Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

(1)

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

KELUHAN MUSCULOSKELETAL PADA PEKERJA PEMBUATAN DODOL DI TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2016

Identitas Umum Responden

1. Nama :

2. Usia (thn) : 3. Jenis Kelamin : L/P 3. Masa kerja (thn) : 4. Lama kerja (jam) :

Gejala Umum Keluhan Muskuloskeletal Apakah anda mengalami keluhan sebagai berikut: a. Sakit dan Nyeri

b. Otot terasa seperti ditarik-tarik atau keram karena terlalu lama bekerja c. Lelah

d. Gangguan tidur


(2)

Penilaian keluhan Musculoskeletal Disorders dengan Nordic Body Map

Apakah setelah bekerja anda sering mengalami sakit pada bagian-bagian tubuh di gambar diatas? Tandai jawaban anda di nomer yang tertera di gambar berikut ini.

Keterangan:

28. Leher Bagian Atas 29. Leher Bagian Bawah 30. Bahu Kiri

31. Bahu Kanan 32. Lengan Atas Kiri 33. Punggung

34. Lengan Atas Kanan 35. Pinggang Belakang 36. Pinggul Belakang 37. Pantat

38. Siku kiri 39. Siku kanan

40. Lengan bawah kiri 41. Lengan bawah kanan 42. Pergelangan tangan

kiri

43. Pergelangan tangan kanan

44. Telapak tangan kiri 45. Telapak tangan kanan 46. Paha kiri

47. Paha kanan 48. Lutut kiri 49. Lutut kanan 50. Betis kiri


(3)

Jika saudara mengalami keluhan sakit seperti yang anda sebutkan dibagian atas, kapan keluhan tersebut dirasakan?

1. Terasa sakit pada saat melakukan pekerjaan 2. Terasa sakit setelah melakukan pekerjaan 3. Terasa sakit hanya pada akhir minggu

Berapa kali saudara mengalami keluhan sakit tersebut? 1. 1 – 2 kali/tahun

2. 1 – 2 kali/bulan 3. 1 – 2 kali/minggu 4. Setiap hari

Bagaimana tingkat keluhan sakit tersebut? 1. Ringan (hanya tidak nyaman) 2. Sedang (masih bisa bekerja) 3. Parah (tidak bisa bekerja lagi) 4. TidakPernah


(4)

Penilaian Faktor Pekerjaan dengan Metode REBA Grup A

a. Batang Tubuh (trunk)

Tabel. Skor Batang Tubuh REBA

Pergerakan Skor Skor Perubahan

Posisi normal 1 +1 jika batang tubuh

berputar/bengkok/bungkuk 00-200 (ke depan dan

belakang)

2

< -200 atau 200-600 3


(5)

b. Leher (neck)

Tabel. Skor Leher REBA

Pergerakan Skor Skor Perubahan

00-200 1 +1 jika leher

berputar/bengkok >-200-ekstensi 2

c. Kaki (legs)

Tabel. Skor Kaki

REBA

Pergerakan Skor Skor Perubahan

Posisi normal/seimbang (berjalan/duduk)

1 +1 jika lutut antara 300-600 +2 jika lutut >600


(6)

Bertumpu pada satu kaki lurus 2

Grup B

a. Lengan Atas (upper arm)

Tabel. Skor Lengan Atas REBA

Pergerakan Skor Skor Perubahan

200 (ke depan dan belakang) 1 +1 jika bahu naik

+1 jika lengan berputar atau bengkok

-1 miring menyangga berat >200 (ke belakang) atau 200

-450

2


(7)

b. Lengan Bawah (lower arm)

Tabel. Skor Lengan Bawah REBA

Pergerakan Skor

600-1000 1

<600 atau > 1000 2

c. Pergelangan Tangan (wrist)

Tabel. Skor Pergelangan Tangan REBA

Pergerakan Skor Skor Perubahan

00-150 (ke atas dan bawah) 1 +1 jika pergelangan tangan berputar menjauhi sisi tengah


(8)

LAMPIRAN 2 TABEL SKOR REBA


(9)


(10)

(11)

(12)

LAMPIRAN 6 MASTER DATA

No Nama JK Umur MK LK KM

1 K1 2 1 1 1 1 2 K2 2 2 2 1 1 3 K3 1 2 2 2 2 4 K4 2 1 1 1 1 5 K5 2 2 2 1 1 6 K6 2 2 2 2 1 7 K7 2 2 2 1 1 8 K8 2 1 2 2 2 9 K9 1 1 1 2 2 10 K10 1 2 2 1 2 11 K11 1 2 2 2 2 12 K12 1 1 1 2 2 13 K13 1 1 1 2 2 14 K14 1 2 1 1 2 15 K15 2 1 1 1 1 16 K16 2 2 2 2 1 17 K17 2 2 2 1 1 18 K18 2 2 1 2 1 19 K19 2 1 1 1 1 20 K20 2 2 1 2 1 21 K21 2 2 2 2 1 22 K22 1 2 2 2 2 23 K23 1 2 2 1 2 24 K24 1 1 2 2 2 25 K25 1 1 1 2 2 26 K26 1 1 2 1 2 27 K27 1 1 1 2 2 28 K28 1 1 1 2 2


(13)

MK : Masa kerja dalam bentuk kategori (1 = < 6,5 tahun ; 2 = ≥ 6,5 tahun) LK : Lama kerja dalam bentuk kategori (1 = ≤ 7 jam ; 2 = > 7 jam)

KM : Kebiasaan merokok dalam bentuk kategori (1 = ya ; 2 = tidak)


(14)

TABEL DATA PERHITUNGAN SKOR REBA

Pengaduk

Punggung Leher

Pergerakan Skor Skor Tambahan

Total Pergerakan Skor Skor Tambahan

Tota

1 200 ke depan

2 +1 batang tubuh bengkok/bu

ngkuk

3 >200 2 +1 leher berputar

3

2 200 ke depan

2 +1 batang tubuh bengkok/bu

ngkuk

3 200 1 +1 leher

berputar

2

3 20-600 ke depan

3 3 >200 2 +1 leher

berputar

3 4 20-600 ke

depan

3 3 >200 2 2

5 200 ke depan

2 2 >200 2 2

6 20-600 ke depan

3 3 200 1 +1 leher

berputar

2 7 20-600 ke

depan

3 3 >200 2 2

8 20-600 ke depan

3 3 >200 2 2

9 20-600 ke depan

3 3 >200 2 +1 leher

berputar

3 10 200 ke

depan

2 2 >200 1 2

11 20-600 ke depan

3 3 >200 2 2

12 20-600 ke depan

3 3 200 1 +1 leher

berputar

2 13 20-600 ke

depan

3 3 200 1 +1 leher

berputar

2 14 200 ke

depan

2 +1 batang tubuh


(15)

(16)

No Lengan Atas Lengan Bawah

Pergerakan Skor Skor Tambahan

Total Pergerakan Skor Skor Tambahan

Total Perg

L R L R L R L R

1 45-900 (kiri) 200 (kanan)

3 1 +1 lengan berputar

(kiri)

4 1 60-1000 (kiri) <600 (kanan)

1 2 1 2 >150

>150 (kan

2 200 (kiri) 45-900 (kanan)

1 3 +1 lengan berputar

(kanan)

1 4 <600 (kiri) 60-1000 (kanan)

2 1 2 1 >150

>150 (kan

3 200 ke belakang

(kiri) 900 (kanan)

2 3 +1 lengan berputar/be ngkok (kiri

& kanan)

3 4 <600 (kiri) >600 (kanan)

2 1 2 1 >150

>150 (kan

4 200 (kiri) 45-900 (kanan)

1 3 +1 lengan berputar

(kanan)

1 4 <600 (kiri) >600 (kanan)

2 1 2 1 >150

>150 (kan

5 200 (kiri) 20-450 (kanan)

1 2 +1 lengan berputar/be

ngkok (kanan)

1 3 <600 (kiri) >600 (kanan)

2 1 2 1 100

150 (

6 20-450 (kiri) 20-450 (kanan)

2 2 +1 lengan berputar

(kiri & kanan)

3 3 600 (kiri) 600 (kanan)

1 1 1 1 >150

>150 (kan 7 20-450 (kiri)

200 (kanan)

2 1 2 1 40-600

(kiri) 20-600 (kanan)

2 2 2 2 150


(17)

+1 lengan berputar (kiri & kanan) (kanan)

10 20-450 (kiri) 20-450 (kanan)

2 2 +1 lengan bengkok

(kiri)

3 2 0-600 (kiri) 0-600 (kanan)

2 2 2 2 150

150 (

11 20-450 (kiri) 20-450 (kanan)

2 2 +1 bahu naik (kiri) +1 lengan berputar/be ngkok (kiri & kanan)

4 3 0-600 (kiri) 60-1000 (kanan)

2 1 2 1 150

>150 (kan

12 20-450 (kiri) 20-450 (kanan)

2 2 +1 lengan berputar (kiri & kanan)

3 3 0-600 (kiri) 60-1000 (kanan)

2 1 2 1 150

150 (

13 45-900 (kiri) 20-450 (kanan)

3 2 +1 lengan berputar (kiri)

4 2 0-600 (kiri) 0-600 (kanan)

2 2 2 2 150

150 (

14 20-450 (kiri) 20-450 (kanan)

2 2 2 2 60-1000

(kanan) 60-1000 (kanan)

1 1 1 1 150

>150 (kan 15 20-450 (kiri)

200 (kanan)

2 1 +1 lengan berputar (kiri)

3 1 0-600 (kiri) 0-600 (kanan)

2 2 2 2 150


(18)

Penilaian Sikap Kerja Pengadukan dengan tabel skor REBA

sample

Upper Arm Lower Arm Wrist Coupling Trunk Neck Leg Load

Total skor (Skor) (Skor) (Skor) (Skor) (Skor) (Skor) (Skor) (Skor)

(Skor+) (Skor+) (Skor+) (Skor+) (Skor+) (Skor+)

Left Right Left Right Left Right Left Right

1 45-90 20

60-100 <60 >15 >15 Kurang

20 ke

depan >20 normal >10

kg 11 10 (3)(+1) 1 1 2 (2)(+1) (2)(1+) 2 (2)(+1) (2)(+1) (1)(+2) 2

2 20 45-90 <60

60-100 >15 >15 Cukup

20 ke

depan 20 normal >10

kg 9 10 1 (3)(+1) 2 1 (2)(+1) (2)(+1) 1 (2)(+1) (1)(+1) (1)(+2) 2

3 -20 45-90 <60

60-100 >15 >15 Cukup 20-60 >20 normal >10

kg 10 10 (2)(+1) (3)(+1) 2 1 (2)(+1) (2)(+1) 1 3 (2)(+1) (1)(+1) 2

4 20 45-90 <60

60-100 >15 >15 Cukup 20-60 >20 normal >10

kg 8 10

1 (3)(+1) 2 1 (2)(+1) (2)(+1) 1 3 2 1 2

5 20 45-90 <60

60-100 <15 >15 Cukup

20 ke

depan >20 normal >10

kg 5 8

1 (3)(+1) 2 1 1 (2)(+1) 1 2 2 (1)(+1) 2

6 20-45 20-45 <60 <60 >15 >15 Baik 20-60 20 normal >10

kg 9 9 (2)(+1) (2)(+1) 2 2 2 2 0 3 (1)(+1) (1)(+1) 2

7 20-45 20 <60 <60 15 15 Cukup 20-60 >20 normal >10

kg 7 7

2 1 2 2 1 1 1 3 2 (1)(+1) 2

8 20-45 20-45 <60

60-100 15 15 Baik 20-60 >20 normal >10

kg 6 8

(2)(+1) (2)(+2) 2 1 1 1 0 3 2 1 2

9 20-45 20-45 60-100

60-100 15 15 Kurang 20-60 >20 normal >10

kg 10 9 (2)(+2) (2)(+1) 1 1 1 1 2 3 (2)(+1) (1)(+1) 2

10 20-45 20-45 <60 <60 15 15 Cukup

20 ke

depan >20 normal >10

kg 5 7

2 (2)(+1) 2 2 1 1 1 2 2 1 2

11 20-45 20-45 <60

60-100 15 >15 Cukup 20-60 >20 normal >10

kg 10 9

(2)(+2) (2)(+1) 2 1 1 2 1 3 2 (1)(+1) 2


(19)

(20)

Pengaduk Skor

Tabel A

Skor Tabel B Skor Tabel C Hasil

Kiri Kanan Kiri Kanan

1 9 7 5 11 10 CTDs sangat

tinggi

2 8 4 6 9 10 CTDs tinggi

3 8 6 6 10 10 CTDs tinggi

4 7 4 6 8 10 CTDs tinggi

5 6 2 5 5 8 Masih

sedang

6 7 5 5 9 9 CTDs tinggi

7 7 3 3 7 7 CTDs

sedang

8 6 4 5 6 8 CTDs

sedang

9 8 6 5 10 9 CTDs tinggi

10 5 3 5 5 7 CTDs

sedang

11 7 6 5 10 9 CTDs tinggi

12 6 6 4 10 8 CTDs tinggi

13 7 6 4 10 8 CTDs tinggi

14 5 3 3 6 6 CTDs

sedang

15 6 5 2 8 5 CTDs


(21)

(22)

Pengemasan

Punggung Leher

Pergerakan Skor Skor Tambahan

Total Pergerakan Skor Skor Tambahan

Tota

1 20-600 ke depan

3 3 >200 3 3

2 10-200 ke depan

2 2 >200 3 3

3 10-200 ke depan

2 2 10-200 2 2

4 10-200 ke depan

2 2 10-200 2 2

5 10-200 ke depan

2 2 10-200 2 2

6 10-200 ke depan

2 2 10-200 2 2

7 10-200 ke depan

2 2 >200 3 2

8 10-200 ke depan

2 2 >200 3 2

9 20-600 ke depan

3 3 >200 3 2

10 10-200 ke depan

2 2 >200 3 3

11 10-200 ke depan

2 2 10-200 2 2

12 10-200 ke depan

2 2 >200 3 3

13 10-200 ke depan

2 2 >200 3 3

14 10-200 ke depan

2 2 >200 3 3

15 10-200 ke depan


(23)

No Lengan Atas Lengan Bawah

Pergerakan Skor Skor Tambahan

Total Pergerakan Skor Skor Tambahan

Total Perg

1 15-450 2 +1 bahu naik

3 0-900 1 1 0-15

2 15-450 2 2 0-900 1 1 0-15

3 15-450 2 2 0-900 1 1 0-15

4 15-450 2 2 >900 2 2 0-15

5 15-450 2 +1 bahu naik

3 >900 2 2 0-15

6 15-450 2 +1 bahu naik

3 >900 2 2 0-15

7 15-450 2 +1

menjauhi badan

3 >900 2 2 0-15

8 15-450 2 2 0-900 1 1 0-15

9 15-450 2 +1 bahu naik

3 0-900 1 1 0-15

10 15-450 2 2 0-900 1 1 0-15

11 15-450 2 2 >900 2 2 0-15

12 15-450 2 2 >900 2 2 0-15

13 15-450 2 2 0-900 1 1 0-15

14 15-450 2 +1

menjauhi badan

3 >900 2 2 0-15


(24)

Penilaian sikap kerja pengemasan dengan tabel skor RULA

Sample

Upper Arm

Lower

Arm Wrist

Wrist

Twist Neck Trunk Leg Activity Load Total Skor (Skor) (Skor) (Skor) (Skor) (Skor) (Skor) (Skor) (Skor)

(Skor+) (Skor+) (Skor+) (Skor) (Skor+) 16 15-450 0-900 0-150 1/2 ptr >200 20-600

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 5

(2) (+1) (1) 2 1 3 3 2 1 0

17 15-450 0-900 0-150 1/2 ptr >20 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 5

(2) (1) (2) (+1) 1 3 2 2 1 0

18 15-450 0-900 0-15 1/2 ptr 10-200 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 4

(2) (1) 1 2 2 1 0

19 15-450 >900 0-15 1/2 ptr 10-200 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 5

(2) 2 1 2 2 1 0

20 15-450 >900 0-15 1/2 ptr 10-200 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 5

(2) (+1) 2 (2) (+1) 1 2 2 1 0

21 15-450 >900 0-15 1/2 ptr 10-200 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 5

(2) (+1) 2 (2) (+1) 1 2 2 1 0

22 15-450 >900 0-15 1/2 ptr >200 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 6

(2) (+1) 2 (2) (+1) 1 3 2 2 1 0

23 15-450 0-900 0-15 1/2 ptr >200 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 5

(2) 1 (2) (+1) 1 3 2 2 1 0

24 15-450 0-900 0-15 1/2 ptr >20 20-600

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 7

(2) (+1) 1 (2) (+1) 1 3 3 2 1 0

25 15-450 0-900 0-15 1/2 ptr >20 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 5

(2) (2) 1 3 2 2 1 0

26 15-450 >900 0-15 1/2 ptr 10-200 10-200

Tidak

Seimbang Statis <2 kg 5

(2) (2) (2) (+1) 1 2 2 1 0


(25)

(26)

Pekerja Tabel A Tabel B Tabel C Hasil

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3 4 3 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 4 6 5 4 4 4 4 5 6 6 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 6 5 7 5 5 4 5 5 5

Perlu perbaikan segera Perlu perbaikan segera

Mungkin diperlukan perbaikan Perlu perbaikan segera

Perlu perbaikan segera Perlu perbaikan segera Perlu perbaikan segera Perlu perbaikan segera Perlu perbaikan langsung Perlu perbaikan segera Perlu perbaikan segera

Mungkin diperlukan perbaikan Perlu perbaikan segera

Perlu perbaikan segera Perlu perbaikan segera


(27)

No Keluhan MSDs Berdasarkan Nordic Body Map

Pinggang Belakang

Pinggul Belakang

Pantat Paha Kiri Paha Kanan Lutut Kiri Lutut Kanan Betis Kiri Betis Kanan Pergelangan Kaki Ki 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 5 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 6 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 7 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 8 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 9 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 10 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 11 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 12 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 13 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 14 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 15 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 16 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 19 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 20 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 21 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 22 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 23 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 24 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 25 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 26 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 27 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 28 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 29 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 30 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2

No Keluhan MSDs Berdasarkan Nordic Body Map

Leher Atas Leher Bawah Bahu Kiri Bahu Kanan Lengan Atas Kiri

Punggung Lengan Atas Kanan Siku Kiri Siku Kanan Lengan Bawah Kiri Lengan Bawah Kanan Pergelangan Tangan Ki 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1


(28)

5 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 6 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 7 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 8 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 10 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 11 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 12 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 13 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 14 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 15 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 16 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 17 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 18 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 19 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 21 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 22 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 23 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 24 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 25 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 27 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 28 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 29 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 30 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

Keterangan : 1. Ya 2. Tidak


(29)

No. Saat Terjadinya Keluhan Frekuensi Keluhan Tingkat Keluhan

1 2 3 2

2 2 3 2

3

3 3 2

4

2 3 2

5

2 3 2

6 3 3 2

7 2 3 2

8 2 3 2

9 2 4 2

10 2 4 2

11

2 3 2

12

2 4 2

13

2 4 2

14

2 4 2

15

2 3 2

16

2 3 2

17 1 3 2

18 2 4 2

19 2 3 2

20 2 4 1

21 1 4 1

22

1 3 1

23

2 4 2

24

2 4 1

25 2 3 1


(30)

27 1 3 1

28 1 3 1

29 2 4 2

30 2 4 2

Keterangan :

Saat Terjadi Keluhan dalam bentuk kategori:

(1 = saat bekerja; 2= setelah bekerja; 3 = akhir minggu)

Frekuensi Keluhan dalam bentuk kategori:

(1 = 1-2 kali/tahun; 2 = 1 -2 kali/bulan; 3 = 1-2 kali/minggu; 4 = setiap hari)

Tingkat Keluhan dalam bentuk kategori:

(1 = ringan; 2 = sedang; 3 = parah; 4 = tidak pernah)


(31)

LAMPIRAN 7

OUTPUT HASIL ANALISIS UNIVARIAT DAN BIVARIAT

Frequency Table

Usia Responden

13 43.3 43.3 43.3

17 56.7 56.7 100.0

30 100.0 100.0

<31 tahun >=31 tahun Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Jenis Kelami n Responden

16 53.3 53.3 53.3

14 46.7 46.7 100.0

30 100.0 100.0

perempuan laki-laki Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

MasaKerja Responden

14 46.7 46.7 46.7

16 53.3 53.3 100.0

30 100.0 100.0

<6.5 tahun >=6.5 tahun Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Lama Kerja Responden

14 46.7 46.7 46.7

16 53.3 53.3 100.0

30 100.0 100.0

<7 jam >=7 jam Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Kebiasaan Merokok Responden

13 43.3 43.3 43.3

17 56.7 56.7 100.0

30 100.0 100.0

Ya Tidak Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulativ e Percent


(32)

Lokasi Nyeri Dengan Nordic Body Map

Leher_atas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 13 43.3 43.3 43.3

Tidak 17 56.7 56.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Leher_bawah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 6 20.0 20.0 20.0

Tidak 24 80.0 80.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Punggung

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 11 36.7 36.7 36.7

Tidak 19 63.3 63.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Pinggang_belakang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 23 76.7 76.7 76.7

Tidak 7 23.3 23.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Pinggul_belakang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(33)

Pantat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 13 43.3 43.3 43.3

Tidak 17 56.7 56.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

BAGIAN TUBUH KIRI Bahu_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 27 90.0 90.0 90.0

Tidak 3 10.0 10.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

LenganAtas_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 14 46.7 46.7 46.7

Tidak 16 53.3 53.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Siku_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 10 33.3 33.3 33.3

Tidak 20 66.7 66.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

LenganBawah_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 9 30.0 30.0 30.0

Tidak 21 70.0 70.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Siku_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 10 33.3 33.3 33.3


(34)

Total 30 100.0 100.0

PergelanganTangan_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 11 36.7 36.7 36.7

Tidak 19 63.3 63.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

TelapakTangan_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 6 20.0 20.0 20.0

Tidak 24 80.0 80.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Paha_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 4 13.3 13.3 13.3

Tidak 26 86.7 86.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Lutut_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 5 16.7 16.7 16.7

Tidak 25 83.3 83.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Betis_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 13 43.3 43.3 43.3


(35)

TelapakKaki_kiri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 2 6.7 6.7 6.7

Tidak 28 93.3 93.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

BAGIAN TUBUH KANAN

Bahu_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 28 93.3 93.3 93.3

Tidak 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

LenganAtas_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 14 46.7 46.7 46.7

Tidak 16 53.3 53.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Siku_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 9 30.0 30.0 30.0

Tidak 21 70.0 70.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

LenganBawah_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 8 26.7 26.7 26.7

Tidak 22 73.3 73.3 100.0


(36)

PergelanganTangan_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 12 40.0 40.0 40.0

Tidak 18 60.0 60.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

TelapakTangan_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 6 20.0 20.0 20.0

Tidak 24 80.0 80.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Paha_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 5 16.7 16.7 16.7

Tidak 25 83.3 83.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Lutut_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 5 16.7 16.7 16.7

Tidak 25 83.3 83.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Betis_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 14 46.7 46.7 46.7


(37)

TelapakKaki_kanan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 2 6.7 6.7 6.7

Tidak 28 93.3 93.3 100.0


(38)

Frequency Table

SaatTerjadiKeluhan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid saat bekerja 5 16.7 16.7 16.7

setelah bekerja 23 76.7 76.7 93.3

akhir minggu 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

FrekuensiKeluhan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 1 - 2 kali/minggu 17 56.7 56.7 56.7

setiap hari 13 43.3 43.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

TingkatKeluhan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ringan (hanya

tidak nyaman) 8 26.7 26.7 26.7

Sedang (masih

bisa bekerja) 22 73.3 73.3 100.0


(39)

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Usia Responden *

Keluhan MSDs 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 6.036(b) 1 .014

Continuity

Correction(a) 3.666 1 .056

Likelihood Ratio 7.512 1 .006

Fisher's Exact Test .026 .026

Linear-by-Linear

Association 5.834 1 .016

N of Valid Cases 30

a Computed only for a 2x2 table

b 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.73.

Keterangan : Terdapat 2 sel yang memiliki nilai expected (E) kurang dari 5 sehingga syarat uj

Square tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya untuk tabel 2x2 yaitu uji Fisher.

Usia Responden * Keluhan MSDs Crosstabulation

Count

4 9 13

0 17 17

4 26 30

<31 tahun >=31 tahun Usia Responden

Total <2 (Tidak Mengalami) >=2 (Mengalami) Keluhan MSDs Total


(40)

Case Processing Summary

30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

Jenis Kelamin Responden * Keluhan MSDs

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Jenis Kelami n Responden * Keluhan MSDs Crosstabulation

Count

1 15 16

3 11 14

4 26 30

perempuan laki-laki Jenis Kelamin Responden Total <2 (Tidak Mengalami) >=2 (Mengalami) Keluhan MSDs Total Chi-Square Tests

1.489b 1 .222

.465 1 .495

1.531 1 .216

.315 .249

1.439 1 .230

30 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Computed only f or a 2x2 table a.


(41)

Keterangan: Terdapat 2 sel yang memiliki nilai expected (E) kurang dari 5 sehingga syarat uj

Square tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya untuk tabel 2x2 yaitu uji Fisher.

Case Processing Summary

30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

MasaKerja Responden * Keluhan MSDs

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

MasaKerja Responden * Keluhan MSDs Crosstabulation

Count

4 10 14

0 16 16

4 26 30

<6.5 tahun >=6.5 tahun MasaKerja Responden Total <2 (Tidak Mengalami) >=2 (Mengalami) Keluhan MSDs Total Chi-Square Tests

5.275b 1 .022

3.092 1 .079

6.809 1 .009

.037 .037

5.099 1 .024

30 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Computed only f or a 2x2 table a.

2 cells (50.0%) hav e expect ed count less t han 5. The minimum expected count is 1. 87.


(42)

Keterangan: Terdapat 2 sel yang memiliki nilai expected (E) kurang dari 5 sehingga syarat uj

Case Processing Summary

30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

Lama Kerja Responden * Keluhan MSDs

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Lama Kerja Responden * Keluhan MSDs Crosstabul ation

Count

1 8 9

3 18 21

4 26 30

<7 jam >=7 jam Lama Kerja Responden Total <2 (Tidak Mengalami) >=2 (Mengalami) Keluhan MSDs Total Chi-Square Tests

.055b 1 .815

.000 1 1.000

.057 1 .812

1.000 .655

.053 1 .818

30 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Computed only f or a 2x2 table a.

2 cells (50.0%) hav e expect ed count less t han 5. The minimum expected count is 1. 20.


(43)

Keterangan: Terdapat 2 sel yang memiliki nilai expected (E) kurang dari 5 sehingga syarat uj

Square tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya untuk tabel 2x2 yaitu uji Fisher.

Case Processing Summary

30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

Kebiasaan Merokok Responden * Keluhan MSDs

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Kebiasaan Merokok Responden * Keluhan MSDs Crosstabul ation

Count

3 10 13

1 16 17

4 26 30

Ya Tidak Kebiasaan Merokok Responden Total <2 (Tidak Mengalami) >=2 (Mengalami) Keluhan MSDs Total Chi-Square Tests

1.885b 1 .170

.690 1 .406

1.909 1 .167

.290 .204

1.822 1 .177

30 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Computed only f or a 2x2 table a.

2 cells (50.0%) hav e expect ed count less t han 5. The minimum expected count is 1. 73.


(44)

Nonparametric Correlations

Correlati ons

1.000 -.522*

. .046

15 15

-.522* 1.000

.046 .

15 15

Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed)

N Sikap Kerja Responden

Keluhan MSDs Spearman's rho

Sikap Kerja Responden

Keluhan MSDs

Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (2-tailed). *.

Si kap Kerja Responden * Keluhan MSDs Crosstabulation

Count

0 6 6

2 6 8

1 0 1

3 12 15

4-7 (risiko CTDs sedang) 8-10 (risiko CTDs tinggi) 11-15 (risiko CTDs sangat tinggi) Sikap Kerja

Responden

Total

<2 (Tidak Mengeluh)

>=2 (Mengeluh) Keluhan MSDs


(45)

Si kap Kerja * Keluhan MSDs Crosstabul ation

Count

1 1 2

0 12 12

0 1 1

1 14 15

3-4 (Risiko Sedang) 5-6 (Risiko Tinggi) >7 (Risiko Sangat Tinggi) Sikap

Kerja Total

<2 (Tidak Mengeluh)

>=2 (Mengeluh) Keluhan MSDs

Total

Correlati ons

1.000 .576*

. .025

15 15

.576* 1.000

.025 .

15 15

Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed)

N Sikap Kerja

Keluhan MSDs Spearman's rho

Sikap Kerja

Keluhan MSDs

Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (2-tailed). *.


(46)

LAMPIRAN 8

DOKUMENTASI


(47)

Pengaduk Dodol 3


(48)


(49)

Pengaduk Dodol 7


(50)


(51)

Pengaduk Dodol 11


(52)


(53)

Pengaduk Dodol 15


(54)


(55)

Pengemas Dodol 4


(56)


(57)

Pengemas Dodol 8


(58)


(59)

Pengemas Dodol 12


(60)


(61)

115

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik : Kebutuhan Data Ketenagakerjaan Untuk

Pembangunan Berkelanjutan. 2014.

Bedu, H., Syamsir, S., Muhammad, R. 2013. Faktor Yang Berhubungan

Dengan Terjadinya Gangguan Muskuloskeltal Pada Cleaning

Service Di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Departemen

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja FKM UNHAS. Makassar

BLS (Bureau of Labour Statistics). Musculoskeletal disorders and days away

from work in 2007. BLS. 2008.

http://www.bls.gov/opub/ted/2008/dec/wk1/art02.htm.com. Diakses 13 Oktober 2015.

Bridger, R., S. 2009. Introduction to Ergonomics 3rd Ed. USA: CRC Press. Bukhori, Endang. 2010. Hubungan Faktor Risiko Pekerjaan Dengan

Terjadinya Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Tukang

Angkut Beban Penambang Emas Di Kecamatan Cilograng

Kabupaten Lebak. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Cindyastira, et. al. 2014. Hubungan Intensitas Getaran Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Tenaga Kerja Unit Produksi Paving Block CV. Sumber Galian Makassar. Jurnal. Makasar: UNIVERSITAS HASANUDDIN.

Dayita et., al. 2013. Jenis Pekerjaan Dan Sikap Kerja Dengan Keluhan Muskuluskeletal Pada Pekerja Pabrik Tahu Di Kelurahan Jomblang

Kecamatan Candisari Semarang. Jurnal. Semarang: Universitas Dian

Nuswantoro.

Departemen Kesehatan. Profil Masalah Kesehatan; 2005

European Agency for Safety and Health at Work. 2010. OSH in figures: Work-related musculoskeletal disorders in the EU - Facts and figures. http://osha.europa.eu/en/publications/reports/TERO09009ENC.com. Diakses 13 Oktober 2015.

Harrianto, R. 2009. Buku Ajar Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC. Http://www.kemenperin.go.id. diakses 15 Oktober 2015.

Iridiastadi, H., Yassierli. 2014. Ergonomi : Suatu Pengantar. Bandung: PT


(62)

116

Kuntodi. 2008. Cumulative Trauma Disorders (CTDs). http://konsulhiperkes.wordpress.com/2008/12/31/cumulative-trauma-disorders-ctds.com. Diakses 20 Januari 2016.

Maijunidah, Emi. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Assembling PT X.

Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Ni Ketut Dewi Yanti. 2013. Keluhan Kesehatan Dan Gangguan

Muskuloskeletal Pada Pekerja Tukang Suun Di Pasar Badung Kota

Denpasar. Jurnal. Denpasar. http://www.e-

jurnal.com/2015/05/keluhan-kesehatan-dan-gangguan.html. Diakses 10 januari 2016.

Nurmianto, E. 1998. Ergonomi ; Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi I. Cetakan II. Guna Widya. Jakarta.

Reese, C.,D. 2009. Industrial Safety and Health For Goods and Materials

Services. United State of America: CRC Press. Hal. 199-200.

S. Rahardjo Hendra. 2009. Risiko Ergonomi Dan Keluhan Musculoskeletal

Disorders (MSDs) Pada Pekerja Panen Kelapa Sawit. Departemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja- FKMUI. Prosiding Seminar Nasional Ergonomi IX. Semarang, 17 – 18 November 2009.

Sherwood, L., 2011. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Penterjemah : Nella Yesdelita , Edisi Keenam. Jakarta: EGC. Hal. 278-280.

Stanton, Neville et al. 2005. Handbook of Human Factors and Ergonomics Methods. London: CRC Press.

Sue Hignett and Lynn McAtamney.2000. Technical: REBA. Applied Ergonomics. Cornell University of Ergonomics. http://www.REBA/cutools.htm.com. Diakses 8 Desember 2015.

Suma’mur, P., K. 1989. Ergonomi Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja.


(63)

117

Wise, C. 2014. Back Pain and Common Musculoskeletal Problem. Scientific American Medicine. Diakses 11 April 2016.

Zaenal, A., Tri, W.T,. & Ishandono, D. 2008. Hubungan Perilaku Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Dosis Radiasi Pada Pekerja Reaktor

Kartini


(64)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analitik dengan desain studi cross sectional (potong lintang) karena pada penelitian ini variable independen dan variable dependen akan diamati pada waktu (periode) yang sama untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya

Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada pekerja pembuat dodol di Tanjung Pura, Kabupaten Langkat tahun 2016.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di industri pembuatan dodol Kota Tanjung Pura, Kabupaten Langkat.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada April - Mei 2016.


(65)

48

3.3.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling

yaitu yang memenuhi kriteria sebuah sampel dalam penelitian. Adapun kriteria yang ditetapkan oleh peneliti yaitu:

1) Bekerja sebagai pembuat dodol di desa Pematang Tengah, Kecamatan Tanjung Pura.

2) Bersedia untuk diwawancarai dan didokumentasikan. 3) Tidak bekerja di tempat lain.

Sehingga diperoleh jumlah sampel yang memenuhi kriteria penarikan sampel sebanyak 30 orang.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan membagikan kuesioner pada pekerja pembuatan dodol Tanjung Pura. Selain menggunakan kuesioner, peneliti juga menggunakan observasi langsung untuk mengamati risiko pekerjaan pada pekerja pembuatan dodol Tanjung Pura. Pengumpulan data diklasifikasikan menjadi 3 bagian utama yaitu :

1. Penilaian karakteristik individu menggunakan kuesioner meliputi karakteristik umur, jenis kelamin, masa kerja, lama kerja, dan kebiasaan merokok.

2. Penilaian sikap kerja menggunakan metode REBA (Rapid Entire Body Assesment) dan RULA (Rapid Upper Limb Assesment)

3. Penilaian keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) menggunakan Nordic Body Map (NBM).


(66)

49

3.5 Variabel dan Defenisi Operasional

3.5.1 Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas (Independent variabel)

Variabel bebas adalah faktor yang diduga sebagai faktor yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor individu (umur, jenis kelamin, masa kerja, lama kerja, dan kebiasaan merokok) dan faktor pekerjaan (sikap kerja).

2. Variabel Terikat (Dependent variabel)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Musculoskeletal Disorders


(67)

50

3.5.2 Definisi Operasional

No Variabel Defenisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1. Keluhan Subyektif MSDS

Nyeri pada bagian otot berupa pegal-pegal dan ketidaknyamanan pada sistem otot dan tulang yang dirasakan pekerja/operator

1.Kuesioner 2. Nordic Body Map

Berdasarkan jawaban responden mengenai keluhan subyektif nyeri yang dialami pada bagian tubuh pekerja.

1. <2 (Tidak Mengeluh)

2. ≥2 (Mengeluh)

Nominal

2. Faktor pekerjaan (Sikap Kerja)

Skor akhir dari hasil identifikasi postur pekerja dengan menggunakan metode REBA dan RULA

1. Checklist REBA dan RULA 2. Kamera 3. Busur 4. Penggaris 1. Observasi 2. Merekam aktivitas dengan kamera

3. Mengukur sudut dengan busur

Skor akhir REBA 1. Dapat diterima

(Skor 1) 2. Risiko MSDs

rendah (Skor 2-3)

3. Risiko MSDs sedang (Skor 4-7)

4. Risiko MSDs Tinggi (Skor 8-10)

5. Risiko MSDs Sangat Tinggi (11-15)


(68)

51

Skor akhir RULA 1. Risiko rendah

(skor 1-2), 2. Risiko

Sedang (skor 3-4)

3. Risiko Tinggi (skor 5-6) 4. Risiko Sangat

Tinggi (skor 7)

3. Umur Ulang tahun terakhir dari pekerja pembuatan dodol di Tanjung Pura sejak kelahiran sampai saat penelitian ini dihitung dalam tahun

Kuesioner Menyebarkan kuesioner kepada responden

1. Rendah, jika umur < nilai median

2. Tinggi, jika umur > nilai median

Ordinal


(69)

52

Tanjung Pura dalam membuat dodol dalam satu hari kerja

responden nilai median 2. Tinggi, jika

lama kerja > nilai median 7. Kebiasaan

Merokok

Kegiatan menghisap rokok yang dilakukan berulang kali, teratur dan sulit untuk dihentikan

Kuesioner Menyebarkan kuesioner kepada responden

1. Ya 2. Tidak


(70)

53

3.6 Aspek Pengukuran

3.6.1 Penentuan Faktor Individu

Penentuan karakteristik individu meliputi variabel umur, jenis kelamin, masa kerja, lama kerja dan kebiasaan merokok.

Penilaian umur didasarkan pada ulang tahun terakhir dari penelitian dilakukan. Penilaian umur dengan menggunakan nilai median dari seluruh umur responden , sehingga dikategorikan sebagai berikut:

1. Rendah, jika umur < nilai median 2. Tinggi, jika umur > nilai median

Penilaian jenis kelamin dikategorikan sebagai berikut : 1. Perempuan

2. Laki-laki

Penilaian masa kerja didasarkan pada tahun sejak mulai bekerja sebagai pembuat dodol sampai saat tahun penelitian dilakukan. Penilaian masa kerja dengan menggunakan nilai median dari seluruh masa kerja responden, sehingga dikategorikan sebagai berikut:

1. Rendah, jika masa kerja < nilai median 2. Tinggi, jika masa kerja > nilai median


(71)

54

2. Tinggi, jika lama kerja > nilai median

Penilaian kebiasaan merokok didasarkan pada banyaknya jumlah rokok yang dihisap pekerja dalam hitungan batang perhari. Penilaian kebiasaan merokok dikategorikan sebagai berikut :

1. Ya 2. Tidak

3.6.2 Penentuan Penilaian Risiko Pekerjaan dengan Metode REBA (Rapid Entire Body Assesment)

Penilaian risiko pekerjaan dengan metode REBA didasarkan pada hasil pengamatan untuk mendapatkan formula yang tepat dalam pengkajian faktor ergonomi di tempat kerja, termasuk dampak dari desain tempat kerja dan lingkungan kerja, penggunaan peralatan, dan sikap pekerja yang mengabaikan risiko. Untuk mengamati sikap atau postur kerja dapat digunakan kamera sehingga didapatkan data postur tubuh yang valid dan akurat untuk tahap selanjutnya.

Postur kerja yang akan dinilai ditentukan berdasarkan pertimbangan kriteria antara lain seperi postur janggal, gerakan repetitif, postur statis dalam jangka waktu yang lama, dan postur ekstrim saat bekerja. Postur kerja yang akan dinilai kemudian dilakukan pengukuran besar sudut-sudut dengan menggunakan busur gambar. Penilaian dimasukkan ke dalam tabel-tabel sesuai segmen-segmen tubuh yaitu terdiri dari tabel A meliputi punggung, leher, kaki yang ditambah dengan nilai beban (load/force) dan tabel B meliputi lengan atas, lengan bawah,


(72)

55

pergelangan tangan yang ditambahkan dengan nilai pegangan/coupling. Apabila postur tubuh bergerak dari posisi netral, maka nilai risiko akan bertambah.

Setelah didapatkan nilai tabel A dan tabel B kemudian dijumlahkan dengan menggunakan tabel C yang ditambahkan dengan nilai aktivitas kemudian sehingga didapatkan lah hasil REBA. Dari penilain REBA decision didapat skoring dengan kriteria :

1. Skor 1 masih dapat diterima

2. Skor 2-3, tingkat risiko MSDs rendah 3. Skor 4-7, tingkat risiko MSDs sedang 4. Skor 8-10, tingkat risiko MSDs tinggi

5. Skor 11-15, tingkat risiko MSDs sangat tinggi

+

Nilai Skor B Nilai Skor A

Nilai Skor C Tabel C

Nilai Aktivitas


(73)

56

3.6.3 Penentuan Penilaian Risiko Pekerjaan dengan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment)

Penilaian risiko pekerjaan dengan metode REBA didasarkan pada hasil pengamatan untuk mendapatkan formula yang tepat dalam pengkajian faktor ergonomi di tempat kerja, termasuk dampak dari desain tempat kerja dan lingkungan kerja, penggunaan peralatan, dan sikap pekerja yang mengabaikan risiko. Contoh kegiatan yang cocok menggunakan RULA adalah kegiatan yang tidak terlalu banyak berubah dan statis seperti aktivitas yang memakai komputer, manufaktur dan aktivitas kasir. Untuk mengamati sikap atau postur kerja dapat digunakan kamera sehingga didapatkan data postur tubuh yang valid dan akurat untuk tahap selanjutnya.

Proses penilaian risiko pekerjaan dengan menggunakan metode RULA dilakukan dengan menggabungkan antara nilai dari table A dengan nilai dari table B. Gunakan tabel A untuk menghasilkan skor tunggal dari lengan atas, lengan bawah dan pergelangan tangan. Kemudian dicatat dalam table dan dimasukan ke dalam skor penggunaan tenaga dan skor beban untuk menghasilkan skor A. Sama seperti sebelumnya penilaian punggung, leher dan kaki digunakan untuk menghasilkan nilai tunggal yang menggunakan tabel B. Penilaian ini akan kembali dilakukan apabila risiko terhadap muskuloskeletal berbeda. Penilaian kemudian ditambahkan dengan skor penggunaan tenaga dan skor beban untuk menghasilkan nilai B. Nilai A dan B dimasukan kedalam Tabel C dan kemudian nilai tunggal didapatkan. Nilai tunggal ini adalah skor C atau skor keseluruhan.


(74)

57

Hasil ukur dengan metode RULA dapat dikategorikan menjadi : 1. Risiko rendah (skor 1-2)

2. Risiko Sedang (skor 3-4) 3. Risiko Tinggi (skor 5-6) 4. Risiko Sangat Tinggi (skor 7) (Stanton, 2005)

3.6.4 Penentuan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) dengan Nordic Body Map

1. Gejala nyeri musculoskeletal tergantung pada rasa sakit yang disebabkan oleh cedera atau kerja berlebihan dan apakah kronis atau akut. Gejala dapat berbeda-beda dari satu orang ke orang lainnya. Gejala umum musculoskeletal meliputi (Wise, 2014)

f. Sakit dan Nyeri

g. Otot terasa seperti ditarik-tarik atau keram karena terlalu lama bekerja h. Lelah

i. Gangguan tidur


(75)

58

1. Tidak Mengeluh (jika < 2 keluhan) 2. Mengeluh (jika > 2 keluhan)

2. Nordic Body Map (NBM) digunakan untuk mengetahui lokasi dari bagian-bagian otot yang dirasa tidak nyaman dapat berupa sakit dan nyeri, otot terasa seperti ditarik-tarik atau keram karena terlalu lama bekerja, Lelah, gangguan tidur, otot berkedut, sensasi terbakar pada otot oleh pekerja dengan menggunakan checklist ergonomi terstandarisasi yang berisi gambar tubuh manusia seperti leher, bahu, punggung bagian atas, siku, punggung bagian bawah, pergelangan tangan/tangan, pinggang/pantat, lutut dan tumit/kaki. Penilaian ini menggunakan skala:

1. Ya 2. Tidak

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Teknik Pengolahan Data

Data yang telah diperoleh, dianalisis melalui proses pengolahan data yang mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Editing, penyuntingan data dilakukan untuk menghindari kesalahan atau kemungkinan adanya kuesioner yang belum terisi.

2. Coding, pemberian kode atau scoring pada tiap jawaban untuk memudahkan entry data.

3. Entry data, data yang telah diberi kode tersebut kemudian dimasukkan dalam program komputer untuk selanjutnya akan diolah.


(76)

59

4. Cleaning, dilakukan pengecekan dan perbaikan terhadap data yang masuk sebelum data dianalisis.

5. Data-data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan analisis univariat dan analisis bivariat.

3.7.2 Analisis Data

Data yang telah diolah melalui teknik pengolahan data dengan bantuan komputer menggunakan program pengolahan data statistik sebagai berikut : 1) Analisis Univariat

Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat, yaitu analisis yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi dan frekuensi dari faktor pekerjaan dan faktor individu dengan menggunakan program SPSS. 2) Analisis Bivariat

Analisis yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor individu (umur, jenis kelamin, masa kerja, lama kerja, kebiasaan merokok) dengan terjadinya keluhan musculoskeletal disorders. Variabel independen dan dependen merupakan data kategorik maka uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-Square (X2) dengan tingkat kepercayaan 95%. Analisa data dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas dengan α (0,05).


(77)

60

independen dan dependen merupakan data ketegorik maka uji statistic yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Spearman dengan tingkat kepercayaan 95%. %. Analisa data dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas dengan

α (0,05). Ho diterima jika p > α berarti tidak ada hubungan dan Ho ditolak jika p <


(78)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Letak Geografis

Tanjung Pura merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Langkat yang memiliki potensi yang besar terutama pada sektor industri khususnya industri pembuatan dan penjual dodol. Tanjung pura terdiri dari 19 desa/kelurahan yang beberapa diantaranya merupakan penghasil dodol yaitu:

Tabel 4.1 Desa/Kelurahan di Tanjung Pura

Desa/Kelurahan di Tanjung Pura

1. Kelurahan Pekan Tanjung Pura 11. Desa Pantai Cermin 2. Desa Serapuh Asli 12. Desa Pematang Cengal 3. Desa Pematang Tengah 13. Desa Bubun

4. Desa Paya Perupuk 14. Desa Tapak Kuda 5. Desa Pekubuan 15. Desa Kwala Langkat 6. Desa Teluk Bekung 16. Desa Kwala Serapuh 7. Desa Baja Kuning 17. Desa Karya Maju 8. Desa Pematang Sungai 18. Desa Suka Maju


(79)

62

pantai 22.289 m. Jarak antara kantor camat dengan kantor Bupati ±20 Km. Secara administratif kecamatan Tanjung Pura mempunyai batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Hinai c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gebang d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Secanggang 4.1.2 Demografi

1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2013

Sumber : Profil Kecamatan Tanjung Pura Tahun 2015

Berdasarkan Tabel 4.2 dapt diketahui bahwa penduduk berjenis kelamin laki-laki sebanyak 35.188 (50,9%) dan penduduk berjenis kelamin perempuan adalah sebanyak 33.883 (49,1%).

2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Distribusi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada tabel Tabel 4.3 Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2013

No Jenis Kelamin Jumlah %

1. 2. Perempuan Laki-laki 33.883 35.188 49,1 50,9

Jumlah 69.071 100

No Jenis Pekerjaan Jumlah %

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Petani Pedagang Nelayan Buruh

PNS, TNI dan POLRI BUMN Industri 6.539 3.654 4.125 1.416 1.033 254 226 31,4 17,6 19,8 6,8 5 1,2 1,1


(80)

63

Sumber : Profil Kecamatan Tanjung Pura Tahun 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa paling banyak bekerja sebagai petani yaitu 6.539 (31,4%) dan paling sedikit bekerja sebagai industri yaitu 226 (1,1%).

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Secara umum, data distribusi frekuensi pekerja pembuatan dodol berdasarkan umur, jenis kelamin, masa kerja, lama kerja dan kebiasaan merokok dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi hasil penelitian berdasarkan umur, jenis kelamin, masa kerja, lama kerja dan kebiasaan merokok pada pekerja pembuatan dodol di kecamatan Tanjung Pura Tahun 2016

No. Responden

Umur (tahun)

Jenis Kelamin

Masa Kerja (tahun)

Lama Kerja (jam)

Kebiasaan Merokok

1 26 Laki-laki 5 8 Ya

2 32 Laki-laki 8 8 Ya

3 37 Perempuan 9 5 Tidak

4 21 Laki-laki 4 5 Ya

5 41 Laki-laki 15 8 Ya

6 37 Laki-laki 8 6 Ya

7 42 Laki-laki 15 7 Ya

8 25 Laki-laki 9 5 Tidak

9 24 Perempuan 4 10 Tidak

10 33 Perempuan 6 10 Tidak

8. Dan lain-lain 3.546 17,1


(81)

64

20 34 Laki-laki 6 6 Ya

21 46 Laki-laki 9 6 Ya

22 36 Perempuan 6 8 Tidak

23 25 Perempuan 5 7 Tidak

24 26 Perempuan 5 7 Tidak

25 24 Perempuan 4 6 Tidak

26 28 Perempuan 7 6 Tidak

27 24 Perempuan 5 6 Tidak

28 30 Perempuan 9 8 Tidak

29 40 Perempuan 9 6 Tidak

30 37 Perempuan 8 6 Tidak

4.2.1 Umur Pekerja Pembuatan Dodol

Umur adalah jumlah tahun yang dihitung sejak kelahiran sampai saat dilakukan penelitian berdasarkan ulang tahun terakhir. Berdasarkan data hasil pada tabel 4.4 maka umur berdasarkan median dapat dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 4.5 Distribusi kategorik pekerja pembuatan dodol berdasarkan

umur di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2016

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa pekerja pembuatan dodol

berdasarkan umur yang terbanyak yaitu pada kelompok umur ≥31 tahun sebanyak

17 orang (56,7%) dan pada kelompok umur <31 tahun sebanyak 13 orang (43,4%).

No Umur Jumlah %

1. 2.

<31 tahun

≥31 tahun

13 17

43,4 56,7


(82)

65

4.2.2 Jenis Kelamin Pekerja Pembuatan Dodol

Jenis kelamin adalah perbedaan genetik dari laki-laki atau perempuan. Berdasarkan data hasil pada tabel 4.4 maka jenis kelamin dapat dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 4.6 Distribusi kategorik pekerja pembuatan dodol berdasarkan jenis

kelamin di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2016

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa pekerja pembuatan dodol yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 16 orang (53,3%) dan pekerja pembuatan dodol yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 14 orang (46,7%).

4.2.3 Masa Kerja Pekerja Pembuatan Dodol

Masa kerja adalah lamanya seseorang bekerja yang dihitung mulai saat pertama kerja sampai saat penelitian dilakukan. Berdasarkan data hasil pada tabel 4.4 maka masa kerja berdasarkan median dapat dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 4.7 Distribusi kategorik pekerja pembuatan dodol berdasarkan masa

kerja di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2016

No Umur Jumlah %

1. 2.

Perempuan Laki-laki

16 14

53,3 46,7

Jumlah 30 100

No Umur Jumlah %

1. 2.

<6,5 tahun

≥6,5 tahun

14 16

46,7 53,3


(83)

66

4.2.4 Lama Kerja Pekerja Pembuatan Dodol

Lama kerja adalah rentang waktu seseorang bekerja dalam satu hari kerja. Berdasarkan data hasil pada tabel 4.4 maka lama kerja berdasarkan median dapat dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 4.8 Distribusi kategorik pekerja pembuatan dodol berdasarkan lama

kerja di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2016

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa lama kerja pekerja pembuatan dodol dengan lama kerja <7 jam sebanyak 9 orang (30,0%) dan lama kerja ≥7 jam sebanyak 21 orang (70,0%).

4.2.5 Kebiasaan Merokok Pekerja Pembuatan Dodol

Kebiasaan merokok adalah kegiatan menghisap rokok yang dilakukan berulang kali, teratur dan sulit untuk dihilangkan. Berdasarkan data hasil pada tabel 4.4 maka kebiasaan merokok dapat dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 4.9 Distribusi kategorik pekerja pembuatan dodol berdasarkan

kebiasaan merokok di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2016

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pekerja pembuatan dodol yang merokok sebanyak 13 orang (43,3%) dan yang tidak merokok sebanyak 17 orang (56,7%).

No Umur Jumlah %

1. 2.

<7 jam

≥7 jam 21 9

30,0 70,0

Jumlah 30 100

No Umur Jumlah %

1. 2.

Ya Tidak

13 17

43,3 56,7


(84)

67

4.3 Hasil Penilaian Sikap Kerja

4.3.1 Sikap Kerja Pengadukan dengan Metode REBA (Rapid Entire Body Assessment)

Sikap kerja pengadukan adalah suatu gerakan yang dilakukan saat melakukan pengadukan seperti gerakan mengangkat dan memutar. Untuk menilai sikap kerja pengadukan maka menggunakan REBA yaitu dengan menghitung sudut-sudut dari kepala, punggung, kaki, lengan atas, lengan bawah dan kaki. Hasil dari REBA menunjukkan bahwa sikap kerja yang dilakukan ergonomi atau tidak ergonomi.

Tabel 4.10 Hasil Pengukuran Sudut Postur Kerja dengan REBA

Sampel Upper Arm Lower Arm Wrist Neck Trunk Left Right Left Right Left Right

1 65 20 80 20 40 20 30 20

2 20 55 20 70 35 20 20 20

3 30 60 30 70 20 35 30 30

4 20 50 30 65 20 40 30 35

5 20 45 25 50 15 35 30 20

6 40 30 40 35 17 18 20 40

7 40 20 40 20 14 15 30 40

8 30 45 35 60 15 14 40 45


(85)

68

Tabel 4.11 Hasil Penilaian Akhir Sikap Kerja Pengadukan dengan REBA

Pekerja Tabel

Skor A

Tabel Skor B Tabel Skor C Hasil

Kiri Kanan Kiri Kanan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 9 8 8 7 6 7 7 6 8 5 7 6 7 5 6 7 4 6 4 2 5 3 4 6 3 6 6 6 3 5 5 6 6 6 5 5 3 5 5 5 5 4 4 3 2 11 9 10 8 5 9 7 6 10 5 10 10 10 6 8 10 10 10 10 8 9 7 8 9 7 9 8 8 6 5 MSDs sangat tinggi MSDs tinggi MSDs tinggi MSDs tinggi MSDs sedang MSDs tinggi MSDs sedang MSDs sedang MSDs tinggi MSDs sedang MSDs tinggi MSDs tinggi MSDs tinggi MSDs sedang MSDs sedang Keterangan :

Tabel Skor A untuk leher, punggung, dan kaki

Tabel Skor B untuk lengan atas, lengan bawah dan pergelangan tangan Tabel Skor C adalah tabel skor total REBA

Berdasarkan data hasil pada tabel 4.10 maka sikap kerja pengadukan dapat dikateorikan sebagai berikut:

Tabel 4.12 Distribusi kategorik pekerja pembuatan dodol berdasarkan sikap

kerja pengadukan di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2016

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil penilaian sikap kerja pengadukan dodol yang paling tinggi adalah risiko mengalami MSDs tinggi yaitu

No Hasil REBA Jumlah %

1. 2. 3.

MSDs Sedang MSDs Tinggi MSDs Sangat Tinggi

8 6 1 53,3 40,0 6,7


(86)

69

sebesar 8 orang (53,3%), selebihnya risiko mengalami MSDs sedang sebesar 6 orang (40%) dan risiko mengalami MSDs sangat tinggi sebesar 1 orang (6,7%).

4.3.2 Sikap Kerja Pengemasan dengan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assessment)

Sikap kerja pengemasan adalah suatu gerakan yang dilakukan saat melakukan pengemasan, seperti memotong, melipat dan menyusun. Pada proses pengemasan yang paling banyak dilakukan adalah sikap duduk statis dan lama, sehingga dilakukan pengukuran dengan RULA. RULA hanya digunakan untuk mengukur bagian tubuh pergerakan atas saja seperti kepala, punggung, lengan dan pergelangan tangan.

Tabel 4.13 Hasil Pengukuran Sudut Postur Tubuh Pekerja dengan RULA

Sample

Upper Arm

Lower

Arm Wrist Neck Trunk

16 250 800 100 400 500

17 200 850 150 500 400

18 350 700 120 200 200

19 200 1100 150 150 180

20 200 1200 150 200 200

21 300 1150 150 180 200


(87)

70

30 350 750 150 300 200

Tabel 4.14 Hasil Penilaian Akhir Sikap Kerja Pengemasan dengan RULA

Pekerja Tabel

Skor A Tabel Skor B Tabel Skor C Hasil 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3 4 3 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 4 6 5 4 4 4 4 5 6 6 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 6 5 7 5 5 4 5 5 5

Risiko MSDs tinggi Risiko MSDs tinggi Risiko MSDs sedang Risiko MSDs tinggi Risiko MSDs tinggi Risiko MSDs tinggi Risiko MSDs tinggi Risiko MSDs tinggi Risiko MSDs sangat tinggi Risiko MSDs tinggi Risiko MSDs tinggi Risiko MSDs sedang Risiko MSDs tinggi Risiko MSDs tinggi Risiko MSDs tinggi

Keterangan : Tabel Skor A untuk lengan atas dan bawah, pergelangan tangan

Tabel skor B untuk leher, punggung, dan kaki Tabel skor C adalah tabel skor total RULA

Berdasarkan data hasil pada tabel 4.10 maka sikap kerja pengemasan dapat dikateorikan sebagai berikut:

Tabel 4.15 Distribusi kategorik pekerja pembuatan dodol berdasarkan sikap

kerja pengemasan di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2016

Dari data diatas dapat dilihat bahwa hasil penilaian sikap kerja pengemasan dodol yang paling banyak adalah risiko mengalami MSDs tinggi sebanyak 12 orang (80%), selebihnya risiko mengalami MSDs sedang sebanyak 2

No Hasil RULA Jumlah %

1. 2. 3.

Risiko MSDs Sedang Risiko MSDs Tinggi Risiko MSDs Sangat Tinggi

2 12 1 13,3 80,0 6,7


(88)

71

orang (13,3%) dan risiko mengalami MSDs sangat tinggi sebanyak 1 orang (6,7%).


(89)

72

4.4 Keluhan Musculoskeletal Diorders (MSDs) pada Pekerja Pembuatan

Dodol

Distiribusi pekerja pembuatan dodol berdasarkan ada atau tidaknya keluhan MSDs dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.16 Distribusi frekuensi berdasarkan keluhan-keluhan

Musculoskeletal Diorders (MSDs) pada pekerja pembuatan dodol di Kecamatan Tanjung Pura Tahun 2016

No.

Responden Nyeri

Otot

Keram Lelah

Gangguan Tidur Sensasi Terbakar Keluhan MSDs

1 Ya Tidak Tidak Tidak Tidak

Tidak Mengeluh

2 Ya Tidak Ya Tidak Tidak Mengeluh

3 Ya Ya Ya Ya Ya Mengeluh

4 Tidak Tidak Ya Tidak Tidak

Tidak Mengeluh

5 Ya Tidak Ya Tidak Tidak Mengeluh

6 Ya Ya Ya Tidak Tidak Mengeluh

7 Ya Ya Ya Tidak Ya Mengeluh

8 Ya Ya Ya Tidak Tidak Mengeluh

9 Ya Tidak Ya Tidak Tidak Mengeluh

10 Ya Ya Ya Tidak Tidak Mengeluh

11 Ya Tidak Ya Ya Tidak Mengeluh

12 Ya Ya Ya Ya Tidak Mengeluh

13 Ya Tidak Ya Tidak Tidak Mengeluh

14 Ya Ya Ya Tidak Tidak Mengeluh

15 Ya Tidak Tidak Tidak Tidak

Tidak Mengeluh

16 Ya Ya Ya Tidak Tidak Mengeluh

17 Ya Tidak Ya Tidak Ya Mengeluh

18 Ya Ya Ya Ya Ya Mengeluh

19 Ya Ya Ya Ya Ya Mengeluh

20 Ya Ya Ya Tidak Tidak Mengeluh

21 Ya Ya Ya Tidak Ya Mengeluh

22 Ya Ya Ya Ya Tidak Mengeluh

23 Ya Ya Ya Tidak Tidak Mengeluh

24 Ya Ya Ya Tidak Ya Mengeluh

25 Ya Tidak Ya Tidak Tidak Mengeluh

26 Ya Ya Ya Tidak Tidak Mengeluh

27 Tidak Tidak Ya Tidak Tidak

Tidak Mengeluh

28 Ya Ya Ya Tidak Tidak Mengeluh

29 Ya Tidak Ya Ya Tidak Mengeluh


(90)

73

Berdasarkan data hasil pada tabel 4.14 maka keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) dapat dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 4.17 Distribusi kategorik pekerja pembuatan dodol berdasarkan keluhan MSDs di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2016

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pekerja paling banyak mengalami keluhan MSDs sebesar 26 orang (86,7%) dan selebihnya yang tidak mengalami keluhan MSDs sebesar 4 orang (13,3%).

4.5 Gambaran Lokasi Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) Berdasarkan Nordic Body Map (NBM) pada Pekerja

Pembuatan Dodol

Distribusi pekerja pembuatan dodol berdasarkan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) dengan menggunakan Nordic

No Keluhan MSDs Jumlah %

1. 2.

<2 (Tidak Mengalami)

≥2 (Mengalami) 26 4

13,3 86,7


(91)

74

Keluhan Lokasi MSDs berdasarkan Nordic Body Map

No. Resp N

BA W B U

B O

S UA E LA W H T K C A F

U N L N L S R S LU A RU A L E R E LL A RL A L W R W L H R H L T R T L K R K L C R C L A R A L F R F

1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1

2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2

3 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2

4 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2

5 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2

6 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2

7 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2

8 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2

9 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

10 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

11 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

12 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

13 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

14 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

15 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2

16 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2

17 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

18 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

19 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2

20 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2

21 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2

22 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1


(92)

75

24 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2

25 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2

26 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

27 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

28 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2

29 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

30 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

Jumlah 13 6 11 23 7 13 2 7

2

8 14 14 1

0 9 8 8 11 12 6 6 4 5 5 5 13 14 2 2 2 2

Keterangan: Keluhan dikategorikan dengan 1. Ya, 2. Tidak Jumlah adalah total yang mengalami keluhan (Ya).

N = Neck/Leher LA = Lower Arm/Lengan Bawah L = Left/Kiri BA = Back/Punggung W = Wrist/Pergelangan Tangan R = Right/Kanan W = Waist/Pinggang Belakang H = Hand/Telapak Tangan


(93)

76

Tabel 4.19 Distribusi pekerja pembuatan dodol berdasarkan jumlah lokasi keluhan MSDs di Kecamatan Tanjung Pura tahun

2016

Bagian Tubuh Jumlah Bagian Tubuh Jumlah

Neck/Leher

Leher Atas Leher Bawah Lower Arm/Lengan Bawah 8

13 6

Wrist/Pergelangan Tangan

Pergelangan tangan kiri

Pergelangan tangan kanan

Back/Punggung 11 11 12

Waist/Pinggang Belakang 23 Hand/Telapak Tangan 6

Buttock/Pinggul Belakang 7 Thigh/Paha Paha Kiri Paha Kanan

Bottom/Pantat 13 4 5

Shoulder/Bahu

Bahu Kiri Bahu Kanan Knee/Lutut 5

27 28

Calf/Betis

Betis Kiri Betis Kanan

Upper Arm/Lengan Atas 14 13 14

Elbow/Siku

Siku Kiri Siku Kanan Ankle/Pergelangan Kaki 2


(1)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel ... 50 Tabel 4.1 Desa/Kelurahan di Kecamatan Tanjung Pura ... 61 Tabel 4.2 Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan jenis

kelamin di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2013 ... 62 Tabel 4.3 Distribusi frekuensi penduduk berdasarkan jenis

pekerjaan di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2013... 62 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Penelitian Berdasarkan Umur,

Jenis Kelamin, Masa Kerja, Lama Kerja dan Kebiasaan Merokok pada Pekerja Pembuatan Dodol di Kecamatan

Tanjung Pura Tahun 2016 ... 63 Tabel 4.5 Distribusi kategorik pekerja pembuatan dodol berdasarkan

umur di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2016 ... 64 Tabel 4.6 Distribusi kategorik pekerja pembuatan dodol berdasarkan

jenis kelamin di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2016 ... 65 Tabel 4.7 Distribusi kategorik pekerja pembuatan dodol berdasarkan

masa kerja di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2016 ... 65 Tabel 4.8 Distribusi kategorik pekerja pembuatan dodol berdasarkan

lama kerja di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2016 ... 66 Tabel 4.9 Distribusi kategorik pekerja pembuatan dodol berdasarkan

kebiasaan merokok di Kecamatan Tanjung Pura

tahun 2016 ... 66 Tabel 4.10 Hasil Pengukuran Sudut Postur Kerja dengan REBA ... 67 Tabel 4.11 Hasil Penilaian Akhir Sikap Kerja Pengadukan

dengan REBA... 68 Tabel 4.12 Distribusi kategorik pekerja pembuatan dodol berdasarkan

sikap kerja pengadukan di Kecamatan Tanjung Pura

tahun 2016 ... 68


(2)

RULA ... 69 Tabel 4.14 Hasil Penilaian Akhir Sikap Kerja Pengemasan dengan

RULA ... 70 Tabel 4.15 Distribusi kategorik pekerja pembuatan dodol berdasarkan

sikap kerja pengemasan di Kecamatan Tanjung Pura

tahun 2016 ... 70 Tabel 4.16 Distribusi frekuensi berdasarkan keluhan-keluhan

Musculoskeletal Diorders (MSDs) pada pekerja pembuatan dodol di Kecamatan Tanjung Pura Tahun 2016 ... 72 Tabel 4.17 Distribusi kategorik pekerja pembuatan dodol berdasarkan

keluhan MSDs di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2016 ... 73 Tabel 4.18 Distribusi pekerja pembuatan dodol berdasarkan lokasi

keluhan MSDs di Kecamatan Tanjung Pura tahun 2016 ... 74 Tabel 4.19 Distribusi pekerja pembuatan dodol berdasarkan jumlah

lokasi keluhan MSDs di Kecamatan Tanjung Pura

tahun 2016………. 75

Tabel 4.20 Distribusi waktu terjadinya keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) pada pekerja pembuatan dodol di

Kecamatan Tanjung Pura tahun 2016 ... 77 Tabel 4.21 Distribusi frekuensi terjadinya keluhan musculoskeletal

disorders (MSDs) pada pekerja pembuatan dodol di

Kecamatan Tanjung Pura tahun 2016 ... 78 Tabel 4.22 Distribusi frekuensi tingkat keluhan musculoskeletal

disorders (MSDs) pada pekerja pembuatan dodol di

Kecamatan Tanjung Pura tahun 2016 ... 78 Tabel 4.23 Hubungan Umur dengan Keluhan Musculoskeletal

Disorders (MSDs) pada Pekerja Pembuatan Dodol di

Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat ... 79 Tabel 4.24 Hubungan Jenis Kelamin dengan Keluhan Musculoskeletal

Disorders (MSDs) pada Pekerja Pembuatan Dodol di


(3)

Tabel 4.25 Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pekerja Pembuatan Dodol di

Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat ... 81 Tabel 4.26 Hubungan Lama Kerja dengan Keluhan Musculoskeletal

Disorders (MSDs) pada Pekerja Pembuatan Dodol di

Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat ... 82 Tabel 4.27 Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Keluhan

Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pekerja Pembuatan Dodol di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat... 83 Tabel 4.28 Hubungan Sikap Kerja Pengadukan dengan Keluhan

Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pekerja Pembuatan Dodol di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat... 84 Tabel 4.29 Hubungan Sikap Kerja Pengemasan dengan Keluhan

Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pekerja Pembuatan Dodol di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat ... 85


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep Keseimbangan Ergonomi ... 14

Gambar 2.2 Tabel Skor A REBA... 40

Gambar 2.3 Tabel Skor B REBA ... 40

Gambar 2.4 Tabel Skor C REBA ... 41

Gambar 2.5 Nordic Body Map ... 45

Gambar 2.6 Kerangka Konsep ... 46

Gambar 3.1 Bagan Alur Penilain REBA ... 55


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Kuesioner Penelitian. Lampiran 2. Tabel Skor REBA

Lampiran 3. Tabel Skor RULA Lampiran 4. Surat Izin Penelitian.

Lampiran 5. Surat Keterangan Selesai Penelitian. Lampiran 6. Master Data Penelitian.

Lampiran 7. Output Lampiran 8. Dokumentasi


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Muhammad Gifhari Akbar

Tempat Lahir : Medan

Tanggal Lahir : 10 Mei 1994 Suku Bangsa : Jawa

Agama : Islam

Nama Ayah : Alm. Muhammad Sofyan

Suku Bangsa Ayah : Jawa

Nama Ibu : Nursiah

Suku Bangsa Ibu : Padang

Pendidikan Formal

1. SD/Tamat tahun : SD Swasta Dharma Patra Pangkalan Susu/2006

2. SLTP/Tamat tahun : SMP Negeri 1 Pangkalan Susu/2009

3. SLTA/Tamat tahun : SMA Negeri 1 Babalan Pangkalan Brandan/2012

4. Akademi/Tamat tahun : -


Dokumen yang terkait

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Sales Promotion Girl (SPG) Pengguna Sepatu Hak Tinggi di Suzuya Medan Plaza pada Tahun 2015

33 205 129

Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan musculosletal disorders pada welder di bagian fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia

2 14 120

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang Tahun 2011

0 15 205

Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pengrajin Sepatu di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Penggilingan Kecamatan Cakung Tahun 2013

2 28 147

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

1 1 20

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 2

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 10

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

1 1 36

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

1 2 3

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 60