Terdakwa HERDIANSAH ALS UJE ditemukan 1 satu bilah senjata tajam jenis pisau belati yang panjangnya lebih kurang 30
cm bersarungkan kayu yang dibakut dengan selasiban warna hitang juga diselipkan dipinggang Terdakwa sebelah kiri;
-Bahwa menurut Terdakwa-Terdakwa senjata tajam tersebut mereka bawa untuk berjaga-jaga diri dari orang jahat;
-Bahwa senjata tersebut tidak ada kaitannya dengan pekerjaan Terdakwa
3. Alat bukti Barang bukti berupa :
-1satubilah senjata tajam jenis belati yang panjangnya sekitar 30 tiga puluh cm bersarungkan kayu yang dibalut dengan salasiban
warna hitam dan -1 satu bilah senjata tajam jenis pisau belati yang panjangnya
sekitar 15 lima belas cm terbuat dari besi bergagangkan kayu bersarungkan kayu hitam
C. Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
Surat dakwaan merupakan dasar atau landasan pemeriksaan perkara dalam sidang di pengadilan. JPU harus bersikap cermatteliti terutama yang berkaitan
dengan penerapan peraturan perundangundangan yang berlaku agar tidak terjadikekurangan dan atau kekeliruan yang mengakibatkan batalnya surat
dakwaan atau unsur-unsur dalam dakwaan tidak berhasil dibuktikan. JPU juga harus mampu merumuskan unsur-unsur tindak pidanadelik yang didakwakan
secara jelas, dalam artian rumusan unsur-unsur delik harus dapat dipadukan dan dijelaskan dalam bentuk uraian fakta perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa.
Dengan kata lain uraian unsur-unsur delik yang dirumuskan dalam pasal yang didakwakan harus dapat dijelaskandigambarkan dalam bentuk fakta perbuatan
yang dilakukan oleh terdakwa. Sehingga dalam uraian unsurunsur dakwaan dapat diketahui secara jelas apakah terdakwa dalam melakukan tindak pidana yang
didakwakan tersebut sebagai pelaku pleger, pelaku peserta medepleger, penggerak uitlokker, penyuruh doen pleger atau hanya sebagai pembantu.
Ketentuan di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang selanjutnya disebut KUHAP, tidak pernah diatur berkenaan dengan bentuk dan
susunan dari surat dakwaan. Sehingga dalam praktek hukum,masing-masing JPU dalam menyusun surat dakwaan pada umumnyadipengaruhi oleh strategi dan rasa
seni sesuai dengan pengalaman prakteknya masing-masing, namun demikian tetap berdasarkan pada persyaratan yang diatur dalam Pasal 143 ayat 2 KUHAP.
Pelaksanaan di dalam praktek hukum dikenal beberapa bentuk surat dakwaan yaitu surat dakwaan tunggal, surat dakwaan subsider, surat dakwaan
alternatif, surat dakwaan alternatif, surat dakwaan kumulatif, dan surat dakwaan kombinasi.
Dakwaan JPU dalam perkara ini merupakan dakwaan tunggal yaitu melanggar Pasal 2 Ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 yang
dimana unsur-unsurnya sebagai berikut : 1.
Unsur setiap orang
Berdasarkan ketentuan di dalam perundang-undangan yang dimaksud dengan “setiap orang” adalah sama dengan penegertian “barang siapa”
sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana adalah subyek hukum yang dapat berupa perorangan maupun badan hukum yang diwakili oleh
person yang menampakkan daya berfikir sebagai persyaratan mendasar kemampuan bertanggungjawab, yang berdasarkan ketentuan dalam Pasal 44 ayat
1 Kuhp dapat diketahui bahwa orang yang yang dipandang mampu mempertanggungjawabkan perbuatan yang dilakukannya adalah orang yang sehat
akal pikirannya; Perkara ini orang yang diajukan ke persidangan karena didakwa
melakukian tindak pidana adalah berupa orang yaitu Terdakwa ANGGA PRAMANA ALS ANGGA dan pada Terdakwa HERDIANSAH ALS UJE sesuai
dengan identitasnya dalam Surat Dakwaan dan terdakwa juga membenarkan identitasnya dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum tersebut, sehingga Majelis
Hakim berpendapat bahwa terdakwa sebagai tercantum dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum adalah perkara a quo adalah benar dan bukan orang lain
dari padanya sehingga tidak terjadi error in persona, dengan demikian unsur setiap orang ini telah terpenuhi
2. Unsur dengan sengaja membawa, memiliki, dan menyimpan senjata tajam
tanpa izin Unsur dengan tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima,
mencoba, memperolehnya, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya,
menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata pemukul, senjata penikam, atau senjat
a penusuk” dengan tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba,
memperolehnya, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai daklam miliknya,
menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata. Berdasarkan bukti-bukti yang ada di persidangan
terdakwa telah terbukti membawa dan menyimpan senjata tajam berupa 1satubilah senjata tajam jenis belati yang panjangnya sekitar 30 tiga puluh cm
bersarungkan kayu yang dibalut dengan salasiban warna hitam dan 1 satu bilah senjata tajam jenis pisau belati yang panjangnya sekitar 15 lima belas cm terbuat
dari besi bergagangkan kayu bersarungkan kayu hitam. Dari uraian tersebut maka unsur membawa, menyimpan, dan memiliki senjata tajam tanpa izin telah
terpenuhi. Berdasarkan pembuktian unsur-unsur di atas, kemudian dikaitkan dengan
fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan maka dapat disimpulkan bahwa dakwaan JPU sudah terbukti yaitu Pasal 2 ayat 1 UU Darurat Nomor 51 tahun
1951 yang dimana terdakwa telah terbukti melakukan tindak pidana membawa, menyimpan dan memiliki senjata tajam tanpa izin
Setelah semua unsur-unsur tindak pidana berhasil dibuktikan,maka selanjutnya Hakim mempertimbangkan alasan-alasan pengecualian, yaitu keadaan
yang memberatkan dan yang meringankan; Setelah semua unsur-unsur tindak pidana berhasil dibuktikan,maka selanjutnya
Hakim mempertimbangkan alasan-alasan pengecualian, yaitu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan;
Keadaan yang memberatkan : -Perbuatan terdakwa sangat meresahkan mayarakat
Keadaan yang meringankan : -Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya sehingga tidak
mempersulit persidangan -Terdakwa belum pernah dihukum
D. Tuntutan Penuntut Umum