempat sembuh secara sempurna, sehingga
membentuk kerusakan cukup besar untuk menimbulkan rasa sakit.
Menurut OSHA (2002), MSDs merupakan sekumpulan gejala/gangguan
yang berkaitan dengan jaringan otot, tendon, ligament, kartilago, sistem
syaraf, struktur tulang, dan pembuluh darah. MSDs pada awalnya
menyebabkan rasa sakit, nyeri, mati rasa, kesemutan, bengkak, kekakuan,
gemetar, gangguan tidur, dan rasa terbakar.
Menurut National Safety Council (2002), MSDs juga bisa diartikan
sebagai gangguan fungsi normal dari otot, tendon, saraf, pembuluh darah,
tulang dan ligament akibat berubahnya struktur dan berubahnya sistem
muskuloskeletal.
MSDs adalah cidera atau penyakit pada sistem syaraf atau jaringan
seperti otot, tendon, ligament, tulang sendi, tulang rawan ataupun
pembuluh darah. Rasa sakit akibat MSDs dapat digambarkan seperti

16

kaku, tidak fleksibel, panas/terbakar, kesemutan, mati rasa, dingin dan
rasa tidak nyaman. Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian
otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan ringan
hingga keluhan yang terasa sangat sakit (Humantech, 2003).
2.2.2 Sinonim MSDs
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, MSDs bukanlah
diagnosis klinis, melainkan rasa nyeri karena kumpulan cedera pada
sistem muskuloskeletal ekstremitas atas akibat gerakan kerja biomekanik
berulang-ulang. Pada beberapa negara, digunakan istilah yang berbedabeda untuk menggambarkan kejadian MSDs tersebut, diantaranya
(NIOSH, 1993):
a.

Cumulative Trauma Disorders (CTDs)

b.

Repetitive Strain Injuries (RSIs)

c.

Occupational Overuse Syndrome

d.

Neck and Limb Disorders

e.

Overuse Syndrome

f.

Wear and Tear Disorders

g.

Occupational Cervico Bracial Disorders (OCD)

2.2.3 Gejala MSDs
Menurut Humantech (1995), gejala MSDs biasanya sering disertai
dengan keluhan yang sifatnya subjektif, sehingga sulit untuk menentukan
derajat keparahan penyakit tersebut. MSDs ditandai dengan beberapa

17

gejala yaitu sakit, nyeri, rasa tidak nyaman, mati rasa, rasa lemas atau
kehilangan daya dan koordinasi tangan, rasa panas, agak sukar bergerak,
rasa kaku dan retak pada sendi, kemerahan, bengkak, panas, dan rasa sakit
yang membuat terjaga di tengah malam dan rasa untuk memijit ta

Dokumen yang terkait

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Sales Promotion Girl (SPG) Pengguna Sepatu Hak Tinggi di Suzuya Medan Plaza pada Tahun 2015

33 205 129

Faktor-faktor yang mempengaruhi keluhan musculoskeletal disorders (MSD s) pada pekerja assembling Pt. X Bogor tahun 2010

5 29 150

Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan musculosletal disorders pada welder di bagian fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia

2 14 120

Faktor-faktor yang berhubungan dengan dermatitis kontak paa pekerja bagian prosessing dan filling Pt. cosmar Indonesia Tangerang Selatan tahun 2011

4 57 160

FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PEKERJA CLEANING SERVICE RSUD KOTA SEMARANG 2015.

0 3 20

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 15 199

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

1 1 20

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 2

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 10

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

1 1 36