Uji Kualitas Instrumen dan Data
Yaris. Sebelumnya, dilakukan pengujian persyaratan analisis yang berupa uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji
heteroscedastisitas.
1 Uji Normalitas
Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Menurut Ghozali
2013 cara untuk melakukan uji normalitas data dengan jumlah responden lebih dari atau sama dengan 50 orang adalah
analisis Kolmogorov-Smirnov Test, dengan hipotesis: 1 Ho: skor pengukuran berdistribusi normal, dan 2 Ha: skor
pengukuran tidak berdistribusi normal. Kriteria yang digunakan adalah Ho diterima apabila nilai signifikansi lebih
dari 0,05. Perhitungan analisis Kolmogorov-Smirnov Test menggunakan bantuan program SPSS 15.0 for windows.
2 Uji Multikolinieritas
Uji asumsi tentang multikolinieritas ini dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang
linier diantara variabel independen gejala multikolinieritas. Semakin tinggi tingkat korelasi antar variabel independen
mengindikasikan koefisien regresi antara variabel independen dengan variabel dependen semakin kurang reliabel. Metode
pengujian yang digunakan dalam menguji multikolinieritas adalah dengan melihat nilai koefisien inflation factor VIF
pada model regresi. Pengujian multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 15 for
windows. Hipotesis yang akan diuji untuk membuktikan ada
tidaknya gejala multikolinieritas antar variabel independen adalah sebagai berikut: 1 Ho: tidak terdapat hubungan antar
variabel independen, dan 2 Ha: terdapat hubungan antar variabel independen. Kriteria yang digunakan adalah Ho
diterima apabila nilai VIF kurang dari 10 Ghozali, 2013 3 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada
problem autokorelasi Ghozali, 2013. Untuk melihat apakah terdapat autokorelasi atau tidak dapat dilihat dari uji Durbin
Watson yang dapat dilihat dari hasil uji regresi berganda. Secara konvensional dapat dikatakan bahwa suatu persamaan
regresi dikatakan telah memenuhi asumsi autokorelasi bila dinyatakan tidak tidak ada autokorelasi karena di antara du
d4-du.
4 Uji Heteroscedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas Ghozali, 2013.
Gejala heteroscedastisitas
terjadi sebagai
akibat ketidaksamaan data, terlalu bervariasinya data yang diteliti.
Salah satu cara untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya gejala tersebut adalah dengan menggunakan uji H
: Tidak ada heteros p value 0.05. H
1
: Ada Heteros p value 0.05. Karena p value 0.05, maka H
tidak ditolak, sehingga bisa disumpulkan model tidak ada hetereoskedastisitas di dalam
model. b. Teknik Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan analisis statistik inferensial
atau kuantitatif yang meliputi analisis regresi linier ganda. Untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh brand awareness X1, perceived quality X2, brand association X3, brand loyalty
X4, dan other brand assets X5 terhadap kepuasan konsumen Y mobil Toyota Yaris maka digunakan analisis regresi linear
ganda. Persamaan yang dihasilkan dari regresi linear ganda, adalah sebagai berikut : Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ε